Cerita Dewasa:
Sepupu Temanku
Saya adalah penggemar pemersatu.fun, nama saya Frans, saya ingin berbagi cerita. Saat ini saya kuliah di salah satu Universitas swasta di Bandung. Awal cerita ini terjadi pada pertengahan bulan Mei 2001. Pada waktu itu saya dikenalkan dengan saudara teman saya, namanya Siska. Siska berada setingkat di bawah saya. Singkat cerita, kami jadi sering telpon dan juga sering pergi berdua. Dia sering cerita tentang kuliahnya, keluarganya dan macam-macam mengenai kehidupan sehari-harinya.
Pada suatu hari sehabis pulang dari kuliah, saya berjanji dengan Siska untuk belajar mata kuliah tertentu yang saya tidak bisa, dan dia datang ke tempat kost saya (saya bukan asli dari Bandung). Kami berjalan berdua ke tempat kost saya yang letaknya tidak jauh dari kampus. Sesampainya di tempat kost, saya langsung mandi karena hari itu sangat panas (di kamar saya terdapat kamar mandi dalam) dan dia main komputer saya sambil mendengarkan musik.
Selesai mandi, saya sangat kaget, karena Siska membuka file film BF yang saya save di komputer saya, ternyata Siska sangat menikmati film tersebut.
Dia bertanya pada saya, "Frans, loe suka liat film BF ya..?"
Saya jawab saja, "Ya nggak terlalu sering sih.."
"Terus kenapa ini ada di komputer loe..?" dia bertanya dengan wajah penasaran.
"Gua iseng aja." saya jawab dengan cuek.
Dia masih melihat film tersebut, tiba-tiba dia menoleh ke arah saya yang saat itu baru akan mengambil kaos di lemari pakaian saya sambil bertanya, "Frans udah pernah begituan..?"
Saya sangat kaget, "Ee.. kenapa kok tanya gitu..?"
"Nggak.., gua cuma mau tau aja..?" katanya sambil terus menatap saya.
"Dulu sih pernah.." saya jawab dengan santai, langsung saja dia berdiri menghampiri saya dan langsung mencium pipi saya sambil berkata, "Mau nggak loe begituan sama gua..?"
Langsung saja saya mencium bibirnya yang mungil, dia langsung mendesah, "Mmm.. mm.. mhh.."
Lama kami berpagutan, tangan saya tidak dapat tinggal diam, tangan saya langsung meremas toketnya yang ukurannya sekitar 36B. Ternyata saat itu dia tidak menggunakan BH, dia langsung mendesah lagi, nampaknya dia menikmatinya.
Saya lalu bertanya, "Kok lu nggak pake BH..?"
"Udah gua lepas waktu lu mandi, tuh ada di tas gua..!" katanya santai.
Saya melanjutkan mencium bibirnya lagi. Tangan kiri saya mulai masuk ke kaosnya yang agak longgar dan meremas buah dadanya sebelah kanan dan kiri. Dia mulai menggelinjang tidak karuan mendapat perlakuan dari saya seperti itu.
Saya angkat Siska dan saya rebahkan ke kasur saya. Saya mulai melepas kaos saya yang baru saja saya pakai dan langsung menciumi buah dadanya yang merah itu secara bergantian dan juga bibirnya. Dia meremas-remas rambut saya sampai berantakan. Bosan dengan toketnya, tangan saya mulai menjelajah ke bawah. Saya pegang daerah kemaluanya dari luar celana jeans-nya, dan mulai berani saya masukkan tangan saya ke dalam celananya, ternyata celana dalamnya sudah basah sekali.
Akhirnya saya memberanikan diri untuk memegang bibir kemaluannya, siska terus mendesah, "Mmmhh.. mmhh.. ayo Frans..! Buka celana gua..!"
Mendengar permintaannya itu, saya langsung saja membuka celananya, dan kulihat liang kemaluannya sudah basah.
