kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru Entot Hijab Mulus Tobrut Kacamata Di Sofa PEMERSATUDOTFUN

Entot Hijab Mulus Tobrut Kacamata Di Sofa

Tidak ada voting
Entot, Hijab, Mulus, Tobrut, Kacamata, Sofa
Entot Hijab Mulus Tobrut Kacamata Di Sofa
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten Entot, Hijab, Mulus, Tobrut, Kacamata, Sofa yang ada pada kategori JILBAB published pada 2 November 2024 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming Entot Hijab Mulus Tobrut Kacamata Di Sofa secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Bersetubuh Dengan Aktris Sinetron - 2


Dari bagian 1


Kamipun lalu menuju kamar tidur untuk saling memuaskan nafsu birahi masing-masing. Sesampai di kamar tidur, kulucuti T-shirtnya. Tampak buah dadanya yang besar dan membusung indah hanya ditutupi oleh BH yang tampak tak terlalu kecil untuk menampungnya. Kubuka kaitan BHnya di depan dan buah dada itupun melompat keluar sambil sedikit bergoyang.

"Bagus khan Mas.." katanya sambil memegang buah dadanya sendiri.
"Gila bagus banget San.. Besar dan padat" kataku sambil meraba gunung kembarnya itu.
"Hisap dong Mas.." pinta Sandra sambil menyorongkan buah dadanya itu ke wajahku.

Tak perlu buang waktu lagi, langsung kuhisap dengan ganas buah dada ranum artis sensual ini. Kujilati puting dan kuhisap daging kenyal buah dada Sandra.

"Ohh.. Sstt.. Oohh.. Sst" erang Sandra nikmat.

Tanganku mulai mengelus-elus pantatnya dan kubuka rok mininya. Akupun segera membuka seluruh pakaianku. Tubuh Sandra kurebahkan di atas ranjang. Sambil mulutku terus menikmati buah dadanya, tangankupun menyibakkan celana dalam G-string yang dipakainya. Kuusap-usap memeknya dan kuelus-elus itil artis cantik ini. Erangan Sandrapun semakin keras memenuhi ruangan kamar tidur itu.






"Ohh.. Terus Mas.. Yes.. Oh.. Enak.." desahnya sambil kepalanya bergoyang ke kanan dan ke kiri.
"Fuck me now please.. Ayo Mas.. Sandra udah nggak tahan" erangnya lagi.

Aku masih menjilati dan menghisap puting buah dadanya yang sudah mengeras. Sementara tanganku yang sedang mengusap kemaluannya, telah basah pula oleh cairan gairah wanita muda ini. Aku lalu mengarahkan kemaluanku pada lubang memeknya, dan dengan gaya missionary kuperlahan memasukkan kepala kemaluanku.

"Ohh.. Enak Mas.." katanya ketika sedikit demi sedikit kemaluanku menerobos memek sempit artis sinetron ini.

Setelah kira-kira separuh lebih kemaluanku dijepit memek Sandra, mulai kupompa tubuhnya. Erangan nikmat Sandra semakin keras terdengar di sela-sela suara deritan ranjang.

"Oh.. Terus Mas.. Kontolnya enak.. Oh.." racau Sandra.

Kupompa terus memeknya, sambil kusorongkan dadaku ke mulutnya. Sandrapun kemudian menghisap puting dadaku. Kamipun kemudian beralih posisi. Sandra menaiki tubuhku dan mengarahkan memeknya ke kemaluanku. Dengan liar dia kemudian memompa tubuhnya naik turun. Buah dadanya yang besar membusung padat, tampak bergoyang menggemaskan. Terkadang kutarik tubuhnya sehingga aku dapat menghisapi buah dadanya yang sangat seksi itu.

"Mas.. Kontolnya besar.. Enak.. I love it.. Fuck me.. Fuck me.. Ahh" Sandra mengelinjang-gelinjang di atas tubuhku.
"Enak San?' tanyaku.
"Enak Mas.. Ohh.. Oh.. Entotin Sandra terus Mas.."

Kata-kata jorok Sandra membuatku lebih terangsang. Kupegang pinggangnya yang ramping, dan kusodok-sodokkan kemaluanku lebih cepat lagi. Erangan Sandra semakin menjadi-jadi. Keringatnya menetes membasahi buah dadanya, dan membuat pemandangan semakin erotis.

