kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru P60 Gebi Jilbab Abg 18Yo Memek Sempit Segaris Pink Pemersatu Fun 60 PEMERSATUDOTFUN

P60 Gebi Jilbab Abg 18Yo Memek Sempit Segaris Pink Pemersatu Fun 60

Tidak ada voting
Gebi, Jilbab, Abg, Memek, Sempit, Segaris, Pink, Pemersatu, Fun
P60 Gebi Jilbab Abg 18Yo Memek Sempit Segaris Pink Pemersatu Fun 60
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten Gebi, Jilbab, Abg, Memek, Sempit, Segaris, Pink, Pemersatu, Fun yang ada pada kategori JILBAB published pada 31 Desember 2023 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming P60 Gebi Jilbab Abg 18Yo Memek Sempit Segaris Pink Pemersatu Fun 60 secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Inge, Rekan Kerjaku 02


Sambungan dari bagian 01

Lalu kuraba memeknya ternyata CD-nya juga sudah basah apalagi lubang memeknya, ujung jar-jariku kumasukkan ke lubangnya untuk bisa mengkait lendir yang menempel di bibir memeknya, ternyata usahaku itu berhasil juga. Kulihat ada lendir kental mirip cendol menempel di ujung telunjukku, segera kujilati lendir itu dan kutelan bersama makanan yang disuapkan oleh Inge. Aku betul-betul merasa "hot" makan daging kambing dicampur lendir Inge, kurebahkan kepalaku ke kepalanya Inge sambil berbisik, "Inge sayang, saya menyayangimu." Inge menjawab, "Pak, sebentar lagi Inge menjadi kepunyaan Bapak seluruhnya, Inge akan memberikan segalanya yang terbaik untuk Bapak nanti. Percayalah!" sambil mencium pipiku.

Selesai makan, kita langsung menuju Hotel CB di kota atas yang banyak pemandangannya walaupun itu hotel kuno. Kita langsung check in. Inge tetap manja, jalan sambil merangkul pinggangku dengan badannya disandarkan ke tubuhku. Pintu kamar segera kukunci setelah pelayan menyiapkan air minum, sabun dan handuk.

Inge ganti kupeluk dan ia pun merangkul leherku erat-erat hingga permainan ciuman mulut, bibir dan lidah berlangsung dengan hangatnya dan penuh kemesraan. Karena saat aku menciumnya, kukecup dalam-dalam bibirnya dengan penuh perasaan hingga Inge bukan merasakan kenikmatan saja tetapi juga merasakan kasih sayangku. Setelah berciuman dengan mesranya untuk beberapa saat, maka tanganku kupakai untuk meraba punggungnya yang terbuka, kurasakan tubuh Inge cukup hangat lalu kupegang rok bagian kedua pundaknya dan kutarik ke depan, Inge pun membantu dengan meluruskan tangannya ke depan sehingga roknya bagian atas langsung lepas dan toketnya yang masih kenyal dan hangat kalau diraba itu terlihat dengan jelas di depan mataku ditambah bobanya yang kelihatan mulai membesar dan tegang dengan warna merah padma membuatku terpesona.

Walaupun aku sudah sering menelanjangi dan meniduri pacarku di hotel, tetapi bentuk tubuhnya yang berbeda itu mempunyai daya rangsang yang tersendiri. Hanya karena kebiasaan yang sudah sering melihat pacarku dalam keadaan telanjang bulat itu yang bisa membuat aku mengendalikan emosi dan gelora nafsu mudaku. Roknya terus kutarik ke bawah sehingga terlepas semua kemudian kuambil dan kutaruh di atas meja dan Inge kuangkat untuk kutidurkan di ranjang dengan masih memakai CD saja. Tapi CD-nya pun kulorot untuk dilepas dan memeknya yang seperti bukit kecil itu tertutup oleh rambut yang cukup lebat.

Aku kemudian melepas T-Shirtku dan celana panjang serta CD-ku sambil memandangi tubuh Inge yang telentang di ranjang dengan pose yang menggiurkan ditambah lidahnya yang sering membasahi bibirnya itu. Kudekati Inge kemudian kuciumi seluruh wajahnya dengan tangan menjelajahi seluruh daerah dadanya termasuk lembah dan bukit maupun puncak toketnya sampai ke pusarnya dan perut bagian bawah. Setelah ciumanku berpindah ke bagian dadanya terutama bukit-bukit toketnya, tanganku mulai beraksi di sekitar memeknya serta pahanya serta sekali-kali rambut bawahnya kutarik pelan-pelan sambil jari tengahku menggelitik clitorisnya yang mulai nongol.

