kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru Gimana rasanya sayang PEMERSATUDOTFUN

Gimana rasanya sayang

Tidak ada voting
Gimana, rasanya, sayang
Gimana rasanya sayang
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten Gimana, rasanya, sayang yang ada pada kategori SKANDAL published pada 26 Juli 2022 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming Gimana rasanya sayang secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Ale and Me


"Ke puncak yuk say.." ajak Ale' pacarku tiba-tiba sambil memeluk badanku yang kecil (160/54).

Dia memang punya sebuah villa di puncak. Memang sih, rasanya sudah lama sekali kami tidak berlibur, sejak ia membuka usaha bengkelnya.

"Boleh.. Kapan?" jawabku.
"Jumat sore ini kita berangkat, terus pulangnya senin sore. Kan senin hari libur!"
Boleh juga pikirku. "Ok!" jawabku setuju.

Jumat sore itu, aku dijemput di kantor. Sudah siap dengan semua barang-barangku. Kuletakkan badanku dijok mobil porche birunya yang empuk. Sebelum berangkat, ia sempat mencium bibirku lembut, kemudian menginjak gas, dan kami berangkat ke puncak.

Dalam perjalanan, sebentar-sebentar tangan kanannya mengusap pahaku, kadang ke dadaku, dan mengusap tetekku yang berukuran 36B, hingga puting ku mengeras. Ku geser badanku menghadapnya dengan satu kaki menekuk ke arahnya hingga rokku terbuka dan memperlihatkan celah memekku yang hanya ditutupi celana g-string merah yang dibelikannya minggu lalu. Jarinya pun menggeser tali g-stringku kesamping, kemudian memainkan jarinya di memekku yang sudah mulai basah. Jarinya mengorek-ngorek ke dalam memekku, seakan berusaha menarik clitorisku keluar.

"Ssh.. Aah.. Shh.. Ah.." desahku sambil memuntir muntir putingku sendiri.






Ditengah jalanan yang macet antara puncak dan jakarta, didalam mobil porche nya yang berkaca hitam, aku membuka resleting celananya, dan mulai mengulum kontolnya yang sudah mulai mengeras. Batang kontol sepanjang 20 cm itu kukulum masuk ke dalam mulutku. Karena tidak dapat semuanya masuk, aku memegang sisa batangnya dengan tangan kananku dan mulai mengocoknya.

"Aaakhh.. Say.. Enak.. Pinter banget sih.." sambil tangannya sebentar sebentar menekan kepalaku.

Kujilati batang kontolnya, kuemput buah zakarnya. Kusedot sedot kepala kontolnya, dan kumainkan lidahku berputar putar diatas helemnya saat kontolnya masih dalam mulutku, hingga kontolnya yang besar itu seperti berputar putar di mulutku yang sempit. Tiba tiba ia menekan kepalaku hingga kontolnya terasa penuh dalam mulutku dan ia mengeluarkan pejunya ke dalam mulutku yang kutelan habis pejunya.

"Ssshh.. Ahh.. Say, makin mahir aja kamu nyedotnya.. Ada yang ngajarin ya?" ujarnya sambil tersenyum dan melirikku nakal. Aku kembali ke posisiku bersandar pada sandaran kursi dengan satu kaki naik dan jariku memainkan memekku yang sudah sangat basah.

"Sudah nggak tahan sayang? Ada dildo tuh di dalem dashbord," ujarnya sambil menunjuk dashbord mobilnya.

Ia memang paling senang membelikan aku mainan baru berupa dildo atau hanya sebuah vibrator. Sebuah dildo karet yang cukup kecil sepanjang 10 cm dan berdiameter 2 cm dengan duri-duri yang agak rebah. Perlahan dia masukkan dalam memekku.

"Sshh.." desisku merasakan ada barang yang masuk dalam memekku.

Belum sampai mentok ia mendorongnya, tiba-tiba ia menariknya cepat dan membuat duri-duri yang tadinya tidur, tiba tiba berdiri dan menggaruk dinding memekku!

"Aaahh.. Allee'.." jeritku kaget, aku tidak mengira akan seenak itu.

Dengan pintu sebagai topangan badanku, aku sedikit menggoyang pinggulku mengikuti irama keluar masuk dildo dalam memekku. Karena sesekali Ale' harus melepas dildo itu, akhirnya aku mengambilnya dan mengendalikannya sendiri.

"Aaahh.. Aahh.. Allee.." desahku setiap kali dildo itu kutarik keluar.

Belum aku mencapai klimaks, ternyata mobil telah masuk ke dalam garasi Villanya. Tiba-tiba Ale' membuka pintu yang kusandari, hingga aku hampir terjatuh, tapi ia menahanku dari belakang. Kemudian ia mengambil alih dildo yang ada dalam memekku dan ia mengocoknya cepat.

