kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru P32 Tiktoker Kasir Superindo Viral Sange Ketika Sendirian 32 PEMERSATUDOTFUN

P32 Tiktoker Kasir Superindo Viral Sange Ketika Sendirian 32

Tidak ada voting
Tiktoker, Kasir, Superindo, Viral, Sange, Ketika, Sendirian
P32 Tiktoker Kasir Superindo Viral Sange Ketika Sendirian 32
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten Tiktoker, Kasir, Superindo, Viral, Sange, Ketika, Sendirian yang ada pada kategori TEEN published pada 16 Februari 2024 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming P32 Tiktoker Kasir Superindo Viral Sange Ketika Sendirian 32 secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Pejantan Kampung - 1


Matahari hari mulai terbenam di ufuk barat ketika Jamaluddin Azis, yang
lebih akrab dipanggil Azis, baru saja bangun dari tidurnya. Dengan mata masih mengantuk, Azis berusaha bangun dan mengambil handuk yang kemudian dililitkan dipinggangnya. Kemudian dia berjalan menuju sungai, yang jaraknya sekitar 500 meter dari rumahnya.

Pemuda berusia 16 tahun, berwajah ganteng dan bertubuh atletis ini berjalan melintasi persawahan sambil bernyanyi kecil. Azis adalah figur pemuda kampung yang supel, ramah dan pintar bergaul. Ayahnya Pak Brata adalah seorang petani yang cukup berhasil. Pak Brata memiliki tiga orang istri. Azis anak satu-satunya dari isteri ketiga Pak Brata. Ibunya bernama Ani, biasa dipanggil Bu Ani, seorang penjual kue dipasar yang letaknya tidak begitu jauh dari kampungnya.

Menurut cerita orang-orang kampung, Azis bukanlah anak kandung Pak Brata. Ibunya sudah hamil tiga bulan ketika dikawin Pak Brata. Ibunya dihamili majikannya sewaktu ibunya masih menjadi TKW di Arab. Makanya, wajah Azis mirip dengan orang Arab.

Singkat cerita, Azis sudah hampir sampai disungai. Sore ini, Azis merasakan ada sesuatu yang lain dari biasanya. Dimana sungai tempatnya mandi, biasanya ramai. Tumben hari ini sepi sekali. Oh, mungkin aku bangun kesorean, pikir Azis dalam hati. Sambil melanjutkan langkahnya berjalan. Azis dikejutkan oleh suara seorang perempuan sedang merintih dan mendesah-desah. Suara itu
datangnya dari arah sungai. Azis merasa penasaran oleh suara-suara itu. Dia mendekati arah suara itu.

Alangkah terkejutnya Azis melihat pemandangan didepannya, yang membuat berdiri terpaku. Pemandangan yang baru pertama kali dilihatnya langsung. Dimana, Mbak Siti tetangganya, sedang mandi sambil meraba-raba buah dadanya. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, Azis segera mencari tempat yang agak tersembunyi, mengintip Mbak Siti. Mbak Siti yang dalam keadaan telanjang bulat, tidak menyadari kalau didepannya seseorang sedang melihatnya dengan mata melotot dan jakun yang naik turun.

Wanita berusia 25 tahun, yang sudah setahun ditinggal suaminya menjadi TKI ini, semakin asyik meremas-remas buah dadanya.
"Akh.., ohh.., oohh.., " desahan-desahan nikmat yang keluar dari mulutnya, membuat Azis semakin terpukau memandangnya. Azis merasakan kontolnya menegang dibalik celana dalamnya. Tanpa sadar dia menyusupkan tangan ke balik celana dalamnya.






Azis meraba-raba kemaluannya yang makin lama makin mengeras. Azis semakin bernafsu saat Mbak Siti, meraba-raba memeknya sendiri. Kemudian Mbak Siti memasukkan jari-jarinya ke dalam memeknya. Dicucuk-cucuknya memeknya sendiri sambil mulutnya mendesah-desah. Membuat Azis semakin tak kuat menahan nafsu birahinya. Azis melepaskan handuk dan celana dalamnya lalu mengeluarkan kontolnya yang sudah berdiri tegak. Diraihnya kemaluannya, kemudian dikocok-kocoknya.

