Cerita Dewasa:
Arthur: Fitness and Sex Makes You Healthy
Rabu Siang
Saya dan teman-teman kantor pergi ke Plaza Indonesia untuk makan siang di Spice Garden. Food court ini cukup penuh tapi beruntung kami dapat meja. Saya lalu pergi membeli makan sementara dua teman saya menunggu meja. Sambil antri untuk pesan sup buntut, saya memperhatikan banyak wanita-wanita cantik yang sedang makan siang. Sang pelayan menanyakan saya mau pesan apa, saya jawab, "Sup buntut tapi jangan banyak tulang ya".
Setelah mendapat pesanan saya, saya masih harus antri lagi untuk membayar. Di sebelah kiri saya ada seorang wanita yang ikut antri untuk membayar. Awalnya saya tidak memperhatikannya karena sedang sibuk membalas SMS. Tiba-tiba nampan piring saya tersenggol dengan keras dan wanita sebelah saya menoleh ke arah saya.
"Aduh maaf Pak tidak sengaja"
"Tidak apa-apa," jawab saya sambil tersenyum. Saya perhatikan wajahnya ternyata cantik juga.
"Pesan sup buntut juga?" kata saya untuk memancing pembicaraan.
"Iya, sudah bosan makan yang lain" sahutnya.
"Saya Arthur"
"Halo, nama saya Siska (bukan nama asli)" jawabnya.
Antrian membayar di kasir berjalan dengan pelan, saya memakai kesempatan ini untuk ngobrol dengan Siska. Orangnya ramah dan periang. Tingginya sekitar 165 cm, dadanya lumayan besar dan pantatnya terlihat bulat dan indah dibalik rok yang dikenakan. Saya memperhatikan lebih seksama, ternyata wajahnya mirip Tessa Kaunang. Setelah membayar makanan, kami bertukar kartu nama, lalu saya menghampiri teman-teman saya yang sudah menunggu dengan wajah bete.
"Pantesan saja lama, keasyikan kenalan dengan cewek," ujar teman saya dengan sewot.
Jum'at Sore
Hari Jum'at sore, saya agak santai di kantor. Semua tugas sudah selesai dan tinggal diserahkan ke boss. Sambil menunggu jam 5 sore, saya teringat kembali ke wanita yang kenalan di Plaza Indonesia dua hari yang lalu. Siapa ya namanya? Saya bertanya dalam hati. Saya cari kartu namanya di dalam dompetku, untung ada! Lalu saya telepon nomor kantornya, setelah menunggu sejenak akhirnya ada yang mengangkat.
"Selamat sore, dengan Siska"
"Halo Siska, ini Arhur. Masih ingat nggak?"
"Ingat dong, kirain kamu sudah lupa dengan saya, nggak nelepon sama sekali"
"Maaf, habisan ada project yang due hari ini, jadi sibuk sekali. Ngomong-ngomong, mengganggu nggak saya telepon sekarang?"
"Oh tidak sama sekali, lagi nyantai nih. Kan sudah mau weekend"
"Ada acara apa hari Sabtu besok? Mau nonton nggak?" saya menawarkan.
"Besok pagi sampai siang, saya ada acara kawinan saudara. Pengennya sih besok sore mau fitness dan berenang, sudah seminggu saya nggak olah raga. Olah raga aja yuk, mau nggak?" kata Siska.
"Boleh juga, dimana dan jam berapa?"
"Di aparteman saya aja di **** jam 4 sore ya"
"OK, besok sore saya kesana"
Kami lalu bertukar nomor handphone lalu mengakhiri pembicaran ditelepon.
Sabtu Sore
Jam 15:45 saya tiba di gerbang kompleks aparteman Siska. Apartemannya sangat mewah sehingga keamanan cukup ketat. Petugas satpam dengan ramah menanyakan saya mau kemana, saya jawab ke aparteman Siska unit *** di tower ***. Satpam mengkonfirmasi nama Siska dan saya diijinkan masuk.
