Cerita Dewasa:
Bersetubuh Dengan Aktris Sinetron - 1
"Selamat pagi Pak Robert" sapa Dian resepsionis baruku ketika aku tiba di lobby kantor.
"Pagi Dian. Lho kok sendirian? Noni kemana?" tanyaku.
"Ada kok Pak. Sekarang sedang ke toilet " jawabnya.
"Oh.." jawabku agak lega.
Memang akhir-akhir ini Noni berlaku agak berbeda. Aku agak khawatir dia akan mengundurkan diri karena tidak tahan dengan perlakuanku padanya. Bila itu terjadi, tentu amat disayangkan karena aku tak bisa menikmati kehangatan tubuh mudanya lagi.
"Hari ini meeting dengan konsultan jam berapa Lia?" tanyaku pada sekretarisku lewat telpon.
"Jam 10 pagi, Pak"
"OK.. Thanks" jawabku sambil menutup telpon.
Kulihat jam tanganku masih menunjukkan pukul 8.45 pagi. Wah.. Masih ada waktu pikirku, untuk menulis kejadian akhir minggu kemarin. Saat itu aku berkesempatan berkencan dengan seorang artis sinetron terkenal. Pasti para pembacapun pernah melihatnya di layar TV, terutama bila penggemar sinetron atau acara infotainment. Dia setuju aku menulis cerita ini, asalkan data dirinya disamarkan. Aku hanya boleh menggunakan nama samaran dan ciri-ciri fisik saja. Ternyata diapun penggemar cerita di pemersatu.fun.
Aku merasa beruntung sekali mengenalnya. Dia cantik, berkulit putih, berambut panjang, dan berbodi seksi sekali. Usianya sekitar dua puluh tahunan. Wajahnya sangat sensual dan terutama adalah buah dadanya yang membusung menantang. Pernah dinobatkan sebagai salah satu artis terseksi menurut salah satu acara infotainment di TV.
Akupun mulai menulis kisahku sambil menghabiskan waktu menunggu meeting nanti. Cerita berikut adalah kejadian yang baru saja aku alami dan bukanlah sekedar fan fiction belaka.
*****
Hari Jumat sore itu tiba-tiba Dita menelponku.
"Pak Robert.. Ada artis mau kenalan nih" katanya di ujung telpon.
"Ah yang bener.. Memang tahu saya dari mana" tanyaku heran.
"Dia teman saya Pak" jawabnya.
Kemudian Dita menjelaskan bahwa si artis ini, sebut saja namanya Sandra, adalah artis bispak yang terkadang menggunakan jasa Dita sebagai maminya. Biasa dipakai konglomerat dan pejabat, tarifnya mencapai puluhan juta rupiah semalam. Dita pernah menceritakan padanya tentang diriku yang terkadang menjadi langganannya. Disamping itu, dia menunjukkan cerita-ceritaku di pemersatu.fun. Memang ternyata mereka berdua, Dita dan Sandra, sering browsing ke web site tersebut.
"Dia penasaran sekali Pak Robert.. Ingin ketemu dan membuktikan bener nggak bapak sejantan seperti yang ada di cerita itu" Dita menjelaskan lebih lanjut.
"Dit, kalau harganya segitu nggak deh. Kemahalan" jawabku.
"Nggak kok Pak Robert.. Dia orangnya suka seks.. Agak hyper gitu. Jadi nggak minta bayaran cuma minta ketemunya di Singapore"
Dita berkata lebih lanjut, kalau Sandra hanya ingin have fun saja denganku. Dia hanya minta dibelikan tiket kelas eksekutif pp Jakarta-Singapore, dan menginap di kamar suite hotel berbintang.
"Dia sedang boring, ingin refreshing" kata Dita.
"OK deh Dit kalau gitu. Kamu atur dulu ya hotel dan tiketnya" jawabku sambil membayangkan nikmatnya menyetubuhi Sandra, artis sinetron cantik berbodi sintal itu.
*****
Hari Sabtu siang, aku telah berada di Singapore. Dari Changi airport, kupakai taksi menuju hotel Hilton di Orchard Road. Menurut informasi dari Dita, Sandra kemungkinan sudah cek in di sana. Sesampainya di hotel tak sabar aku menuju resepsionis.