Saat Azis sedang asik mengocok-ngocok kontolnya. Tanpa disadarinya Mbak Siti telah berdiri tanpa busana didepannya.
"Kamu lagi ngapaain Zis," tanya Mbak Siti.
"Maaf.., Mbak.., maaf," sahut Azis tergagap, tanpa melepaskan pandangan dari tubuh telanjang Mbak Siti.
"Kamu lihat ini ya," tanya Mbak Siti sambil menunjuk memeknya.

Azis hanya diam, tak menyahut. Hatinya berdebar-debar melihat tatapan mata Mbak Siti.
"Kamu suka Zis," tanya Mbak Siti sambil tersenyum. Tanpa menunggu jawabab Azis, Mbak Siti menggerakkan tangannya meraih kontol Azis.
"Aow, kontolmu gede sekali Zis, panjang lagi," jerit Mbak Siti. Mbak Siti mengelus-elus lembut kontol Azis dengan tangan kanannya. Sementara tangan kirinya meraba-raba buah pelir Azis. Azis merasakan badannya panas dingin. Baru kali ini kontolnya dipegang dan dielus-elus seorang
wanita.

Mbak Siti yang sudah berpengalaman bersetubuh dengan laki-laki, sangat tahu kalau Azis sangat menginginkannya. Tanpa melepaskan kocokkannya pada kontol Azis, Mbak Siti mendekatkan mulutnya ke mulut Azis. Perlahan dikecupnya bibir Azis. Mbak Siti membuka mulutnya dan menjulurkan lidahnya mengisi rongga mulut Azis yang mulai terbuka. Azis menyambutnya lumatan Mbak Siti dengan pagutan yang hebat pula. Cukup lama mereka bercumbu. Mbak Siti kemudian melepaskan lumatannya pada mulut Azis. Kemudian dia menjilati leher Azis. Azis mendesah-desah merasakan nikmat.

Dengan sedikit membungkukkan badannya, Mbak Siti kemudian menjilati dada Azis lalu turun dan berhenti dibawah pusar Azis. Cukup lama Mbak Siti memainkan lidahnya di bawah pusar Azis. Kemudian Mbak Siti berjongkok didepan Azis. Mbak Siti mendekatkan wajahnya keselangkangan azis. Mbak Siti menjulurkan lidahnya dan mulai menjilati kepala kontol Azis.
"Oohh.., Mbakk.., akh.., nik.. mat," desah Azis penuh nafsu, ketika lidah Mbak Siti berputar dan menari-nari dikepala kontolnya. Mbak Siti semakin bernafsu menjilati kontol azis, dari kepala kontol sampai kepangkal dijilatinya. Tanpa sejengkalpun terlewatkan.
"Oohh.., Mbak.., Mbak.., enak," jerit Azis saat Mbak Siti memasukkan kontol Azis ke mulutnya.
Kepala Mbak Siti bergerak maju mundur mengulum kontol Azis. Kontol Azis disedotnya kuat-kuat
sampai pipi Mbak Siti kempot.
"Akhh.., truss.., Mbakk.., truss," suara Azis seperti mengigau keenakan.

Sekitar lima belas menit berlalu Mbak Siti, menyudahi kulumannya. Kemudian dia membentangkan handuknya diatas rumput. Azis disuruhnya tidur terlentang. Mbak Siti kemudian berjongkok diatas selangkangan Azis. Diraihnya batang kontol Azis, dikocok-kocoknya sebentar lalu diarahkan
tepat kelubang memeknya.

Mbak Siti mulai menurunkan pantatnya. Sedikit demi sedikit kontol Azis memasuki lubang memek Mbak Siti. Semakin lama semakin dalam, hingga seluruh batang kontolnya amblas kelubang memek Mbak Siti. Azis merasakan kontolnya seperti dipijit-pijit. Baru pertama kali inilah kontolnya masuk kelubang memek wanita. Nikmatnya luar biasa. Apalagi saat Mbak Siti mulai menaik turunkan pantatnya, membuat kontol azis keluar masuk dari lubang memeknya. Kenikmatan yang sama juga dirasakan Mbak Siti. Sudah setahun lebih dia tidak merasakan nikmatnya bersetubuh. Apalagi kontol Azis jauh lebih besar dari kepunyaan suaminya.