"Ssshha aahh.. Aaahh.. Aaahh.. Allee'.. Ahh.. Fuck me.. Fuck me.."

Mendengar rintihanku, ia langsung membalik badanku dan mengarahkan kontolnya yang telah berdiri tegak ke lubang memekku. Sekalipun sudah basah, tapi tetap saja, kontolnya yang berdiameter 5 cm itu tidak dapat masuk dengan mudah. Setelah beberapa kali kepala kontolnya mengorek lubang memekku, akhirnya dapat juga masuk.

"Sshh aahh.." jeritku ketika ia menusukkan kontolnya dalam sekalipun masih tersisa 4 cm diluar memekku.

Ia mengikatkan kakiku ke pinggulnya dan ia menarikku keluar dari mobil, hingga aku digendongnya dengan kontol sudah ada didalam memekku. Ia membawaku masuk ke dalam kamarnya di lantai 1, sekalipun ia harus naik tangga, Ale' tetap kuat mengangkatku, dan aku sudah mulai mengejang karena terasa sangat mengganjal dengan 4 cm kontolnya yang seperti menusuk-nusuk berusaha mendobrak peranakanku. Dan kakiku semakin kuat menjepit pinggulnya.

Sesampainya di kamar, ia menidurkanku diatas kasurnya yang empuk, kemudian mengangkat kedua kakiku ke pundaknya dan merapatkan pahaku.

"Ahh.. Allee.. Ennakk.. ffuucckk.. HH.."

Memekku terasa sangat sempit, dan ia mengocok kontolnya dan memaksakan kontolnya yang tersisa diluar untuk masuk lebih dalam. Namun tetap tidak bisa. Ia segera membalikkan badanku, hingga dalam posisi doggy dengan dia berdiri di pinggir kasur. Badanku sudah mulai bergetar keras karena nikmatnya, Ale' tetap menusukkan kontolnya dengan membabi buta ke dalam memekku, sementara tangannya memeras-meras tetekku dengan keras hingga meninggalkan bekas merah.

"Aaahh.. Allee.. SsSSHH.. Alee.. Aku mau keluaarr nihh.. lebbiihh ceeppaatt ssaayyaangghh.." pintaku dengan nafsu yang sudah hampir tidak dapat ditahan lagi.
"Samaa ssayy.. keeluaariin diimanaa?" tanya alle dengan semakin cepat ia mengocok kontolnya.
"Di daleemm ajaa.. diddalleemm.. Aaahh.. Ssshh.. Aaahh.." jawabku karena aku sudah minum pil KB beberapa bulan ini.
"Baarreengngg ssaayy.. Dikkitt llaggii.. Aahh.."

Bersamaan dengan keluarnya pejunya dalam memekku dan rongga memekku yang berkedut keras. Entah berapa kali Ale' semprotkan pejunya, karena cukup banyak, sampai meleleh keluar memekku bercampur dengan cairan cinta dari dalam memekku.

"Makasih sayang.." ujarnya sambil mengecup keningku.
"Ale'.. Kamu emang jago!" pujiku padanya.

Setelah agak lama aku berbaring di dadanya. Ia menyuruhku membersihkan diri di kamar mandi, sementara ia mengambil barang-barang kami di mobilnya.

Sementara aku mandi dengan shower, samar samar aku mendengar ada orang berbincang bincang di kamar. Tadinya kupikir suara TV yang keras. Ternyata ketika aku keluar hanya dengan berlilitkan handuk, aku terkejut melihat Micky dan Barry, dua teman Ale' yang nggak kalah macho! Ale' langsung memelukku dari belakang dan mencium leherku dan membuyarkan terkejutku.

"Mereka kesini mau ikutan main say. Kamukan dulu bilang ingin coba main dengan cowok lebih dari 1. Dari pada cari yang enggak jelas, mending cari teman sendiri. Mereka juga suka kok say, dan mereka juga suka kamu. Nggak papa kan?" ujarnya mesra.
"Ale'.. Kamu tahu aja!" ujarku sambil melingkarkan tanganku ke belakang kepalanya kemudian menciumnya mesra.

Sambil Ale' menciumku, ia memberi tanda pada kedua temannya untuk mendekat, ia sedikit mendorongku untuk tiduran di kasur. Ketika aku sudah terlentang diatas kasur, ia menyodorkan kontolnya ke mulutku. Langsung ku sambut kontolnya yang besar itu dan mulai menjilat jilatnya. Sementara Barry mulai menjilati putingku yang sudah keras. Micky, memainkan memekku dengan lidahnya. Mengorek ngoreknya dengan lidahnya yang panas.

"Emmpphh.." desahku tertahan kontol Ale' setiap kali Micky mengorek clitorisku dengan lidahnya.

