kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru Yunita Tante Jilbab Binal Lakinya Ga Kuat (51) PEMERSATUDOTFUN

Yunita Tante Jilbab Binal Lakinya Ga Kuat (51)

Tidak ada voting
Yunita, Tante, Jilbab, Binal, Lakinya, Kuat
Yunita Tante Jilbab Binal Lakinya Ga Kuat (51)
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten Yunita, Tante, Jilbab, Binal, Lakinya, Kuat yang ada pada kategori JILBAB published pada 10 September 2023 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming Yunita Tante Jilbab Binal Lakinya Ga Kuat (51) secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Kisah Bahagia di Hari Minggu - 3


Dari Bagian 2

Besok siangnya Ani meneleponku untuk datang ke rumahnya (kini Ani tinggal bersama orang tuanya, orang tuanya beli sebuah rumah di perumahan yang cukup mewah), dia butuh teman katanya. Sesampainya aku disambut dengan pelukan hangat dan ciuman di bibirku.

"Temenin aku, ya Hunny. Nanti malam Papa Mama baru kembali", katanya manja sambil mengelus-elus kemaluanku.
"Baik, Hunny", jawabku sambil menjilati bibirnya dan meremas-remas dadanya dan mengelus putingnya perlahan, Ani memejamkan matanya.

Kami masuk ke rumah, rumah itu benar-benar sepi dan juga lingkungannya. Ani membuatkan minuman untukku, lalu aku keluar ke taman dibelakang rumah. Sejuk sekali ditempat ini, aku duduk diatas kursi tangan panjang, dibawah sebuah pohon. Ani datang dan menaruh minumannya di meja kecil, lalu dia duduk dipangkuanku. Hari itu Ani memakai tank-top dan rok mini, rupanya sayangku tak memakai branya. Sedang aku memakai celana pendek dan t-shirt.

Kupangku, sayangku ini.
"Ko kamu sendirian, emang pada pergi kemana?" tanyaku.
"Kondangan, sepupunya Mama anaknya ada kawinan", jawabnya, sambil menangkupkan tanganku di dadanya.

Perlahan kuremas-remas dadanya dan kuelus-elus putingya dengan ibu jariku sambil kuperhatikan sekeliling yang sepi dan cukup aman, kuberanikan untuk menanggalkan tank-topnya.






Ani menyandarkan kepalanya di pundakku, sambil berbisik, "Hunny, ML yuk disini", dengan nafas yang mulai berat.

Mulai kumainkan lidahku di dadanya yang sangat kusuka. Kubenarkan posisinya sehingga dadanya menghadap wajahku, kuciumi bibirnya sambil kumainkan lidahku.

"Kamu horny dari tadi ya, Hunny", kataku padanya, Ani hanya tersenyum.

Kutusuk mulutnya dengan lidahku, kugosok-gosok langit-langit mulutnya perlahan dan kuadu lidahnya. Lalu turun ke lehernya, Ani memejamkan matanya menikmati rangsanganku. Turun ke dadanya perlahan kuciumi, melingkar-lingkar sekitar putingya, kemudian kujilat putingya yang mengeras perlahan, kiri kanan. Kujilati putingnya melingkar-lingkar, kugerakkan lidahku naik-turun, kiri-kanan. Ani mengacak-acak rambutku kemudian memeluk kepalaku erat sambil mendesah kenikmatan. Dadanya memerah karena sedotanku, kucupang kecil di kanan dan kiri. Kududukkan Ani, sambil membuka selangkannya. Ani duduk, kusingkap roknya, memeknya sudah basah, rupanya sayangku memakai g-string. Kusibak CDnya sedikit, tampak itilnya basah pada memek yang gundul, kugesek sedikit dengan ibu jariku, dan "Uh.." Ani mendesah. Kutanggalkan CDnya, tampak belahan merah yang basah.

Aku jongkok, kubuka selangkannya kujilati perlahan itilnya, Ani memegangi kepalaku dan mendesah keenakan "Oh.. Ya.. Uh.. Ya..".

