Cerita Dewasa:
Oh... Tak Kusangka 02
Sambungan dari bagian 01
Kemudian Bagus mencium bibir kakakku sambil kedua tangannya memegang pipinya sementara jari-jarinya menggelitik bagian belakang telinga kakakku. Menyaksikan kakakku pasrah bibirnya dilumat oleh Bagus seketika membuatku terpana. Kurasakan batang kemaluanku menegang menyaksikan itu. Setelah beberapa saat menikmati bibir kakakku, kepala Bagus bergerak turun mencium leher kakakku.
Kemudian kedua tangan Bagus meraih toket kakakku dan meraba-rabanya serta meremas-remas dengan lembut. Sambil meremas-remas, bibirnya menikmati bibir kakakku. Kakakku pun membalas ciumannya dengan penuh gairah. Karena terdorong oleh gerakan tubuh Bagus ke depan, kakakku jatuh tertidur di ranjangnya. Di atasnya Bagus makin bernafsu menciumi bibir kakakku sementara tangannya masih sibuk meremas-remas susunya. Setelah itu Bagus menindih tubuh kakakku dan menciumi lehernya. Kakakku mengerang-erang penuh gairah.
Beberapa saat kemudian ia membuka satu persatu kancing baju kakakku dari atas ke bawah kemudian disibakkannya piyama tidur yang dikenakan kakakku. Terlihatlah gunung kembarnya yang masih tertutup oleh BH berwarna biru dan bergerak naik turun karena nafasnya tidak teratur. Bagus semakin bernafsu saja, direngkuhnya toket kakakku dan diciuminya. Sambil menciumi toketnya, tangan kanan Bagus turun ke bawah menyibak rok kakakku. Tampaklah pahanya yang putih mulus serta celana dalamnya yang juga berwarna biru. Tangan Bagus segera meraba paha kakakku, memainkan jari-jarinya di pangkal pahanya. Setelah itu mulai meraba-raba bagian tengahnya. Jarinya digesek-gesekkan di antara kedua pahanya membuat kakakku mendesah-desah. Makin cepat digesek-gesekkan makin keras suara kakakku. Sampai-sampai celana dalam kakakku mulai basah.
Kemudian Bagus membangunkan kakakku. Dalam posisi terduduk bagus melepas piyama dan roknya. Setelah itu Bagus juga membuka kaosnya sendiri dan melepas celana jeans-nya. Tampak sebagian batang kemaluannya menyembul keluar dari celana dalamnya. Tidak puas sampai di situ, tangan Bagus menggerayangi punggung kakakku untuk melepaskan pengait BH-nya. Dengan agak bernafsu, Bagus melepas BH dari tubuh kakakku dan melemparkannya ke lantai. Sejenak ia memandangi toket kakakku, menikmati keindahannya. Aku pun jadi ikut terpana menyaksikan keindahannya. Toketnya tampak putih mulus padat berisi dan masih kencang. Bobanya berwarna merah muda berdiri dengan tegaknya. Setelah itu kedua tangannya menggerayangi toket kakakku dan meremas-remasnya. Jari-jarinya terutama ibu jarinya menggerak-gerakkan dan memencet-mencet kedua boba susu kakakku seperti mainan saja. Kakakku bukannya marah malah membuat tubuhnya menggelinjang dan mendesah-desah tak karuan menikmati permainan tangan Bagus. Kemudian Bagus mulai menciumi toket kakakku. Kedua boba susu yang berwarna merah muda itu dihisap-hisap bergantian kiri kanan dan ujung lidahnya menjilatinya. Kakakku makin pasrah saja. Sambil melakukan itu, Bagus menggesek-gesekkan tangannya ke celana dalam kakakku membuat kakakku jadi "basah kuyup" sehingga bulu kemaluannya yang hitam jadi tercetak pada celana dalamnya.
Setelah itu Bagus menggesek-gesekkan batang kemaluannya di celana dalam kakakku. Kemudian Bagus melepas celana dalam kakakku, sehingga ia dalam keadaan telanjang bulat. Tampak bulu kemaluannya yang cukup lebat. Bagus membuka lebar-lebar kedua pahanya sehingga ia dapat melihat liang memeknya. Aku pun juga dapat melihatnya walaupun arahnya kurang pas. Kemudian jemarinya mulai bermain-main di sekitar memeknya. Saat Bagus melakukan itu, kakakku tidak melawan sedikit pun. Tampaknya ia sudah pasrah dan benar-benar terangsang sehingga jadi lupa diri. Sambil melakukan itu, tangannya yang satu memegang-megang bagian toket.