"Ohh.., Ziss.., kontolmu.., enak banget," desis Mbak Siti.
Mbak Siti semakin bersemangat menaik turunkan pantatnya. Diselingi gerakkan berputar dan bergoyang ke kiri dan ke kanan. Azis tak mau tinggal diam, pantatnya disodok-sodokkan ke atas dan ke bawah seirama gerakkan Mbak Siti. Tangannya meremas-remas pantat Mbak Siti.

Sekitar empat puluh menit sudah mereka bersetubuh. Mbak Siti semakin mempercepat gerakan pantatnya, ketika dirasakannya orgasmenya hampir sampai. Demikian juga Azis semakin cepat dia menyodok-nyodokkan pantatnya.
"Ohh.., Zis.., akuu.., mauu.., keluarr," jerit Mbak Siti.
"Akuu.., juga.., Mbakk," sahut Azis.
"Keluarin di dalem aja Zis, lebih enak," pinta Mbak Siti.
Azis mengaggukkan kepalanya, menyetujui permintaan Mbak Siti. Beberapa detik kemudian tubuh mereka sama-sama mengejang, keringat mereka bercucuran. Dan hampir bersamaan, mereka berteriak lantang ," Aku.., keluarr." Dan tumpahlah sperma Azis yang cukup banyak dilubang memek Mbak Siti.

Mbak Siti kemudian dia turun dari tubuh Azis, dan berjongkok disamping. Diraihnya kontol Azis dan dikocok-kocoknya sebentar. Mbak Siti mendekatkan kepalanya keselangkangan Azis. Sambil tersenyum penuh arti, Mbak Siti menjilati kontol Azis. Sisa-sisa sperma dikontol Azis dijilatinya sampai bersih.

Setelah beristirahat sebentar, Mbak Siti kemudian mengenakan pakaiannya. Membiarkan Azis yang masih terlentang tanpa busana.
"Zis, nanti malam ke rumahku ya, akan kulayani kamu sampai pagi," bisik Mbak Siti ditelinga Azis. Azis mengangguk, kemudian bangkit dan mengecup bibir Mbak Siti dengan mesra.
"Makasih Mbak, Mbak telah memberiku pelajaran yang luar biasa. Sambil melangkah pergi, Mbak Siti tersenyum bangga, telah berhasil meraih keperjakaan Azis.

Azis kemudian turun kesungai untuk membersihkan. Dia merasa bangga, karena hari ini dia mendapatkan pengalaman yang luar biasa. Pengalaman pertama kali menikmati enaknya memek wanita.
Pengalaman yang sudah lama diidam-idamkannya.

Malam harinya Azis datang kerumah Mbak Siti, memenuhi undangannya. Azis berdiri didepan pintu rumah, lalu mengetuknya.
"Mbak, Mbak Siti," panggil Azis.
"Masuk aja Zis, nggak dikunci," sahut Mbak Siti dari dalam.

Azis kemudian masuk lalu mengunci pintu dari dalam. Dia melangkahkan kakinya mendekati kamar Mbak Siti. Didalam kamar Mbak Siti telah menunggunya. Saat Azis memasuki kamar Mbak Siti, didapatinya Mbak Siti sedang duduk diatas ranjang tanpa mengenakan selembar benang. Kedua kakinya terbuka lebar-lebar. Mbak Siti menyuruh Azis mendekat dan berjongkok dilantai.
"Zis, jilatin memekku sayang," pinta Mbak Siti.
Azis menuruti permintaan Mbak Siti. Dia lalu berjongkok dilatai. Wajahnya didekatkan
keselangkangan Mbak Siti. Lidahnya dijulurkan dan ditempelkan ke bibir memek Mbak Siti.
Dan Azis mulai menggerak-gerakkan lidahnya, menjilati bibir memek Mbak Siti.

"Ohh.., Zis.., enakk.., truss.., truss," desah Mbak Siti keenakkan saat lidah Azis memasuki lubang memeknya. Lidah Azis menari-nari didalam memek Mbak Siti. Kelentit Mbak Siti dicucuk-cucuk dan disedot-sedotnya. Pantat Mbak Siti terangkat-angkat menerima jilatan Azis. Bibirnya
mendesis. Sesekali Azis memindahkan jilatannya kelubang anus Mbak Siti.
"Akhh.., akuu.., tak.., tahan.., Zis," desis Mbak Siti sambil meraih kepala Azis dan membenamkannya keselangkangannya.

