kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru dikocokin sepupu jilbab tocil dari kampong PEMERSATUDOTFUN

dikocokin sepupu jilbab tocil dari kampong

Tidak ada voting
dikocokin, sepupu, jilbab, tocil, dari, kampong
dikocokin sepupu jilbab tocil dari kampong
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten dikocokin, sepupu, jilbab, tocil, dari, kampong yang ada pada kategori JILBAB published pada 28 Februari 2023 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming dikocokin sepupu jilbab tocil dari kampong secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Pengalaman Indahku Bersama Dina - 1


Perkenalkan, namaku Ryan, umur 21 tahun, tinggi badan 166, berat badan 56 kg. Kisah ini berawal ketika aku lagi kurang kerjaan malam Minggu. Mau ke kos Desi pacarku malesnya minta ampun. Ya sudah aku ke Warnet saja untuk menghilangkan kebosananku.

Lalu aku iseng-iseng Chatting di mIRC, dengan menggunakan nick ryan_kurang_kerjaan, tidak beberapa lama kemudian masuklah seorang cewek dengan nick Dina20. Lalu kamipun berkenalan, ternyata dia adalah mahasiswi sebuah perguruan tinggi swasta di Yogyakarta, umurnya masih 20 tahun, baru semester 4, sama juga denganku. Perbincangan kami mulai dari hal-hal positif sampai hal-hal yang jorok sekalipun. Lalu kamipun terlibat perbincangan yang berbau sex.

"Emang kurang kerjaan apa nih?"
"Nggak Papa, males nih, mau ngapain males, mau belajar malesnya minta ampun"
"Emang kamu nggak malam mingguan?"
"Nggak, nggak ada yang mau diajak jalan-jalan"
"Emang kenapa" kataku.
"Nanya aja, kamu dah punya cewek?"
"Belum"
"Eh ngomong-ngomong, kamu mau nggak dikerjain nih"
"Maksudnya"
"Ya ngerjain kamu, kuperkosa gitu.. Hee hehee"






Aku terkejut minta ampun, ternyata dia hipersex juga, mumpung sudah lama nih, spermaku belum tersalurkan ke dalam memek wanita..

"Boleh.. Kapan maunya?"
"Gimana kalau malam ini" balasku.
"Jangan malam ini dong, kan aku masih haid, biasa lagi terima tamu bulanan"
"Jadi kapan donk tuh mensnya selesai?"
"Mungkin besok, gimana kalau kita ketemuan besok malam, mungkin aku besok sudah nggak haid lagi"
"Jangan besok, lusanya lagi banyak tugas, gimana kalau malam Rabu"
"Lalu kalau ketemuannya dimana nih Din?" timpalku.
"Ntar lah, kan bisa diatur" balasnya.
"O ya, kamu punya HP, boleh tau nomornya nggak? Kan kita bias berhubungan"
"081794xx, kalau kamu?"
"081578xx"
"Eh.. Ngomong-ngomong kamu dah punya cowok" tanyaku.
"Belum, males punya pacar, kan nggak bisa menikmati kontol yang lain, bosen kalau cuman satu kontol aja.. Hee.. Hehee"
"O.. Ya, kamu udah gak Virgin umur berapa tuh?"
"19 sama pacarku, setelah itu dia pergi ninggalin aku, ya sudah kita putus deh"
"Aku mau koq jadi pacar kamu"
"Bener nih?"
"Tapi ada syaratnya"
"Apa donk?" timpalnya.
"Kamu harus memuaskan 'adek kecil'ku ini setiap hari, mau nggak"
"Ntar kupikir-pikir dulu"
"O ya, kamu punya pic?"
"Ada, mau dikirimin yah, o ya email kamu"
"Iya tunggu ya, ntar kukirimin deh"

Tidak beberapa saat kemudian masuklah emailnya di emailku, kubuka, lumayan juga mukanya, walaupun nggak cantik-cantik amat. Mungkin kalau kuberi nilai paling cuman 6,5, beda sama Desi yang nilainya 7,5.. Hee.. Hee.. Nggak papa lah, yang penting kontolku bisa terpuaskan oleh memeknya yang masih sempit, yang katanya 'baru' dimasukin oleh 3 kontol.

"Masih mau sama aku?" katanya melanjutkan perbincangan kami
"Ya.. Maulah.. Kan yang penting 'adek'ku puas"
"Dah ya, aku mau pulang, sudah jam 12 malam nih"
"Ya sudah, hati-hati di jalan yah"
"Muachh"
"Muachh juga"

Saat itu kamipun berpisah, aku masih chatting sampe jam 2 pagi, sambil membuka kisah-kisah di pemersatu.fun.

Balik lagi ke kisahku, aku masih menunggu kapan pertempuranku dengan Dina, mahasiswi yang masih muda, yang katanya masih hot, katanya lagi dia itu hipersex, setiap hari dia itu harus menyalurkan libidonya, entah dengan masturbasi atau maen dengan teman-temannya. Sebagai pemberitahuan, aku juga mungkin punya libido tinggi, setiap hari aku juga minimal harus menyalurkan spermaku, entah itu dengan melakukan hubungan sex atau hanya onani, kalau tidak perasaanku kayak orang sakit aja, nggak bisa berpikir dengan baik, Hee.. Hee.

Lalu tepat hari Selasa, malam ini aku sudah berjanji dengan Dina untuk memuaskannya. Saat kulihat dia pertama kalinya tak beda jauh dengan pic yang dia kirim, walaupun nggak terlalu cantik, tapi bodynya sexy, rambut hitam sampai bahunya dan tingginya 155 cm, aku tingginya 166 cm. Kami janjian bertemu di Mall Malioboro, dan kami awali dengan mengobrol.