Di lobby kembali saya ditanya satpam mau ke lantai berapa lalu saya diijinkan untuk masuk ke lift. Dalam hati saya terkagum-kagum dengan system keamanan yang ekstra ketat, saya bayangkan pasti banyak konglomerat atau ekspatriat yang tinggal di sini.
Akhirnya saya sampai depan unit Siska. Saya tekan bel dan menunggu lalu pintu terbuka. Siska tersenyum dengan lebar dan mempersilakan saya masuk.
"Halo, susah nggak kemari?"
"Oh tidak, saya sering kok ke daerah sini, makanya bisa langsung tahu aparteman kamu dimana"
Sore itu Siska mengenakan celana pendek selutut yang longgar dengan kaos longgar bertuliskan Bali. Rambutnya yang pendek nampak sedikit acak-acakan.
"Sorry ya, saya baru bangun 30 menit yang lalu. Abisan capek banget dari pulang kawinan saudara"
"Nggak apa-apa, kamu kelihatan cantik kok" sahut saya.
"Macak cih?" goda Siska sambil menuangkan air es kepada saya.
"Aparteman kamu besar sekali, ada berapa kamar?" tanya saya.
"Ada dua kamar. Dulu saya tinggal dengan Adik saya. Sekarang Adik saya kuliah di Australia, lalu kamarnya saya pakai untuk ruang kerja saya," jawab Siska sambil menunjuk ke kamar yang pintunya terbuka.
Saya mengintip ke dalam kamar itu dan terlihat meja dan peralatan untuk menggambar, komputer dan printer dan beberapa gambar hasil karya Siska yang ditempel di dinding. Di dinding digantung foto keluarga Siska; kedua orang tuanya, satu Adik perempuan dan Kakak laki-laki. Saya langsung mengenali Ayah Siska yaitu seorang direktur utama di sebuah bank swasta.
"Saya ganti baju dulu ya, silakan lihat-lihat," kata Siska.
"Oke"
Saya melihat-lihat gambar interior design yang dibuat oleh Siska. Setelah puas, saya keluar dari kamar kerja Siska dan kembali ke ruang tamu. Kamar kerja Siska bersebelahan dengan kamar tidur Siska. Saat melewati kamar Siska, pintu kamarnya terbuka sedikit dan saya bisa melihat si Siska sedang berdiri depan lemari sambil memakai bicycle pant warna hitam. Dadanya yang polos sedang ia lap dengan handuk kecil. Terlihat toketnya yang putih dan besar dengan puting berwarna pink. Kontan saya langsung ereksi melihat pemandangan indah ini. Siska lalu meraih baju senamnya berwarna merah menyala dan mengenakannya. Saya langsung bergegas menjauh dari pintu supaya tidak ketahuan ngintip.
Lima menit kemudian Siska keluar dari kamar sambil menenteng tas olah raga. Siska mengenakan baju senam yang mirip dengan baju untuk berenang dan dibagian bawah ia memakai bicycle pant warna hitam. Samar-samar terlihat bayangan putingnya dibalik baju senamnya yang ketat.
"Kamu bawa celana berenang kan?" tanya Siska.
"Bawa dong, yuk kita pergi" jawab saya.
Kami turun ke basement dan berjalan keluar menyusuri taman yang luas. Kolam renangnya cukup besar, tampak beberapa orang dewasa sedang berenang dan anak-anak dengan suara riang sedang bermain di kolam renang yang kecil. Kami masuk ketempat fitness yang cukup modern dan lengkap, tidak kalah dengan tempat saya fitness.
10 menit kemudian kami mulai fitness, diawali dengan pemanasan di treadmill selama 30 menit. Sekali-sekali saya melirik ke arah dada Siska yang menggoyang-goyang mengikuti irama larinya. Saya berusaha untuk tidak berpikiran kotor agar tidak ereksi karena bisa terlihat jelas dibalik celana fitness saya yang longgar. Selesai treadmill, saya mulai dengan angkat beban. Siska memulai dengan leg-curl, diikuti sit-up, bench-press dan dumbell.