Saya mulai menciumi itil-nya dan saya lihat dia sangat menggelinjang sambil menahan rasa enak. Semakin saya jilat dan saya masukkan jari saya satu persatu makin Siska menggelinjang tidak karuan sambil merintih keenakan, "Ah.. ahh.. mm.. mm.."
Tiba-tiba saja Siska bangun dan mencium bibir saya sambil mendorong saya sampai posisi tubuh saya telentang di atas kasur, dan Siska langsung menciumi tubuh saya dari atas sampai bawah. Dia mulai membuka celana pendek saya dan sekaligus celana dalam saya. Dia agak terkejut ketika melihat ukuran batang kemaluan saya yang panjangnya 17 cm.
"Punya lu gede banget..!"
Saya hanya dapat tersenyum dan merintih karena ulahnya yang sambil mengocok batang kejantanan saya langsung menciumi dan memasukkan batang itu ke dalam mulutnya yang mungil.
"Mmm.. mm.." saya bagaikan terbang ke awan karena merasakan nikmatnya hisapan Siska.
Siska terus mengocok batang kemaluan saya selama kira-kira 5 menit, dan akhirnya saya merasa sudah tidak sabar lagi utnuk segera memasukkan batang kejantanan saya ke liang senggamanya. Langsung saja saya rebahkan dia ke kasur dan saya cium bibirnya, kemudian ke buah dadanya dan turun ke bibir kemaluannya. Rupanya Siska sudah tidak sabar juga.
"Frans.., udah masukin punya loe ke dalam itu gua..!" katanya sambil menarik batang saya yang sudah mengeras tanda sudah sangat terangsang.
Saya membimbing batang kejantanan saya ke liang senggamanya, saya masukkan pelan-pelan dan terasa sempit sekali.
Dia menjerit pelan, "Frans.., pelan-pelan donk, gua udah lama nggak begituan nih..!"
Saya memberikan sedikit ludah saya ke kepala kejantanan saya dan saya caba dorong pelan-pelan. Akhirnya setengah dari batang kejantanan saya berhasil masuk. Saya keluarkan dan masukkan lagi perlahan-lahan, dan akhirnya, "Bless..!" masuk semua batang kejantanan saya ke dalam liang kenikmatannya dan, "Ahh..!" jeritnya perlahan mengiringi masuknya rudal itu ke sarangnya.
Saya membiarkan batang kejantanan saya tetap berada di dalam sambil merasakan dinding memeknya yang berdenyut-denyut. Kemudian saya melanjutkan lagi memasuk-keluarkan terus batang kejantanan saya. Siska terlihat sangat menikmatinya karena saya melihatnya merintih perlahan sambil menutup matanya dan jari-jarinya mulai mencakar pundak saya. Kakinya mulai dilingkarkan ke punggung saya sambil terus melakukan gerakan yang berlawanan dengan gerakan pinggul saya. Saya meremas-remas kedua buah dadanya yang merangsang itu dan juga menciumi bibirnya. Hal ini terus berlanjut sampai sekitar 5 menit.
Akhirnya dia berkata, "Gua mau keluar Frans..! Ahh..! Aghh..!"
Saya merasakan ada sedikit lebih banyak cairan hangat yang membasahi batang kejantanan saya. Saya diamkan sebentar gerakan keluar masuk batang kejantanan saya di dalam liang senggamanya, karena saya pernah mendengar umumnya wanita merasa senang kalau dia sudah mencapai puncak kenikmatannya, kemaluan pasangannya tetap diam di dalam liang senggamanya.
"Ahh.. ahh..! Enak sekali Frans.." katanya memuji apa yang telah saya lakukan tadi.
Saya melanjutkan mengocok batang kejantanan saya pelan-pelan setelah berhenti sekitar 1 menit, dan Siska rupanya mengtahui kalau saya belum sampai pada puncak kenikmatan saya. Siska mulai menggoyang-goyangkan kembali pantatnya dan, "Ahh.. ahh.. mm.. mm.. mm.." saya merasakan hal yang lebih enak lagi, karena memeknya mulai berdenyut dan menjepit batang kejantanan saya lagi.
