Cerita Dewasa:
Keperawananku Hilang dalam Dua Hari 02
Sambungan dari bagian 02
Besoknya dengan alasan ada pertemuan panitia perpisahan, aku akhirnya bisa keluar rumah.Akhirnya sesuai jam yang sudah ditentukan, Muki menjemputku dan Muki membawaku ke suatu tempat yang masih teramat asing buatku.
"Tempat apa ini Muk," tanyaku.
"May, ini tempat kencan, daripada kita kencan di mobil lebih bagus kita ke sini aja, dan lebih aman dan tentunya lebih leluasa. Kamu mau."
"Entahlah Muk, aku masih takut tempat seperti ini."
"Kamu jangan takut, kita tidak keluar dari mobil. Kita langsung menuju kamar yang kita pesan."
Dan sampai di garasi mobil, kami keluar, dan di garasi itu hanya ada satu pintu. Sepertinya pintu itu menuju ke kamar. Benar dugaanku. Pintu itu menuju ke kamar yang sudah dingin dan nyaman sekali, tidak seperti yang kubayangkan. Terlihat ada kulkas kecil, kamar mandi dengan shower, dan TV 21, dan tempat tidur untuk kapasitas dua orang.
"Maya, kita santai di sini aja ya.. mungkin sampai sore atau kita pulang setelah magrib nanti, kamu mau.." pinta Muki.
"Aku setuju saja Muk, terserah kamu."
Setelah makan siang, kami ngobrol-ngobrol dan Muki membaringkan badanku di tempat tidur. "May, kamu mau kan melakukannya sekali lagi untukku." Aku setuju. Sebenarnya inilah yang membuatku berpikir malamnya apa yang akan kami lakukan berikutnya. Muki berdiri di depanku, dan melepaskan kancing kemejanya satu persatu, dan membuka celana panjang yang dipakainya. Terlihat sekali lagi dan sekarang lebih jelas lagi kepunyaan Muki daripada malam kemarin. Ternyata kepunyaan Muki lebih besar dari yang kubayangkan. Dan, dalam sekejap Muki sudah terlihat bugil di depanku. Muki memelukku erat-erat dan membangunkanku dari tempat tidur. Sambil mencium bibirku, Muki menarik ke atas baju kaos ketat yang kupakai. Dan memelukku sambil melepaskan ikatan BH yang kupakai. Dan pelan-pelan tangan Muki mengelus susuku yang sudah keras. Dan lama-kelamaan tangan Muki sudah mencapai reitstleting celanaku dan membuka celanaku. Dan menurunkan celana dalamku. Aku masih posisi berdiri, dan Muki jongkok tepat di depan memekku. Muki memandangku dari arah bawah. Sambil tangannya memeluk pahaku.
"May, bodi kamu bagus sekali."
Muki sekali lagi memperhatikan bulu-bulu yang tidak terlalu lebat dan menciumi aroma memekku.
"May, seandainya hari ini perawanmu hilang, kamu bagaimana."
"Terserah kamu Muk, aku tidak peduli tentang perawanku, aku ingin menikmati hari ini, denganmu berdua, dan aku kepengen sekali melakukannya denganmu.."
Akhirnya aku pasrah apa yang dilakukan oleh Muki. Kemudian Muki meniduriku yang sudah tidak memakai apa-apa lagi. Kami sudah sama-sama bugil. Dan tidak ada batasan lagi antara kami. Muki bebas menciumiku dan aku juga bebas menciumi Muki. Kami melakukannya sama-sama dengan nafsu kami yang sangat besar. Baru pertama kali ini aku melakukannya seperti hubungan suami istri. Muki menciumi seluruh tubuhku mulai dari atas turun ke bawah. Begitu bibir Muki sampai di memekku yang sudah sangat basah, terasa olehku Muki membuka lebar memekku dengan jari-jarinya. Ah.. nikmat sekali. Seandainya aku tahu senikmat ini, ingin kulakukan dari dulu. Ternyata Muki sudah menjilati itilku yang panjang dan lebar. Dengan permainan lidahnya di memekku dan tangan Muki sambil meremas susuku dan memainkan bobaku, aku rasanya sudah sangat enak sekali. Sepertinya tidak kusia-siakan kenikmatan ini tiap detik. Muki sekali-kali memasukan jarinya ke memekku dan memasukkan lidahnya ke memekku.