Barry tiba tiba melepas antingnya dan menjepitkan di putingku.

"Barry.. Sakit sayang.." kataku sesaat melepaskan kontol Ale' dari mulutku.
"Tenang sayang.. Enak kok." ujarnya kemudian menjilat putingku yang memakai anting itu.

Dan memang ternyata enak. Kujilat kembali kontol Ale' seperti menjilat batang eskrim yang besar. Tak lama, Micky melepas mulutnya dari memekku dan tiduran di sebelahku sementara Barry tiduran diatasku. Kulirik Micky yang sedang mengoleskan kontolnya dengan madu. Ale' mengangkatku hingga hampir duduk diatas Micky yang terbaring disebelahku. Ia menyandarkan kepalaku ke dadanya yang bidang, hingga pantatku menghadap Micky.

Tiba tiba kurasakan jari Micky yang telah diolesi madu memasuki anusku.

"Ssshh.. Aaahh.. Mic, sakit.. Ssshh.." jeritku.
"Tenang say.. Sakitnya cuma sebentar, tapi nikmatnya selangit. Relax aja, dan enjoy biar nggak sakit."

Aku berusaha tenang sambil bersandar pada dada Ale'. Makin lama makin enak, tak lama kemudian Micky menusukkan kontolnya sepanjang 14 cm dg diameter 4 cm, menerobos dalam anusku.

"Aaahh.. Ssshh.." jeritku sambil mempererat pelukanku pada Ale'.

Setelah kontolnya masuk semua ke dalam anusku, Ale' membuatku terlentang diatas Micky. Kemudian ia mengikatkan kedua tanganku ke kepala ranjang yang cukup tinggi dengan menggunakan kain yang cukup halus, hingga aku dapat berpegangan dan sedikit mengangkat pantatku dengan kaki mengangkang. Ale' tidak membuang kesepatan ini untuk mulai mengorek lubang memekku dengan kontolnya yang besar.

"Aahh.. Hhh.. Ssshh.. Alee.. Massuukkinn ssayy.." mendengar permintaanku itu, Ale' tidak segan segan mulai menusukkan kontolnya ke dalam memekku.
"Emmpphh.. Penuhh Lee'.. Pelan pelan.."

Perlahan namun pasti, Ale' menusukkan kontolnya yang besar itu ke dalam memekku hingga mentok. Ale' mulai mencondongkan badannya ke arahku dan memakai satu kakinya untuk menopang badannya, ia mulai mengayunkan pinggangnya. Pertama pelan.. Kemudian makin cepat, dan makin cepatt..

"Ssshh aahh.. Alee.."

Micky juga mulai menggoyangkan pinggulnya membuat kedua lubangku dikocok bergantian. Ketika Ale' masuk, Micky keluar. Ale' keluar, Micky masuk, begitu seterusnya hingga..

"Ahh.. Ssshh.. AAHh.. Ssayy.. Fuckk..!! Alee.. Bentar lagi dapeett nih.. Aaahh.." jeritku..
"I'm coming.." desah Micky..
"Ssh.. Iiyaa.. Keeluar bareng ya.. Shh.. Aahh.. Ahh" ujar Ale'.

Tiba tiba kurasakan perasaan nikmat yang tak dapat kutahan, lorong memekku mulai berkedut keras tanda aku mulai orgasme.
"AAH.." jeritku, bersamaan dengan semprotan pejuh di anusku. Disambut dengan tusukkan yang dalam di memekku dan tumpahan pejuh Ale' dalam memekku serta kedutan yang keras dari kontol Micky di anusku dan kontol Ale' di memekku.

Lemas badanku dibuatnya, aku masih berada diantara Micky dan Ale' seperti sandwich yang basah dengan keringat. Masih dengan kontol yang menancap di anus dan memekku. Ale' menarikku hingga kontol Micky lepas dari anusku.
"Plop" bunyinya nyaring.
Kontol Ale' masih setengah berdiri masih dalam memekku, sambil ia menidurkanku di dadanya. Kulirik jam dinding sudah pukul 3 pagi dan aku langsung tertidur lelah.

Paginya, aku terbangun karena merasakan ada yang menjilat jilat memekku dan meremas remas tetekku. Ternyata Barry yang menjilatku dan Ale' serta Micky yang meremas tetekku.

"Ssh.. Aaahh.. Enak Barry.."

Tak lama Barry duduk berlutut di depan memekku dan mengarahkan kontolnya yang agak bengkok ke atas seperti pisang itu ke celah memekku.

"Aaahh.." jeritku ketika ia menusukkan kontolnya dengan cepat ke dalam memekku.

Seakan ada yang menggaruk bagian atas lorong memekku. Kemudian Barry mengangkat kaki kananku dan meletakkannya di atas kaki kiriku hingga badanku seperti terpelintir karena kedua tetekku ditahan dalam mulut Ale' dan Micky.

