kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru 221 Santri Baru Pertama Nyepong, Masih Kaku PEMERSATUDOTFUN

221 Santri Baru Pertama Nyepong, Masih Kaku

Tidak ada voting
Santri, Baru, Pertama, Nyepong, Masih, Kaku
221 Santri Baru Pertama Nyepong, Masih Kaku
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten Santri, Baru, Pertama, Nyepong, Masih, Kaku yang ada pada kategori TEEN published pada 1 Februari 2024 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming 221 Santri Baru Pertama Nyepong, Masih Kaku secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Sony & Dian: Sebuah Cerita Indah - 2


Dari bagian 1


Sesekali saya agak mendongakkan kepala ke atas untuk sekedar mengambil nafas karena terus terang agak sulit bernafas dengan posisi seperti itu terlebih lagi Dian terus menekan kepala saya untuk lebih masuk di antara kedua pahanya, dan puncaknya adalah pada saat saya menyedot habis clitoris memek-nya sambil terus memainkan lidah saya, menggoyangkan kepala saya (dengan posisi bibir dan lidah saya menjepit clitoris memek-nya, sudah pasti pada saat saya menggoyangkan kepala saya clitoris memek-nya akan ikut tertarik kiri dan kanan), reaksinya lebih hebat dari sebelumnya, tubuhnya bergetar dan Dian pun ikut menggoyangkan pantatnya naik turun (gila, saya menggoyangkan kepala kiri dan kanan, Dian menggoyangkan pantatnya naik dan turun, betul-betul posisi 4 penjuru arah, walaupun belum 8 penjuru arah mata angin, he he he) dan hal tersebut semakin membuat dia 'bergejolak' hebat, mendesah nikmat, dan kepala saya semakin terus ditekan untuk lebih masuk ke dalam.

"Aah, oh my god, I like it, oohh" desahnya dengan mata terpejam (merem melek).
"Gimana? Bunda suka?" tanya saya setelah saya menghentikan 'serangan' terhadap memek-nya sesaat sambil tersenyum dan memandang wajah 'nakalnya'.

(Dian dan suaminya menggunakan istilah 'Ayah' dan 'Bunda', kebetulan saya dan calon isteri saya pun menggunakan istilah yang sama, jadi untuk menghindari kesalahan dalam hal penyebutan nama, saya memanggilnya dengan sebutan 'Bunda' dan Dian memanggil saya dengan sebutan 'Ayah', Cukup aman kan?).

"Wuih, gila, suka banget" jawabnya dengan ekspresi mata agak sayu dan nafas tersengal-sengal walaupun sudah beberapa kali menarik dan menghembuskan nafas panjang.
"Emang belum pernah ngerasain yang kayak gini?" tanya saya lagi.
"Ya udah pernah sih, tapi beda hasratnya" jawabnya sambil kembali merebahkan tubuhnya.






Menurut pengakuan Dian, ML antara saya dengan suaminya sangat berbeda, karena menurutnya ML dengan suaminya tidak lebih hanya merupakan kewajiban seorang isteri terhadap suaminya tanpa ada hasrat atau rasa cinta yang menggebu-gebu (itu yang Dian rasakan akhir-akhir ini), sedangkan ML dengan saya lebih ke arah hasrat, cinta dan nafsu yang menggebu-gebu karena menurutnya wajah saya sudah cukup terlihat sebagai 'anak nakal' yang membangkitkan gairahnya dalam hal seks ('you are a bad boy', like she always told me), perlu diketahui bahwa penampilan saya pada saat pertama kali berkenalan dengan Dian yang selalu terkesan rapih (Office Style) kini sudah berubah menjadi lebih Casual dan itu adalah karena Dian yang sudah berperan banyak sebagai Designer pribadi saya dalam urusan dandanan dan penampilan (thanks honey).

Kembali ke 'pertarungan' tadi, setelah merasa cukup 'dikerjain' oleh saya, posisi pun berubah, saya merebahkan tubuh dan Dian pun mengambil posisi di atas, sambil berusaha untuk membuka celana saya, kami tetap bercumbu, berciuman dan saling memainkan lidah.