Akhirnya dengan nafsu yang sudah tidak bisa kutahan lagi, kukatakan pada Muki. "Muk, masukkan punyamu ke punyaku ya.. masukannya pelan-pelan," pintaku.
Muki lalu bangkit dari arah bawah. Dan menciumi bibirku.
"May, kamu sudah siap aku masukkan, apa kamu tidak menyesal nantinya."
"Tidak Muk, aku tidak menyesal. Aku sudah siap melakukannya."Lalu Muki melebarkan kakiku dan terlihat jelas sekali punya Muki yang sangat besar sudah siap-siap untuk masuk ke punyaku. Memekku sudah basah sekali. Dan kubimbing kontol Muki agar tepat masuk di lubang memekku. Pertama-tama memang agak sakit, tapi punyaku sepertinya sudah tidak terasa lagi akan sakit yang ada, lebih banyak nikmatnya yang kurasakan. Dengan dorongan pelan dan pelan sekali, akhirnya punya Muki berhasil masuk ke dalam lorong kenikmatanku.
"Oh.. enak sekali," jeritku.
Terasa seluruh lorong dan dinding memekku penuh dengan kontol besar kepunyaan Muki. Dengan sekali tekan dan dorongan yang sangat keras dari kontol Muki, membuat hari itu aku sudah tidak perawan lagi. Muki membisikkan sesuatu di telingaku, "May, kamu sudah tidak perawan lagi."
"Ngga apa-apa Muk, jangan dilepas dulu ya.."
"Terus Muk, goyang lebih kencang, aku enak sekali.."
Dengan posisi aku di bawah, Muki di atas, kami melakukannya lama sekali. Muki terus menciumi susuku yang sudah keras, kontol Muki masih terbenam di memekku. Akhirnya puncak kenikmatanku yang pertama keluar juga.
"Muki sepertinya aku sudah tidak tahan lagi.. aku mau keluar."
"Keluarin terus May, aku tidak akan melepaskan punyaku."
"Muk, aku tidak tahan lagi.. a..ahh.. aahh.. aku keluar Muk, aku keluar.. keluar Muk..enaak sekali, jangan berhenti, teruskan.. aa.. aa.." Pada saat orgasme yang pertama, Muki langsung menciumi bibirku. Oh.. benar-benar luar biasa sekali enaknya.
Akhirnya aku menikmati kehangatan punya Muki dan aku masih memeluk badan Muki. Walaupun udara di kamar itu sangat dingin, tapi hawa yang kami keluarkan mengalahkan udara dingin.
"May, aku masih mau lagi, tidak akan kulepaskan.. sekarang aku mau posisi enam sembilan. Kamu isap punyaku dan aku isap punyamu."
Kemudian kami berubah posisi ke enam sembilan. Muki bisa sangat jelas mengisap punyaku. Dan kelihatan kliotorisku yang sangat besar dan panjang.
"May punyamu lebar sekali."
"Isap terus Muk, aku ingin mengeluarkan sekali lagi dan berkali-kali."
Aku terus mengisap punya Muki sementara Muki terus menjilati memekku dan kami melakukannyasangat lama sekali. Kontol Muki yang sudah sangat keras sekali membuatku bernafsu untuk melawannya. Dan permainan mulut Muki di memekku juga membuatku benar-benar terangsang dan sepertinya saat-saat seperti ini tidak ingin kuakhiri.
"Muk.. aku mau keluar lagi.. aku tidak tahan lagi honey.."
"Tahan sebentar May, aku juga mau keluar.."
Tiba-tiba Muki langsung merubah posisi. Aku di bawah dan dia di atas. Dengan cepat Muki melebarkan kakiku, dan oh.. ternyata Muki ingin memasukkan kontolnya ke memekku. Dan sekali lagi Muki memasukkan kontolnya ke memekku. Walaupun masih agak sulit, tapi akhirnya lorong kenikmatanku dapat dimasuki oleh kontol Muki yang besar.
"Dorong yang keras Muk, lebih keras lagi," desahku.
Muki menggoyangan badannya lebih cepat lagi.
"Iya Muk, seperti itu.. terus.. aa..aa.. enak sekali, aku mau melakukannya terusmenerus denganmu.."
"May, aku sudah tidak tahan lagi.. aku mau keluar.."
