kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru P54 Nurul Syafina Jilbab Pap Tetek 54 PEMERSATUDOTFUN

P54 Nurul Syafina Jilbab Pap Tetek 54

Tidak ada voting
Nurul, Syafina, Jilbab, Pap, Tetek
P54 Nurul Syafina Jilbab Pap Tetek 54
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten Nurul, Syafina, Jilbab, Pap, Tetek yang ada pada kategori JILBAB published pada 16 Januari 2024 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming P54 Nurul Syafina Jilbab Pap Tetek 54 secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Diana-Diana, Aku disini Untukmu - 1


Bila panetrasi penis ke dalam memek yang menjadi ukuran keperjakaan seorang laki-laki, berarti tepat 1 September 2003 lalu, saya kehilangan keperjakaanku. Tetapi bila persentuhan antara penis dengan memek termasuk juga, berarti sejak dari dulu aku kehilangan keperjakaan, yakni dengan pacar-pacarku yang hampir semuanya kuajak mereguk kenikmatan walau tidak sampai memasukkan batang zakarku ke memek mereka tetapi hanya sampai di bibir memek saja, dan itu sudah cukup membuat sensasi kenikmatan yang luar biasa kami rasakan saat itu, Dan entah sudah berapa banyak bentuk memek yang kujilati dan kugesekkan dengan penisku tapi baru 1 September 2003 resmi batang zakarku amblas ke memek seorang wanita yang notabene seorang ibu rumah tangga yang cukup harmonis.

Awal hubungan ini bermula dari perkenalan kami di sebuah perusahaan tempat dia bekerja dengan posisi staff SDM, jadi semua hal yang berurusahan dengan SDM harus melalui dia. Dia bernama Diana, seorang perempuan yang mendekati sempurna, wajah cantik, kulit putih bersih, hidung mancung dengan tatapan mata yang lembut namun mengandung misteri yang dalam. Tubuhnya tinggi semampai namun padat berisi dengan dada yang membusung, pinggul dan pantat bulat padat dibalut pakaian kerja yang sopan tapi justru terlihat seksi. Dan tak bisa kututupi rasa kagumku saat itu ketika pertama melihat dia. Dan rasanya cukuplah dalam khayalan saja bisa kudapatkan wanita seperti itu.

"Nama saya Dion," kataku siang itu memperkenalkan diri.

Saya datang untuk menawarkan suatu proposal yang berisi penjajakan kerja sama antar perusahaan kami. Setelah memberi penjelasan sedetail mungkin, kemudian kami membuat janji pertemuan berikutnya degan menghadirkan antara pimpinan kami untuk membahas lebih serius kerja sama tersebut karena wewenangku hanya sampai disitu begitu juga dengan dia.

Dalam presentasi perusahaan kami di perusahaan dia, kami duduk berseberangan persis berhadapan. Dia mendampingi pimpinannya dan demikian juga aku. Benturan mata tak dapat dihindarkan diantara kami. Dan jujur saja, saya tidak menyimak apa yang diterangkan bossku saat itu. Memandangi wajahnya jauh lebih indah rasanya dari apapun yang ada saat itu. Tatapan matanya membuat aku seolah sedang tenggelam dalam mata air yang bening, sejuk merasuk sampai ke tulang sumsum ku. Demikianlah sampai pertemuan itu ditutup dan akan ada pertemuan selanjutnya untuk penandatanganan dan ranah tamah.

Setelah selasai penandatanganan perjanjian, dilanjutkan dengan acara ramah tamah yang bersifat semi formal. Kali ini kami duduk bersebelahan. Sambil mendengar sambutan-sambutan dari boss-boss kami. Dengan suasana hikmat dan tenang yang sangat membosankan buatku saat itu karena bagaimanapun saya ingin memanfaatkan kesempatan itu ngobrol dengan dia. Akhirnya kutemukan cara ngobrol tanpa mengeluarkan kata-kata.