Ternyata dia ngga malu-malu dia santai aja kaya ketemu teman akrab, kuberanikan untuk menggandeng tangannya dan dia tak keberatan, tangannya halus banget, dan wajahnya bikin aku horny dengan matanya yang sedikit sipit dan bibirnya yang mungil. Akhirnya aku mengajaknya untuk mencari hotel yang murah untuk mengobrol biar enak, karena kalau di kos nggak enak sama teman-teman yang lain, juga sama ibu kos.

Dia nggak keberatan kuboncengkan di atas motorku. Dia datang ke mall dengan taksi. Kami mengobrol tentang apa saja baik di selama di mall atau selama perjalanan ke hotel itu. Sesampainya di hotel langgananku itu aku langsung memesan 1 kamar dengan single bed saja. Lalu kamipun menuju kamar hotel itu bergandengan tangan kayak sepasang kekasih saja.

Sesampainya di kamar, kami duduk bersebelahan dan kuberanikan untuk merangkulnya. Dia nggak marah. Duduk kami pun layaknya dua sejoli yang telah berhubungan lama, aroma tubuhnya sangat menggoda, dan terus terang aku sangat suka pheromone wanita (bau tubuh asli wanita), aroma tubuhnya bercampur dengan parfum yang dia pakai, menggoda sekali.

Dian bertanya soal aku berhubungan dengan wanita, dari pacaran hingga pengalaman ML. Aku bercerita sambil mengelus-mengelus rambutnya dan tiduran dengan kepalanya di pangkuanku. Dina mendengarnya penuh perhatian. Aku berbicara terus terang padanya tentang pengalaman pacaranku dan pengalaman ML-ku ketika masih mahasiswa baru. Dina menunjukkan sikap yang baik padaku, lalu dia berkata padaku bahwa dia sangat suka padaku dan dia ingin merasakan nikmatnya berhubungan badan denganku.

Dengan tiba-tiba dia mengajakku mandi bersama. Aku langsung setuju, "Aku sangat mau", kataku dalam batin.

Dia menggandengku masuk ke kamar mandi, lalu dia menanggalkan pakaiannya. Aku mematung melihatnya, sexy sekali, sangat sesuai dengan impianku. Nipplesnya berwarna coklat muda, sebesar jagung dengan toket 34 yang sexy, tetapi memeknya masih cukut lebat, semuanya membuat "adek kecilku" langsung melek. Dia menegurku..

"Ryan, kenapa kamu. Kok diem aja?"
"Nggak" jawabku.
"Kamu sexy banget Dina, kamu adalah impianku", padahal ujarku dalam hati nggak cantik-cantik amat, tapi yang penting bodynya itu lo, bikin aku tegang terus. Dina pun tersenyum padaku.
"Masa" ujarnya sambil mendekatiku.

Dian pun melucuti pakaianku, dan sebelum dia melepaskan CD-ku, dia mengelus-mengelus kontolku

"Keras banget, Ryan udah ga tahan ya"
"He eh" jawabku.

Setelah bugil, kupeluk dia dan kucium bibirnya, lembut sekali, tak henti-hentinya kupeluk dan kucium bibirnya.

"Dina, kamu mau kucukurkan rambut memeknya nggak?"
"Buat apa, Ryan?"
"Biar memekmu ngga bau and makin sexy. Kaya kontolku, aku rajin mencukur rambut kontolku dan kusisakan hanya bagian atasnya".
"Pantas kedua bolamu mulus banget, Ann.. Menggoda banget", ujarnya.
"Jadi kamu mau?"
"OK, tapi pakai cukuran apa?"
"Pake pisau cukur rambut ya" Aku sengaja membawa pisau cukur.
"OK"

Dina duduk di kloset dan kucukur pelan-pelan.

"Liat nich, sexy khan?" Kuambil cermin dan kuperlihatkan memeknya.
"Iya, Ann. Dina suka. Jadi begitu ya biar sexy and sehat, gak bau gitu memeknya?" Aku mengangguk.
"Coba kucium memekmu sekarang" kataku dan kucium memeknya perlahan dan lembut.

Dari atas turun ke bibir memeknya lalu ke itilnya, kukecupi dan sesekali kumainkan lidahku perlahan tapi mantap. Sudah kumainkan itilnya, kubuka bibir memeknya dengan jari dan tampak itil dan memeknya yang masih merah. Kulanjutkan permainan lidahku bergerak di itil dan bibir memek bagian dalamnya.

"Ohh, terus Ann, enak banget jilatan kamu" lenguh Dina dengan kedua tangannya memegang kepalaku dan mengacak-mengacak rambutku.

Kulanjutkan jilatanku dan sesekali kusedot klitnya dengan lembut. Dina makin menggeliat menggerakkan pinggulnya dan menekan kepalaku ke memeknya. Kutangkupkan mulutku ke memeknya, sehingga lubang senggamanya tertutupi oleh mulutku. Lalu kusedot lembut dan kugerakkan lidahku di klitnya hingga cairan memeknya makin deras dan tertelan olehku, enak sekali bagiku. Ke dua tanganku memainkan toketnya, kuremas-remas lembut, kupelintir-pelintir nipple-nya. Dina makin menggila, pinggulnya bergoyang kanan kiri dan makin kencang lenguhannya..

"Ohh Ohh terus Ann.. Ohh Ann.. Enak banget"

Tempo agak kupercepat hingga Dina makin horny. Dia menjepit dan menekan-menekan kepalaku, lalu tubuhnya agak mengejang dan denyut memeknya semakin terasa dan cairannya semakin membanjir hingga akhirnya..

"Ah, Ann, aku sampe", teriaknya penuh kepuasan dan lalu kujilati cairan itu sambil merasakan denyutan memeknya.


Ke Bagian 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.