Cerita Dewasa:
Jogging Track Senayan - 2
Dari bagian 1
Mbak Amy berjalan kekamar mandi dan balik lagi membawa handuk kecil yang sudah dibasahi dengan air panas dan membasuh 'adik'ku. Selesai membersihkan Mbak Amy mencium 'adik'ku dan mencium bibirku
"Kontol kamu enak Vi.. peju kamu banyak lagi.. Mbak suka kontol kamu" katanya sambil mencium bibirku lagi
"Mbak tolong lepasin dong.. aku mau ke kamar mandi nih.. udah kebelet" pintaku.
Mbak Amy melepaskan tali kimono yang mengikatku dan aku berdiri menuju kekamar mandi
"Cepet ya.. abis itu pake bajunya lagi.. ntar kamu masuk angin lagi" suruhnya.
Aku mengambil kimono dan menuju kamar mandi, setelah selesai tampak Mbak Amy sedang duduk di depan TV dan sedang merokok. Tampak pakaiannya yang masih rapi dan rambutnya yang disanggulnya pada waktu dilift masih tertata rapi tidak ada sisa rambut yang terlepas dari ikatannya dan sepatu hak tingginya yang masih melekat di kakinya. Mbak Amy duduk menumpangkan kaki kanan ke kaki kiri. Aku duduk disebelahnya dan mencium pipinya
"Makasih ya Mbak.. tadi enak banget deh.." kataku sambil mencium pipinya lagi
"Ya udah kamu istirahat dulu.. aku mau ambil minum dulu.. kamu mau minum apa? cointreau, jd atau apa?" tanyanya sambil menuju muni bar yang berada di dekat dapur
"Apa aja deh.. nanti juga aku minum" jawabku.
Mbak Amy kembali dengan dua gelas dan sebotol cointerau, Mbak Amy menuangkan dan kita berdua meminumnya dengan sekali minum. Mbak Amy hanya minum dua gelas sedangkan aku minum beberapa gelas karena cointreau minuman favoritku. Setengah pusing aku terus bercanda dan ngobrol dengan Mbak Amy
"Mbak.. boleh ngga aku tanya?" tanyaku.
"Boleh aja.. kamu mau tanya apa ntar Mbak jawab"
"Suami Mbak kemana?" tanyaku penasaran..
"Khan lagi di Jepang udah 3 bulan, lagi ngurus kantor cabang yang disana" jawabnya cepat.
"Oo.. ini apartementnya baru ya Mbak.. dulu khan belum punya?" tanyaku lagi.
"Apartement ini aku 1 bulan lalu.. jadi ini masih baru.. baru sekarang aku perawanin" jawabnya sambil berdiri mengembalikan botol minuman ke mini bar.
Aku mengikutinya dan memeluk pinggangnya serta mencium lehernya
"Sshh.. mm.. sshh" desisnya.
Tanganku naik meraba buah dadanya, ternyata besar juga.. aku taksir sekitar 36b. Tanganku terus meraba dan memijatnya perlahan
"sshh.. hhmmpphh.. yyeess.. terus Vi.. terus sayang.. Oohh.. remes sayang.. remes dong.. masa diraba doang sih" bisiknya sambil mendesis menikmati pijatan tanganku.
Aku mendorongnya menuju meja dapur dan membalik tubuhnya, langsung aku lumat bibirnya dan Mbak Amy membalasnya dengan penuh nafsu
"Ayo Vi.. sshh.. telanjangi aku Vi.. buat aku puas! terserah mau kamu aja sayang.. sshh.. Oohh.. yess" bisiknya sambil aku mencium telinganya.
Pikiran isengku timbul. Aku akan balas perlakuan Mbak Amy tadi. Tangan Mbak Amy mengelus dan mengocok 'adik'ku lagi yang sudah tegang
"Mbak tangannya aku iket ya" bisikku sambil meremas buah dadanya
"Sshh.. mmpphh.. terserah kamu Vi.. layani aku ampe puas.. sshh.. terserah kamu" jawabnya sambil turun berlutut dan tangannya mengelus, mengocok 'adik'ku lalu mengarahkan kemulutnya.
Aku melepas tali kimono dan mengikat kedua tangan Mbak Amy dan menariknya ke karpet. Aku baringkan Mbak Amy diatas karpet dan mengikat tangannya diatas kepala yang aku ikat di kaki meja. Aku tidak mengikatnya terlalu kencang tapi cukup untuk membuat Mbak Amy tak berkutik
"Oohh.. Vi.. kamu mau apain aku ini?" desahnya
"Tenang aja Mbak" jawabku sambil mencium bibirnya.