Dengan jantung berdetak kencang, kusodorkan kertas kecil yang berisikan.






"Mbak membuatku tidak tahan untuk berkenalan lebih dalam".

Dengan tenang dia membaca tanpa ekspresi. Kemudian membalasnya yang membuatku harap-harap cemas akan apa yang ditulisnya.

"Mau kenal apanya lagi?" tanyanya.
"Status?" tanyaku masih dalam kertas yang sama, jadi seperti layaknya chating.
"Sudah punya anak satu" tulisnya lagi.
"Tapi Mbak sangat menggoda hatiku sejak pertama ketemu".
" Aku sudah punya suami lho".
"Aku nggak perduli, bila masih mungkin, sedikit saja kuminta ruang di hatimu" kataku dengan berani.
"Kamu nekat sekali, umurmu berapa?" tanyanya.
"Dua puluh lima"jawabku.
"Berarti kita beda lima tahun" katanya.
"Gimana Mbak, aku akan mengerti posisimu nanti dan tidak menuntut berlebihan" desakku lagi karena kulihat ada peluang walau hanya sedikit.
"Santai aja dulu, jangan buru-buru" jawabnya lagi.
"Oke, aku ngerti, tapi aku sangat berharap lho".
"Sudah ya, nanti ketahuan" katanya.
"Robek kertasnya, nanti ketahuan" bisikku.
"Biar aja kusimpan" balasnya lagi.
"Ntar dilihat suamimu gimana?".
"Tenang aja deh," katanya sambil tersenyum dan kubalas dengan kedipan mata.

Tak terlukiskan bagaimana rasanya bahagianya hatiku saat itu, Sama sekali tak nyangka bakal mendapatkan wanita yang luar biasa dalam hidupku. Walau sudah bersuami tetapi aku merasa dia paling hebat dari semua wanita yang pernah kupacari sejak SMP dulu yang entah sudah berapa puluh wanita walau tak satupun yang kusetubuhi. Karena prinsipku sangat kuat untuk melakukannya saat malam pertama nanti.

Malam ini tiba-tiba ada SMS masuk di HP ku. Dan aku sangat surprise dapat SMS dari dia. Setelah balas-balasan kami sepakat bertemu sabtu siang di kawasan blok M. Aku langsung tidur agar cepat-cepat datang sabtu. Rasanya dalam diri wanita ini kurasakan suatu tantangan yang sangat besar untuk menaklukkannya. Mungkin karena baru kali ini aku menjalin hubungan dengan seorang yang telah bersuami.

Tiba hari sabtu kami akhirnya bertemu. Sangat kikuk dan bingung, itulah yang terjadi saat itu. Bahkan ketika makan pun rasanya tak nyaman. Dan dia pun begitu. Dari sana kuketahui dia juga baru pertama itu nyerempet bahaya dari perkawinannya. Tapi dia menginginkannya, katanya.

Tak tahu harus kemana, untuk menghabiskan waktu, kami nonton. Di dalam bioskop mulai kuremas tangannya ketika film berjalan 15 menit. Dia membalas meremas jemariku. Kucoba meraba pahanya, tapi dia tepiskan dengan pelan. Tak habis akal, kudekatkan wajahku untuk mencium bibirnya, lagi-lagi dia menghindar. Kucium lagi dan kali ini dia ngasih pipinya.

Kucoba tarik tangannya ke pahaku. Dia tidak menolak. Malah dia usap-usap dengan lembut pahaku sampai ke pangkal. Lama-lama dia mengusap gundukan di celana jeans ku. Diremas-remas penisku yang sudah tegang. Aku heran kenapa justru dia yang jadi berani. Tapi biarlah peduli amat, pikirku. Sementara tangannya mengusap-usap penisku dari luar, aku mulai meraba pahanya yang saat itu dia pakai rok. Begitu lembut membuat jantungku berdesir, ingin rasanya kujilati centi demi centi paha yang mulus itu. Kuarahkan tanganku menuju selangkangannya dan hendak meraba memeknya, tapi belum sampai tersentuh, dia menjepit tanganku dengan pahanya dan menggelengkan kepalanya. Aku tidak memaksa dan kutarik lagi tanganku. Tapi tangannya masih tetap mengusap-usap batang zakarku dari luar.