"Aduuhh.. Enaakkhh.."

Kontolnya yang bengkok itu menggaruk bagian dalam memekku. Perlahan namun pasti Barry mengocok memekku..

"Sshh.. Aahahh.. Barryy.. Mmmhh.."

Dengan irama 3 kali tusukan pelan dan 1 kali tusukan cepat dan dalam, membuatku melayang dibuatnya. Tak lama tusukkan kontolnya semakin tak terkontrol, semakin membabi buta membuatku semakin melayang!

"Ahh.. Ssshh.. Emmpphh.." desahku saat Barry kembali membuka kakiku hingga memekku terbuka lebar dihadapannya.

Ale' menepuk nepuk dan menekan nekan memekku supaya aku semakin terangsang. Ia mengaitkan jarinya ke bibir memekku hingga tertarik.

"Ahh.. Ssshh.. Ahh.. Bbarryy.. Lebihh cceeppaat.. Mauu keluaarr niihh.."

Segera Barry mencabut kontolnya. Seketika aku kecewa, ternyata ia berganti posisi dengan Ale', Ale' langsung menusukkan kontolnya yang besar itu dalam memekku dan Barry menjepitkan kontolnya diantara tetekku dan mulai mengocoknya hingga ia memuncratkan pejunya ke wajahku. Sementara Ale' mengocokkan kontolnya yang panjang itu dalam memekku.

"Aaahh.. Ssshh," jeritku terasa semua ototku tegang karena orgasm yang kurasakan sambil merasakan kedutan kontol Ale' menandakan ia sudah mengeluarkan pejunya dalam memekku.

Lemas sekali badanku, harus melayani mereka. Ale' tiba tiba mengangkatku dan membawaku ke kamarmandi. Disana sudah ada Micky yang sedang mengisikan bath tub dengan air panas dan sabun susu wangi. Ale' mencelupkan badanku yang letih ke dalamnya.

"Kamu istirahat dulu deh say.. Nanti kalau sudah selesai, langsung ke ruang makan ya," ujarnya sambil mencium keningku.

Sekitar setengah jam aku berendam melepas lelah. Setelah selesai, seperti permintaan Ale' aku menuju ruang makan, hanya dibalut mantel mandi.

Disana sudah ada dua orang perempuan yang sedang memasak di dapur. Keduanya tak kalah sexy dariku. Ternyata mereka adalah Amy (160/54 34C) yang ternyata pacarnya Micky. Serta Sylvy (158/53 34B) yang adalah pacarnya Barry. Keduanya memakai celana hotpants yang memperlihatkan paha mereka yang putih dan mulus dan kaos model kemben yang hanya menutup toket mereka yang besar. Samar samar terlihat puting mereka menonjol dibalik kaosnya.

"Sini sayang, kita sarapan dulu," ujar Ale' sambil mengeluarkan kursi disebelahnya.

Setelah menunggu aku duduk, ia pun duduk di kursinya. Micky dan Amy ternyata sudah selesai makan, dan mereka sekarang ada di dapur sambil berciuman ditonton kami berempat.

Celana Amy dibuka dan di lemparkan ke bawah kemudian melepaskan kembennya, hingga Amy menjadi bugil. Kulihat kontol Ale' dan Barry yang berada disisiku yang satunya sudah berdiri tegak. Aku dan Sylvy saling melihat, tak lama Sylvy menghilang dibawah meja, ternyata sedang meng-oral kontolnya Barry. Ale' kemudian melihatku seakan memintaku mengoral kontolnya. Tapi karena aku belum selesai makan, aku hanya mengocok kontolnya pelan sambil berkata,

"Sabar sayang.."

Micky mengangkat kaki kanan Amy kemudian mulai menusukkan kontolnya dalam-dalam.

"Aaahh.." desah Amy membuatku juga semakin terangsang.

Ale' yang telah selesai makan, menyingkapkan mantel mandiku dan mulai menggigit putingku yang sudah mengeras dan mengorek memekku dengan jarinya. Sambil aku menekan kepalanya ke dadaku, aku melihat Micky yang sedang mengocok memek Amy sambil menciumi teteknya dan Barry yang keenakan disebelahku karena kontolnya dikulum Sylvy.

"Aaagghh.. Mic.. I'm commingg.." jerit Amy.

Tak lama kulihat lelehan pejuh di paha kiri Amy menandakan Micky sudah menembakkan pejunya.

"Ssshh.. fuucckk.." desah Barry disebelahku, kemudian kulihat Sylvy muncul dari bawah meja dengan bibirnya penuh dengan pejuh. Ale' melepaskan pagutannya di tetekku.
"Nonton BF yuk," ajaknya ke ruang TV. Dan kami bermain sepanjang hari.

E N D

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.