Cerita Dewasa:
Derita Seorang Janda
Hai, perkenankan aku untuk sedikit bercerita tentang pengalamanku pertama kali dengan teman kantorku, Deni. Saat ini aku sedang gemar berinternet ria di kantorku, aku adalah seorang janda, orang bilang aku cantik, tinggiku 1.68 cm, kulitku putih mulus dengan ukuran tubuh 34/29/37, yah buah dadaku memang tidak begitu besar dibandingkan dengan tinggi tubuhku, tapi aku punya pinggul yang sangat menggiurkan. Banyak pria yang pernah tidur denganku yang mengatakan demikian. Dulu aku pernah menikah selama tiga tahun. Baru saja aku bercerai karena suamiku itu main serong dengan ibu dan kakak kandungku sendiri. Sekarang aku masih bekerja di salah satu BUMN ternama. Dua minggu yang lalu aku sempat berkencan dengan teman kantorku di sebuah motel di Jakarta Selatan. Saat itu aku sedang bingung karena kehabisan uang untuk bayar berbagai tagihan-tagihan. Setelah aku ketemu Deni, dia mau meminjamkan uangnya kepadaku sebanyak tiga juta setengah, tapi dengan syarat dia ingin tidur denganku. Aku terkejut tapi lalu aku mengiyakan saja daripada aku tidak dapat uangnya. Ditambah lagi Deni itu lumayan ganteng.
Hari Jum'at sepulang kantor aku dijemput olehnya, lalu kami pergi ke Motel Pondok Nirwana. Sampai disana dia langsung menerkamku. Buah dadaku diremas-remas sampai sedikit ngilu. Lalu bajuku semua dibukanya, aku telanjang bulat dihadapannya dan dia memandangku sambil tersenyum penuh nafsu. Lalu aku berbaring sambil menutupi tubuhku dengan bantal. Setelah dia membuka seluruh bajunya aku sempat terkejut memandangi batang penisnya yang cukup panjang, lebih panjang dari mantan suamiku, apalagi si Angga, Maxy dan Budi mantan-mantan pacarku. Aku sebenarnya sangat tidak menyukai oral seks, tapi untuk yang satu ini, aku ingin melumatnya habis kedalam mulutku. Aku tertegun sambil memegang batang penisnya, karena sangat panjang, kupegang dengan dua tangan saja kepala penisnya masih kelihatan. Kukocok-kocok penis besar milik Deni ini sambil kujilat-jilat kepala penisnya, lalu kumasukkan kedalam mulutku. Uppss.. tidak cukup semuanya baru setengah saja sudah menyentuh amandelku. Tiba-tiba Deni menjerit pelan dan terasa cairan hangat dan encer membasahi rongga mulutku. Aku kaget lalu kukeluarkan batang penisnya lalu bangun dan berlari kecil ke kamar mandi untuk membuang air maninya dan membersihkan mulutku. Setelah gosok gigi dan merasa bersih, aku kembali ke tempat tidur. Kulihat Deni telah tidur tengkurap dan tidak bergeming. Aku sedikit kecewa ternyata dia ejakulasi prematur. Baru kuhisap sekali-dua kali saja sudah keluar. Lalu sekarang tertidur lemas tak berdaya.. payah!! laki-laki egois!!
Tiba-tiba aku ingat dan kangen sekali pada bekas suamiku, dia adalah laki-laki yang sangat perkasa yang pernah meniduri diriku, aku belum pernah bersetubuh dengan laki-laki yang bisa membuatku keluar lebih dari sekali. Kecuali Mas-ku itu, sayang aku telah bercerai darinya padahal aku sangat mencintainya. Gara-gara kami sering bertengkar setelah aku pernah memergokinya di kamar kami, ketika itu kulihat dia sedang duduk di pinggir tempat tidur sambil batang penisnya dihisap dan dijilat-jilat oleh ibuku sendiri. Kami sekeluarga bertengkar hebat, tetapi Mas-ku itu dibela dan didukung oleh ibu dan kakakku, terakhir yang kutahu ternyata selain ibuku, kakakku juga sering menikmati tubuh suamiku. Aku lantas mengultimatum keluargaku, aku boleh bercerai atau jika tidak aku yang pergi dari rumah ini. Akhirnya semuanya mengalah, kami pun bercerai. Namun hingga saat ini mantan suamiku masih sering datang ke rumah, terutama bila ayahku sedang berada di rumah istri mudanya. Aku tahu apa yang sering dilakukannya bila di rumahku, bahkan aku pernah memergoki kemudian mengintip mantan suamiku dan ibuku serta kakakku bergumul hebat tanpa busana di ranjang kakakku.
Saat ini betapa aku sangat merindukan perlindungan dan belaian kasih sayang dari seorang laki-laki yang cukup jantan, yang hanya mau memuaskan hasratku saja, tidak tergiur oleh godaan dan rangsangan ibu dan kakakku.
TAMAT