Lalu kuciumi terus perutnya bawah sampai rambut kemaluannya dan daerah sekitar memeknya dan pahanya serta tanganku terus mengusap dan memijit betis serta telapak kakinya. Ciumanku terus ke lututnya, kemudian ke betis, tumit kaki lalu telapak kakinya sampai jari-jari kakinya pun kuhisap satu persatu semua baru aku balik naik menghisap daerah selakangannya dengan membuka lebar-lebar pahanya lalu daerah antara anus dan memek itu kucium dan kukecup serta kujilati sehingga Inge mendesah kenikmatan dan terasa ada cairan lendir yang menyemprot keluar dari lubang memeknya. Setelah kulihat benar terlihat dari lubangnya memek mengalir keluar cairan lendir dengan bau khusus.






Langsung kucucup lubangnya dan kusedot kuat-kuat hingga sruutt.. lendirnya masuk ke dalam mulutku dan kugelitik terus selangkangannya supaya cairan nya keluar lagi lebih banyak dan kusedot terus dan ternyata benar Inge masih mengeluarkan lendirnya yang masuk kemulutku. Rasanya asin2, asem dengan bau khas seperti juga milik pacarku, aku memang jadi semangat dengan minum lendirnya.

Langsung saja Inge kuajak main dengan pose 69, aku segera naik ke atas tubuhnya dan kontolku kupaskan dihadapan mulut Inge supaya mudah ia untuk mempermainkan kontolku dengan lidah dan mulutnya sedang aku sendiri segera menyingkap rambut kemaluannya yang rimbun itu untuk menjilati clitorisnya. Lalu kugigit-gigit dan kutarik-tarik juga clitorisnya dengan bibirku. Inge tampak terangsang sekali dengan permainan mulutku di daerah memeknya, apalagi pahanya sekarang kubuka lebar-lebar dan selangkangannya antara anus dan memeknya kugosok terus dengan jari-jariku dan kadang-kadang kujilati.

Begitu clitorisnya kugetarkan dengan ujung lidahku yang bergerak begitu cepat (seperti lidah cecak katanya pacarku) hanya semenit saja Inge sudah berontak dengan kakinya dan pantatnya digerakan kesana kemari kemudian mengaduh, "Aduuh Pak, Inge nggak tahan.. sudah keluar dan lemas Pak." Saat itu terasa lendirnya menyemprot dan mengenai hidungku, segera kucucup lagi lubang memeknya untuk kusedot semua lendirnya yang sudah keluar di lubang memeknya. Aku merasakan kenikmatan juga dari semprotan lendirnya itu dan memeknya jadi basah semua.

Aku sekarang membelai rambutnya dan mengusap keringat yang banyak dikeningnya serta bertanya,
"Inge sayang, apakah Inge sudah capai?"
"Belum Pak, Inge cuma lemas saja karena tak kuat menahan kenikmatan yang luar biasa dari permainan lidah Bapak tadi, rasanya sampai ujung rambut dan ujung kaki Pak" sahutnya.
"Kalau begitu kita main lagi ya?" kataku.
Inge mengganggukan kepala. Lalu aku naik lagi ketubuhnya dan kumasukkan kontolku pelan-pelan ke lubang memeknya, kemudian kutarik keluar lagi pelan-pelan setelah masuk keluar ini lancar berulang-ulang lalu kontolku langsung kubenamkan seluruhnya ke dalam memeknya, sampai Inge menghela napas panjang menahan sakit dan nikmatnya karena katanya masuknya terlalu dalam.

Setelah itu kugerakan pantatku memutar searah jarum jam sehingga Inge menjerit kenikmatan terus karena clitorisnya tergesek oleh rambut kemaluanku dan dinding dalam memeknya tergesek oleh batang kontolku yang mengeras sehingga ia berbisik, "Aduuh Pak, nikmat rasanya luar biasa. Aku mau orgasme Pak." Mendengar itu aku langsung menciumi toketnya yang sebelah kiri, karena Inge bilang lebih sensitive dari pada yang kanan dan bobanya langsung kugetarkan lagi dengan ujung lidahku. Tanpa basa basi lagi hanya beberapa detik terasa memeknya mencengkeram kontolku dan berdenyut-denyut serta ada lendir hangat yang menyiram kontolku. Inge sudah klimaks, ia tampak terkulai lemas.

"Capai Inge, sayang?" tanyaku.
"Iya.. Pak" sahutnya lirih manja.
"Tolong Inge diberi air maninya Pak" pintanya.
"Sekarang?" tanyaku.
"Iya Pak."
"Tahan sebentar lagi iya, nanti aku semprotkan".

Lalu aku mengkonsentrasikan segenap pikiranku pada segala keindahan tubuh Inge yang sedang kunaiki ini dan tingkah polanya yang merangsang sambil memandang bibirnya yang merah basah merangsang. Kuentot terus gerakan kontolku naik turun dan semakin lama semakin cepat sampai Inge menggeliat, menggelinjang tak karuan sambil menarik lepas sprei dan meremas-remasnya dan akhirnya, crruutt.. cruutt.. crruutt, maniku menyemprot kedalam memeknya sambil kutekan terus kontolku dalam-dalam ke memeknya.

