Cerita Dewasa:
ICQ Dreamlover
Perkenalkan namaku Gunawan tetapi teman-teman memanggilku Gundul, mungkin juga disebabkan karena nama Gunawan biasa diperpanjang oleh orang-orang di sekitar tempat kuliahku di Universitas ************ sebagai "Gundul Tapi Menawan". Memang sih, aku tidak menawan karena wajah dan perawakan tubuhku juga biasa-biasa saja dan tidak ada yang istimewa.
Aku saat ini sedang mengambil sastra Cina di Universitas tersebut. Mungkin jika dilihat, aku termasuk the lucky one karena di kelas sastra Cina di Universitas itu hanya ada 10 laki-laki dan sisanya adalah wanita dan 70% dari cewek-cewek tersebut semuanya cantik-cantik dan seksi sehingga aku selalu aktif jika disuruh kuliah.
Aku gemar sekali bermain komputer dan salah satu program kegemaranku adalah ICQ dimana aku bisa berkomunikasi dengan semua orang di seluruh dunia. Karena aku menyukai program ini, aku memutuskan untuk "download" program ini sewaktu aku pulang ke rumah. Setelah aku menyimpan file tersebut di dalam sebuah disket, aku berkemas untuk pulang ke rumah karena sudah tidak sabar untuk memasukkan program tersebut ke dalam komputerku. Seperti biasanya, aku pulang dari kampus dengan menggunakan bis kota. Di dalam bis kota yang ramai, aku duduk di sisi tengah dan tiba-tiba masuklah seorang gadis cantik ke dalam bis yang kugunakan. Gadis itu hanya tersenyum saja dan karena tidak ada tempat duduk lagi, maka gadis itu hanya berdiri saja. Aku merasa kasihan melihat gadis cantik yang membawa barang-barangnya sehingga aku mempersilakan dia untuk duduk di tempat dudukku sementara aku hanya berdiri karena halte di mana aku akan turun sudah berada di depan mata.
"Non, kamu duduk di sini saja", pintaku dan sambil tersenyum dengan manisnya, dia berjalan ke arahku dan menggantikan tempat dudukku sementara aku hanya berdiri dan berjalan ke arah pintu keluar karena aku akan turun sebentar lagi. Akhirnya aku tiba di halte yang kutuju dan sambil melempar senyum pada cewek manis tersebut, aku turun dan berjalan ke rumahku yang tidak jauh dari halte tersebut.
Sesampainya di rumah, aku menemui ibuku yang sedang memasak dan adik perempuanku yang sedang bermain dapur-dapuran bersama teman perempuannya. Aku langsung menuju ke komputer dan memulai "transfer" file tersebut ke dalam harddisk dan tak lama kemudian, aku berada di dalam program tersebut. Setelah aku mengisi data informasi dan nickname-ku, aku langsung meninggalkan komputerku yang sedang online untuk makan siang karena perutku yang sudah berbunyi sejak tadi.
Ketika aku sedang makan, tiba-tiba ICQ-ku berbunyi dan menandakan seseorang sedang online dan aku sempat kaget karena aku baru saja menggunakan program tersebut hari ini tetapi sudah ada orang yang mengenal nomor ICQ-ku dan itu benar-benar tidak bisa dipercaya. Saking senangnya, aku meninggalkan sarapan siang yang sudah hampir habis dan aku menjawab panggilan ICQ tersebut. Kami saling berkenalan satu sama lain melalui ICQ dan dia mengenalkan diri bahwa dia bernama Tanya. Dia bercerita bahwa dia baru saja download program ini dan iseng-iseng mengetik nomor secara random. "Kamu benar-benar hoki", itu kalimat yang kuketik ketika dia menceritakan bagaimana dia mengetahui nomor ICQ-ku.
Akhirnya, kami berdua hanyut dalam percakapan. Kami bercakap-cakap tentang semua hal, dari sekolah, masalah sahabat, cinta dan semuanya dan aku merasa bahwa kami memiliki kecocokan sehingga hubungan kami semakin akrab di ICQ dan hampir setiap kali aku selesai kuliah, aku langsung pulang hanya untuk online dan mencari sahabat ICQ-ku yang baru.
