Cerita Dewasa:
Beli Mobil Berbonus Seks - 2
Dari bagian 1
Setelah beberapa lama bercerita, entah mengapa nafsu birahiku terangsang hebat. Akupun merasakan sedikit keringat dingin mengucur di dahiku.
"Kenapa Wan.. Kamu sakit ya" tanya tante Sonya tersenyum sambil kembali meremas tanganku.
Tangannya kemudian beralih ke pahaku dan kembali diusap dan diremasnya perlahan.
"Anu tante rasanya kok agak aneh ya?" jawabku.
"Tapi enak kan?"
Tante Sonyapun kemudian mendekatkan wajahnya ke wajahku, dan kemudian bibir kamipun telah saling berpagut. Tak kuasa lagi aku menolak tante Sonya. Nafsuku telah sampai di ubun-ubun.
"Saya tadi dikasih apa tante" tanyaku lirih.
"Ah.. Cuma sedikit obat kok. Supaya kamu bisa lebih rileks" jawabnya sambil tangannya mulai membuka retsleting celanaku.
"Ayo, tante ingin merasakan kontolmu yang masih perjaka itu" lanjutnya sambil kembali menciumi wajahku.
Tante Sonyapun kemudian membuka celanaku beserta celana dalamnya sekaligus.
"Hmm.. Besar juga ya punyamu. Tante suka kontol besar anak muda begini".
Tangannya mulai mengocok kontolku perlahan. Kemudian tante Sonya merebahkan kepalanya dipangkuanku. Diciumnya kepala kontolku, dan lantas dengan bernafsu dikulumnya kontolku yang sudah tegak menahan gairah berahi.
"Ah.. Tante.." desahku menahan nikmat, ketika mulut tante Sonya mulai menghisap dan menjilati kontolku.
Tangan tante Sonyapun tak tinggal diam. Dikocoknya batang kontolku, dan diusap-usapnya buah zakarku. Setelah sekian lama kontolku dipermainkannya, kembali tante Sonya bangkit dan menciumiku.
"Kita lanjutin pelajarannya di kamar yuk sayang.." bisiknya.
Akupun sudah tak kuasa menolak. Nafsu berahi telah menguasai diriku. Kamipun beranjak menuju kamar tidur tante Sonya di bagian belakang rumah. Sesampainya aku di kamar, tante Sonya kembali menciumiku. Kemudian tangankupun diraihnya dan diletakkan di toketnya yang membusung.
"Ayo sayang.. Kamu remas ya"
Kuikuti instruksi tante Sonya dan kuremas toket miliknya. Tante Sonyapun terdengar mengerang nikmat.
"Sayang... tolong bukain baju tante ya".
Tante Sonya membalikkan badan dan akupun membuka retsleting baju "you can see"nya. Setelah terbuka, tante Sonya kembali berbalik menghadapku.
"BHnya sekalian donk sayang.." ujarnya.
Kuciumi kembali wajahnya yang ayu itu, sambil tanganku mencari-cari pengait BH di punggungnya.
"Aduh.. Kamu lugu amat ya.. Tante suka.." katanya disela-sela ciuman kami.
"Pengaitnya di depan, sayang.."
Kuhentikan ciumanku, dan kutatap kembali BHnya yang membungkus toket tante Sonya yang besar itu. Kubuka pengaitnya sehingga toket kenyal itupun seolah meloncat keluar.
"Bagus khan sayang.. Ayo kamu hisap ya.."
Tangan tante Sonya merengkuh kepalaku dan didorong ke arah dadanya. Tangannya yang satunya lagi meremas toketnya sendiri dan menyorongkannya ke arah wajahku.
"Ah.. Enak.. Anak pintar.. Sshh" desah tante Sonya ketika aku mulai menghisap toketnya.
"Jilati putingnya yang.." instruksi tante Sonya lebih lanjut. Dengan menurut, akupun menjilati puting toket tante Sonya yang telah mengeras.
Kemudian aku kembali menghisap sepasang toketnya bergantian. Setelah puas aku hisapi toketnya, tante Sonya kemudian mengangkat kepalaku dan kembali menciumiku.
"Sekarang kamu buka rok tante ya"
Tante Sonya merengkuh tanganku dan diletakkannya di pantatnya yang padat. Kuremas pantatnya, lalu kubuka retsleting rok mininya. Aku terbelalak melihat Tante Sonya ternyata menggunakan celana dalam yang sangat mini. Seksi sekali pemandangan saat itu. Tubuh tante Sonya yang padat dengan toket yang membusung indah, ditambah dengan sepatu hak tinggi yang masih dikenakannya.
Kembali tante Sonya mencium bibirku. Lantas ditekannya bahuku, membuatku berlutut di depannya. Tangan tante Sonya lalu menyibakkan celana dalamnya sehingga memeknya yang berbulu halus dan tercukur rapi nampak jelas di depanku.
"Cium di sini yuk sayang.." perintahnya sambil mendorong kepalaku perlahan.
"Oh..my god.. Sshh" erang tante Sonya ketika mulutku mulai menciumi memeknya.
Kujilati juga memek yang berbau harum itu, dan kugigit-gigit perlahan bibir memeknya.
"Ahh.. Kamu pintar ya.. Ahh" desahnya.
Tante Sonya lantas melepaskan celana dalamnya, sehingga akupun lebih bebas memberikan kenikmatan padanya.
"Jilat di sini sayang.." instruksi tante Sonya sambil tangannya mengusap itilnya.
Kujilati itil tante Sonya. Desahan tante Sonya semakin menjadi-jadi dan tubuhnya meliuk-liuk sambil tangannya mendekap erat kepalaku. Beberapa saat kemudian, tubuh tante Sonyapun mengejang.