"Hallo.. Good afternoon"
"Good afternoon, sir.. May I help you?" jawab resepsionis pria keturunan India yang sedang bertugas.
"I want to check in, I have reservation" kataku. Kuberikan data-dataku padanya.
"Very well.., Ahh, Your wife has been waiting for you sir.." jawabnya sambil tersenyum penuh arti.
Mungkin dia sudah tahu maksud kedatanganku karena kami datang sendiri-sendiri. Jarang suami istri yang berpergian seperti itu. Atau mungkin hanya perasaanku saja, tapi masa bodohlah.. Yang penting aku sebentar lagi akan bertemu Sandra.
Diantar bell boy yang membawa tasku, akupun bergegas menuju kamar suite hotel tersebut. Kupencet bel pintu, dan tak lama kudengar suara wanita dari dalam.
"Who is it?"
"Robert" jawabku.
Tak lama, pintupun terbuka. Tampaklah Sandra, artis sinetron yang biasanya hanya kulihat di TV, di depanku. Tampak sensual sekali dia, dengan kaos T-shirt yang mempunyai sobekan di tengah dadanya, sehingga lipatan buah dadanya yang membusung terlihat sangat menggoda. T-shirt itu seakan dibuat sehingga setiap mata laki-laki memandang buah dadanya dengan penuh nafsu. Dia juga mengenakan rok jeans mini yang memperlihatkan keindahan kakinya yang jenjang.
"Hi Mas Robert.. Nice to meet you" katanya ketika aku masih terdiam mengagumi keseksian tubuhnya.
"Hi Sandra.. Same here" jawabku.
Akupun masuk ke dalam, dan setelah memberi tip pada bell boy, kamipun duduk mengobrol di sofa.
"Sudah lama datangnya?" kataku membuka pembicaraan.
"Baru kok Mas.. Kira-kira 2 jam yang lalu" jawabnya.
Kamipun lalu mengobrol untuk menghilangkan rasa kecanggungan kami. Kami bercerita tentang pekerjaan masing-masing. Sambil mengobrol, mataku tak lepas dari lipatan buah dadanya yang ranum membayang dari balik T-shirtnya itu. Aku membayangkan enaknya menghisap dan menjilati buah dada itu nantinya.
"Ngeliatin apa sih Mas" godanya sambil tersenyum.
"Ah nggak kok.. Kamu sih cantik dan seksi banget" pujiku.
Sandra tampak senang aku puji begitu. Buah dadanya semakin membusung ketika dia mengangkat tangan untuk menyibakkan rambutnya yang panjang.
"Mas Robert juga ganteng.." katanya lagi.
"Ngomong-ngomong itu cerita seksnya beneran Mas? Aku bacanya sampai horny sekali lho" lanjutnya lagi.
"Bener donk.. Mau bukti nih" tanyaku sambil menggeser dudukku mendekatinya.
"Boleh siapa takut.."
Tak kusia-siakan waktuku lebih lama lagi. Langsung kupagut bibirnya yang sensual. Sandrapun membalas penuh gairah. Sambil berciuman, tangan Sandra mengelus-elus kemaluanku dari balik celana panjang yang masih kukenakan. Kuciumi lehernya yang jenjang dan berbau harum parfum itu.
"Mas buka dulu ya celananya"
Tak perlu diminta dua kali, akupun berdiri di hadapan Sandra yang masih duduk di sofa. Tangannya yang halus membuka retsleting celanaku. Celana dalamkupun langsung dibukanya, sehingga kemaluanku langsung mencuat dengan gagahnya di depan wajah artis sinetron cantik ini.
"Iih.. Gede banget.. Bener nih kata Dita.." katanya sambil mengelus dan mengocok perlahan kemaluanku.
Kemaluankupun semakin membesar dalam genggaman jari tangan lentik Sandra. Tampak matanya memandangi seluruh kemaluanku dengan gemas. Dia menggigit bibirnya, sambil tangannya mengocok kemaluanku yang semakin membengkak.
"Sandra hisap ya Mas" katanya sambil mendekatkan wajahnya pada kemaluanku.
