kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru P10 Agatha Evelyn 18Yo Jilbab Sange 10 PEMERSATUDOTFUN

P10 Agatha Evelyn 18Yo Jilbab Sange 10

Tidak ada voting
Agatha, Evelyn, Jilbab, Sange
P10 Agatha Evelyn 18Yo Jilbab Sange 10
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten Agatha, Evelyn, Jilbab, Sange yang ada pada kategori JILBAB published pada 23 Oktober 2024 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming P10 Agatha Evelyn 18Yo Jilbab Sange 10 secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Andani Citra: Sampah-sampah Cinta - 2


Dari Bagian 1


Aku gelagapan saat si sopir menyenggamai mulutku dengan beringas hingga akhirnya dia menyembur ke dalam mulutku, sebagian meleleh ke dagu, namun sebagian besar tertelan. Aku tidak sempat mempraktekkan teknik menyedotku yang lihai itu karena dia terus menyodok mulutku bahkan ketika keluar sampai tersedak aku dibuatnya, begitu kulepas kulumanku aku langsung batuk-batuk dan meludahkan sisa sperma itu dari mulutku.

Sesaat aku bersimpuh di lantai meminum air yang disodorkan Bang Din dan mengatur kembali nafasku. Kemudian dia merebahkan tubuhku di lantai marmer yang dingin itu dan mencium dan menjamahnya dari wajah hingga berhenti di kemaluanku yang sudah basah, dia menjilat dan mengisapnya dengan lahap. Mulutku mendesis nikmat dan kedua paha mulusku mengapit kepalanya. Kulihat si sopir menuangkan air dingin dari kulkas dan meminumnya, dia juga melihat-lihat isi kulkasku, kemudian diambilnya sekotak susu kecil dan kembali menghampiri kami.

"Oii-ooi.. Kita sarapan sambil ngentot yuk!" sahutnya seraya menggigit ujung kotak susu itu dan menyobeknya.

Ditumpahkannya susu itu ke sekujur tubuhku sampai habis. Kurasakan dinginnya air susu dan lantai marmer pada tubuhku yang sudah memanas. Bagaikan menyantapku, keduanya menjilati dan mencium tubuhku yang sudah berasa susu itu.

"Mmuuahh.. Enak banget, jadi manis kaya orangnya!" komentar Din sambil menjilati memekku yang bersusu.
"Sluurrpp.. Slurrp!" demikian suara mereka menikmati susu pada tubuhku, suara itu dimeriahkan oleh desahan dari mulutku.
"Ini namanya susu campur, ada susu sapinya, ada susu ceweknya, hehehe.." kata si sopir setelah menghabiskan susu yang bercucuran di tubuh bagian atasku.





"Heh, tambah lagi dong susunya, udah mau habis nih!" pinta Din pada temannya.
"Beres Din, masih ada kok!" kembali si sopir membuka kulkas.

Dia kembali lagi tapi kali ini bukan dengan susu kotak melainkan whipping cream strawberry. Sepertinya dia tidak tahu makanan apa itu sehingga dia pun bertanya padaku..

"Eh.. Non, kalo yang ini apaan sih? Susu bukan, es krim juga bukan". Dasar udik.., kataku dalam hati.
"Itu namanya whipping cream Bang, biasanya buat makan sama buah" jelasku padanya.

Hei, mendadak aku terpikir sebuah cara baru untuk menikmati oral seks. Maka kuminta Din untuk berdiri dan menyodorkan kontolnya padaku. Lalu kebaluri kontolnya yang hitam dengan whipping cream itu.

"Wah.. Wah kontol saya mau diapain Non, asal jangan dimakan yah" katanya menanggapi tindakanku.

Kujawab hanya dengan membuka mulut dan memasukkan kontol itu ke mulutku. Hhmm.. Nikmat, kontol rasa strawberry kesukaanku, kukulum-kulum seperti permen. Kuisap maju-mundur kontol itu, pipiku sesekali menggembung tertekan kepala kontolnya. Sementara aku menyepong, si sopir tak bosan-bosannya menggerayangiku dari belakang, toketku diremasi dan diputar-putar putingnya, memekku diusap-usap, dari permukaan jari-jari itu merambat masuk lebih dalam dan mengorek-ngoreknya.