Beberapa menit berlalu, azis menyudahi jilatannya. Kemudian dia berdiri sambil melepaskan
seluruh pakaiannya. Setelah semuanya terlepas, Azis meraih kontolnya yang sudah setengah tegang.
Dikocok-kocoknya kontolnya sendiri hingga tegang penuh. Setelah dirasa cukup Azispun menempelkan kontolnya kelubang memek Mbak Siti. Didorongnya tubuh Mbak Siti, hingga terlentang diranjang. Kedua kaki Mbak Siti diangkat tinggi-tinggi, hingga ujung kaki Mbak Siti berada diatas bahunya.

Dengan sekali dorongan saja, kontol Azis melesat masuk ke lubang memek Mbak Siti yang telah basah dan memerah.
"Aow Zis, pelan-pelan sayang," jerit Mbak Siti.
Tanpa menghiraukan jeritan Mbak Siti, Azis memaju mundurkan pantatnya, membuat kontolnya
keluar masuk dilubang memek Mbak Siti.
"Zis.., teruss.., sayang.., sodok teruss," pinta Mbak Siti penuh nafsu.
"Mbak.., enak.., banget.., Mbak," sahut Azis.
Azis semakin mempercepat sodokkannya ketika dirasakannya memek Mbak Siti berkedut-kedut, otot-otot memek Mbak Siti menegang dan menjepit kontolnya.

"Zis,..akuu.., mauu.., ke., keluarr," teriak Mbak Siti.
Beberapa menit kemudian Mbak Siti menjerit sangat keras,"
Ziss.., akuu.., keluarr,".
Tubuh Mbak Siti mengejang. Tangannya mencengkeram sprei dengan keras. Dan Mbak Sitipun meraih orgasmenya. Cairan-cairan hangat merembes dari lubang memeknya. Membasahi kontol
azis.

"Kamu belum keluar Zis," tanya Mbak Siti beberapa saat setelah berhasil menguasai dirinya.
"Mbak akan puaskan kamu Zis," kata Mbak Siti, sambil menarik tubuhnya. Mbak Siti kemudian menungging, membelakangi Azis, dengan kaki berpijak dilantai sementara tangannya mencengkeram tepi ranjang.
"Zis, masukkin kontolmu keanusku," perintah Mbak Siti, sambil meraih kontol Azis yang ada dibelakang pantatnya. Azis memajukkan pantatnya, hingga kontolnya menyentuh lubang anus Mbak Siti.
"Dorong Zis, dorong," pinta Mbak Siti tak sabaran. Azis menuruti kemauan Mbak Siti, didorongnya pantatnya lebih maju. Dan sedikit demi sedikit batang kontolnya memasuki lubang anus Mbak Siti. Setelah seluruh batang kontolnya masuk, Azis mulai memaju mundurkan pantatnya. Sempitnya lubang anus Mbak Siti menjepit kontol Azis. Mbak Siti mengimbangi gerakkan Azis dengan menyodok-nyodokkan pantatnya, sambil mencucuk-cucuk memeknya sendiri.

Azis semakin bersemangat mendorong-dorong pantatnya, saat dirasakannya kontolnya berkedut-kedut.
"Mbakk.., akuu.., mau., keluarr," jerit Azis dengan nafas terengah-engah.
"Aku juga Zis, kita keluarin bareng Zis," sahut Mbak Siti.

Beberapa menit kemudian Azis merasakan otot-ototnya menegang. Dan crot.. crot.. crot..
Azis menumpahkan spermanya didalam lubang anus Mbak Siti.

Malam itu mereka bersetubuh sampai pagi. Sampai badan mereka kelelahan dan tertidur. Sejak saat itu, hampir setiap malam mereka menikmati persetubuhan. Azis ketagihan atas pelayanan yang diberikan Mbak Siti. Begitu juga Mbak Siti sangat puas. Rasa kesepiannya yang telah setahun
ditinggal suaminya, kini terobati. Nafsu birahinya yang meledak-ledak kini tersalurkan.

Ke bagian 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.