"Show me what you got" tantang saya setelah selesai bercumbu.
"Ok" jawabnya sambil tersenyum nakal.

Setelah membuka celana saya, Dian pun mulai melakukan 'Blow Job', dalam hati saya berkata 'Ini yang saya tunggu, Blow Job secara All Out tanpa rasa ragu-ragu', karena sebelumnya kami pernah melakukannya di dalam Taksi, dan betul juga dugaan saya, di 'Blow Job' oleh wanita yang memiliki lidah yang panjang merupakan 'Blow Job' ternikmat yang pernah saya rasakan, sambil mengulum kemaluan saya lidahnya tidak pernah berhenti menjilati batang dan kepala kontol saya, 'Wow, rasanya, lidahnya itu lho', sambil sesekali mengocok batang kemaluan dan mengulum kantung biji kemaluan saya, 'aahh'.

Setelah saya rasa cukup melakukan petting, posisi pun kembali saya ubah, Dian saya suruh untuk merebahkan tubuhnya, dan saya mengambil posisi di atas. Dengan kondisi kami yang setengah telanjang (kami hanya melepaskan bawahannya saja) dan posisi Dian yang telentang sambil merentangkan kedua belah pahanya saya pun mulai melakukan penetrasi, dan Bless, masuklah kemaluan saya ke dalam memek-nya dengan damai, 'halus, hangat, wow', satu hal yang membuat saya heran adalah, pada saat kemaluan saya masuk setengahnya ke dalam memek-nya, sepertinya di dalam memek-nya ada lubang lain yang membelokkan kemaluan saya ke arah lebih bawah, itu rasanya seperti ditekuk dan dijepit nikmat.

Setelah 'pelumas' alami (cairan dari dalam memek-nya) sudah cukup banyak dan cukup beradaptasi dengan kulit kemaluan saya sehingga licin, maka mulailah saya 'bekerja' untuk memompa dan mengocok batang kemaluan saya di dalam memek-nya.

"Ooh, sshh, aah" erangnya sambil terus menarik pantat saya agar lebih ke dalam selagi saya memompa kemaluan saya maju dan mundur.

Sesekali saya meremas buah dadanya dan mencium bibirnya yang seksi yang dibalas dengan permainan lidahnya yang aduhai.

"Mmh, aah" Dian terus mendesah nikmat sambil memeluk tubuh saya lebih erat.
"Gila, memekmu enak banget sayang" ujar saya sambil tetap 'bekerja' di atas perutnya.
"Ooh gila, aah, mmhh" desahnya sambil sesekali menggigit bibir bawahnya.

Sebenarnya ukuran kemaluan saya tidak terlalu besar/panjang dan juga tidak terlalu kecil/pendek, panjang pangkal batang s/d kepala � 14 cm, panjang lingkar batang � 12,5 cm (diameter � 6,3 cm), bahkan ukuran kemaluan suaminya lebih besar/panjang sedikit dari kemaluan saya (katanya), tetapi Dian terlihat sangat menikmatinya, atau memang benar statement yang menyatakan bahwa 'ukuran bukanlah segalanya', kalau statement tersebut memang benar maka berbahagialah pria yang memiliki ukuran kemaluan kecil/standar namun tahu cara membahagiakan wanita dalam urusan seks (G-SPOT dan daerah sensitif lainnya dari tubuh wanita).

Setelah cukup lama 'bekerja' di atas, akhirnya kami mengubah gaya ke gaya menyamping dengan posisi Dian membelakangi saya dan saya 'menusuknya' dari belakang. Dengan posisi seperti ini tentu saja kemaluan saya terasa lebih dijepit apalagi Dian merapatkan kedua belah pahanya. Sesekali Dian memegang kendali permainan, dia menggoyang dan memutar pantatnya sehingga membuat kemaluan saya ikut berputar dan bergoyang (sedaap). Akhirnya, dalam perasaan takut dan tidak tenang tersebut (takut ada yang nelfon/datang) pertahanan saya pun jebol juga, sesaat sebelumnya saya memberitahu Dian bahwa saya akan segera 'keluar'.