Aku menikmati memek Ani, terutama cairan memeknya, aku ketagihan. memeknya yang kedutan kurasakan di lidahku, Ani menjepit kepalaku lalu menuntun tanganku untuk mengerjai dadanya. Kuremas-remas perlahan dadanya sambil menyedot-sedot itilnya perlahan, tangan Ani menjambak rambutku dan menekannya ke memeknya.

Ani semakin keras meracau dan mendesah, "Terus Hunny.. Terus.. Ah.. Ah.. Uh.. Uh..", Ani menggelinjang keenakan dan menekan kepalaku ke memeknya.

Kujilati itilnya, kumainkan lidahku di sana bergerak melingkar-lingkar, naik-turun, dan sesekali kusedot lembut itilnya serta gigitan kecil yang membuatnya sesekali mendongakkan kepala dan badannya. Memeknya sudah mudah banjir, karena rangsangan lidahku memeknya sudah kebajiran dan bibir memeknya kedutan. Kutangkupkan mulutku menutupi vagianya, kusedot kuat-lemah bergantian sambil kujilatin itilnya dan kutusuk-tusuk lubang senggamanya, Ani makin keenakan.

Desahan-desahan yang terdengar dari mulutnya tiba-tiba, "Argh.. Argh.. Aku keluar, Hunny".

Ani orgasme, kontan tengannya menekan kepalaku dan kakinya menjepit kepalaku. Kusedot kuat-kuat memeknya. Setelah selesai, Ani melepaskan jepitannya dan tangannya, terkulai lemas. Tampak peluh keluar dari keningnya, aku duduk di sampingnya yang masih mengangkangkan selangkangannya. Kuciumi bibirnya, dan meremas-remas dadanya. Kulihat memeknya masih basah olah cairan kewanitaannya bercampur dengan liurku.

"Sekarang giliran kamu", katanya, sambil berdiri menanggalkan rok mininya.

Ani sudah bugil, perlahan melucuti pakaianku, hanya tinggal CD putihku dengan dedeku yang sudah ON. Ani menciumi bibirku, memainkan lidahnya sehingga beradu dengan lidahku. Turun keleherku, ke dadaku, putingku, akhirnya kontolku. Dilepaskannya CD ku dan dilemparkannya dimeja. Ani menjilatinya, seperti lolipop. Dari kepalanya, batangnya dan bijinya. Nikmat sekali. Lanjutnya Ani jongkok di depanku dan mulai menjilati kontolku, naik turun, jilatin kepalanya, batangnya dan zakarnya sambil tanganya mengelus-elus bolaku. Aku mendesah keenakan dan sesekali memejamkan mataku. Ani perlahan-lahan mengemut kontolku, sesekali dimasukkannya seluruh batang dalam mulutnya.

"Argh..", desahku kencang saat lidahnya memainkan kepala kontolku yang besar sambil tanganku mengelus rambutnya yang hitam panjang. Terdengar suara sepongan Ani dikontolku, spluk.. Spluk.. Spluk.. Kontolku yang gundul dilibasnya, demikian pula kedua bolaku. Sentuhan bibir, tangan dan lidahnya sungguh terasa di kontolku yang gundul.

"Argh.." desahku lagi sambil mendongakkan kepalaku dan menyodokkan kontolku di dalam mulut Ani, saat lidahnya menggosok kepala kontolku sambil dia menyedotnya. Spluk.. Spluk.. Spluk terdengar kocokannya, Ani menikmatinya.
Kemudian, "Argh.." teriakku lagi sambil menekan kepala Ani di kontolku hingga kontolku mengeluarkan sperma, lima kali berkedut.
Ani mendesah, "Mmm.." lalu Ani menikmati mani yang keluar itu. Ani menunjukkan pejuku yang ada di mulutnya, kemudian dia telan.
"Mmm.. Enak.." katanya sambil menjilati kontolku menikmati sisa pejuku, dan aku mengelus-elus kepalanya. Lalu kontolku mengeras kembali merasakan rangsangan lidah Ani di kontolku.
"Udah ON lagi nich, si 'kecil'. Pengen ngebor ya", katanya nakal.

