kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru P19 Gishela 19 PEMERSATUDOTFUN

P19 Gishela 19

Tidak ada voting
Gishela
P19 Gishela 19
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten Gishela yang ada pada kategori TEEN published pada 17 Januari 2024 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming P19 Gishela 19 secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Sales Promotion Girl Yang Cantik


Kebiasaan saya sering pulang kantor, keliling dulu ke mall-mall untuk hilangkan stress. Suatu sore di sebuah mall di Jakarta barat, seperti biasa keliling cuci mata cari yang bodi montok dan segar. Ketika melihat-lihat kaus tiba-tiba saya di kejutkan sambutan manis dari seorang SPG.
" Mau cari apa Om? "
" Ini cocok untuk Om tambah kelihatan muda. "

Saya lihat cewek ini hitam tapi manis, dan bodinya cukup bikin jakun naik-turun. Perkiraan status: 36B-26-36 dan tinggi sedang saja. Wah ini memang yang paling saya suka hitam, pasti sparepartnya hitam dan merah dalamnya. Singkat cerita kami akrab dan saya sering menemuinya walaupun tidak selalu belanja. Namanya: Siti. umur: 27 tahun, sedang saya umur 36 tahun, tapi seperti kata orang umur segitu lagi panas-panasanya, oh ya saya sudah beristri dan dua anak, tapi sayangnya istri saya dingin sekali, kami jarang sekali campursari. Itupun kalau sudah dipaksa sekali, jadi saya malas sekali, padahal napsu saya menggebu sekali. Rasanya setiap hari maunya muntah melulu.

Seperti sudah dijanjikan kami buat janji untuk jalan minggu pagi, pas Siti lagi off. Siti sendiri masih sendirian tapi saya yakin sudah tidak perawan lagi karena dilihat dari cara bicara dan keberaniannya. Saya jemput di salah satu toko kue, pagi pukul 8.00
" Mas pagi-pagi gini mau kemana?" tanyanya.
" Bagusnya kita cari tempat yang aman yang tidak bisa dilihat orang, gimana kalau di sebuah motel di daerah A? "
Sambil tersenyum dia menjawab" Emang mau ngapain di motel?, jangan macam-macam loh Mas ".
" Ngak kok cuma tiga macam, satu dibawah dan dua diatas,"
" Ih takut " jawabnya sambil tertawa.
" Takut ngak dikasih yah " jawabku.






Begitu kami chek in, saya langsung memeluk dia erat-erat, sebab baru kali kesampaian, dua buah gunungnya benar-benar menekan keras sekali ke dadaku. Kami berciuman lama, sambil pelan-pelan tangan saya menjalar ke pantatnya yang besar dan padat. Perlahan-lahan tangan saya menjalar kedepan menyusup kedalam celana jeans yang dipakainya.
" Mas jangan mas, saya takut " desah Siti.
" Tenang aja," sambil tangannya saya bawa menyusup kedalam celana saya sehingga tepat menggenggam kontolku.
" Oh, rasanya enak sekali, kontolku di remasnya dengan keras. sementara tangankupun sudah mencapai gundukan gunungnya yang serasa lembab dan sedikit bulunya.
" Mass.. , mas.. " Desahnya keenakan.

Langsung saja kulucuti celana dan baju kaosnya. sehingga tinggal BH dan CD warna hitam. Aku tambah horny karena aku paling senang lihat perempuan pakai CD dan BH hitam. Sitipun tak mau ketinggalan melucuti celanaku. Sehingga kami sudah telanjang bulat. Segera mulutku gerilya menjilati boba susunya yang hitam tapi masih kecil, dia menggelinjang
" Uh-uh..mas..mas "

Mulutku mulai turun ke bawah dan terlihat memeknya yang ditumbuhi sedikit bulu. Segera kusentuh clitorisnya yang sebesar biji jagung, dan serentak dia tersentak
" Mas..mas.."
Kujilati mula-mula bagian bibirnya sambil sedikit menggigit-gigit biji jagungnya, dia semakin meronta-ronta. Kuintip lubangnya masih sangat kecil, dan merah sekali. Lidahkupun kujulurkan dan masuk ke celah-celah lubang merah darah itu. Siti seperti kerasukan setan, dia meronta-ronta dan kurasa lubang memeknya berdenyut-denyut dan mulai banjir air lendir keluar.

Sementara mulutku mengisap-isap biji jagungnya, tanganku mulai mengorek-orek lubang memeknya. Siti menjerit-jerit seperti orang kehausan,
" Mas-mas, saya ngak tahan Mas "
Segera ini berontak dan mencari kontolku dan segera di pegang dan dikulumnya seperti orang kehausan dan dengan rakus di jilat, diisap dan disedotnya kuat-kuat, giliranku yang meronta-ronta keenakan, " Ah..uh..au..enak..enak..lagi..isap yang kuat,.."
Sementara kontolku di kulumnya, tangannya memainkan bijiku dengan tangkasnya seperti meremas-remas adonan kue.
" Sit, sini kamu naik kita 69 yuk, jangan kamu isap terus nanti aku keluar duluan."

