kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru P42 Iya Neri Abg 18Yo 42 PEMERSATUDOTFUN

P42 Iya Neri Abg 18Yo 42

Tidak ada voting
Iya, Neri, Abg
P42 Iya Neri Abg 18Yo 42
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten Iya, Neri, Abg yang ada pada kategori TEEN published pada 14 April 2024 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming P42 Iya Neri Abg 18Yo 42 secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Teman Adikku


Saya sekarang kuliah di PTS terkenal di Bandung. Saya mempunyai seorang adik wanita yang mempunyai banyak teman yang sangat "gaul", cantik, dan seksi. Saat malam minggu teman adik saya yang bernama Venni tidur di rumah kami. Pada malam hari ketika saya sedang asyik menonton sepak bola di TV, dan saat itu saya menonton hingga hampir tengah malam. Saat sedang asyik tiba-tiba Venni menghampiriku dan duduk di sebelah saya.
"Belum tidur ven..?", tanyaku.
"Belum.., enggak bisa tidur", jawabnya, "Boleh ikut nonton Kak?", tanya Venni. Saya hanya mengangguk pelan.

Venni duduk tepat berada di sebelah saya di karpet. Dia duduk dengan cueknya. Saat aku perhatikan Venni hanya menggunakan celana pendek dan kaos tidur yang agak tipis dan sedikit ketat, hingga toketnya yang besar dan indah membumbung ke depan dengan indahnya, juga pahanya yang panjang mulus terlihat jelas olehku. Venni memang cewek yang cantik dan sangat seksi. Tubuhnya tinggi ramping berkulit putih mulus serta toket yang besar dan indah, tak heran banyak lelaki yang suka padanya.

taNpa sadar kontolku mulai tegang karena membayangkan nikmatnya melakukan hubungan seks dengannya. Tiba-tiba Venni menyandarkan kepalanya ke bahuku, jantung saya berdebar kencang kemudian saya memberanikan diri untuk membelai rambutnya yang terurai sampai ke bahu. Sementara tangan Venni jatuh di paha saya, kontol saya bertambah keras.

Tangan saya membelai rambutnya dan terus ke lehernya. Saat kami bertatapan, tanpa membuang waktu saya cium bibirnya yang mungil kemerah-merahan, Vennipun membalas ciuman saya dengan menghisap bibir saya, agak kewalahan juga saya mengimbangi ciuman Venni yang sangat bernafsu dan lebih bernafsu dibanding saya.

Kami terus berciuman dan berpagutan hingga kami kesulitan untuk bernafas dan saat berciuman tangaan saya mulai meraba dan meremas toket Venni yang indah itu. Besar dan kencang toketnya. Tangganku mulai turun ke pinggangnya dan kemudian saya tarik ke atas kaos tipisnya dan.., terlihat toket yang indah dibungkus oleh BH yang seakan tidak mampu menahan besarnya toket Venni.

Saya melepas BH yang menutupi toket Venni. Terlihat toket yang besar dan kencang. Saya remas-remas kedua toketnya, sementara Venni memejamkan mata sambil menciumi leher saya. Sayapun kemudian menciumi lehernya yang panjang dan mulus. Saya memainkan boba toketnya yang berwarna coklat kemerahan hingga mengeras, kemudian saya ciumi dan cumbui toket yang indah itu hingga boba toketnya mengeras.
"Ven.., susu kamu bagus banget, bobanya lucu", godaku pada Venni sambil terus meremas dan memainkan boba Venni yang terus mengeras, Venni hanya tersenyum dan mendesah keenakan.






Saya cupang toket Venni hingga di toketnya terlihat warna kemerahan. Saya jilati boba toketnya, sementara tangan saya meremas dan memainkan toket Venni yang lainnya. Venni menggeliat keenakan, kelihatan dia kegelian ketika saya mainkan boba toketnya dengan lidah.
"aahhc.., Kak.., nikmat.., ehmm..", erang Venni sambil tangannya menjambak rambut saya, tanda dia keenakan.

Saya baringkan Venni di karpet. Kemudian saya membuka kancing celana pendeknya hingga terlihat CD Venni yang berwarna hitam. Saya belai paha Venni yang panjang dan sangat mulus, Venni menggeliat lagi kegelian. Tangan saya membelai paha dan terus ke pinggulnya dan saat di pinggul Venni saya tarik CD-nya dan.., terlihat memek Venni yang indah dan di sekelilingnya ditumbuhi dengan bulu hitam yang tertata rapi. Terlihat dengan jelas belahan kewanitaannya dengan kelentit yang agak menyembul.

Saya belai dan saya pegang memeknya. Memek Venni sudah basah oleh cairan yang keluar tiada henti dari liang memeknya. Saya kemudian mencium memek Venni yang sudah basah. Venni menggeliat lagi. Saya makin bernafsu dan semakin lihai menjilati liang memek Venni. Saya kemudian menemukan itilnya yang merah basah menyembul dan semakin keras.

Memek Venni yang harum semakin membuatku memburu dengan nafsunya, Venni membenamkan kepala saya ke selangkangannya dan menjepit kepala saya dengan kedua pahanya hingga saya agak sulit bernafas.

Tiba-tiba tubuh Venni mengejang lalu dia terkulai lemas, saya tahu bahwa Venni sudah orgasme yang pertama. Saya buka pahanya lebar sambil membelai pahanya. Kontol saya yang besar siap menerobos liang memeknya yang berwarna merah segar di bagian dalamya. Saya dekatkan kontol saya ke memeknya yang basah.
"Ven.., masukin sekarang ya?", godaku lagi pada Venni, dan Venni tersenyum manis sambil sedikit menganggukkan kepalanya. Tangan Venni memegang dan sedikit meremas kontol saya sambil menuntun kontol saya masuk ke memeknya. Lubang memek Venni terasa kecil buat kontol saya yang besar. Saya tarik pantat saya dan mencoba menggesek-gesekkan kontol saya pada memeknya.