Setiap gerakan Siska terlihat sangat erotis. Nafasnya yang tersengal-sengal setiap kali mengangkat dumbel dan keringatnya yang menetes di dahi hingga membasahi dada sampai ke pantat. Baju senamnya yang lembab dan ketat membuat lekuk-lekuk tubuhnya terlihat semakin jelas. It's so beautiful. Saya tetap berusaha untuk menahan pikiran saya karena saya tahu pasti akan langsung ereksi. Selesai angkat beban, Siska mengajak saya berenang. Saya mengiyakan dan pergi ke locker untuk ganti baju.
Setelah ganti baju, saya keluar dari locker dan menunggu Siska dipinggir kolam renang. Pikiran saya tiba-tiba kembali ke saat melihat Siska ganti baju, tiba-tiba kontol saya langsung berdiri tegak dan terlihat menggelembung dibalik celana renang speedo saya yang ketat. Oh shit, untung sudah jam 17:45 sehingga suasana sudah agak remang-remang dan sudah tidak banyak orang yang berenang jadi tidak ada yang memperhatikan ada yang sedang ereksi, hehehe. Belum reda ereksi saya, Siska tiba-tiba mencolek dari belakang.
"Sorry, lama ya nunggu"
"Oh tidak kok," jawab saya.
Mata Siska langsung tertuju ke kontol saya yang masih ereksi dan saya melihat mukanya sedikit memerah tapi ia diam saja. Saya memperhatikan tubuh Siska yang sempurna terbalut baju renang yang ketat. Pantatnya yang bulat terlihat begitu indah ditambah dengan toketnya yang saya yakin pasti berukuran 36B. Baju berenangnya yang sempit terlihat tidak bisa menahan toket Siska yang besar itu. Kami lalu berjalan ke tepi kolam lalu mulai berenang. Kami berenang kira-kira 20 lap tanpa henti lalu istirahat dipinggir kolam.
"Kuat juga ya kamu" puji saya ke Siska.
"Biasa aja kok, mungkin karena saya rutin fitness dan berenang" jawab Siska.
Kami ngobrol-ngobrol sebentar dan kembali berenang 10 lap lalu kembali ke locker. Sebelum berjalan ke locker, Siska berpesan untuk mandi di kamar saja jangan ditempat fitness. Saya lalu hanya mengenakan kaos dan celana fitness untuk menutupi celana renang saya yang basah, sedangkan Siska masih mengenakan baju berenang mengenakan kaos putih dan menutupi kakinya dengan kain batik yang dililit dipinggangnya. Tiba di unit Siska, Siska masuk ke kamarnya, tak lama ia keluar hanya mengenakan baju berenang sambil menenteng handuk.
"Kamu mandi duluan ya, di kamar saya saja" kata Siska.
"Kamu aja duluan, kamu nggak kedinginan?" jawab saya.
"Buka dulu deh kaos dan celana kamu biar saya keringkan di drying machine. Kamu nggak bawa baju ganti kan?" kata Siska sambil menyodorkan handuk.
Saya meraih handuk dari Siska dan Siska menarik tangan saya untuk masuk ke kamar. Kamar Siska rapih dan bersih.
"Sini kaos dan celana kamu biar saya keringkan," kata Siska.
Saya membuka kaos dan celana fitness sambil melirik ke arah Siska, kontol saya tanpa dikomando langsung berdiri setegak-tegaknya dibalik celana renang speedo. Sialnya, ujung kepala kontol saya menyembul sedikit keluar. Pikiran saya antara tengsin dan cuek. Siska langsung tertegun dan mukanya kembali memerah. Saya perhatikan putingnya perlahan-lahan mengeras dan menyembul dibalik baju renangnya.
"Besar amat Arthur" kata Siska dengan suara sedikit berbisik.
Saya mendekati Siska dengan perlahan dan tanpa disadari Siska mengulurkan tangannya dan meraba kontolku. Untuk beberapa saat saya membiarkan ia mengelus kontol saya, lalu saya mengelus pipi Siska dan menciumnya dengan lembut. Siska membalas mencium bibir saya dan kita saling berpagutan. Tangan Siska semakin agresif meremas kontol saya dan saya mulai meremas pantat Siska, terasa kenyal dan padat. Siska lalu melepaskan ciumannya dan mulai mencium leher saya, turun ke dada dan menjilat dada saya yang bidang. Kedua putting saya dijilat dan dihisap lalu Siska turun ke perut saya.
