Cerita Dewasa:
Aku dan 4 Wanita (2)
Sambungan Dari Bagian 1
Akupun nggak jadi takut dan ikut tersenyum.Aku jadi berani dengan situasi seperti ini.Aku merasa seperti diberi lampu hijau. Aku langsung saja mengarahkan tanganku ke toket Linda dan meremas-remas toketnya dari luar pakaiannya.Linda hanya tersenyum saja aku perlakukan begitu.Aku segera melumat bibirnya dan Linda membalasnya juga dengan ganasnya. Nampaknya dia benar-benar membutuhkan seks.Aku semakin senang.
Aku segera melucuti pakaian yang dikenakan Linda, sampai dia tidak memakai pakaian sehelai benangpun seperti adik-adiknya. Aku merasa kaget juga, karena toketnya Mbak Linda lebih besar dibandingkan toket adik-adiknya. Terus terang aku sangat senang dengan ukuran toketnya yang besar itu.Aku segera menciumi toketnya bertubi-tubi dan bergantian, maklum nafsu seksku mulai bangkit lagi.Linda sudah mulai terengah-engah menghadapi seranganku.Aku kembali melumat bibir Mbak Linda yang indah.Mbak Linda juga kembali membalas ciumanku dengan bernafsu.
Sementara itu aku juga melirik Shinta dan Yuni dan mereka cuma tersenyum menatapku sambil mengelus-elus memeknya masing-masing. Ciuamanku kembali kuarahkan keleher Linda yang putih bersih.Dan terus kuturunkan ke toketnya yang montok. toketnya kuciumi bergantian dan puting toketnya kuhisap dengan lahap.Lama aku menghisap toketnya.Linda berkata,
"akh..Andrie..terus hisap..sayhang..enakh..sekali.terus sayang..kamu sekarang jadi bayi..ya..terus hisap toket Mbak..sayang..?"katanya menceracau.
Aku nggak peduli dengan rintihan dan erangan Mbak Linda.Malah aku semakin bersemangat saja.Ciumanku kuturunkan keperutnya yang putih dan ramping dan terus turun kepahanya yang mulus.Pahanya kujilatin sampai basah semua.Jilatanku kunaikkan ke sela-sela pahanya yaitu ke memeknya.
"Akh..apa ini Andrie..ohh..terus Andrie.."kata Mbak Linda.
Kayaknya dia juga tidak peduli lagi dengan sekitarnya.
Aku menjilati memeknya.Aku mencari itilnya dan menghisapnya.Mbak Linda menjerit tertahan dan menekan belakang kepalaku, sehingga aku semakin mencium bau wangi dari memeknya.Aku terus menjilati itilnya itu, sampai akhirnya aku merasakan cairan yang keluar dari memek Mbak Linda.Tapi Mbak Linda sendiri belum keluar.Sementara punyaku sendiri sudah semakin tegang.Aku segera merubah posisiku dan menyodorkan kontolku kemulut Mbak Linda.Mbak Linda membuka mulutnya dan melahap kontolku dan menghisap kontolku dengan sangat bernafsu.Aku menyadari nafsu seks Mbak Linda sangat tinggi.Tapi aku yakin bisa memuaskannya.
Akhirnya kusuruh Mbak Linda telentang.Diapun menurut untuk telentang dan membuka kakinya lebar-lebar.Akupun segera mengatur posisiku untuk mengarahkan kontolku kedalam lubang kemaluannya.Tapi sebelum aku memasukkannya, Yuni dan shinta mendekat dan berkata,
"Andrie..sebentar dulu.."kata Shinta.
Tanpa menunggu jawabanku dia langsung memegang kontolku dan memasukkan kedalam mulutnya lalu menghisapnya. Setelah itu giliran Yuni yang menghisap kontolku.Aku melihat Mbak Linda sudah nggak sabaran untuk merasakan kontolku.Akhirnya setelah Yuni menghisap kontolku, dia membimbing kontolku dan mengarah kan ke lubang memek kakaknya.Setelah posisinya pas, aku segera menekan pantatku perlahan-lahan.
