kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru P1 Hijab Tiktoker Suka Ngewe 1 PEMERSATUDOTFUN

P1 Hijab Tiktoker Suka Ngewe 1

Tidak ada voting
Hijab, Tiktoker, Suka, Ngewe
P1 Hijab Tiktoker Suka Ngewe 1
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten Hijab, Tiktoker, Suka, Ngewe yang ada pada kategori JILBAB published pada 1 November 2024 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming P1 Hijab Tiktoker Suka Ngewe 1 secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Susan Yang Menggemaskan


Susan yang kukenal pertama ini adalah seorang gadis cantik, adik dari salah seorang temanku, usianya saat itu masih 14 th, saya mengenal dia sejak kecil, memang dari kecil dia sudah terlihat cantik, putih, berambut sebahu dengan rambut kemerahan, mata bening dan bulat, bibir yang mungil dan merekah, body yang montok dan sexy. Sifatnya yang manja, cuek namun bisa galak juga terhadap cowoq iseng.

Sejak saya pindah ke kota B saya jarang bertemu dengan dia, sampai setelah 5 tahun tiba-tiba dia meneleponku.
"Ko Andi, ini Susan, masih inget gak? San sekarang ada di B, mau kuliah sambil cari kerja"
"Oh, Susan.. gile udah gede ya sekarang udah mau kuliah ya? tinggal dimana nih?"
"San, kos di daerah C, San pengin ketemu ko Andi nih kangenn.." sambil bersuara manja.
"Oke, nanti saya mampir deh, telponnya berapa?".
Setelah berbasa-basi sebentar saya tutup telponnya. Hm.. terbayang deh.. gadis yang sering menggoda saya pada waktu itu, hanya saya tidak mau menanggapi karena selain masih kecil juga dia adalah adik teman saya.

Dua hari setelah telepon itu, saya datang ketempat kos dia, Susan seneng banget tuh.. senyumnya sumringah.. "Ko.. (dg suara manja), kamar San kecil, jadi maklum ya berantakan, sini ko masuk duduk didalam aja..".
Memang ukuran kamarnya lumayan sempit, tapi bersih dan cukup teratur sih..
Tiba-tiba dia nanya, "Ko.. (manja lagi dah suaranya..) koko kangen gak sih sama Susan?".
Saya cuma senyum.., "Memangnya kenapa San?"
"Gak apa-apa sih cuma kangen aja pengin ketemu, pengin ngobrol banyak sama Koko".






"Oh.." gumam saya sambil senyum (boleh dibilang saya termasuk grogi sama ceweq manja dan agresive).
Lalu saya ajak dia pergi makan malam, dan ngobrol sampai malam, kira-kira pk. 22.00 saya pamit pulang.
"Oke San saya pulang dulu ya, udah malam.. "
"Iya deh Ko, besok mau datang lagi?"
"Lihat besok deh, bisa apa gak.. soalnya besok sabtu saya suka males pergi ada siaran sepakbola sih..".
Tiba-tiba dia mendekat dan.. crup.. dia mencium pipi saya.. ops.. saya kaget juga.. sambil cengengesan dia juga senyum.. manis banget deh..

"Gak apa-apa kan San sun Koko.. abis udah kangen banget sih..".
Saya cuma mesem aja.. gile juga nih anak agresive banget.. dalam hati sih pengin juga tuh saya sosor bibirnya yang menantang terus apalagi toketnya makin ranum dan besar.. hm.. timbul dah pikiran ngeres.. Sejak kejadian dia mencium pipi saya, terus terang saya jadi agak kikuk karena gak menyangka dia koq jadi agresive, dan manja banget sama saya, saya jadi agak risih dan menjadi gak enak mengingat dia adalah adik teman saya dan membuat saya jadi agak sungkan untuk bertemu dia lagi, selalu ada alasan sibuk kerja, ada acara, dll apabila dia ingin bertemu dan meminta saya datang ke tempat kosnya. Sampai 3 bulan berlalu, tiba-tiba dia datang ke tempat kos ku bersama seorang cowoq,

"Hallo Ko Andi, ini Susan kenalin.. namanya Bobby.."
"Pacar nih?", bisik ku di dekat telinga Susan..
"Temen lah.. tapi dianya sering tuh main ke kos San.."
"Trus ngapain di bawa kesini? Ntar dia cemburu loh.."
"Cemburu? Ya diputus aja.. memang San suka ama dia?"
"Gak juga.. cuma temen aja mau antar-antar San pergi, oh ya ini Ko Andi, San bawain makanan buat koko, San tahu dah kalau udah sabtu begini Ko Andi jarang keluar kos"
"Thanks San, San sendiri udah makan?"
"Udah Ko, tapi San temenin Koko makan deh..", dia lalu ambil piring, sendok garpu dan gelas minuman diatas kulkas.
Memang kamar kos saya termasuk komplit, ada kulkas, kamar mandi dalam, TV, VCD, audio music, komputer, dll. Sementara saya makan, si Bobby menunggu di luar kamar.