"Saya horny banget melihat cowok yang punya otot perut dan dada yang bidang dan tentu saja kontol yang besar" kata Siska sambil melirik ke arah saya dengan senyum yang menawan.
Siska menjilat otot-otot perut saya sementara tangannya menurunkan celana berenang saya. Kontol saya yang sudah tegang langsung loncat keluar di depan muka Siska. Siska memandangnya sejenak dan mulai menjilat kepala kontol saya lalu menjilat kedua buah biji saya dan mulai mengulum kontol saya. Oh my goodness, it feels so damn good. Kelihatannya dia mahir dalam mempermainkan lidahnya saat mengulum kontol saya. Semakin keras saya mengerang kenikmatan, semakin keras Siska menyedot kontol saya. Tak lama kemudian peju saya langsung muncrat keluar di dalam mulut Siska. Siska menelan semua peju saya tanpa sisa.
"Gila, enak banget Siska. Terus terang baru sekali ini saya dihisap seenak itu" puji saya.
"Itu belum seberapa" goda Siska.
Dengan gemas, saya menggendong Siska lalu merebahkannya ditempat tidur. Saya kembali cium bibir Siska. Puas french-kiss, saya turun ke dada Siska dan menjilat puting Siska dari balik baju berenangnya. Nafas Siska terdengar memburu menahan nafsu. Saya raih ikatan baju berenang dan membukanya lalu menurunkannya sampai keperut. Buah dada Siska yang besar langsung saya terkam dan hisap putingnya.
"Ohh.. Yes Arthur, enak banget, terus sayang" desah Siska
Saya tarik kebawah baju berenang Siska sampai ke kaki. Terlihat memek Siska dengan bulu kemaluan yang dicukur rapih dan disisakan sedikit di atas memeknya. Saya mengelus-elus pangkal paha Siska dan daerah selangkangannya.
"Lick me Arthur, lick me!!" kata Siska dengan tidak sabar
Tanpa diperintah dua kali, saya langsung berlutut dipinggir tempat tidur dan langsung melahap memek Siska, saya buka bibir memeknya dan menghipap itilnya yang rasanya sedikit asin dan tercium sedikit sisa air kolam renang. Siska menjerit dengan nikmat setiap kali saya gigit itilnya dan menjilat seluruh dinding memeknya. Tidak luput dari jilatan saya adalah daerah anusnya. Seluruh tubuh Siska memang putih bersih bahkan sampai daerah anusnya.
Saya sering melihat daerah memek dan daerah anus wanita yang warna hitam atau coklat tua dan saya bisa langsung hilang nafsu saya. Tapi Siska terlihat putih bersih dan menggairahkan. Siska semakin menggelinjang saat saya jilat anusnya. Ia lalu melepaskan dirinya dari peganganku lalu berlutut ditempat tidur kemudian mencium bibir saya. Saya angkat Siska dan Siska langsung mengalungkan kedua kakinya dipinggangku sehingga kontolku bisa dengan mudah melesak masuk ke dalam memek Siska.
"Aahh Arthur, enak sekali sayang, fuck me.. Fuck me now" seru Siska
Sambil berciuman, Siska mengayunkan pantatnya naik turun. Semakin keras Siska mengayun, semakin keras kontol saya masuk ke dalam memek Siska. Gairah saya semakin naik dan dengan gemas saya cium bibir Siska. Tangan Siska tetap merangkul di pundak saya agar tidak terjatuh dan saya menahan tubuh Siska dengan merangkul pinggangnya. Siska is really wild! Saya lalu mendekati dinding dan menyandarkan Siska didinding tapi masih dalam posisi menggendong dirinya lalu giliran saya yang bisa mengentot Siska. Saya ayunkan pantat saya dengan keras ke tubuh Siska sehingga kontol saya menghujam lebih dalam ke memeknya.
