kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru hijab seragam SMA PEMERSATUDOTFUN

hijab seragam SMA

Tidak ada voting
hijab, seragam, SMA
hijab seragam SMA
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten hijab, seragam, SMA yang ada pada kategori JILBAB published pada 19 Mei 2023 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming hijab seragam SMA secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Pejantan Kampung - 2


Dari bagian 1

Siang hari itu, Azis pulang sekolah lebih awal dari biasanya. Dengan bernyanyi-nyanyi kecil dia melangkah menuju rumahnya. Begitu membuka pintu rumahnya Azis terkejut, pintu rumahnya tidak
terkunci. Azis merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Dengan mengendap-endap Azis masuk kedalam rumahnya. Samar-samar Azis mendengar suara orang mendesah-desah diselingi rintihan-rintihan. Azis penasaran dibuatnya. Azis berusaha mencari sumber suara-suara itu.

Ketika dia mendekati kamar ibunya, suara-suara itu, semakin keras terdengar. Azis menghentikan langkahnya didepan kamar ibunya. Suara itu semakin keras terdengar. Ibu lagi ngapain ya, pikirnya. Rasa ingin tahunya semakin kuat, Azispun mengintip dari lubang pintu.

Alangkah terkejutnya Azis, melihat pemandangan di dalam kamar ibunya. Didalam kamar, Bu Ani, ibunya sedang berdiri sambil memeluk tubuh Pak Kades. Tangan Bu Ani melingkar dipinggang Pak Kades. Sedangkan tangan Pak Kades sedang meremas-remas pantat Bu Ani, yang padat berisi.

Tanpa melepaskan tangannya dari pantat Bu Ani, Pak Kades mencium pipi Bu Ani, kemudian menjulurkan lidahnya mengecup bibir Bu Ani. Bu Ani membuka mulutnya, menyambut kecupan Pak Kades dengan lumatan-lumatan yang tak kalah hebatnya. Saking asiknya mereka bercumbu, tanpa mereka sadari sepasang mata sedang mengintip dengan hati yang panas. Bahkan percumbuan mereka makin
panas saja.

Beberapa saat berlalu, Pak Kades melepaskan lumatannya pada bibir Bu Ani. Tangannya kemudian bergerak melepaskan seluruh pakaian Bu Ani. Setelah semuanya terlepas, Pak Kades memandangi sebentar tubuh Bu Ani yang telanjang bulat sambil berdecak kagum.
"Oh, luar biasa An, tubuhmu masih sexy," puji Pak Kades.





Bu Ani tersenyum mendengar pujian Pak Kades, sambil menggerakkan tangannya, melepaskan seluruh pakaian Pak Kades. Kini kedua insan berlainan jenis itu sama-sama telanjang bulat.

Tanpa membuang waktu, Pak Kades menyuruh Bu Ani tidur terlentang diatas ranjang. Kemudian Pak Kades merangkak diatas tubuh Bu Ani dengan posisi sungsang. Selangkangan Pak Kades berada diatas wajah Bu Ani, begitu juga sebaliknya. Wajah Pak Kades berada diatas selangkangan Bu Ani. Pak Kades membuka paha Bu Ani lebar-lebar, tangannya meraba-raba bibir memek Bu Ani yang ditumbuhi bulu-bulu tipis. Pak Kades mencucuk-cucuk lubang memek Bu Ani dengan jari-jarinya.

"Ohh.., Mas.., enakk.., truss.., truss," rintih Bu Ani saat Pak Kades mulai menjilati memeknya. Pak Kades menyedot-nyedot kelentit Bu Ani yang memerah dan basah. Pantat Bu Ani terangkat-angkat menyambut jilatan-jilatan Pak Kades pada lubang memeknya.
"Jilatin punyaku An," pinta Pak Kades.
Bu Ani menuruti saja permintan Pak Kades. Tangannya meraih kontol Pak Kades, yang sudah setengah
tegang. Dikocok-kocoknya sebentar, kemudian diarahkannya kemulutnya. Pak Kades menurunkan pantatnya, hingga kontolnya menyentuh mulut Bu Ani. Bu Ani membuka mulutnya dan menjulurkan lidahnya. Bu Ani mulai menjilati kepala kontol Pak Kades.