Pandanganku agak berkunang-kunang menyaksikan kakakku dijadikan mainan seperti itu. Aku sama sekali tidak menyangka, kukira kakakku cewek alim yang masih suci ternyata kok mau digituin sama Bagus. Namun entah kenapa aku jadi seperti tersihir melihatnya. Lagipula kakakku tampak sangat menikmatinya. Apa yang sering kubayangkan selama ini ternyata menjadi kenyataan. Setelah itu Bagus menanggalkan celana dalamnya sendiri. Kontolnya yang berwarna hitam telah berdiri tegak. Kontolnya telah disunat dan ukurannya jauh lebih besar dari punyaku. Bagus segera menindih tubuh kakakku yang telentang dengan kedua paha terbuka lebar.
Mereka berpelukan telanjang bulat sementara baju mereka berserakan di lantai. Kontol Bagus menempel pada bulu kemaluan kakakku dan dadanya menindih toket kakakku. Bagus menciumi lehernya sementara dadanya menindih dada kakakku. Saat itu Bagus pasti terangsang hebat karena ia dapat merasakan kedua boba kakakku yang mengeras di dadanya. Lalu ciumannya turun ke bawah untuk menjilat-jilat dan menghisap-hisap toketnya. Aku sampai dapat mendengar kecupan-kecupan Bagus di daerah sekitar toket kakakku. Mereka berdua bergumul dengan asyiknya. Kakakku pun tak kalah ganasnya dengan Bagus. Tangannya ikut memegang dan mengocok kontol Bagus. Dadanya didekatkan ke kontol Bagus kemudian Bagus menggesek-gesek kontolnya di antara toket kakakku. Kemudian kakakku menempelkan dan menggesekkan toketnya ke tubuh Bagus. Kadang ia juga menciumi dada Bagus. Tubuh kakakku yang putih mulus tampak kontras dengan tubuh Bagus yang hitam legam namun dengan asyiknya mereka bergumul di ranjang.
Setelah cukup lama melakukan foreplay, Bagus mulai mengambil "ancang-ancang". Kedua kaki kakakku dibukanya lebar-lebar sementara ujung kontolnya didekatkan di lubang memek kakakku. Posisi tubuhnya condong ke depan. Kemudian Bagus memajukan badannya ke depan untuk mendorong kontolnya memasuki memek kakakku. Kakakku menjerit saat memeknya ditembus oleh kontol Bagus. Tampak sebagian kontol Bagus telah memasuki memek kakakku. Kemudian Bagus memasukkan kontolnya lebih dalam lagi sampai akhirnya kontolnya masuk seluruhnya ke dalam memek kakakku. Jantungku berdetak dengan keras menyaksikan itu. Seketika aku berpikir bahwa kakakku pasti sudah tidak perawan lagi. Paling tidak saat itu Bagus telah menikmatinya. Kemudian Bagus mengeluarkan dan memasukkan kontolnya lagi berulang-ulang, mengocok tubuh kakakku. Kocokan Bagus itu tampak membuat tubuh kakakku berguncang dengan hebatnya bahkan membuat buah dadanya bergerak vertikal dan berputar-putar. Sementara kakakku mendesah-desah dibuatnya. Belum pernah aku melihatnya seperti itu. Mendengar desahan kakakku dan menyaksikan buah dada kakakku yang berguncang-guncang itu, Bagus jadi makin nafsu saja. Sambil menyetubuhi kakakku, direngkuhnya buah dadanya, diremas-remas, bahkan diemut-emut bobanya. Menyaksikan hal itu, aku jadi ikut terangsang juga sehingga aku mulai memainkan kontolku sendiri.
Kemudian Bagus melepaskan dirinya dari tubuh kakakku. Ternyata mereka mengubah posisi. Kakakku membalikkan badan dan menungging lalu ia membelakanginya. Lalu Bagus kembali menyetubuhi kakak-ku dengan posisi doggy style. Kakakku kembali mendesah-desah saat dikocok seperti itu sementara wajah Bagus agak memerah. Sambil menyetubuhi, Bagus memegang-megang dan meremas-remas toketnya. Walaupun kamar kakakku menggunakan AC namun tubuh mereka berdua terlihat basah oleh keringat.