"Aarggh.. Harder! harder!" seru Siska
Saya mengentot lebih keras. Semakin keras saya masukkan kontol ke dalam memek Siska, semakin keras Siska menjerit diiringi bunyi tubuh Siska yang beradu kedinding. Siska lalu turun dari gendonganku, tanpa melepaskan kontol saya dari memeknya, ia memutar badannya dan bersandar pada sandaran kursi meja riasnya. Kembali saya entot Siska dengan penuh nafsu sambi meremas-remas toketnya. Saya melihat ekspresi wajah Siska dari kaca di meja rias yang kelihatannya sungguh menikmati ML ini.
10 menit dalam posisi ini, Siska mengeluarkan kontol saya dan mendorong saya ketempat tidur. Saya tidur terlentang dan Siska jongkok di atas pinggang saya dan perlahan-lahan ia masukkan kontol saya dan kembali bertempur. Dengan enerjik ia menaikkan turunkan pantatnya sambil memutar-mutarnya. Keringat turun di atas dahi, dada dan selangkangannya. Siska memegang tangan saya agar dia tidak jatuh.
Siska menghentikan sebentar gerakannya lalu ia menjatuhkan badannya kesamping dan meminta saya untuk mengentot dari belakangnya. Siska rebahan ditempat tidur dan saya mengambil bantal dan menyelipkannya di bawah pinggul Siska sehingga pantatnya menjadi tinggi. Saya berlutut dibelakang Siska dan menjilat anusnya. Lalu saya masukkan jari telunjuk saya ke dalam anus Siska dan saya menjilat memek Siska. Siska meronta-ronta kegelian dan menggelinjang. Lalu saya arahkan kontol saya ke anus Siska, tetapi Siska cepat-cepat menutupi anusnya dengan tangannya dan berkata.
"Jangan sayang, saya nggak mau disodomi".
Saya tersenyum dan saya masukkan kembali kontolku ke dalam memeknya. Saya raih pantat Siska dan saya tekan kontol saya dengan kuat ke memeknya. Siska berseru-seru dengan nikmat, tangannya menggapai ke ukiran kayu diujung tempat tidur dan mencengkeramnya. Toketnya yang besar terlihat bergoyang kiri kanan. Saya terus memompa memek Siska dengan kuat dan Siska memperketat pahanya sehingga kontol saya terasa semakin keras digenggam di dalam memeknya.
Siska tiba-tiba berhenti dan berkata, "Sayang, jarinya masukin lagi dong ke anus. Tapi saya tetap tidak mau disodomi".
Saya tersenyum dalam hati, this girl is very wild. Saya entot memek Siska dan memasukkan jari telunjuk saya ke anusnya. Siska menggeliat dengan keras sambil menjerit kenikmatan. Kontol saya rasanya seperti dipijit-pijit di dalam memek Siska. Menambah sensasi yang sangat nikmat. Selama 20 menit saya entot vagian Siska dan mengocok anusnya dengan jari saya dan saya mulai klimaks.
"Saya mau keluar sayang"
"Iya, saya juga"
Saya lalu melenguh dengan keras saat peju saya keluar dalam memek Siska yang hangat. Tubuh Siska mengejang dan Siska juga turut melenguh dengan nikmat kemudian ia menjatuhkan dirinya. Saya mencabut kontolku dari memeknya lalu rebahan disamping Siska. Siska naik ke dada saya dan menindih tubuhku. Kita berdua berpelukan dengan lemas. Keringat ditubuh kita bercampur jadi satu. Saya melirik ke jam, ternyata sudah 1.5 jam kita bersetubuh. Benar juga kata orang, apabila perempuan sering berenang maka daya seksnya juga kuat. Terbukti juga ucapan itu.
Setelah istirahat, kami berdua mandi dan kembali bersetubuh malam itu hingga 3 kali. Malam itu saya nginap dirumah Siska. Hari minggu kami kembali bersetubuh dan di sore hari saya baru pulang ke rumah.
E N D