Lidahnya berputar-putar di kepala kontol Pak Kades kemudian turun kepangkal. Seluruh Batang kontol Pak Kades dijilatinya tanpa sejengkalpun terlewatkan.
"Ohh.., An.., nikmatt.., truss.., kulum.., truss," desis Pak kades saat Bu Ani memasukkan kontol Pak Kades kemulutnya. Pak Kades menaik turunkan pantatnya, membuat kontolnya keluar masuk dari mulut Bu Ani. Sesekali Bu Ani menggigit kontol Pak Kades. Pak Kades meringis dibuatnya.

Sekitar dua puluh menit berlalu, Pak Kades merubah posisinya. Kini dia tidur terlentang diatas ranjang. Bu Ani disuruhnya naik keatas tubuhnya. Bu Ani mengikuti saja perintah Pak Kades. Bu Ani berjongkok diatas selangkangan Pak Kades. Diraihnya kontol Pak Kades, dituntunnya kelubang memeknya. Setelah dirasa pas, Bu Ani mulai menurunkan pantatnya. Sedikit demi sedikit kontol
Pak Kades masuk kelubang memek Bu Ani. BU Ani terus menurunkan pantatnya sampai seluruh batang kontol Pak Kades amblas tertelan lubang memeknya. Kemudian Bu Ani menggerakkan pantatnya naik turun. dimulai dengan irama pelan, semakin lama semakin cepat. Sesekali Bu Ani memutar-mutar
pantatnya. Membuat kontol Pak Kades serasa dipelintir.

Pak Kades tak mau ketinggalan. Dia menyodok-nyodokkan pantatnya mengimbangi gerakkan pantat Bu Ani. Azis yang dari tadi mengintip ibunya sedang bersetubuh dengan Pak Kades, sedikit kagum melihat goyangan pantat ibunya diatas tubuh Pak Kades. Nafsu birahinya bangkit. Dilepaskannya seluruh pakaian seragam sekolahnya. Setelah telanjang bulat, Azis meraih kontolnya. Dikocok-kocoknya kontolnya sendiri sambil mengintip. Tak terasa sudah tiga puluh menit Bu Ani menggoyang-goyangkan pantatnya. Bu Ani semakin cepat mengentot tubuh Pak Kades, saat dirasakannya
orgasmenya sudah dekat. Demikian juga Pak Kades, sodokkan-sodokkan pantatnya semakin cepat.
"Ohh.., Mas.., akuu.., mauu.., keluarr," jerit Bu Ani.
"Akuu.., jugaa.., An.., " sahut Pak Kades.

Beberapa saat kemudian kedua insan yang sedang bersetubuh itu, merasakan otot-ototnya menegang. Diiringi teriakkan yang hampir bersamaan, tubuh mereka menggelepar. Pak Kades menyemprotkan spermanya didalam lubang memek Bu Ani. Setelah menuntaskan birahinya, Bu Ani turun dari atas tubuh Pak kades, kemudian merebahkan tubuh dan tertidur disamping Pak Kades. Pak Kades kemudian bangkit dan mengenakan pakaian. Dipandanginya tubuh Bu Ani yang sedang tertidur pulas. Dengan melompati jendela kamar, Pak Kades keluar dari kamar Bu Ani.

Begitu Pak Kades keluar dari kamar ibunya, Azis yang sudah dirasuki nafsu birahi, segera membuka kamar ibunya. Sambil mengocok-ngocok kontolnya yang sudah tegang, Azis memandangi wajah ibunya yang sedang tertidur pulas.

Nafsu setan sudah merasuki diri Azis. Tanpa berpikir panjang Azis segera menindih tubuh ibunya. Kedua kaki ibunya, dibukanya lebar-lebar. Kemudian Azis menggenggam kontolnya dan diarahkan kelubang memek ibunya. Dan Azis mulai menurunkan pantatnya, sedikit demi sedikit, sampai
seluruh kontolnya amblas tertelan lubang memek ibunya. Saat Azis mulai menggerakkan pantatnya naik turun, Bu Ani terbangun dari tidurnya. Betapa terkejutnya dia, saat tahu Azis, anak kandungnya sedang menyetubuhinya.

"Zis, jangan Zis, aku ibumu," teriaknya berusaha berontak. Tapi sia-sia. Azis terlalu kuat baginya. Dengan mudah azis meringkus ibunya. Azis memegang erat-erat kedua tangan ibunya dan menyumpal mulut ibunya dengan mulutnya. Dengan buasnya Azis melumat mulut ibunya. Bu Ani yang sudah kehabisan separuh tenaganya, sehabis bersetubuh dengan Pak Kades tadi tak kuasa melawan keberingasan anaknya. Perlawanannya mulai melemah.

