kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru X1093 PEMERSATUDOTFUN

X1093

Tidak ada voting
X1093
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten yang ada pada kategori COLMEK, EXCLUSIVE CONTENT, SKANDAL, TEEN, VIRAL published pada 2 April 2024 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming X1093 secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Ratih di Beach Club, KL - 2


Dari Bagian 1


Terasa Ratih menyenderkan tubuhnya kepadaku hingga terasa pantatnya menekan kontolku, sekejap terasa aliran listrik di sana. Akhirnya kami jalan bergandengan ke kamar Ratih, jam menunjukkan pukul 7, hari masih terang. Sesampai di kamar, aku duduk di sofanya, setelah mengobrol sebentar, Ratih masuk ke kamar mandi, pintunya sedikit terbuka lalu terdengar suara shower pertanda Ratih sedang mandi. Tak lama dia keluar kamar mandi dengan mengenakan kimono handuk panjang sampai ke bawah lutut.

"Hayo.. Sana mandi, terus kita berangkat.." katanya.

Aku buka baju dan celanaku di depan pintu kamar mandi lalu kulempar di meja tempat menaruh kopor, kontolku yang lemas terlihat kecil.

"Nggak malu ya buka celana di depan gua?" katanya sambil tertawa.
"Ngapain malu, kan lu udah pernah liat" jawabku.
"Waktu itu liatnya nggak jelas, gelap dan sekelebatan, lagian kan udah lama" protesnya.
"Mau liat lebih jelas? " kataku sambil melirik dan masuk ke kamar mandi tanpa menutup pintunya sama sekali, toh kalau dia tidak jalan ke arah pintu, dia tidak dapat melihat aku yang bugil di kamar mandi.






Ketika aku menikmati hangatnya air dari shower dengan membelakangi pintu, tiba tiba terdengar pintu shower terbuka, aku pura pura tidak tahu. Lalu aku balikkan badan sambil menutup mata merasakan air shower di kepalaku, Aku intip, Ratih sudah berada di dalam shower, telanjang bulat.

"Kok nggak sama seperti yang gua lihat dulu, kecil ?" ujarnya sambil tangannya memegang kontolku, otomatis aliran darah segera menuju kontolku yang menyebabkan mengeras.

Aku tarik Ratih ke pelukanku sambil aku cium bibirnya dan kumasukkan lidahku ke dalam mulutnya. Ratih membalas tak kalah hot, dijulurkannya lidahnya mencari lidahku dan berusaha menyedotnya, sementara kontolku segera mengeras dengan sempurna di tangan Ratih.

Segera Ratih melepaskan bibirnya dari bibirku, turun menjilati leher dan belakang telingaku, aku remas buah dadanya yang kecil tapi cukup sekal untuk wanita berumur kepala 3 seperti dia. Dia mencari bobaku lalu disedotnya perlahan dan diberinya gigitan-gigitan kecil di sekitarnya.

"Ooh Rat..,. Enak Rat.. Terus.. Terus"

Sementara tangannya menjulur meremas kontol dan buah zakarku sambil menurunkan badannya dia berjongkok lalu lidahnya terasa menyapu kepala kontolku, dijilatnya belahan kecil kontolku, kejang-kejang ngilu aku dibuatnya, lalu dikulumnya kepala kontolku.

"Lho kok bisa jadi gede segini?"

Perlahan tapi pasti, kontolku masuk perlahan lahan sambil kepalanya berputar ke kanan ke kiri dan lidahnya menelusuri batang kontolku. Rasanya nikmat sekali. Kepalanya maju mundur mengocok kontolku sambil sesekali diputarnya ke kanan ke kiri dan lidahnya bermain main di ujung kontolku. Kontolku dilepas dari mulutnya, lalu lidahnya menjilati buah zakarku, turun terus ke bawah ke arah pangkal kontolku sampai perbatasan dengan anusku sambil tangannya terus mengocok kontolku.