Akhirnya kami pulang dengan sejuta kesan di hati. Malamnya dia kembali mengirim SMS. Katanya dia rindu.

"Aku juga rindu kamu, rasanya aku ingin mencumbumu," balasku.
"Kapan itu kamu wujudkan?" katanya lagi.
"Kapan kamu siap?" balik kutanya.
"Bagaimana kalau Selasa?" katanya.
"Emang suamimu nggak akan curiga?"
"Dari siang sampai sore aja," katanya.
"Dimana?"
"Nanti kukasih tahu" katanya.

Selasa tiba, dia menyuruhku menemuinya di sebuah kamar hotel di sekitar Jakarta Timur. Kuketuk pintu yang dia maksud dan dia muncul dengan pakaian kerja yang masih lengkap karena dia juga baru tiba, katanya. Seperti biasa kami masih agak kikuk, maklumlah baru saling pengenalan. Setelah berbasa-basi, kami saling berpandangan dan duduk di tempat tidur yang empuk. Tak nyangka bakal bisa berduaan dengan wanita sempurna seperti dia bahkan mungkin sebentar lagi akan lebih lagi.

Kuraih tangannya dan dia menurut. Kucium tangannya sambil memandang matanya yang juga memandang mataku. Pelan kusentuh rambut di atas telinganya, dia diam saja. Kudekatkan wajahku ke wajahnya, tercium aroma tubuhnya yang sangat harum. Dengan jantung berdebar kukecup keningnya, turun ke kedua matanya bergantian. Dia masih diam saja kucium hidungnya dan perlahan turun ke bibirnya.

Sedikit kaget disaat bibirku menyentuh bibirnya, bibirku langsung tersedot oleh bibirnya. Dia memasukkan lidahnya menjelajahi setiap rongga mulutku dan menyedot lidahku sampai aku kelabakan mengimbanginya. Tangannya berada di belakang kepalaku seolah tak mau melepaskan mulutku dari mulutnya. Sambil terus melumat mulutku dia rebahkan tubuhnya ke tempat tidur sehingga otomatis tubuhku ikut menindih tubuhnya.

Aku merasa bersemangat dapat menaklukkan sesuatu yang besar dari kemampuanku sendiri, aku begitu merasa gagah dan kuat ketika menindih tubuhnya.

Kuimbangi sedotannya dengan menyedot lidahnya yang membuatnya mengterang lirih. Lama saling berpagutan, kualihkan ciumanku menjelajahi pangkal telinganya dan turun ke leher. Kutarik tanganku dan kupindahkan ke tonjolan di dadanya. Dengan mesra kuremas dadanya.

"Ohh.. Akhh.." dia mulai mengerang semakin membusungkan dadanya ke atas.

Kuturunkan ciumanku sampai kebelahan dadanya dan berusaha memasuki dadanya tanpa membuka pakainya. Lidahku menari-nari didadanya sepanjang yang dapat dijangkau. Tapi yang dapat dijangkau lidahku hanya setengah dari gundukan buah dadanya yang tidak tertutup.

Tak sabar menerima perlakuanku, dia sendiri membuka kancing bajunya dengan satu tangan sementara yang satunya masih menekan kepalaku ke dadanya. Bajunya terbuka tinggal BH nya yang berwarna krem. Mataku terbelalak menyaksikan mulusnya dadanya dan besarnya ternyata melebihi perkiraanku, yang pasti BH 36B tak muat menampung buah dadanya, hal ini sangat kupahami karena begitu banyaknya buah dada wanita yang telah kusedot.