"Udah deh San, sana kamu temenin dia pergi jalan-jalan lagi.. kasihan kan nunggu diluar.."
"Ach.. biarin aja Ko.. kalau mau sama Susan ya kudu nurut dong.."
Ich.. susah bener deh ngomongin ini anak.. Akhirnya setelah menunggu kira-kira 1 jam, Susan pun pamit pergi dengan Bobby. Ach..lega deh udah gak ada yang gangguin lagi.. Setelah nonton siaran langsung saya udah ngantuk berat, kira-kira pukul 23.30 saya siap tidur, lampu kamar sudah dimatikan, dan saya sudah menarik selimut, tiba-tiba pintu kamar diketok perlahan.. tok.. tok.. siapa sih malam-malam begini masih gangguin? dalam hati saya.., dengan agak malas saya buka pintu, ternyata.. Susan yang datang.. sambil senyum..

"Lho.. koq balik lagi San? tanyaku heran.."
"Mana Bobby?"
"Dia marah Ko, tadi San sama dia habis ribut.. cemburu tuh.. lalu di jalan San turun dah dan naik taxi ke sini, biar dia nyariin ke kos Mas bodo dah.., San mau nginap disini ya Ko, boleh kan?" rayunya dengan manjaa banget..
Duh.. gimana nih.. koq mau nginap? saya cuma terpaku diam saja.. bingung.. mau saya tolak kasihan, mau diantarin pulang ke kosnya udah malem males juga.

Malam itu Susan mengenakan sweater biru tua ketat dengan kragh yang menutupi lehernya, dibalut dengan jeans biru ketat yang menonjolkan lekuk tubuhnya yang sangat proporsional, ditambah toketnya yang menonjol jelas sekali, pinggang yang ramping plus pantatnya yang ketat dan sexy, ugh.. membayang dia telanjang udah tegang anuku.

"Ko, San pinjem kaos dan celana pendek dong supaya tidurnya enak".
Lalu saya pinjamkan kaos dan celana bola yang ada karetnya. Tiba-tiba dia membuka sweaternya.. glek.. glek.. saya menelan ludah melihat dada yang putih mulus dan terlihat dengan jelas 2 BH gundukan dada yang putih, besar dan montok dibalut dengan BH berwarna cream, lalu saya cepat-cepat melengos dan pura-pura ke kamar mandi, dari balik kunci pintu saya intip dia mulai melepaskan celana jeans dan BHnya, ugh.. tambah tegang aja nih anuku.. buset dah kaki dan pahanya mulus banget.. kaki jenjang putih, celana dalam hitam model mini. Anuku tegang terus sampai susah untuk buang air kecil.

"San, tidur deh udah malam" sahutku sambil membaringkan badan di kasur yang ada dilantai.
Susan juga mulai membaringkan badan di ranjang diatasku.
"Ko, tidur di atas aja deh.. di lantai kan dingin"
"Ach gak apa-apa San, takut kejadian macem-macem", sahutku sambil membuang muka saya ke arah berlawanan dari ranjang dia.
Tiba-tiba dia merosotkan tubuhnya ke badanku dan langsung mencium bibirku dengan cepat sekali.. srupp.. ach.. saya kaget dan reflek melepaskan diri, namun tanpa bicara apa-apa lagi dia mulai mencium bibirku lagi kali ini lebih ganas.. bibirku dan lidahku dikulumnya dengan ganas.. ach.. anuku makin tegang.. akhirnya aku tak kuasa menahan serangan ciuman itu dan membalas dengan ganas juga, aku cium bibir bawahnya, lidahnya.. ah.. nikmat sekali ciumannya.. dia menciumku sambil memejamkan matanya.. kami berciuman cukup lama, lama-kelamaan aku semakin bernafsu, darah semakin mendidih, badan menjadi semakin panas, anuku semakin tegang apalagi buah dadanya menempel didadaku, lalu aku membalikan tubuhnya di bawahku, dan aku kembali menciumi bibirnya semakin ganas,