Setelah memeknya rileks maka saya coba lagi, pantat saya mundur ke belakang dan dengan tenaga yang agak besar saya dorong pantat saya dan.., "Bless", kontol saya masuk ke memek mugil Venni tapi itu baru setengahnya dan, "Bless", saya dorong lagi akhirnya kontol saya masuk seluruhnya ke liang memek Venni.
"Akhh..", Venni menjerit kecil saat kontol saya seluruhnya masuk ke memeknya. Saya remas toket Venni yang kenyal dan memainkan bobanya yang mengeras. Lalu saya rebahkan tubuh saya ke atas tubuh Venni sehingga toketnya yang besar dan menyembul ke atas berhimpit dengan dada saya yang lapang.

Saya cium bibir Venni, meremas toketnya dan kemudian saya angkat pantat saya dan saya dorong lagi ke memek Venni berulang-ulang. Saya kocok memek Venni dengan kontol saya yang keras hingga Venni hanya mendesah dan pasrah memerima sodokan kontol saya.
"Ven.., ahk.., emh.., memek.., kamu nikmat.., ahk..", erangku sambil terus mengocok memek Venni.
"Kak.., kak.., akhh.., nikmat.., akh..", desah Venni sambil menggoyang pinggulnya yang semakin 'menggigit' kontol saya di dalam memeknya yang semakin nikmat.

Sekitar 15 menit posisi itu bertahan. Lalu saya ajak Venni ke posisi doggy style, dan Vennipun menurut. Venni nungging di depan saya sehingga memeknya terlihat jelas. Saya cium terlebih dahulu memeknya yang basah, lalu dengan dua kali sodokan.., kontol saya masuk lagi ke liang memeknya. Saya pegang dan remas toketnya dari belakang, sementara saya maju mundurkan kontol saya untuk mengocok memek Venni yang basah dan masih cukup sempit.
"Ah.., ah.., akhh.., ehmm..", deasah Venni keenakan, pinggul Venni bergerak berputar dan saya terus menusuk Venni dari belakang, kontol saya terasa disedot dan dipijat memek Venni hingga saya tak tahan lagi.
"Ven.., tahan.., jangan.., gerak.., saya mau.., keluar..", erangku menahan nikmatnya memeknya.
"Kak.., Venni.., juga.., mau.., keluar.., akhh..", erang Venni.
Tiba-tiba tubuh Venni mengejang, memeknya makin merapat dan tubuh Venni melemas, saya tahu Venni orgasme lagi dan saya cabut kontol saya dari dalam memeknya.

Venni yang masih lemas lalu berbaring di lantai, saya berbaring di sebelahnya dengan kontol yang masih perkasa. Lalu saya tarik Venni dan saya suruh Venni maik ke tubuhku. Venni langsung duduk di atas perutku, saya tuntun kontol saya masuk ke memek Venni yang basah dan, "Bless", kontol saya masuk lagi ke liang memek Venni. Gerakan tubuh Venni yang naik turun menekan kontolku dan menjepitnya, saya pegang toketnya yang bergerak naik turun, saya rasakan boba susunya kembali mengeras.
"Ven.., nikmat.., Venni..", desahku.
"Akh.., akh.., ehmm..", desah Venni keenakan ketika saya remas dengan lembut toketnya yang besar dan kenyal.

Setelah 15 bertahan lalu, "Venni.., akhh.., saya.., mau.., keluar..", erangku.
"Entar.., Kak.., berengan..", jawab Venni.
Saya sodok lebih cepat lagi kontol saya ke memeknya, sementara pinggul Venni bergoyang berputar menambah geli kontolku dan semakin nikmat rasanya dan, "Crett.., crett.., cret", air mani saya keluar di memek Venni. Saat itu juga tubuh Venni kembali mengejang dan jatuh ke atas tubuh saya. Venni orgasme yang ketiga.
"Kak.., kakak hebat, baru kali ini Venni ngerasaain seks senikmat ini", bisik Venni.
"Kamu mau kan kita main lagi lain kali?", tanya saya pada Venni, Venni hanya mengangguk kecil dan tersenyum tanda setuju.
"Venni memek kamu nikmat, kecil dan menggigit", godaku pada Venni, Venni hanya tersenyum manja.

Saya kecup bibir mungil Venni, lalu kami duduk di karpet masih dalam keadaan telanjang. Tiba-tiba kontolku bangun lagi saat melihat lagi indahnya tubuh putih, mulus dan seksi itu. Venni tersenyum ketika melihat kontolku tegang lagi, lalu tanpa disuruh Venni langsung memasukan kontolku ke mulut mungilnya.
"Akh.., akh.., Ven.., nikmat..", erangku keenakan.
"Ehmm.., ehmm.., ehmm", desah Venni panjang sambil memasuk-keluarkan kontolku ke mulutnya.
Venni menghisap, menjilat dan mencium dengan sangat 'profesional', lidahnya memainkan kontolku dan tak lama, "Cret.., cret.., cret", mani saya menyembur keluar di mulut Venni. Venni langsung menelannya dan menjilatinya hingga kontol saya bersih dari mani saya.
"Kak.., mani kakak nikmat, manis", goda Venni yang menjilat dan menelan habis mani saya. Saya lalu mencium lagi bibirnya, kemudian kami berpakaian dan tidur lagi ke kamar masing-masing. Sebelumnya kami berjanji akan mengulanginya lagi kalau ada kesempatan.

TAMAT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.