Sedikit buru-buru, kugusuk penutu BH nya ke atas, muncullah puting susunya sebesar jari kelingking yang masih rapi bentuknya. Mulutku langsung menyambutnya dengan sedotan yang kuat dan ketat.

"Auuwww.. Akhh," erangnya sambil tangannya semakin kuat menekan kepalaku sampai hidungku tersumbat oleh buah dadanya sendiri. Mulutku menghisap puting susunya yang kanan, sementara tangan kananku memilin puting susunya yang kiri dan tangan kiriku menuju gundukan memeknya yang masih terbungkus roknya. Bergantian kusedoti puting susunya. Lidahku menari-nari semua buah dadanya sampai basah.

"Okhh. terus.. Yang lama ya.. Aku mau yang lama.." katanya mengerang kenikmatan.
"Ayoohh. Ambil semuanya.. Sekarang ini milikmu. Ayoohh. Ambil.." dia meracau dan dadanya semakin membusung dan tegang.

Sementara pinggulnya dia angkat semakin tinggi menyambut remasan tanganku di memeknya. Batang zakarku yang tegang juga ikut menekan tonjolan memeknya dari luar. Kurasakan tangannya menjalar ke bawah menuju tonjolan diselangkanganku yang dari tadi dia rasakan menekan memeknya. Seperti gemas banget dia remas batang zakarku dengan kuatnya.

Puas bermain di buah dadanya, jilatanku turun ke bawah dan sampai ke perut mengitari pusarnya. Dia semakin kegelian. Jilatanku terus merambat ke bawah pusarnya sambil membuka rok kerjanya. Setelah terbuka, tampaklah gundukan memeknya yang tebal dan basah tepat di atas lubang memeknya, jatungku semakin berdegub kencan menyaksikan dua batang paha yang mulus dengan gundukan memek yang mencuat ke atas dan berputar tak menentu.

Kuselip-selipkan lidahku berusaha memasuki bagian atas memeknya tanpa membuka celana dalamnya terlebih dahulu. Tentu saja membuat dia tak sabar. Dengan posisi tubuhku saat ini bertentangan dengan tubuhnya, dimana wajahku menghadap selangkangannya dan wajahnya juga di selangkanganku.

"Ayoohh Mas.. Ambil aja semua.. Cepatan.. Akhh.." erangnya semantara gerakan pinggulnya semakin liar, berputar dan menghentak-hentak ke mulutku.

Perlahan kuintip memeknya dari atas dengan membuka sedikit celana dalamnya yang sudah basah terutama tepat dengan lubang memeknya.. Samar-samar kulihat bentuk memek yang mengembang tebal dengan bulu-bulu yang tipis dan teratur rapi. Akhirnya tak sabar lagi kupelorotkan celana dalamnya sampai terbukalah memeknya dengan utuh.

"Ooohh," erangku manakala melihat bentuk memeknya dengan utuh yang ternyata jauh lebih indah dari yang kubayangkan. Kupandangi lama. Karena pinggulnya dia angkat ke atas membuat memeknya semakin cembung dan menantang dengan itil yang menonjol melewati kedua bibir memeknya.

Perlahan kujulurkan lidahku menyentuh itil yang menonjol itu, reaksinya sangat spontan langsung menghentak sampai berbenturan dengan mulutku. Dengan lidah yang lebih panjang, kujilat memeknya dari itilnya sampai ke bawah yakni ke lubang memeknya dekat dengan lubang anusnya. Demikian kusuapkan lidahku berulang-ulang yamg membuat hentakannya semakin cepat dan memeknya semakin mengembang.

"Oohh.. Terus sayang.. Ambil semuanya.. Ayohh.. Ambill.." erangnya terus sementara tangannya berusaha membuka celanaku dan akhirnya mendapatkan kontolku. Dia remas-remas dengan tidak terkontrol membuat aku kaget. Setelah dikocok-kocok, akhirnya dia masukkan ke mulutnya membuat aku merasa nyaman dengan kelembutan mulutnya.

Ke bagian 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.