"Ooh, I'm coming honey" teriak saya sambil terus mempercepat entotan.
"OK, oh my god, oohh" jawabnya sambil memejamkan mata.

Dan, cairan hangat pun saya muncratkan di dalam memek-nya, tubuh kami berdua pun mengejang sesaat sambil berpelukan dan berciuman menikmatinya.

Pertemuan dan 'pertarungan' hari itu pun diakhiri 'Sad Ending' karena kami berdua saling mengungkapkan perasaan terdalam dan janji untuk tetap saling mengingat tentang perasaan dan hubungan cinta kami sambil mendengarkan lagu MP3 dari Rio Febrian ('Lebih Baik Darinya') karena lagu tersebut merupakan lagu favorit kami berdua.

*****

Demikianlah kisah perkenalan kami berdua, untuk cerita-cerita selanjutnya mengenai 'Sony & Dian' akan tetap kami upload ke situs pemersatu.fun sebagai dokumentasi dari kisah cinta kami.

"Saya bukanlah seorang guru"
"Dan Anda juga bukanlah seorang murid"
"Saya hanya seorang pembeber fakta dan Anda hanyalah salah seorang penerima fakta"

(Dikutip dari 'SUPERNOVA' karangan 'Dee' Episode: 'Ksatria, Puteri & Bintang Jatuh')

('hapunten pisan ka teh Dewi-RSD (Dee) bilih karaos kirang sopan, Abdi teu gaduh maksad kangge 'nyabotase' karangan teh Dewi-RSD (Dee), ngan bilih teh Dewi-RSD (Dee) bade aya picarioseun atanapi protes tiasa dikirimkeun ka alamat email abdi anu tos diserat di handap, hatur nuhun pisan')

Jadi, jika cerita di atas dianggap cocok untuk dijadikan referensi maka saya ucapkan terima kasih, namun jika cerita di atas dianggap tidak cocok untuk dijadikan referensi maka saya memohon dengan sangat untuk kritik/saran/komentar dari para pembaca sekalian, terima kasih.

Cerita ini juga diupload bukan untuk mencari peringkat/rate tertinggi, yang kami inginkan adalah suatu dokumentasi tentang cerita cinta kami yang mudah-mudahan akan selalu dapat diingat dan dikenang oleh para pembaca sekalian (terima kasih) dan mudah-mudahan juga kontribusi yang kami berikan dapat meningkatkan click-rate situs pemersatu.fun di antara situs-situs serupa.

Terima kasih yang sebesar-besarnya juga kami sampaikan kepada para pengelola situs pemersatu.fun (direksi, management, editor, analyst, web designer, administrator, dll) atas media penyimpanan data serta media penyampaian informasi yang sangat berguna bagi kami pada khususnya dan bagi seluruh 'petualang cinta' pada umumnya, 'Keep Exist For pemersatu.fun, More Reliable And More Interesting'

Terlepas dari sisi komersil dan publisitas situs pemersatu.fun kami tetap mengharapkan kritik/saran/komentar dari para pembaca mengenai cerita cinta kami untuk bahan pertimbangan kami selanjutnya, untuk kritik/saran/komentar mohon kirimkan ke alamat email saya dengan subject: Story Feedback, terima kasih.

Selama kami masih memiliki perasaan cinta yang sama, kami akan tetap menceritakan cerita cinta kami, mohon maaf apabila cara/metode penyampaian cerita kami dinilai kurang menarik karena kami berdua tidak memiliki background sastra/seni, untuk kritik/saran/komentar mengenai cara/metode penyampaian cerita mohon kirimkan juga ke alamat email saya dengan subject: Plot Feedback, terima kasih dan sampai bertemu dalam cerita selanjutnya, 'CU and thanks a lot'


Ke Bagian 3

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.