"Sandra sampai Mas.. Oh.." jeritnya saat tubuhnya menegang merasakan orgasme.

Setelah itu tubuhnya lunglai menimpaku. Kuusap-usap rambutnya dan kuciumi wajahnya yang cantik sensual itu. Setelah beberapa saat, kucabut kemaluanku yang masih tegang dari memeknya, dan kubalikkan tubuh Sandra. Kunaiki tubuhnya dan kuarahkan kemaluanku pada buah dadanya. Sandrapun paham apa yang aku mau, dan dia kemudian menjepit kemaluanku di antara buah dadanya yang kenyal.

"Ahh.. Enak susumu San" erangku menahan nikmat jepitan buah dada artis cantik ini.

Kugoyang kemaluanku maju mundur merasakan kekenyalan buah dada Sandra. Memang artis ini terkenal karena buah dadanya yang ranum, dan aku tak ingin menyia-nyiakannya.

"Ah.. Aku mau keluar lagi San.." erangku tatkala aku hendak mancapai orgasmeku yang kedua kalinya.

Tanpa berbicara banyak, Sandra langsung melepas jepitan buah dadanya, dan menarik kemaluanku untuk dikulumnya. Dikocok-kocoknya batang kemaluanku, dan tak lama akupun kembali mengalami ejakulasi di dalam mulutnya.

*****

Malam itu aku dan Sandra berniat jalan-jalan sambil makan malam. Kupesan sebuah limo untuk mengantar kami. Setelah mengantarnya membeli sepatu di Paragon, kamipun mampir di sebuah Chinese Restaurant, masih di daerah Orchard juga. Saat makan malam, ada beberapa orang Indonesia yang tampak berbisik-bisik sambil melihat ke arah kami. Mungkin mereka mengenali Sandra, yang memang lumayan sering nongol di TV akhir-akhir ini.

Setelah makan malam, kamipun memutuskan untuk berjalan-jalan mengelilingi kota Singapore. Si sopir limo, orang Melayu bernama Ismail, mengantar kami mengelilingi kota. Ismail ini masih muda, dan tampak dia mengagumi kecantikan Sandra. Tampak dari cara dia mencuri pandang ke arah artis cantik ini. Memang dengan gaun malam yang berdada rendah dan belahan di samping yang tinggi, pasti mengundang laki-laki manapun untuk melihat.

"San, si sopir dari tadi ngeliatin kamu terus tuh" kataku berbisik.
"Ah.. Masa sih" jawabnya tertawa.
"Iya tuh.. Lihat aja di kaca spion"

Memang terkadang Ismail melirik kaca untuk melihat Sandra yang duduk di kursi belakang. Melihat itu, rasa isengkupun muncul.

"Kita godain yuk.." ajakku pada Sandra sambil merengkuh pundaknya.

Kuelus-elus pundaknya yang putih mulus, kontras dengan gaun malamnya yang berwarna hitam.

"Jangan ah.. Malu" jawab Sandra.
"Nggak apa deh.. Coba aja.." kataku sambil mulai menciumi pipinya.

Sandra kemudian tak menolak dan kamipun berciuman. Ismail tampak makin sering melirikkan matanya lewat kaca. Sengaja tidak kututup pembatas yang tersedia.

"Awas. Nanti nabrak gimana" bisik Sandra sambil tertawa.

Kuciumi kembali bibir Sandra, dan kujilati lehernya yang harum. Kuturunkan tali gaun malamnya, dan buah dadanya yang besar langsung menyembul keluar. Kuusap-usap buah dadanya, sambil kupandang mata Ismail yang tampak melotot menyaksikan adegan itu lewat kaca spion.

Perlahan kuciumi buah dada Sandra, sambil memposisikan tubuhnya, agar Ismail dapat melihat dengan jelas ketika aku menghisapi buah dada Sandra. Sandra mulai mendesah perlahan ketika puting buah dadanya kuhisap. Mobil limo pun terasa berjalan makin perlahan. Setelah puas menikmati buah dadanya, kunaikkan kembali tali gaun malam Sandra, dan kamipun berciuman kembali.