Ani berdiri, dari selangkangannya tampak cairan memeknya mengalir ke pahanya. Kusuruh dia berbaring dikursi, Ani berbaring dan mengangkangkan kedua kakinya. Memeknya banjir, rupanya my Hunny horny banget. Kujilati cairan memeknya dan sedikit menyedot itilnya. Terasa memeknya kedutan. Kuberdirikan Ani, kugesek itilnya dengan kepala kontolku, Ani memperhatikan dengan rangsangan nikmat dimemeknya. Perlahan kusodokkan ke dalam pussy-nya yang udah soaking wet (banjir), sambil mengangkat salah satu kakinya dan Ani memelukku. Kepalaku dipeluknya, kontolku pun mulai kusodokkan perlahan.

Ani mulai mendesah kenikmatan sambil memejamkan matanya. Bibirku pun bekerja, kuciumi lehernya dan sesekali kujilati, naik-turun ke dadanya juga, kanan-kiri kusedot-sedot putingnya. Ani semakin keenakan dengan nafasnya yang berat. Peluh mulai bercucuran seiring dengan sodokanku yang semakin kencang. Slep.. Bless.. Cplok.. Cplok.. Cplok irama persenggamaan kami ditambah aroma tubuh kami yang membuat libido semakin meninggi.

"Sh.. Sh.. Ah.. Ah.. Ah.. Oh.. Yeh..", Ani semakin menggila, sesekali rambutku dijambaknya.

Memeknya semakin basah dan berkedut-kedut seakan-akan memijat kontolku, nikmat sekali. Sesekali udara bertiup, sedikit mendinginkan suasana yang panas. Aku duduk, Ani mengambil posisi jongkok dihadapanku, memeknya melahap kontolku yang berkepala besar. Ani memasukkan perlahan ke dalam pussy-nya, merasakan kenikmatan gesekan kontol dan dinding memek dengan memejamkan matanya. Ani berpegangan pada sandaran punggung kursi taman. Perlahan Ani menggerakkan pantatnya naik turun, deng kedua tanganku memegangi dan mengerjai boobsnya.

"Argh..", desahku keenakan merasakan persenggamaan ini, dengan irama kocokan yang semakin cepat, suara gesekan dan benturan yang basah.
Ani makin liar mendesah "Argh.. Ah.. Sh..", berkali-kali keluar dari mulutnya, dan dinding memeknya terasa mulai menyedot kontolku.
"Aduh say aku nggak tahan lagi ingin keluar.. Aduh say.. Enak.. Say.. Sh.. Ah.. Aduh sayang.. Ah.. Enak say.., nikmat sekali.. Rasanya ingin keluar say, nikmatnya, terus.. Aduh saya nggak tahan ingin keluar..", desah Ani yang merasakan g-spotnya tergesek dengan posisi dia di atas, kulihat Ani terkulai lemas memelukku dengan kondisi jongkok dan memeknya kurasakan semakin licin, sehingga pahaku basah oleh cairan memeknya yang keluar sangat banyak. Sebenarnya aku juga sudah nggak tahan ingin keluar, apalagi mendengar desahan erotis pada saat Ani akan orgasme.
"Aduh, sayang, aku kalah lagi nih, udah mau orgasme!", cairan hangat terasa masih mengalir dari dalam memek Ani.

Giliran aku mengentot memeknya dengan dia masih jongkok didepanku. Demi melihat wajah cantik yang sayu itu, entotanku dipercepat.

"Sayang, saya mau keluar nich..".
"Keluarkan di dalam aja sayang, kita keluarin bersamaan, Ani juga mo keluar lagi."

Dan akhirnya spermaku mendesir ke batang kontolku dan aku mencapai orgasme yang diikuti pula dengan orgasme Ani.

"Ough.. Saya sampai nih.. Ahh..", croot, air maniku keluar dengan derasnya ke dalam memek Ani, Ani pun menikmatinya.

Ani terduduk dalam pangkuanku, kurasakan memeknya berkedut seakan-akan memeras sisa pejuku. Kami berdua bugil di taman, di bawah pohon melakukan persenggamaan. Saat itu aku tak perduli walaupun ada bagian dari taman yang langsung ke jalan perumahan, walau tertutup oleh sederetan tanaman yang cukup rapat.