Aku mulai membuka kemejanya dan tampak bra hitam menutupi buah dadanya yang putih, aku meremas dan mulai menjilati leher lalu turun dan terus turun mencium belahan dadanya yang putih
"Sshh.. Oohh.. sshh.. yyeess.. terus sayang.. teruuss.. buka behaku sayang.. bbuukkaa!" katanya setengah berteriak.
Tapi aku acuh dan terus menciumi tubuhnya sambil aku membuka semua kancing roknya. Tampak CD-nya yang berwarna senada dengan bra-nya. Aku mencium CD-nya dan menjilat CD-nya tepat diatas clitorisnya
"Aahh.. yyeess.. bbuukkaa aajjaa.. aayyoo doonngg Vi.. BUKA!" omelnya..
Tapi aku terus menjilati kaki kiri dan pindah ke kaki kanan. Aku makin bernafsu melihat Mbak Amy terlentang tidak berdaya dengan pakaian yang sudah terbuka dan rok yang terbuka. Sengaja aku sisakan satu kancing agar roknya masih menempel ditubuhnya. Kembali aku mencium bibirnya
"Mmpphh.. sslluurrpp.. mm.. mm" desisnya menikmati, Mbak Amy membalasnya dengan penuh nafsu. Aku jilati kupingnya.
"Mbak kalo aku robek beha ama CD-nya ngga pa pa khan" tanyaku sambil terus menjilati kupingnya sementara tanganku mulai meremas buah dadanya yang kenyal dan padat itu.
"Sshh.. aahh.. terserah kamu! terserah..! aahh.. remes Vi.. terus" aku terus memijat buah dadanya dan menciuminya dari balik bra-nya.
"Terserah kamu.. Oohh.. buukkaa ddoonnkk.. mau kamu perkosa juga akk.. sshh.. Oohh aakkuu ppaassrrahh koq" jawabnya tidak teratur tercampur dengan rasa nikmat.
Tangan kiriku mulai meraba CD-nya yang sudah mulai basah dengan cairan lendirnya. Aku usap aku mainkan itilnya dari luar CD
"Buka donk ssaayyaanng.. sshh.. Mbak udah ngga tahan nih.. sshh.. Oohh" desahnya
"Ayo donk say.. kasih kontol kamu kesini.. Mbak tau kamu juga udah ngaceng banget.. aayyoo.. ddoonnkk.. kkoonnttooll kkammuu.. Vi.. kkoonnttooll kkaammuu.. sshh.. aahh.. kasih Mbak isep kontol kamu donk" Mbak Amy mulai meminta manja.
Aku sengaja hanya meraba, menjilat serta mencium buah dada dan memeknya tanpa menhiraukan perkataannya. Aku berdiri dan duduk di sofa tepat disamping kanan Mbak Amy.
"OVi.. OVi.. kamu mau kemana?" tanyanya dengan muka kebingungan
"Aku mau minum ama ngerokok dulu Mbak" jawabku santai sambil berjalan mengambil segelas cointreau dan es batu.
Aku duduk di samping Mbak Amy dan menyalakan rokok
"Kamu tega OVi ngebiarin Mbak nanggung kaya gini.. ayo donk Vi.. terusin sayang.. terusin donk.. jangan gantung kaya gini" pintanya memohon
"Tenang donk Mbak.. aku udah matiin rokok nih" jawabku sambil mematikan rokok dan minum.
Aku melepaskan ikatan tali yang ada di kaki meja dan membiarkan tangannya tetap terikat. Mbak Amy berdiri, rambutnya masih tertata rapi.
"Mmm.. pinter juga rupanya Mbak Amy menata rambutnya hingga tidak berantakan meski udah terlentang di atas karpet cukup lama", pikirku
"Kamu jahil ya" katanya sambil menindihku dan mencium bibirku dengan hot.
Aku memeluknya dan kita berdua berdiri dan berciuman. Tangannya yang terikat mulai meremas dan mengocok 'adik'ku. Aku kembali duduk diatas sofa dan Mbak Amy berlutut di hadapanku.
"Isep Mbak..! isep kontolku" perintahku sambil sedikit menarik kepalanya mendekati 'adik'ku.
Tangan Mbak Amy trus mengocok sementara mulut dan lidahnya terus menghisap dan menjilat
"Mm.. mm.. mm" desisnya menikmati 'adik'ku.