"Ooh.. Rat.. Aku hampir keluar.. Terus Rat.. Ke bawah.." erangku.

Ratih kembali memasukan kontolku ke dalam mulutnya lalu mengocok dan dihisapnya kuat-kuat sampai akhirnya.. Serr.. Serr.. terasa spermaku keluar dengan derasnya kira kira 5-6 kali mengedut di dalam mulutnya. Ratih masih terus menghisap kontolku sampai kakiku terasa lemas, tapi kontolku masih terasa keras, lalu Ratih segera menungging menghadap kaca dan tangannya bersender di kaca. Tanpa basa basi langsung aku colokkan kontolku ke dalam memeknya, agak seret, namun tidak terlalu sulit untuk memasukinya.

"Vir.. Kontol lu enak.. Sayang udah nggak seberapa keras" ujarnya. Memang terasa kontolku mengecil dan akhirnya lepas dari memeknya. Ratih tertawa terbahak-bahak.
"Satu nooll" godanya sambil mengecup bibirku, lalu dia keluar dari kamar mandi.
"Nanti disambung lagi aja deh, sekarang kita ke Beach Club dulu, gua mau mabok malam ini" katanya.

Akhirnya aku dan Ratih berpakaian dan kami pergi ke Beach Club, aku perkenalkan Ratih pada beberapa kawanku di sana dan kami bersama-sama menikmati lagu dan minuman sampai jam 11 malam. Ratih tampak cukup mabuk. Dalam pelukanku kami balik ke hotel diantar mobil oleh kawanku, Ratih memberikan kunci kamarnya dan kami masuk ke lift. Kutekan lantai kamarku, Ratih tidak menyadarinya karena kepalanya disandarkan pada dadaku sampil merapatkan matanya. Akhirnya kubuka kamarku, Ratih sudah pasrah dan aku bawa dia telentang di ranjang. Kebetulan bentuk ruangan kamarku sama dengan kamar dia. Kutindih dia sambil kuciumi leher dan bibirnya.

"Ooh Vir, sorry, I am out of control, but still can fell your nice lips and tongue, please lick and suck me" rintihnya.
"You'll get the best you ever had darling, just follow the flow and enjoy my service" balasku.

Bajunya aku buka sampai dia telanjang bulat, terlihat bulu bulu memeknya hitam berbentuk segi tiga rapi. Aku buka pakaianku sampai aku juga telanjang bulat, dia tetap tidak menyadari bahwa ini bukan kamarnya. Pelayanan aku mulai dari ujung dahinya, aku kecup perlahan, menuju kedua matanya, aku jilat mata tertutupnya lalu menuju hidung mancungnya, aku gigit ringan batang hidungnya lalu kucium bibirnya dengan penuh nafsu, Ratih membalas ciumanku dengan menggigit gigit bibirku ringan.

Kuarahkan lidahku menuju telinganya dan kukorek lubang telinganya dengan lidahku. Kepalanya bergoyang. Lalu aku sedot sedot sepanjang lehernya dari kiri ke kanan, kuangkat tangannya dan kujilat ketiaknya, dia mengerang keras keenakan dan geli. Kusedot ketiaknya agak keras.

"Viirr.. Aach.. Acchh.. Terus vir, feel good honey.." katanya sambil terus bergelinjang semantara kontolku sudah mulai mengeras

Kuarahkan mulutku menuju buah dadanya yang mungil, cukup kenyal, kumainkan lidahku di bobanya lalu kedua bobanya bergantian. Jari tanganku mencari lubang memeknya, tapi aku berhenti di klitnya, kugesek gesek jariku, kembali Ratih berteriak..

"Acchh.. Viir, aku mau keluar". Kuhentikan gerakan tanganku.
"Vir.. Terus dong, udah mau keluar.."
"Hmm.. Gua hisap aja ya" ujarku.