Aku hanya mengerang nikmat ketika lidahnya mulai menyentuh batang kemaluanku. Dijilatinya batang kemaluanku dari bawah sampai ke ujung secara perlahan.
"Ahh.. Yes.. I like it" erangku ketika mulutnya mulai mengulum kepala kemaluanku.
Tampak kepala artis sinetron cantik ini maju mundur mengulum kemaluanku yang menyesaki rongga mulutnya. Tangannya tak henti mengocok bagian bawah batang kemaluanku yang tak muat masuk ke dalam mulutnya.
"Eehh.. Ehh.." Sandra mendesah gemas sambil mulutnya terus mempermainkan kemaluanku.
Akupun membuka kemejaku, sehingga aku telah telanjang bulat di depan artis seksi ini. Setelah beberapa lama, kutarik kemaluanku dari mulutnya. Aku sudah tak sabar ingin menikmati buah dadanya yang membusung itu.
"Ah.. Ah.. Jangan dulu Mas. Sandra belum pas. Sebentar lagi ya, Sandra masih gemes" katanya sambil tangannya kembali menarik kemaluanku untuk dihisapnya.
Kembali Sandra memuaskan nafsunya pada kemaluan besarku itu. Beberapa lama kemudian aku sudah hampir sampai dipuncak.
"Sandra.. I am coming" kataku.
"Keluarin aja Mas.. Come in my mouth" jawabnya sambil terus menghisapi kemaluanku.
"Argghh.." erangku ketika aku menyemburkan cairan ejakulasiku dalam mulut Sandra, artis sensual ini.
Ditelannya spermaku, dan dikulum dan dijilatinya kemaluanku sampai bersih.
"Enak ya Mas?" tanyanya sambil tersenyum manis.
"Enak banget San.. Kamu memang hebat" kataku sambil mengelus-elus rambutnya.
"Makan dulu yuk.. Laper nih" katanya sambil bangkit berdiri menuju toilet.
*****
Kamipun kembali mengobrol sambil menunggu pesanan makanan kami datang. Sandra mengaku pertamakali mengenal seks ketika duduk di bangku SMA. Dia melakukan itu dengan pacarnya yang sekelas dengan dia. Semenjak itu, dia ketagihan bermain seks sampai sekarang.
Menyadari kelebihannya dalam hal fisik, disamping bermain sinetron, diapun nyambi sebagai high class escort girl. Dia bercerita pengalamannya menemani para pejabat juga para konglomerat. Kaget juga aku mendengar nama-nama mereka yang pernah dilayaninya. Mereka adalah public figure yang sering nongol di layar TV dan media massa. Aku tak mengira beberapa orang diantaranya, yang terkesan alim, ternyata suka juga menikmati tubuh seksi artis muda.
Tak lama, petugas room servicepun datang membawa pesanan kami. Si petugas yang orang Melayu itu ternyata mengenali Sandra. Dia bilang kalau dia penggemar Sandra dan sering menonton sinetron-sinetronnya. Sebelum pergi, diapun meminta tanda tangan Sandra, artis kesayangannya.
Kamipun lalu menikmati hidangan yang tersedia sambil melanjutkan berbincang-bincang. Sandra bercerita dia paling suka berkencan dengan orang bule, karena mereka mempunyai kemaluan yang besar. Memang Sandra ini terkenal sebagai seorang playgirl, sering gonta-ganti pacar.
"Tapi kalau orang Indonesianya seperti Mas Robert.. Saya juga suka banget" katanya manja.
Setelah selesai makan, akupun mulai kembali ereksi melihat sembulan buah dada dari balik T-shirt merah muda yang dikenakannya. Sandra tampak mengetahui nafsuku mulai bangkit dan dia seolah tak sengaja lebih membusungkan dadanya.
"Mas.. Kok ngeliatin dadaku terus. Pengen ngerasain ya?" godanya. Aku hanya tersenyum menahan nafsuku.
"Yuk kita terusin yang tadi" katanya sambil menarik tanganku. Langsung kuremas rambutnya dan kuciumi bibirnya.
"Kita terusin di kamar yuk " ajakku.
Ke bagian 2
Hmm