Akhirnya, setelah beberapa minggu dan beberapa kali pertemuan "cyber" kami, aku memberanikan diri untuk mengajaknya bertemu. Sungguh diluar dugaan, dia menerima tawaranku untuk bertemu bahkan dia memberiku alamat rumahnya yang ternyata tidak jauh dari tempat tinggalku.
Disaat itu juga, aku berkata kepada Tanya bahwa aku akan menemuinya sekarang juga dan dia menerimanya dengan senang hati karena kebetulan dia sedang seorang diri sekarang ini dan hanya ditemani oleh satu anjing herder dan satu pembantu perempuan yang sudah tua. Dengan terburu-buru karena penasaran ingin bertemu, aku langsung pamit ke ibuku yang sedang membaca majalah bahwa aku ingin pergi ke rumah tetangga sebentar, kemudian aku langsung pergi ke alamat yang dituju.
Sesampainya di rumah Tanya, aku sungguh kaget sekali karena ternyata dia cewek manis yang pernah bertemu denganku di bis kota dan ketika dia melihatku, dia langsung memelukku dan mencium pipiku sambil mengucapkan, "Gun, terima kasih atas bangkunya ya." Aku hanya tersenyum saja dan Tanya langsung mempersilakan aku masuk ke dalam rumahnya yang cukup besar. Aku terpaku pada celana dalam ketat yang dipakainya karena saat itu dia hanya mengenakan BH dan celana dalam putih saja.
Di dalam kebingunganku, dia langsung menarikku ke dalam kamarnya dan ketika masuk ke dalam kamarnya, dia langsung menutup pintu dan langsung menciumku. Setelah itu kita ngobrol ngalor-ngidul tentang dirinya, segala macem lah pokoknya. Rupanya dia itu anak bungsu dari 5 bersaudara dan dia anak cewek satu-satunya di keluarganya, jadi tidak heran jika dia sangat manja. Semua kakak-kakaknya sudah bekerja, tiga diantaranya sudah menikah. Rupanya Tanya juga blasteran (Ibunya Chinese, ayahnya Belanda), pantas saja wajahnya agak unik.
Tak terasa kita sudah ngobrol kekitar dua jam, sampai akhirnya kubelai rambutnya yang pirang, dia memejamkan mata, kukecup keningnya, lalu.., "Kiss me..", desahnya, kukecup bibirnya yang mungil, bibir kami saling berpagutan, tangan kananku memeluk tubuhnya dari samping, terasa hangat buah dada yang menempel di dadaku, kuturunkan ciumanku ke arah lehernya lalu ke buah dadanya, matanya terus terpejam ketika tangan kananku meremas buah dada yang sebelah kiri, sementara bibirku bermain di buah dadanya yang sebelah kanan yang masih terhalang BH-nya.
Lalu aku bangkit dan duduk di samping dia yang masih di atas sofa, kubangkitkan badannya, kubuka BH-nya dan kurebahkan. Kembali terlihat buah dada yang sudah mengeras, kembali kumainkan tanganku dan mulutku mencium bibirnya, dengan posisiku yang agak membungkuk, tangan kananku meraba perutnya lalu turun terus hingga akhirnya masuk ke dalam celana dalamnya, kuraba dengan halus bulu-bulu kemaluannya, kuturunkan tangan kananku menuju liang kewanitaannya, begitu kuraba itilnya, dia mendekapku dengan erat, kumainkan jariku di itilnya, desahan dan erangannya menghebat, lalu kucoba memasukan jariku ke dalam liang kewanitaannya, sempit sekali dan becek. Kutarik tanganku dan kulepaskan ciumanku seraya aku bertanya, "Tanya, kamu masih perawan?" Dia pun mendesah, "Ya.. tapi jangan kuatir tentang hal itu, aku melakukannya karena aku mencintaimu", sambil kembali mendaratkan ciumannya ke bibirku, dalam hatiku baru pertama kali ini aku mendapat yang perawan.