"Ohh.. yyeess.. terus Mbak.. isep kontolku" desisku.
Aku udah ngga tahan lagi, aku berdiri lalu menarik Mbak Amy dan menghadapkan ke tembok
"Oohh yyeess..!" jeritnya.
Mbak Amy masih memakai sepatunya sehingga aku tidak perlu terlalu menunduk untuk menciumnya. Dengan wajah menghadap tembok aku mencium leher pundak dan memeluknya dari belakang.
Aku meremas buah dadanya dan tanganku meraba memeknya.
"MmhHPp.. OovVii.. yyeess.. aahh.. terus sayang.. ngentot ama Mbak sayanngg..! Mbak udah ngga tahan lagi.. Oohh" desisnya.
Aku tarik bra-nya hingga lepas dan aku robek CD-nya.
"Oohh..! yyeeaahh" jeritnya.
Kubalik tubuhnya dan kucium buah dadanya
"Sshh.. aahh.. iisseepp ppuutiinnggnnyyaa.. iisseepp" desahnya. sementara tangannya mendorong kepalaku kebawah
"Jilat.. JILAT memekku Vi.. aahh.. sshh.. Oohh" desahnya keenakkan karena aku sudah menjilati clitorisnya dan menumpangkan kaki kirinya kepundakku.
Aku terus menjilati memeknya dan kumasukan lidahku dalam-dalam
"Aahh.. yyeess.. tteerruuss.. yang dalem Vii.. Oohh.. yyeess.. aakuu uuddaahh mmauu klluuaarr nniihh.. aahh" jeritnya sambil terus menekan kepalaku.
Terasa cairannya dilidahku dan aku terus menghisap dan menjilat memeknya.
"Oohh.. yyeess.. aahh.. aahh.. aku keluar Vii.. yyeess.. isep. ssaayy.. iisseepp.. tteerruuss.. Oohh.. aauucchh.. yyeess.. isseepp tterruuss mmemekku.. ahh..!"
Mbak Amy bergetar dan menggelinjang menikmati jilatan-jilatan lidahku di memeknya. Mbak Amy menarikku berdiri dan mencium bibirku dengan hot
"Makasih ya Vi.. aku udah lama ngga ngentot kaya gini.. kamu nginep aja ya" pintanya
"Tapi aku khan ngga bawa baju ganti Mbak" jawabku.
"Ngga pa pa.. besok kita belanja baju buat kamu.. mumpung anakku lagi di rumah neneknya di Bandung" balasnya.
Aku hanya tersenyum pasrah dan mengangguk mengiyakan. Mbak Amy tersenyum dan langsung membalikkan tubuhnya dan sekarang aku yang bersandar ketembok.
"Sekarang aku yang pegang kendali.. lepas taliku!" perintahnya sambil melepas kimonoku.
Aku melepas ikatan tangannya dan Mbak Amy melepas bajunya dan roknya yang memang masih menempel ditubuhnya
"Kamu sekarang duduk! dan jangan banyak tanya..!" suruhnya.
Aku menurut dan duduk di sofa depan TV.. Mbak Amy membuka kakiku dan berlutut ditengahnya
"Aku mau kontol kamu Vi" katanya manja.
Tangannya mulai meraba dan mengocok 'adik'ku yang sudah tegang dari tadi. Mulutnya mulai menjilat dan menghisap 'adik'ku. Permainan ini dilakukan Mbak Amy cukup lama, tampaknya Mbak Amy sangat menyenangi oral sex. Mbak Amy berhenti dan mencium bibirku
"Sekarang aku kasih kamu pelajaran Vi.. Mbak mau kamu ngentot ama Mbak sampai aku puaass..!" ujarnya.
Mbak Amy berdiri dan menaiki aku.. tangannya memegang 'adik'ku dan mengarahkan ke memeknya.
"Oohh.. aku ingin ngerasain kontol kamu Vii"
"Iya Mbak aku juga ingin ngerasain ngentot ama Mbak" kataku. Mbak Amy menekan badannya..
"Oohh.. yyeess.. KKOONNTTOOLL KKAAMMUU.. yyeess..!" jeritnya.
"Kontol kamu enak banget sih.. Oohh yyess.. yyeess.. ffuuckk mmee.. ooVVii..! pleassee.. ffuucckk" jeritnya keenakan. Sementara aku juga merasa nikmat, memeknya yang agak basah menambah kenikmatanku. Sementara mulutku dan tanganku meremas pantatnya dan tanganku yang satu lagi meremas buah dadanya sambil mulutku menghisap dan menjilat buah dadanya.