Terdengar desahan dan jerita kecil keluar dari mulut Mbak Linda.Rupanya lubang memek Mbak Linda masih sempit seperti punya adik-adiknya.Aku sangat senang sekali.Aku segera menaik-turunkan pantatku ke memek Mbak Linda.Jeritan dan desahan nafas Mbak Linda makin keras.Aku tidak peduli dan terus saja mengentot dan menaik turunkan pantatku.Sama seperti memek adik-adiknya, memek Mbak Linda seperti meremas-remas kontolku.
Aku sudah hampir keluar, tapi aku berusaha bertahan selama mungkin.Dan kuperhatikan Mbak Linda hampir mencapai puncak orgasmenya.
"..akh..akh..akh..terus andrie..akh..aku sudah mau keluar nih..akh..,"katanya terus menceracau.
" Aahh aku juga mau keluar mbak.."kataku sambil meremas dan menghisap toketnya.
Akhirnya aku merasakan cairan hangat membasahi kontolku.
"Ahh..Andriee..mbak sudah keluar.."kata Mbak Linda.Rupanya dia sudah keluar.Bersamaan dengan itu akupun merasa sudah nggak kuat lagi.
"Mbak..akhu..jugha..mau keluar..h.."kataku dengan suara agak parau.
Akhirnya spermaku tumpah membasahi memeknya.Aku tertelungkup lemas diatas tubuh Mbak LInda.Kulihat Shinta dan Yuni tersenyum menatapku.Aku lalu mencabut kontolku dari lubang memek Mbak Linda dan tidur menelentang.
Shinta dan Yuni segera mendekatkan melutnya dan kembali menghisap kontolku bergantian.Begitu juga dengan Mbak Linda bangun untuk menghisap kontolku bergantian.Akhirnya kami kembali rebahan.Mbak Linda disebelah kananku, Shinta disebelah kiriku, sementara Yuni dengan manjanya telungkup diatas tubuhku.Kami sama-sama menarik nafas panjang.Sementara tanganku kembali bergerilya seperti tadi meraba seluruh tubuh kakak-adik itu dan meremas-remas toket mereka bergantian.Kadang-kadang mereka juga bangun sebentar hanya untuk menghisap kontolku.Kami sama-sama terbaring lemas.
Tak lama Shinta membuka pembicaraan,
"Wah..Andrie..kamu memang kuat bisa mengalahkan Mbak Linda.kontolmu juga besar dan kuat lho Andrie."
Aku hanya tersenyum saja dan meremas toket Shinta dengan lembut dan memainkan puting toketnya dengan ujung jariku.
"Baru kali ini aku merasa puas kalo main gini Ndrie.."kata Mbak Linda.
Aku hanya tersenyum saja mendengar pujian mereka dan tanganku semakin nakal dengan memasukkan jariku kelubang memek Mbak Linda.
"Awww..Andrie..tanganmu nakal..aku lagi capek nih.."kata Mbak Linda manja.
Aku lalu berkata,"Wah..Yuni, Shinta, mbak Linda, kayaknya kita harus berpakaian nih sebelum ibumu datang."
Yuni segera menjawab,
"Nggak apa-apa kok Andrie.Kalau ibu datang dan melihat kita begini nggak bakalan marah kok..ya kan mbak?"kata Yuni sambil bertanya pada kakaknya.
Kedua kakaknya tersenyum saja dan Shinta berkata,
"Kalau kamu mau, kamu juga boleh main sama ibu Andrie.."
"Iya..ibu pasti senang sekali ya kan Mbak Linda?"tanya Yuni sama Mbak Linda.
Mbak Linda menganggukkan kepalanya.Sekarang aku sudah mulai tenang.Sekarang tenagaku sudah mulai pulih.Lama kami terdiam, tapi tanganku tetap tidak bisa diam dan selalu menggerayangi tubuh ketiganya.Tapi mungkin karena kecapean, mereka bertiga cuma diam saja ketika tanganku menggerayangi tubuhnya, walaupun jari tengahku mengorek-ngorek memeknya.
Tiba-tiba terdengar suara dari luar,
"Shinta, Yuni..kalian dimana?"
Rupanya ibunya sudah datang.
"Kami disini Bu.."sahut Yuni.