"Oh.. ko enak.." lenguhnya..
Lalu aku mulai menciumin lehernya yang jenjang dan mulus, kuciumi juga telinganya.. dia menggelinjang dengan geli, lalu dari leher aku mulai menciumi dadanya yang masih tetap memakai kaos, terasa sekali betapa empuk dan besar toketnya.. kuciumi ujung bobanya yang semakin mengeras, sambil terus kuciumi bobanya, tanganku mulai merogoh kedalam kaosnya, dan menyentuh toketnya yang telah menghangat, ah..empuk sekali dan besar.. kuremas-remas dengan lembut toket kanannya sedangkan toket kiri tetap saya ciumi, tiba-tiba dia membuka kaosnya dan membiarkan saya melahap toketnya dengan bebas merdeka tanpa halangan apa-apa lagi, kuremas-remas bergantian ke 2 toketnya itu, betapa mulus dan putih sekali kulit dadanya, bobanya masih kecil dan merah, lingkaran susunya masih kecil dan merah, kuciumi dan kujilat bergantian ke 2 boba susunya.. sambil meremas dengan lembut.

Susan hanya melenguh perlahan dan tetap memejamkan matanya menikmati ciumanku. Lalu perlahan-lahan tanganku mulai merabai pahanya, ku usap- usap dengan lembut paha kanannya tetapi ciuman ke boba tetap berlanjut, lalu rabaanku mulai naik ke arah pangkal pahanya, dan kupegang gundukan mungil ditengah2 pangkal pahanya, dengan jari2ku kuusap dan kugesek-gesek bibir kemaluannya, terasa basah celana dalamnya yang super mini itu, lalu jariku mulai memasuki celananya dan jariku menyentuh bulu-bulu tipis di sekitar memeknya, terasa ada cairan lendir hangat pada jariku, lalu aku mulai menciumi perutnya, pahanya dan kulorotkan celana pendeknya dan kucium terus pangkal pahanya, lidahku menjilati seluruh paha dan pangkalnya, dan dengan perlahan kutarik perlahan celana dalamnya.. dan ah.. terlihat memeknya yang masih mungil, rambutnya masih jarang dan tipis lembut, kucium perlahan bibir memeknya, dan lidahku mulai menjilati bibir memeknya dan terus masuk ke dinding memeknya yang mulai basah dan berlendir.. lidahku terus bermain-main dengan enaknya, tiba-tiba Susan melenguh keras

"..ach.. Ko.. ach.." rupanya dia sudah orgasme..
Memang terasa semakin basah memeknya.. terasa sedikit kasat dan asin..
"Ko, masukin dong.."
Aku kaget.. sejak berciuman Susan tidak mengucapkan sepatah katapun..
"Kamu pernah melakukannya San?" tanyaku sambil menghentikan serangan lidahku..
Susan menggelengkan kepalanya.. oh my God.. dia masih perawan rupanya..
"Kamu belum pernah San? bener nih? tanyaku tidak percaya.."
"Iya ko, San belum pernah, kalau ciuman sih pernah sama pacar, dan tadi koko ciumin dan rangsangin enak sekali, San pengin coba dimasukin ko"

Saya jadi langsung sadar dan anuku langsung mengkerut dan tidak tegang lagi, langsung nalarku sadar..
"Gak ach San, kamu masih perawan, bagus untuk calon suami San saja, sorry ya San, koko tadi bernafsu sekali dan udah bikin San jadi terangsang.." aku jadi malu sendiri, karena walau Susan bukan pacarku tapi dia adalah adik temanku dan kami saling mengenal keluarganya.

"San, kamu nyesel udah dilihat sama saya tadi?" tanyaku.
"Gak ko.. Aan seneng Koko udah muasin San, baru kali ini San ngerasain rangsangan hebat dan enak sekali.."
Aku terdiam, timbul penyesalan dalam hatiku.. gila aku udah mengajari dia menjadi terangsang.. Akhirnya malam itu pertempuran tidak dilanjutkan, karena aku menyadari aku sayang dia tapi bukan untuk pelampiasan nafsu.. ah sungguh menyesal melakukan itu terhadapnya.

Esok paginya aku antarkan dia pulang ke kosnya, sejak kejadian itu aku selalu menghindar untuk bertemu dan paling melalui telepon aku menasehati dia untuk menjadi seorang pacar yang baik dan setia. Yah.. sekarang Susan sudah menjadi seorang ibu 1 anak perempuan, pada saat dia menikah saya tidak bisa hadir karena berada di luar kota.. namun hubungan kami tetap baik.. dan kadang-kadang timbul juga sih keinginan untuk bercumbu lagi dengan dia.. ach.. memang indah dan mulus sekali tubuh Susan dan pengalaman ini tak mudah untuk dilupakan..


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.