Siti tertawa sambil segera putar badan naik diatasku dan menyorongkan memeknya ke mukaku. Langsung saja kusergap dan jilat dengan rakus dan dia juga tidak kalah ganasnya. Lain sekali rasanya pelayanan dari Siti dengan istriku yang sama sekali tidak mau dengan gaya macam-macam. Baru kali ini aku merasakan enaknya memek dan pelayanan dari cewek lain. Aku memang belum pernah macem-macem dengan cewe lain karena takut kena penyakit, khusus dengan Siti aku berani karena saya yakin dia juga tidak sembarang, sebab dia tidak genit-genit dengan orang lain. Diapun mau kuajak setelah cukup lama kudekati dan mungkin dia simpati mendengar deritaku yang tidak dapat menyalurkan hasrat karena istriku tidak mau melayani.

" Mas, saya sudah ngak tahan, masukin mas, masukin mas"
Siti memaksakan segera berdiri dan duduk diatas saya, sambil mengarahkan kontolku masuk ke dalam memeknya, saya sengaja tidak langsung masuk, tetapi menggesek-gesekkan di bulu memeknya dan bibirnya, dia tambah belingsatan.
" Udah mas, cepat mas, aku sudah mau keluar nih"
Dengan memaksa dia menarik kontolku dan memegangnya sehingga tepat didepan lubang memeknya setelah pas segera dia menekan memeknya agar kontolku masuk, tapi sulit juga karena memang lubangnya masih kecil, untung memeknya sudah banjir dan licin. Akhinya masuk juga kontolku yang panjangnya biasa saja. Kata Siti sih setelah dia merasakan kontolku yang bikin puyeng ujung meriamku yang besar dikepalanya, sehingga ketika ditarik, seakan-akan nyangkut di leher kepala kontolku.

" Aaau..Aaauu.."
Bles masuk semua kontolku den rasanya kepala bawahku ngilu dan enak, segera diputarnya pantatnya, seperti sedang menari hula-hula,
" Ah..ah..ah"
Hanya suara itu yang terdengar dari mulutnya, sementara itu tanganku segera bekerja memijati toketnya yang berdiri tegak. dan kupilin-pulin bobanya. Siti menjadi lebih ganas goyangnya. Aku merasa sudah mau meledak, maka segera kutarik dia turun dan segera kukangkangkan memeknya sambil kuangkat kakinya tertekuk dengan posisi memeknya persisi dihadapanku, segera kujilati bibir memeknya yang sudah kelihatan merekah, sambil jari tengahku mengorek-orek memeknya. Siti lebih histeris." Mas..mas..terus mas, tusuk Mas yang dalam mas..ahh "
Lidahkupun kulancipkan dan kuselipkan dilubang memeknya, sambil ditusukkan dalam-dalam.
" Mas..mas saya ngak tahan mas.., auu..auu.."

Akhirnya terasa ada denyutan yang hebat dari memeknya sambil kepalaku dijepitnya dengan keras.
" Ah..ah..ah.."
Ada sekitar satu menit posisi kepalaku tetap dijepitnya setelah itu ia terkulai lemas.
" Ma kasih mas, enak bener mas"
" Aku belum pernah merasakan enak seperti ini "
Oh ya dia memang mengaku sudah tidak perawan, dulu ketika SMA sudah pernah di perawani oleh pacarnya,

Setelah lemas akupun pelan-pelan mengelus-elus sekujur badannya dengan jari-jariku secara halus, pelan-pelan dia mulai terangsang lagi, akupun mulai meraba bulu-bulu memeknya dan sambil menjilati boba toketnya. Segera aku menindihnya dan kontolku yang sudah marah segera mencari lubang memeknya, tapi terpeleset terus, dia dengan tertawa segera membimbing kontolku menuju lubang surga itu. Setelah pas segera kutekan dan bless..,
" Ah.." dia menjerit kecil,
Kurasakan enak benar merendam kontolku didalam memeknya. segera kumulai gerakan naik-turan dan dibantunya dengan gerakan memutar,
" Ah..ah..enak Ti" desahku, "Terus ti yah yang cepat "

Dia semakin semangat memutar pantatnya. Segera kuganti posisi, sebelah kakinya kuangkat dan segera dengan posisi saling silang kutusuk kontolku ke memeknya lagi, kali ini masuknya benar-banar dalam dan terasa mentok ke rahimnya, dia menjerit,
" Aduh Mas "
" Kenapa sakit? " kataku sambil melihat matanya yang melotot
" Sedikit sakitnya tapi ngilu dan enak banget pas kontolmu mentok kedalam memekku" Jawabnya.
Segera kuentot, setiap kali kontolku mentok masuk ke memeknya di melotot sambil berdesis, " Sss..Ss., enak bener mass.., mentok mas.."
Kurasa aku sudah mau meledak dan, segera kupercepat gerakanku, Sitipun makin menggila teriakannya.
" Au..Au..mas..enak mas..au.."
" Aku mau keluar, ti " teriakku,
" Ayo Mas saya juga mau keluar " terik Siti.
Tak lama aku merasakan ledakan dari ujung kepala kontolku,
"Ahh..Ah..Au.."
Dan Sitipun segera menyusul " Aku Juga keluarmass..Aaa..Aaa.."
Terasa 5 atau 6 kali semprotanku menghujam kedalam memeknya. Akhirnya kami, lemas dan saling tertawa,
" Enak banget Ti, memekmu, saya mau lagi yah"
" Sama, saya juga sudah lama banget ngak di tusuk rasanya seperti ke surga"
Kelak setelah ini kami masih sering lagi ketemu, tetapi kami menjaga hubungan diluar, kami seperti tidak ada apa-apa.

TAMAT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.