Beberapa saat kemudian mereka berganti posisi lagi. Kali ini kakakku dalam posisi miring menghadap ke arahku, kaki kanannya diangkat ke atas pundak Bagus. Dalam posisi agak terduduk, Bagus kembali "memompa" kakakku menikmati kehangatan dan kenikmatan tubuh kakakku. Setelah itu giliran kakakku yang beraksi. Bagus tidur telentang dengan kontolnya berdiri tegang. Lalu kakakku berada di atasnya perlahan-lahan memasukkan kontol Bagus ke memeknya kemudian menggerak-gerakkan tubuhnya naik turun sambil ia mengerang-erang. Bagus pun juga mengeluarkan suara erangan sambil tangannya kembali meremas-remas toket kakakku.
Kemudian mereka berganti posisi lagi. Kali ini mereka berdua berdiri di atas ranjang. Kemudian Bagus meraih tangan kakakku dan menggenggamkannya ke kontolnya sendiri. Kakakku mengocok kontol Bagus sementara Bagus mencium bibirnya. Lalu Bagus menyetubuhi kakakku dalam posisi berdiri. Selama ini belum pernah aku melihat posisi berdiri. Sambil menyaksikan aku terus melakukan onani. Kembali Bagus membaringkan kakakku di atas ranjang. Ia melipat kedua kaki kakakku dan menyilangkannya hampir 90 derajat saat ia menyetubuhi kembali kakakku. Kedua tangan kakakku memegang pundak Bagus, sementara kedua tangan Bagus memegangi paha kakakku. Pada saat itu kakakku mendesah-desah dan meracau tidak karuan. Rupanya ia sudah akan mencapai klimaksnya. Menyaksikan hal itu, Bagus sedikit mengubah posisinya. Mungkin tahu kalau kakakku cukup sensitif di bagian toketnya, sambil menyetubuhi, Bagus mengulum boba susunya. Dan ia mengocok makin lama makin cepat membuat kakakku berteriak-teriak makin keras pula. Bagus malah mempercepat kocokannya.
Akhirnya kakakku benar-benar mengalami klimaksnya. Tak berapa lama setelah itu Bagus pun juga mengalami ejakulasi. Ia menumpahkan spermanya di dalam memek kakakku. Pada saat mereka berdua telah selesai aku pun juga menumpahkan spermaku. Setelah itu mereka berdua terengah-engah di atas ranjang. Sambil mengelus-elus toket kakakku, Bagus berkata bahwa kakakku benar-benar hebat. Sambil tersipu malu kakakku berkata bahwa ia juga hebat. Tak lama kemudian Bagus bangkit dan berkata kalau ia akan kembali bekerja takut nanti orang-orang curiga. Pada saat Bagus memakai pakaiannya ia memandangi kakakku yang juga lagi mengenakan pakaiannya. Setelah mengecup kakakku, Bagus keluar dari kamar dan kembali ke tempat kerjanya. Setelah itu kakakku mulai tidur siang.
Setelah aku selesai masturbasi, tinggal aku yang termangu-mangu menyaksikan peristiwa luar biasa itu. Aku bertanya-tanya apakah saat itu kakakku masih perawan? Rasanya sudah tidak, jawabku dalam hati, soalnya aku tidak melihat memeknya mengeluarkan darah, juga dari gelagatnya rasanya mereka pernah melakukan sebelumnya. Kembali timbul pertanyaan dalam diriku, apakah Bagus yang pertama kali menikmati keperawanan kakakku? Ataukah mantan cowoknya? Atau bahkan Amat? Atau mungkin denganku di saat aku sedang tidur? Berapa kali kakakku pernah tidur dengan cowok? Atau sudah berapa banyak cowok yang pernah menidurinya? Atau mungkin ada salah satu di antara pembaca yang pernah berhubungan dengan kakakku? Berjuta-juta pertanyaan ada di benakku yang mana aku tidak tahu jawabannya. Mungkin malah aku tidak bakal pernah tahu jawabannya.
Barangkali lebih bijaksana kalau aku tidak perlu memikirkan itu semua. Lebih baik aku memulai petualanganku sendiri dengan cewek-cewek cantik dengan melakukan hal yang sama seperti yang Bagus lakukan terhadap kakakku. Syukur-syukur kalau aku dapat melakukannya dengan adik Bagus. Orangnya tak sebegitu cantik namun seksi sekali.
TAMAT