"Aku juga Muk, sedikit lagi, kita keluar sama-sama ya.. aa.."
"May.. aku keluar.."
"Aku juga Muk.. aa.. aa.. terasa Muk, terasa sekali hangat spermamu.."
"Aduh, May.. goyang terus May, punyaku lagi keluar.."
"Aduh Muk.. enak sekali.."
Bibirku langsung menciumi bibir Muki yang lagi dipuncak kenikmatan. Tak lama kemudian kami sama-sama terdiam dan masih dalam kehangatan pelukan. Akhirnya kami mencapai kenikmatan yang luar biasa. Dan sama-sama mengalami kenikmatan yang tidak bisa diukur.
"May.. spermaku sekarang ada di dalam punyamu."
"Ia Muk.."
Tidak lama kemudian, Muki membersihkan cairan spermanya di memekku.
"May, kalo kamu hamil, aku mau bertanggungjawab."
"Iya Muk.." jawabku singkat.
Akhirnya kami mandi sama-sama. Di kamar mandi kami melakukannya sekali lagi, dan aku mengalami kenikmatan sampai dua kali. Sekali keluar pada saat Muki menjilati memekku dan sekali lagi pada saat Muki memasukkan kontolnya ke memekku. Muki pun mengalami hal yang sama.
Sorenya kami melakukannya sekali lagi. Kali melakukannya berulang kali. Dan istirahat kami hanya sebentar, tidak sampai satu jam kami sudah melakukannya lagi. Benar-benar luar biasa. Aku pun tidak tahu kenapa nafsuku begitu bergelora dan tidak mau berhenti. Kalau dihitung-hitung dalam melakukan hubungan badan, aku sudah keluar 8 kali orgasme. Dan kalau hanya sekedar diisap oleh Muki hanya 3 kali. Jadi sudah 11 kali aku keluar. Sementara Muki sudah 7 kali.
Malamnya tepat jam 8.30 kami keluar dari penginapan. Padahal jika dipikir-pikir, hanya dalam waktu dua hari saja aku sudah melepaskan keperawananku ke seseorang. Dan sampai sekarang hubunganku dengan Muki bukan sifatnya pacaran, tapi hanya bersifat untuk memuaskan nafsu saja. Dan, baru kali ini aku bisa merasakan tidur yang sangat pulas sesampainya di rumah. Besoknya aku harus sekolah seperti biasa dan tentunya dengan perasaan senang dan ingin melakukannya berkali-kali. Seperti biasa setiap tanggal 20, aku datang bulan. Dan kemarin (tanggal 20 Februari 2001) ini aku masih dapat. Aku langsung menelepon Muki sepulang dari sekolah.
"Muk, aku dapat lagi, dan aku tidak hamil."
"Iya May.. syukurlah.."
"Muk, aku ingin melakukannya sekali lagi, kamu mau Muk.."
Dan, ternyata kami bisa melakukannya di mana saja. Kadang aku mengisap kontol Muki sambil Muki menyetir mobil yang lagi di jalan tol. Dan setelah cairan sperma Muki keluar yang tentunya semua kutelan, karena sudah biasa, setelah itu tangan Muki memainkan memekku. Kadang juga sebelum pulang aku tidak lagi mencium bibir Muki, tapi aku mengisap kepunyaan Muki sebelum turun dari mobil, hanya sekitar 2 menit, Muki sudah keluar. Dan aku masuk rumah masih ada sisa-sisa aroma sperma di mulutku. Di tiap pertemuan kami berdua selalu saling mengeluarkan. Jika kami ingin melakukan hubungan badan, biasanya kami menyewa penginapan dari siang sampai sore dan hanya dilakukan tiap hari sabtu karena pada saat itu sepulang sekolah Muki langsung mengajakku ke penginapan.
Inilah pengalamanku yang pertama. Terima kasih kuucapkan untuk temanku, Eka yang mengenalkan situs 17Tahun ini, hingga aku bisa berbagi cerita kepada yang lainnya. Jika ingin mengontakku silakan melalui emailku, aku siap bertukar pikiran dan pengalaman. Aku tidak akan memberikan teleponku. Mengingat aku masih SMA, belum diperbolehkan oleh kakak-kakakku. Padahal tanpa sepengetahuan mereka, aku lebih jauh melakukannya daripada mereka.
TAMAT