Permainan jariku di dalam liang kewanitaannya membuat dia semakin liar, tangan kirinya kini mencoba meraih batang kemaluanku yang sudah sejak tadi minta di pegang, lalu dia bangkit melepas celananya dan melepas seluruh pakaianku, kini kita sudah tidak terbungkus sehelai benang pun, kurebahkan diriku di lantai yang beralaskan karpet, terlihat batang kemaluanku menegang, diraihnya batang kemaluanku, dijilatinya, pertama hanya kepalanya lalu dia masukkan batang kemaluanku ke dalam mulutnya, hanya setengah yang bisa masuk ke dalam mulutnya, tapi biar begitu aku sangat menikmatinya. Kuraih bongkahan pantatnya, kini liang kewanitaannya tepat berada di depan wajahku, kujilati liang kewanitaannya, terus kukulum daging kecil berwarna merah yang menyempil keluar kujilati terus, sampai akhirnya dia mengerang hebat, hisapan terhadap batang kemaluanku semakin erat, buah dadanya mengeras, tubuhnya tegang. Aku tahu kalau dia itu ingin orgasme, terus kujilati sampai akhirnya dia teriak kecil dengan nafas yang terengah-engah, kuhisap semua cairan yang keluar dari liang kewanitaannya, sebagian menetes di pipiku.
Dia terlihat lelah, lalu merebahkan diri di sampingku, kubiarkan dia mengatur nafasnya, kusodorkan soft drink ke arah mulutnya, "Tan.. kamu capek.." tanyaku. "Ngak kok Gun.. Gun lagi yuk.." jawabnya, lalu aku naik ke atas tubuhnya, kucium bibirnya sambil mengarahkan batang kemaluanku ke liang kewanitaannya, kugesekkan batang kemaluanku lalu kudorong pelan, dia mengerang kesakitan, kutahan posisi batang kemaluanku lalu kucoba perlahan-lahan mendorongnya, erangannya sudah tak kupedulikan lagi sampai akhirnya batang kemaluanku masuk semua, sengaja kudiamkan sebentar batang kemaluanku yang sudah masuk seluruhnya, lalu kucoba menariknya dan mendorongnya, erangannya terus terdengar selama dua menit, lalu berubah menjadi desahan-desahan yang di bisikkan di telingaku, aku hanya terdiam sambil terus menaik-turunkan pantatku, kucium bibirnya, kerasnya lantai membuat kami tidak nyaman, lalu kugendong dia tanpa melepaskan batang kemaluanku menuju ranjang dan dia terus menggoyang pantatnya ke kiri dan ke kanan, "Ooohh nikmat sekali.." dalam hatiku aku tidak pernah merasakan hal seperti ini selama hidupku.
Kemudian kurebahkan tubuh kami di atas kasur, lalu kami merubah posisi kini aku berada di bawah. Dia menggoyang pantatnya ke kiri dan ke kanan, lalu dia mengerang kembali dengan hebat, dia kembali orgasme, kurasakan batang kemaluanku di pijat lembut di dalam liang kewanitaannya. Kembali aku naik ke atas tubuhnya yang sudah kelelahan, kembali kuayun pantatku, aku merasakan badannya kembali menegang, begitu juga tubuhku, kontraksi antara liang kewanitaannya dengan batang kemaluanku semakin nikmat saja. Akhirnya kami berdua mengerang, "Tanyaa.. aku mau.. keluar.." dan "Gunn.. aku juga nggak kuat nich.."
Setelah permainan itu, aku langsung mencium dahinya dengan mesra dan kuungkapkan perasaanku selama aku chat dengannya melalui ICQ. "Tanya, selama kita chat melalui ICQ, aku sudah sayang sama kamu, maukah kamu menjadi kekasihku", dan dijawab olehnya dengan ciuman di mulutku yang membuatku horny kembali dan mengulang permainan itu kembali. Setelah itu, kami menjadi kekasih sampai hari ini.
TAMAT