"Yes.. Ah.. Yes.." jeritnya.
Liang memeknya tampak semakin basah oleh cairan kewanitaannya. Kusedot habis cairan memeknya sambil sesekali kuciumi paha mulus tante Sonya. Tak percuma ilmu yang kudapat selama ini dari pengalamanku menonton video porno.
"Kita terusin di ranjang yuk.." ajaknya setelah mengambil nafas panjang.
Akupun kemudian melucuti semua pakaianku. Tante Sonya lalu membuka sepatu hak tingginya, sehingga sambil telanjang bulat, kami merebahkan diri di ranjang.
"Ciumi susu tante lagi dong yang.."
Aku dengan gemas mengabulkan permintaannya. Toket tante Sonya yang membusung kenyal, tentu saja membuat semua lelaki normal, termasuk aku, menjadi gemas. Sementara mulutku sibuk menghisap dan menjilati puting toket tante Sonya, tangannya menuntun tanganku ke memeknya. Akupun mengerti apa yang ia mau. Tanganku mulai mengusap-usap memek dan itilnya.
Tante Sonya kembali mengerang ketika nafsu berahinya bangkit kembali. Ditariknya wajahku dari toketnya dan kembali diciuminya bibirku dengan ganas. Selanjutnya, tante Sonya menindih tubuhku. Dijilatinya puting dadaku dan kemudian perutkupun diciuminya.
Sesampainya di kontolku, dengan gemas dijilatinya lagi batangnya. Tak lama kemudian, kepala tante Sonyapun sudah naik turun ketika mulutnya menghisapi kontolku.
"Sekarang tante pengin ambil perjakamu ya.."
Sambil berkata begitu, tante Sonya menaiki tubuhku. Diarahkannya kontolku ke dalam memeknya. Rasa nikmat luar biasa menghinggapiku, ketika batang kontolku mulai menerobos liang memek tante Sonya.
"Uh.. Nikmat sekali.. Tante suka kontolmu.. Enak.." desah tante Sonya sambil menggoyangkan tubuhnya naik turun di atas tubuhku.
"Heh.. Heh.. Heh.." begitu suara yang terdengar dari mulut tante Sonya. Seirama dengan ayunan tubuhnya di atas kontolku.
"Tante suka.. Ahh.. Ngentotin anak muda.. Ahh.. Seperti kamu.. Yes.. Yes.."
Tante Sonya terus meracau sambil menikmati tubuhku. Tangannya kemudian menarik tanganku dan meletakkannya di toketnya yang bergoyang-goyang berirama. Akupun meremas-remas toket kenyal itu. Suara desahan tante Sonya semakin menjadi-jadi.
"Enak.. Ahh.. Ayo terus.. Entotin tante.. Ah.. Anak pintar.. Ahh.."
Tak lama tubuh tante Sonyapun kembali mengejang. Dengan lenguhan yang panjang, tante Sonya mengalami orgasme yang kedua kalinya. Tubuh tante Sonya kemudian rubuh di atasku. Karena aku belum orgasme, nafsukupun masih tinggi menunggu penyaluran. Kubalikkan tubuh tante Sonya, dan kuentot kontolku dalam liang kewanitaannya. Rasa nikmat menjalari seluruh tubuhku. Kali ini eranganku yang menggema dalam kamar tidur itu.
"Oh.. Enak tante.. Yes.. Yes.." erangku ditengah suara ranjang yang berderit keras menahan guncangan.
"Wawan mau keluar tante.." kataku ketika aku merasakan air mani sudah sampai ke ujung kontolku.
"Keluarin di mulut tante, sayang.."
Akupun mencabut keluar kontolku dan mengarahkannya ke wajah tante Sonya. Tangan tante Sonya langsung meraih kontolku, untuk kemudian dimasukkan ke dalam mulutnya.
"Ahh.. Tante.." jeritku ketika aku menyemburkan air maniku dalam mulut tante Sonya.
Tante Sonya lantas mengeluarkan kontolku dan mengusap-usapkannya pada seluruh permukaan wajahnya yang cantik.
*****
Setelah membersihkan diri, kamipun kembali duduk di ruang tamu.
"Enak Wan?" tanyanya sambil tersenyum genit.
"Enak tante... memang tante sering ya beginian"
"Nggak kok.. Kalau pas ada anak muda yang tante suka saja.."
"Oh.. Tante sukanya anak muda ya.."
"Iya Wan.. Disamping staminanya masih kuat.. Tante juga merasa jadi lebih awet muda." jawab tante Sonya genit.
Tak lama mobil yang dinantipun datang. Akhirnya aku jadi membeli mobil tante Sonya itu. Disamping kondisinya masih bagus, tante Sonya memberikan korting delapan juta rupiah.
"Asal kamu janji sering-sering main ke sini ya" katanya sambil tersenyum saat memberikan potongan harga itu.
Kejadian ini berlangsung sebulan yang lalu. Sampai saat ini, aku masih berselingkuh dengan tante Sonya. Sebenarnya aku diliputi perasaan berdosa kepada Monika pacarku. Tetapi apa daya, setelah kejadian itu, aku jadi ketagihan bermain seks. Aku tetap sangat mencintai pacarku, dan tetap menjaga batas-batas dalam berpacaran. Tetapi untuk menyalurkan hasratku, aku terus berhubungan dengan tante Sonya.
Bisniskupun makin lancar. Keuanganku semakin membaik, sehingga aku sanggup memberikan hadiah-hadiah mahal pada Monika untuk menutupi rasa bersalahku.
*****
Untuk pembaca yang ingin berkenalan atau mengetahui rahasia sukses bisnisku, silakan menghubungi lewat e-mailku.
E N D