Lalu Yuni berkata padaku,
"Ayo Andrie..kamu boleh coba ibuku..katanya tersenyum.
Aku cuma mengangguk saja dan sekarang tenagaku sudah benar-benar pulih lagi.
Tak lama kemudian ibunya Yuni sampai di kamar dan terkejut,
"hai..kalian lagi ngapain?"katanya sambil menutup mulutnya.
Ibunya Yuni masih melotot tidak percaya menatapku.Setelah dekat tanganku langsung memeluk ibu Yuni dan langsung meremas-remas toketnya.Sementara itu dia masih setengah tidak percaya, tapi dia membiarkan tanganku meremas-remas toketnya.Sambil berdiri aku menciumi bibirnya dan sekarang dia mulai membalas ciumanku.Aku tidak menduga ciuman ibunya ganas juga.Sementara tanganku masih terus meremas-remas toketnya.Aku segera melucuti pakaiannya satu demi satu.Kulihat dia sekarang sudah bisa tersenyum dan berkata,
"Linda, Shinta, Yuni..kalian bear-benar nakalya..?tapi kalian baik juga mau mengajak ibu main sama Andrie."
Linda, Shinta dan Yuni hanya tersenyum saja dan berkata,
"ya Bu..jangan malu-malu ya..ya..kontol Andrie enak lho Bu.."
Setelah pakaian luarnya kulucuti, hingga hanya tinggal BH dan CD aja.Tanganku masih saja meremas-remas toketnya.Nafas ibu Yuni mulai naik turun.Dia membiarkan saja apapun yang kulakukan pada tubuhnya dan menikmatinya.Aku mulai melepaskan BH nya dan aku kaget juga toket dia masih kencang, putih dan montok dan besarnya hampir sama dengan toket Mbak Linda.Aku segera menyerbu toketnya dengan ciuman-ciumanku.Aku menghisap puting toketnya sambil berdiri.
Dia hanya merintih-rintih saja.Aku meremas-remas pantatnya yang montok, sementara mulutku tidak berhenti menghisap puting toketnya kiri kanan.Setelah puas dibagian toket, ciumanku kulanjutkan ke bawah.Ciumanku kuarahkan ke pahanya yang putih mulus dan terus naik keselangkangannya.Aku melepaskan CD nya sehingga dia tidak mengenakan apa-apa lagi, bugil seperti aku dan anak-anak tirinya.
Aku lalu menjilati memeknya.Sambil berdiri, dia membuka kakinya agar mulutku leluasa menjilati memeknya.Sementara tangannya menekan belakang kepalaku.Aku terus saja menghisap itilnya. Dia menjerit-jerit kecil dan kakinya kulihat agak gemetaran. Setelah puas menjilati memeknya, aku lalu menekan tubuhnya supaya duduk jongkok menghadapku.Dia mengerti dan langsung saja mulutnya melumat kontolku.Aku merasa sangat enak.Kayaknya Dia lebih berpengalaman dalam hal menjilat kontol.Dia terus saja menghisap kontolku dengan penuh semangat.
Akhirnya aku sudah tidak tahan lagi, aku lalu menyuruhnya membelakangiku.Aku lalu mengatur posisi dan mengarahkan kontolku ke lubang memeknya dari belakang dan menekannya pelan-pelan.Dia menjerit tertahan.Tapi aku tidak peduli. sementara Linda, Shinta dan Yuni hanya menonton dengan bersemangat dari samping.Aku menggoyang pantatku maju mundur sambil berdiri.Tangan kirinya kutarik kebelakang dan tangan kananku meremas-remas toketnya yang sebelah kanan.Dia kembali menjerit-jerit dengan desahan nafasnya yang memburu.
"Andrie..kamu..punyamu sangat enakh..akh..akh.."katanya menceracau.
Aku semakin bersemangat mendengar rintihannya.Lalu aku menarik tangan kanannya sehingga kedua tangannya kutarik kebelakang.Sementara pantatku tetap maju mundur menggoyang pantatnya.toketnya yang besar terus saja bergoyang-goyang ke bawah.