"Tuh lihat dia udah terangsang San.." kataku.
"Mas Robert nakal ihh.." jawab Sandra manja.
"Kamu gantian dong.. Hisap punyaku" kataku lagi.

Sambil tertawa manja, Sandrapun mulai membuka retsleting celanaku. Dibukanya juga celana dalamku, sehingga kemaluanku yang sudah tegang membengkak mencuat keluar. Tangan Sandra yang halus pun mulai mengocok-ngocok kemaluanku perlahan. Kulihat Ismail menonton adegan kami dengan penuh nafsu. Aku terseyum padanya sambil mendorong kepala Sandra ke arah kemaluanku.

"Oh yess.. Suck it baby.." desahku ketika mulut Sandra yang hangat mulai mengulum kepala kemaluanku. Tangannya yang halus terus mengocok-ngocok batang kemaluanku perlahan.
"Yes.. Nice.. Good girl" erangku lebih lanjut. Kusibakkan rambut panjang Sandra yang menutupi wajahnya, sehingga Ismail dapat melihat dengan jelas tonjolan di pipi Sandra yang disesaki kemaluanku.
"Come on lick it baby.., " kataku lebih lanjut. Sandrapun mengeluarkan kemaluanku dari mulutnya dan mulai menjilatinya. Sesekali dia menoleh kearah kaca dan tersenyum menggoda pada Ismail.

Setelah puas dia menjilati kemaluanku, kembali kejantananku dijejalkan dalam mulutnya. Kuelus-elus rambutnya yang harum, ketika mulutnya memompa kemaluanku. Setelah puas memainkan kemaluanku, Sandrapun duduk di atas pangkuanku sambil menghadap ke depan. Kuciumi pundaknya yang mulus, ketika dia menyibakkan celana dalamnya dan mengarahkan kemaluanku ke memeknya.

"Ohh.. So big.. Enak.. Ahh.. Entotin Sandra.. Fuck me.." desahnya.

Kupompa kemaluanku di memek artis cantik ini, sambil tanganku menurunkan kembali tali gaun malam di pundaknya. Buah dadanya tampak begitu menggoda, ketika berayun-ayun saat aku memompa kemaluannya. Kadang kuremas daging kenyal itu dengan gemas.

Kulirik kaca spion dan tampak Ismail melotot menyaksikan Sandra yang sedang mendesah-desah nikmat di atas pangkuanku.

"Ohh.. Mas.. Enak Mas.. Yes.. Fuck me.." kata Sandra sambil melingkarkan tangannya ke belakang merengkuh kepalaku. Kuciumi sebentar bibirnya, dan kemudian kuhisap buah dadanya sambil terus memompa kemaluannya.
"Ohh yeah.. I like it.. So big.. Yeah" erangan Sandra semakin menjadi, dan tak lama ia pun menjerit sambil tubuhnya menggelinjang-gelinjang dalam dekapanku.

Tak lama, akupun mengerang nikmat ketika mengalami ejakulasi dalam memek Sandra. Kamipun melepas lelah sejenak sambil berciuman kembali.

"Enak ya Mas" tanya Sandra sambil membetulkan gaun malamnya.
"Luar biasa" jawabku. Akupun kembali mengenakan pakaianku.
"Si sopir enak ya dapat pemandangan gratis" kata Sandra sambil tertawa.

Kamipun melanjutkan city tour dalam mobil itu. Setelah bosan, aku memerintahkan si sopir untuk kembali ke hotel. Malam itu dan esok paginya, kami masih melakukan beberapa kali persetubuhan. Kami melakukannya di ranjang, di sofa, juga di bawah shower sambil mandi bersama.

Minggu siang aku mengantar Sandra ke airport untuk pulang ke Jakarta. Aku pulang sore harinya karena masih ada urusan yang harus kukerjakan.

*****

"Pak, sudah ditunggu di ruang meeting" kata Lia lewat telpon.

Kulihat jam tanganku, sekarang sudah jam 10.15. Kuberanjak dari ruanganku dan menuju ruang meeting. Another boring day has begun..

*****

Bagi para pembaca, terutama para wanita, yang ingin berkenalan, dapat menghubungiku di alamat e-mail.


E N D


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.