Langsung kuarahkan mulutku ke memeknya, kembali kupermainkan lidahku di itilnya sambil kuhisap dan kusedot sedot, lalu kumasukkan lidahku kedalam memeknya sedalam-dalamnya. Kusapukan lidahku di sekeliling dinding dalam memeknya sambil telunjuk tangan kananku mencari anusnya. Dengan cairan dari memeknya, jariku basah dan aku dorong memasuki anusnya sekitar 2 cm.

"Teruus viir, yang dalam lagi.. Ooh enaak.." terasa goyangan pantatnya cepat dan membuat lidahku kerepotan mengejarnya.
"Aku keluaar Viir.." Tangannya menjambak rambutku dan menarik kepalaku agar lebih dalam lidahku memasuki memeknya. Terasa cairan sedap di lidahku, pertanda dia sudah orgasme.
"Ooh, Vir, enak sekali..,.. Give me some more.." rintihnya denga nafas menggebu.

Kembali aku jilat dan isap memeknya, cairan cintanya masih terasa di lidahku. Lalu aku angkat kakinya tinggi tinggi, aku tarik bantal dan kusisipkan di bawah pantatnya sehingga lubang memeknya semakin menantang. Tapi memek bukan sasaranku, kujilat perlahan lubang anusnya mengitari seluruh permukaannya dan kudorong lidahku memasuki anusnya dan kuhisap-hisap dengan kuat.

"Viir.. Ennaak banget sih, lidah lu, nggak tahan gua nih, masuking dong, kontol lu pasti enak tuh" katanya perlahan.

Kubalikkan tubuhnya dengan 2 buah bantal di perutnya sehingga pantatnya naik mencuat ke atas. Perlahan kembali kujilat anusnya, dengan posisi demikian, pergerakan kepalaku lebih bebas mengorek ngorek anusnya, nikmat sekali rasanya. Lalu perlahan kumasukkan kontolku ke memeknya dari belakang, agak mudah masuknya karena sudah licin.

"Viir, ternyata bener, kontol lu enak, terasa sesak dan penuh, bisa lebih dalam lagi nggak?" pintanya.

Kutekan pantatnya, lalu aku duduki pantat itu sambil kuletakkan tanganku di bahunya. Perlahan kugoyang pantatku maju mundur sehingga kontolku keluar masuk memeknya dengan kedua kaki menjepit sebagian kontolku. Makin lama gerakanku makin cepat. Semakin cepat, Ratih semakin histeris, semakin terasa pula kontolku menggesek dinding memeknya yang tertekan oleh kaki Ratih dan kakiku yang menekan pantatnya. Akhirnya..

"Ratih.. Ratih.. Raat.. Gua keluaarr nih" teriakku.
"Terus.. Terus.. Gua juga sudah hampir, tekan.. Tekan yang keras.." teriaknya pula.
"Aacchh.. Aacchh.. Gua juga akhirnya berhasil..".

Akhirnya kami tertidur berpelukan dan telanjang bulat hanya menarik selimut tebal yang ada.

*****

Keesokan harinya aku terbangun mendengar teriakan Ratih..

"Vir.. Mana pakaian dan koperku.. Sepertinya kok ini bukan kamarku..?" teriaknya kaget setelah melihat barang barangnya tidak ada di tempat. Aku gosok mataku sambil tersenyum.
"Nanti kita ke KLCC aja, gua beliin baju buat lu pulang"
"Sialan lu.. Ada apa ini?
"You are in my room non cantik, actually I stay here too and this is my room.."
"Huuh.. Gak pernah serius nih lu.., musti dihukum.. Hmm.. Mau lagi kaya semalem.." katanya sambil menerkam tubuhku dan menciumi tubuhku.

Akhirnya kembali kami melepaskan hasrat nafsu birahi kami pagi itu, lalu aku mandi dan langsung ke KLIA untuk pulang ke Jakarta, sementara Ratih akan balik ke Jakarta esok hari.

"Have fun tonight ya, see you in Jakarta"
"Have fun.., Have fun apaan, masih terasa nih, bakalan 3 hari!!" katanya sambil jarinya menunjuk ke arah memeknya.


E N D

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.