Sodokan-sodokan kontol Azis pada lubang memeknya, pelan-pelan membangkitkan nafsu birahinya. Tanpa sadar Bu Ani mengimbangi gerakan pantat Azis, dengan menyodok-nyodokkan pantatnya. Sambil meracau dan mengeluarkan ucapan-ucapan yang sangat jorok, yang seharusnya tidak keluar dari
mulut seorang ibu. Azis semakin bersemangat menggopyang-goyangkan pantatnya.

"Ohh, Zis truss Zis, entot ibu Zis," rintih Bu Ani merasakan nikmat. Azis semakin cepat memompa memek ibunya, ketika dirasakannya memek ibunya berkedut-kedut. Otot-otot memek ibunya menegang. Bu Ani mencakar-cakar punggung Azis disertai teriakkan panjang.
"Zis.., ibu.., keluarr," jeritnya. Memeknya menjepit kontol Azis dan tangannya menarik pantat Azis, membuat kontol Azis semakin terbenam di lubang memeknya. Dan akhirnya Bu Ani mencapai orgasmenya. Cairan hangat membasahi dinding memeknya.

Azis yang belum mencapai orgasmenya, membalikkan tubuh ibunya lalu menarik kaki ibunya hingga menjuntai ke lantai. Kemudian dia mendekatkan wajahnya kelubang anus ibunya. Azis menjulurkan lidahnya menjilati lubang anus ibunya. Jilatan-jilatan azis membangkitkan lagi nafsu birahi ibunya. Bu Ani pasrah saja atas perlakuan anaknya. Bu Ani menggelinjang, saat Azis mencucuk-cucuk lubang anusnya. Tangannya bergerak kebelakang meraih kepala Azis, membenamkannya dipantatnya.

Puas menjilati anus ibunya, azis meraih kontolnya. Dituntunnya kelubang anus ibunya. BU Ani berteriak kesakitan, saat Azis memaksakan kontolnya menembus lubang anusnya. Rasa panas dan perih pada dinding dan bibir anusnya tak tertahankan lagi. Bu Ani berusaha berontak menghindar, tetapi tangan Azis yang menekan punggungnya, membuatnya tak berdaya. Azis mulai mendorong dan menarik
pantatnya memompa lubang anus ibunya. Tubuh Bu Ani terguncang-guncang oleh sodokkan-sodokkan anaknya. Dia melolong menahan rasa sakit yang luar biasa.

Dengan terus menyodomi ibunya, Azis memeluk tubuh ibunya dari belakang dan meremas-remas buah dada ibunya. Nafasnya terengah-engah. Nafsu birahinya benar-benar tak terkendali.Saat mendekati puncak birahinya, Azis mempercepat pompaanya. Diiringi lolongan panjang, Azis menyemprotkan spermanya dilubang anus ibunya. Membasahi bibir dan dinding anus ibunya.

Sesaat kemudian Azis bangkit dan menyuruh ibunya duduk ditepi ranjang. Azis menyodorkan kontolnya kemulut ibunya. Meminta ibunya menjilati sisa-sisa spermanya. Bu Ani menggelengkan kepalanya kekiri dan kekanan, menolak permintaan anaknya. Tapi Azis tak kehabisan akal. Ditariknya
kepala ibunya dan dibenamkan keselangkangannya lalu dipencetnya hidung ibunya. Membuat ibunya kesulitan bernafas dan terpaksa membuka mulutnya. Saat itulah Azis langsung menyodokkan kontolnya dan menjejalkan kemulut ibunya.
"Ayo Bu, isep sampai bersih," pinta Azis.
Dengan sangat terpaksa, dan menahan rasa jijik, Bu Ani mengulum kontol anaknya dan menjilati sisa-sisa sperma anaknya.

Malam itu, azis memaksa ibunya melayani nafsu birahinya sampai pagi. Sampai dia benar-benar puas. Bu Ani tak kuasa menolak keinginan anaknya.Hari-hari berikutnya, Bu Ani menjadi budak nafsu anaknya. Dia harus selalu siap melayani nafsu birahi anaknya. Mula-mula Bu Ani melakukannya dengan terpaksa, tetapi lama-lama dia ketagihan juga disetubuhi anaknya.

Ke bagian 3

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.