"Asik yaa ML di taman" kata Ani padaku.

Aku terdiam mengelus-elus punggungnya yang mulus. Selama 10 menit kami dalam posisi ini, lalu Ani duduk disampingku, menjilati kontolku yang sedikit mengendur lalu membersihkannya dengan CD nya, setelah itu giliranku menjilati bibir memeknya dan melapnya dengan CD-nya tadi. Aku minum, kukumpulkan pakaian kami lalu kami masuk ke rumah dalam kondisi bugil dan kugendong Ani di punggungku.

*****

Malamnya aku pulang, setelah menemani dan melayani Ani hari itu. Setelah aku menutup pintu gerbang, Ani masuk. Sesaat aku akan menghidupkan mesin motorku, seorang wanita tetangga seberang rumah (selang 1 rumah diseberang rumah Ani) memanggilku.

"Mas, sini sebentar" katanya.

Tanpa pikir panjang aku mendekatinya. Kulihat seorang wanita chinese muda, memang kebanyakan yang tinggal di kompleks itu warga keturunan, yang cukup sexy. Wanita itu memakai kaos ketat dan rok mini.

Wanita ini mendekatiku, "Kamu pacarnya Ani, ya?" tanyanya.
"Kamu tadi ML di taman sama Ani khan, aku lihat loh..", ujarnya dengan senyum yang menggoda.

Kontan aku kaget, ternyata ada yang melihat persenggamaan kami.

"Nggak usah takut", lanjutnya sambil memegang salah satu tanganku.
"Masuk ke dalam dulu yuk", ujarnya sambil mencabut kunci kontak motorku.

Dengan pasrah aku mengikutinya. Dia langsung mengajakku duduk di ruang tengah. Rumahnya mirip punya Ani, tetapi penataan ruang yang berbeda. Sebelumnya dia memperkenalkan diri, namanya Sherly, single, 26 tahun. Didalam rumah aku dikenalkan dengan wanita lain, Helena adiknya, mulai kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta, Poppy adik keduanya, masih kelas 2 smp, dan Airin, orang sunda temannya yang tinggal bersama mereka. Aku dikenalkan sebagai pacarnya Ani tetangga mereka, saat mereka tahu itu, mereka tersenyum nakal padaku. Mbak Sherly, tapi aku disuruh memangilnya Ci Sherly, menggandengku ke dapur. Kubantu dia membuat minuman popcorn, walau aku masih bingung dan cemas, lalu dia membuka pembicaraan.

"Nggak usah takut, aku udah kenal Ani cukup baik dan dia sering main ke sini. Dan sering cerita masalah sex dengan kita-kita. Dia juga cerita tentang persenggamaannya dengan pacarnya, yang dia nggak bisa ngelupain untuk selamanya, dan ternyata itu kamu." Gila ternyata dia cerita sama orang lain, batinku.

"Terus tadi waktu aku jalan-jalan nggak sengaja melihat kalian, aku horny dech. Pengen ngerasain punya kamu", sambil Sherly mendekatiku dan mengelus-elus kemaluanku.
"Tenang, Ani ngga bakalan marah, kok. Kami berlima dengan Ani pernah pesta oral sex bersama setelah dia kamu perawanin."

Aku hanya tersenyum. Lalu kami berlima menonton acara TV HBO yang pas pada waktu itu ada adegan panasnya, dan aku curi pandang sama keempat wanita itu, terutama Sherly, rasanya dia nggak tenang dan gelisah sepertinya dia sudah terangsang akan adegan itu, ditambah ada aku duduk di sampingnya. Tiba-tiba Sherly berbisik mengajakku ke kamarnya yang ada pas di belakangku duduk.

"Donnie temenin Sherly malam ini sayang, aku sudah lama sekali nggak dijamah sama laki-laki", ujarnya sambil memelukku dan memohon.
"Yah sayang? Mau kan?", katanya lagi.
"Ii.. Ya", jawabku gugup.

Ke bagian 4

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.