Tiba-tiba Siska bangkit dan berada di atas tubuh saya, dia menduduki tubuh saya dan memasukkan batang kejantanan saya ke dalam liang senggamanya. Siska mulai naik turun dan nafasnya yang tersengal-sengal mulai keluar lagi.
"Ahhgg.. agghh..!" desahnya mulai menghiasi permainan indah kami saat itu.
Saya melihat matanya yang menutup menikmati permainan itu dan langsung saya pegang dan remas buah dadanya yang bergelantungan tidak karuan.
Setelah cukup lama bergerak naik-turun, saya lihat Siska mulai kelelahan dan kembali merebahkan tubuhnya di kasur. Saya mulai memasukkan batang kemaluan saya lagi ke dalam liang senggamanya yang sempat terlepas.
Saya kocok dengan cepatnya sehingga Siska mendesah, "Aghh.. ahh.. enak Frans terus.. aghh.. aghh.. mm.. mmhh..!"
Saya sempat merasakan kalau saya sudah mulai sampai puncak, tetapi saya tidak ingin cepat-cepat keluar, maka saya mulai memperlambat kocokan saya, tetapi Siska malah menyuruh untuk lebih cepat lagi.
"Ayo donk..! Jangan pelan-pelan.., gua udah mulai keluar lagi nih.. agh.. hh.. ahh..!"
Saya kembali merubah tempo gerakan saya menjadi lebih cepat lagi dan saya merasakan akan segera keluar, tetapi ternyata Siska juga mau keluar.
"Ahh.. Frans.., gua udah mauu.. ke.. ee.. ll.. luu.. aarr.. lagi.. kita keluarin bersamaan aja..!" katanya terbata-bata.
Tidak lama saya merasakan adanya cairan hangat yang kembali membasahi batang kejantanan saya, ternyata Siska sudah keluar, maka saya mempercepat lagi kocokan saya dan, "Aghh.. aahh.. crot.. crot.. crot.." saya keluarkan sperma saya di dalam liang kenikmatannya.
"Ahh.. ahh.." badan saya terasa sangat lemas, begitu juga dengan Siska.
Badan saya dan siska sudah bermandikan keringat. Saya diamkan batang kejantanan saya di dalam liangnya yang membanjir itu sambil mencium bibirnya yang mungil.
Setelah terdiam beberapa saat, Siska berkata, "Frans.., tadi enak banget..! Gua udah lama nggak merasakan kenikmatan seenak ini, dan mm.. punya loe hebat banget..!"
"Loe juga hebat Sis.., udah muasin gua.." balas saya sambil rebahan di sebelahnya dan tetap dalam posisi tubuh telanjang, kami tetap berciuman.
Saya melihat jam dinding, ternyata sudah jam 4 sore, dan ternyata kami sudah bermain selama lebih dari 2 jam.
Sehabis itu saya masuk ke kamar mandi bersama Siska. Kami melakukan lagi di dalam kamar mandi. Setelah itu kami mandi bersama. Kemudian kami pergi makan dan saya mengantarnya pulang.
Sampai di depan rumahnya, dia bilang, "Frans.., besok kita gituan lagi di kost lu ya sehabis pulang kuliah..!"
Saya mengangguk menandakan iya, kemudian saya kulum bibirnya dan mengantarnya sampai ke dalam rumah. Besoknya kami lakukan lagi di tempt kost saya dengan berbagai macam gaya. Sampe saat ini kalau kami berdua ada waktu, kami melakukannya untuk sekedar senang-senang saja dan sama-sama menikmatinya. Untung saja saat ini Siska tidak hamil, karena Siska pintar menghitung masa suburnya. Itulah pengalaman saya, saya harap dapat memuaskan nafsu pembaca sekalian.
TAMAT