Aku lalu merubah posisi dan menyuruhnya telentang.Dengan nafas memburu dia menurut saja dan telentang dengan membuka kakinya lebar-lebar.Aku segera mengarahkan kontolku ke memeknya. Kontolku pun segera menusuk memeknya dan pantatku naik turun menghujam memeknya.memeknya tidak kalah rasanya dibandingkan memek anak-anaknya. Masih menggigit dan meremas-remas kontolku. Nafaskupun semakin cepat seperti nafasnya.
Sementara kontolku menusuk-nusuk memeknya, aku selalu menghisap toketnya bergantian Sekitar hampir satu jam kami main, sampai akhirnya dia berkata,
"Andrie..ahh..kontolmu sangat enakh..kuat..lubang memeku jadi penuh oleh kontolmu..ahh..ahh..terus sayang..aku sudah hampir keluarhh..ahh..ahh.."
Dan tak berapa lama akupun segera merasakan kontolku jadi hangat karena cairan dari memeknya sebagai tanda dia sudah sampai puncak orgasmenya.Badannya yang tegang tadi mulai lemas.Aku masih saja mengentot memeknya dan akhirnya akupun merasakan sesuatu yang hendak keluar.kontolku kubenamkan dalam-dalam kedalam memeknya.Dan spermaku pun keluar membasahi liang memeknya.Aku tertelungkup lemas dengan nafas tidak beraturan.
Dia juga begitu lemas dan nafasnya juga tidak beraturan.Aku lalu mencabut kontolku dari memeknya dan telentang sambil menarik nafas panjang.Aku memejamkan mataku.Walaupun sudah keluar tapi kontolku masih ngaceng.Mbak Linda, shinta dan Yuni mendekat dan mereka bergantian menghisap kontolku dan menelan sisa-sisa spermaku.Aku merasakan nikmatnya hisapan mereka bergantian.
Mereka bertiga akhirnya merebahkan badannyadisampingku.Lama kami terdiam karena kelelahan.Akhirnya Yuni berkata,
"Gimana Bu..?Enakkan kontolnya Andrie..?"
Ibunya berkata,"Wah..Andrie..kamu memang luar biasa.kontolmu besar, kuat..wah..enak sekali.."
Aku menjawab,"Kalian juga sangat enak sekali.memek kalian terasa meremas-remas kontolku.Aku juga sangat suka dengan toket kalian yang montok-montok ini."kataku sambil meremas-remas toket mereka bergantian.
Akhirnya aku tidak diperbolehkan pulang dan harus menginap malam itu.Kami kembali main bergantian.Aku kembali main sama Mbak Linda, Shinta , Yuni dan ibunya.Sungguh aku merasa sangat terpuaskan saat itu.Aku bisa menikmati tubuh mereka, tubuh kakak Yuni, tubuhnya sendiri dan tubuh ibunya.Aduh sangat enak sekali.Apalagi kulit tubuh mereka putih semua, maklum karena mereka adalah orang cina turunan.Apalagi toket mereka sangat montok dan memeknya juga bisa memijit-mijit kontolku.
Setelah hari itu, tiap kali aku main ke sana, kalau baru sampai di rumah Yuni, aku selalu meremas-remas toket mereka bergantian.Kadang-kadang aku langsung melucuti pakaian mereka dan langsung menghisap toket mereka bergantian.mereka pun sangat senang dengan caraku waktu aku datang itu.Kadang-kadang kalau baru datang, aku langsung membuka celanaku dan menyodorkan kontolku kedalam mulut Yuni, Shinta ibunya atau Mbak Linda.Mereka pun sangat senang sekali.Sehingga tiap kali aku datang kesana pasti main dengan mereka bergantian.
Kadang-kadang Yuni, Shinta, mbak Linda atau ibunya juga memperkenalkan aku dengan teman-temannya dan akupun sering juga main dengan teman-teman mereka.Aku bilang pada mereka, kalau mau mengundang teman untuk main harus yang bersih.Rata-rata teman-teman mereka itu adalah wanita yang tidak bisa dipuaskan oleh suaminya.Ada salah satu temannya yang mau memberiku bayaran, tapi aku menolaknya karena aku melakukannya dengan suka sama suka.Karena aku sangat suka seks.
TAMAT