"Ssseett.. aacchh, Inge merasakan kehangatan yang luar biasa dari air mani Bapak." Dan Inge pun orgasme lagi karena kontolku merasakan memeknya berdenyut-denyut lagi. Setelah beberapa menit kita istirahat dengan tidur bertindihan sambil berpelukan, kita bangun tidak terasa jam telah menunjukkan pk 9.30. Karena sudah agak malam Inge cepat-cepat bangun dan mengambil handuk yang dibasahi lalu membersihkan kontolku dan kemudian memeknya. Kita tak cuci karena makan waktu lama.

Segera Inge memakai roknya lagi, demikian juga aku. Sedang CD-nya dilipat dan dimasukkan ke dompetnya karena masih basah kena lendir saat kugosok clitorisnya di rumah makan tadi. Dalam perjalanan pulang Inge sempat bertanya,
"Bapak jadi kawin kapan?"
"Iya masih 2-3 tahun lagi, tunggu pacarku selesai kuliah", sahutku.
"Kenapa?" tanyaku. Inge merebahkan kepalanya ke bahuku sambil berkata,
"Inge tak akan kawin dulu kok tunggu kalau mungkin ada mukjizat."
"Maksud Inge?" tanyaku.
"Siapa tahu suatu saat Inge dapat kabar gembira dari Bapak. Sebab Inge malam ini benar-benar merasakan kenikmatan yang hebat dari Bapak dan lebih dari itu Inge merasakan Bapak meniduri Inge dengan penuh kasih dan kemesraan yang layaknya suami istri yang dipenuhi rasa cinta. Kapan-kapan Inge boleh merasakan lagi ya Pak?"
"Kapan saja Inge kangen saya bersedia, tapi Inge harus benar-benar atur waktunya jangan sampai Inge hamil yaa!" pesanku.
Saat mobil sampai di rumah kost, Inge tak segera turun ia malah merangkul leherku dan ditariknya aku, lalu diciuminya seluruh wajahku dengan penuh perasaan hatinya dan terlihat matanya memerah dan berkaca-kaca. Aku jadi terenyuh dibuatnya, kubelai rambutnya dan kuusap matanya yang berair lalu kubisiki, "Inge jangan sedih, kan tiap hari kita masih bertemu. Inge malam ini capai nanti langsung istirahat ya, jangan melamun macam-macam ya sayang?" pesanku sambil kubelai sayang dari rambutnya pipinya terus toketnya sampai pahanya yang terbuka itu, baru Inge mau turun dengan senyum kecil.

Esok harinya di kantor pagi-pagi saat kupanggil Inge untuk memberikan tugas, ia masuk ke kamarku dengan senyum-senyum manja, setelah kujelaskan tugas-tugas yang harus dikerjakan kutanya kenapa kok senyum-senyum. Inge menjawab sambil mendekat ke sisiku, "Pak, air maninya semalam baru keluar tadi saat Inge duduk di kantor, sekarang CD Inge jadi basah." Karena Inge sudah mendekat tandanya minta untuk dibuktikan, maka kuraba melalui bawah roknya dan benar CD bagian memeknya basah juga sela-sela pahanya basah agak licin dan ternyata baunya memang seperti maniku. Aku bilang, "Inge kamu cuci dulu sana ya." Inge menggelengkan kepalanya dan berkata, "Biarin saja Pak, Inge toch nggak punya CD lagi di kantor malah nggak enak kalau dilepas CD-nya, sampai nanti sore juga tak apa-apa malah nanti siang mungkin sudah kering sendiri." Lalu tanganku digenggam erat-erat dan memandang tajam penuh arti dan berkata,
"Kapan Bapak mau memberikan kemesraan dan kepuasan lagi pada Inge?"
"Kapan saja terserah Inge", kataku.

Semenjak itu aku sering diajak kencan hampir tiap minggu sekali dan setelah pacarnya baik kembali hubungannya, hubungan seks tetap berlangsung terus kira-kira tiap bulan sekali sambil cerita-cerita apa saja yang dilakukan suaminya padanya. Sampai sekarang sudah hampir sepuluh tahun berlalu dan aku sudah pindah kerja di bank, sedang Inge menggantikan jabatanku dan kami masing-masing telah berkelarga dan punya anak, tapi hubungan intim itu masih tetap berlangsung di siang hari saat jam makan siang, hanya frekuensinya jauh berkurang kira-kira 3-4 bulan sekali. Tapi justru karena waktu yang lama itu menyebabkan tiap kali hubungan intim itu tambah mesra saja dan bukan menjadi kebosanan.

TAMAT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.