"Oohh.. yyeess.. VVii.. aakkuu.. mmaauu.. kkeell.. aahh.. eennaakk.. sshh.. aahh" desisnya nikmat
"Oohh yyeess.. Oohh.. goodd.. yes yes yes.. fuck me fuck me" desahnya.
Aku melepaskan 'adik'ku dan dia membelalakkan mata
"Kenapa? kenapa Vi?" omelnya.
Aku menarik Mbak Amy berjalan ke arah dapur. Suara sepatunya terdengar nyaring waktu kita berjalan kearah dapur karena memang Mbak Amy belum melepas sepatu hak tingginya. Aku mendorong Mbak Amy menghadap meja dapur dan aku memeluknya dari belakang. Aku mendorong punggung Mbak Amy sehingga Mbak Amy agak menungging
"Oohh.! OovVii.. kamu mau apain" belum selesai Mbak Amy menyelesaikan kata-katanya, aku sudah menjilat memeknya.
Aku meregangkan kakinya sedikit sehingga memudahkan aku menjilat serta memasukkan lidahku dalam-dalam
"Yyeess.. VVii.. tteerruuss.. aahh.. yyeess.. ter.. Oohh.. yyeeaa..!" desahannya tiba-tiba meninggi karena aku dengan tanpa basa basi memasukan kepala 'adik'ku sedikit kedalam memeknya
"Oohh.. VVii.. masukin sayang.. masukin.. jangan nanggung gitu.. Oohh.. sshh.. eennaakk.. Oohh.. yyeeaass.. entot aku.. entot aku Vi.. yess.. aak.. aakk!"
Aku membenamkan 'adik'ku semua ke dalam memeknya.
"Yes Vi..! entot aku.. kamuu.. yyeess.. Oohh.. gitu sayanngg.. yyeess.. kenceng dong.. yang kenceng.. dorong kontol kamu sayang.. aarrgghh..!" jeritnya.
Aku mendorong pantatku tiba-tiba.. dan berulang kali aku lakukan
"Ohh.. yyeeaahh.. oohh.. menttookk ssaayy.. shh.. aahh.. yyeeaa.. lagi say.. laaggii.. yes yes yes.. oohh.. yyeess..!" jeritnya sementara tangan Mbak Amy memegang erat pinggir meja dapur.
Setelah bertempur beberapa lama dengan posisi doggy style
"Mbak.. Mbak. aku mau keluar" jeritku..
"Bareng Vi.. bareng.. sshh.. aahh.. aahh.. Aku keluar.. ah ah ah yes.. oohh.. yyeeaahh..!" Mbak Amy menjerit panjang dan terasa cairannya membasahi batang 'adik'ku.
Aku semakin kencang memompa Mbak Amy
"Mbak aku mau keluar.. AKKUU MAUU.. KKELLUUAARR..!" jeritku.
Mbak Amy cepat-cepat membalikkan badan dan berlutut.
Tangannya mengocok 'adik'ku dengan lembut dan mulutnya menelan abis batangku yang mengkilap terkena cairannya
"Oohh.. yyeeaahh.. yyeess..!" desahku..
Mbak Amy menghisap 'helm'ku serta lidahnya tampak berputar menjilati 'helm'ku.
"Oohh.. mmpphh.. yyeeaa.. oohh.. Mmbbaakk Aammyy" tubuhku bergetar dan air maniku ditelan oleh Mbak Amy..
Mbak Amy masih menjilati 'adik'ku dan membersihkan sisa air mani yang masih tersisa di bibir Mbak Amy tampak sisa-sisa air maniku dan Mbak Amy membersihkannya dengan tangannya dan menjilatinya. Tampaknya Mbak Amy memang menikmati permainan sex ini.
Aku memeluk Mbak Amy dan mengambil kimonoku untuk dipakainya, lalu aku duduk disofa sementara Mbak Amy kekamar dan mengambil kimono baru untuk aku pakai. Mbak Amy memberikan segelas air untukku dan untuknya juga
"Kamu pinter ya Vi.. udah sering ya kamu ngentot ama perempuan?" tanyanya
"Belom.. paling ama pacarku aja" jawabku sambil mencium keningnya.
Penampilan Mbak Amy tidak berubah dari tatanan rambutnya kecuali sekarang hanya memakai kimono saja serta sepatu yang belum dilepasnya.
Ke bagian 3