Yang membuatku bertambah gila adalah ketika dia memain-mainkan biji itilku persis seperti yang dia lakukan terhadap putingku. Leher dan bahuku juga tidak luput dari cupangan-cupangan yang dilancarkannya hingga meninggalkan bekas cupangan dan ludah. Aku pun makin menggelinjang sambil terus mengeluarkan desahan-desahan tertahan.

Tiba-tiba si sopir mendekap pinggangku dan mengangkatnya ke atas, maka posisiku kini berdiri dengan badan atas membungkuk 90 derajat. Tanpa melepas kontol Bang Din, aku melingkarkan tangan pada tubuhnya sebagai penyangga. Dua jari si sopir telah membuka bibir memekku dan kontolnya ditekan masuk ke dalamnya. Badanku mengejang beberapa detik ketika benda itu menerobos memekku. Selanjutnya si sopir memaju-mundurkan pinggulnya dengan ganas sambil melenguh keenakan merasakan jepitan otot-otot kemaluanku.

"Hhmmhh.. memeknya enak banget Non, seret dan basah!" serunya sambil meninggikan frekuensi entotannya.
"Servis mulutnya juga yahud, puas banget gua main sama cewek kaya gini, hahaha..!" timpal si Din sambil tertawa-tawa dan menggerayangi toketku yang menggantung.

Karena tidak ingin cepat-cepat orgasme si Din menyuruhku melepaskan kontolnya, kemudian tubuhku ditegakkan kembali, kini si sopir yang menyanggaku dengan dekapannya. Disenggamainya aku dalam posisi berdiri. Si Din memungut kemasan whiping cream dari lantai, lalu melumurinya pada kedua toketku.

"Gua juga mau coba rasa cream strawberry ini, mmhh!" katanya lalu melumat toketku yang berlumuran whiping cream itu.
"Sspp.. Ssrrpp..!" seluruh toketku dilumatnya, putingku dijilat dan dihisapnya, dinikmatinya kedua daging kenyal rasa strawberry itu seperti makan es krim.

Sensasi geli juga kurasakan pada lubang dan daun telingaku yang dijilati si sopir yang juga sedang menyetubuhiku dari belakang. Aku cuma bisa mendesah lirih dalam pelukan keduanya, membiarkan tubuhku diperlakukan sesuka mereka. Sekarang aku merasakan adanya desakan dari memekku yang ingin segera meledak sehingga aku merapatkan kedua paha untuk meresapi kenikmatannya.

Akhirnya aku klimaks diiringi erangan panjang, kakiku lemas sekali kalau saja tidak didekap si sopir pasti ambruk. Sebentar kemudian, dia menyusul menyiram rahimku dengan sperma hangat. Tak kubayangkan betapa banjirnya kemaluanku, cairan kewanitaanku plus spermanya meleleh keluar menyertai kontol si sopir yang masih keluar-masuk dengan kecepatan menurun, daerah pangkal pahaku dan sekitarnya jadi basah oleh cairan itu. Tubuhku merosot ke bawah mengikuti si sopir yang terduduk bersila di lantai. Kusandarkan kepalaku pada dadanya yang sedikit berbulu itu.

"Nah, sekarang giliran gua!" sahut Din sambil meraih kakiku dan membentangkannya.

Dengan mulus kontolnya meluncur masuk ke dalam memekku yang sudah basah kuyup. Suara kecipak cairan terdengar setiap kali dia hujamkan kontolnya. Sodokannya makin lama makin bertenaga membuat tubuhku terguncang-guncang, akupun sudah kehilangan kendali diri, mataku membeliak-beliak, mulutku menceracau tak karuan mengerang dan mengeluarkan ucapan-ucapan erotis.

Si sopir yang menopangku terus giat memijati toketku, putingku digesek-gesekkan dengan jarinya yang kasar, kadang dipilin dan kadang diemutnya. Kontolnya yang mulai bangkit lagi terasa menyentuh punggungku. Dia menundukkan kepala mendekati mulutku hingga bertemu mulutnya. Kami bercumbu panas sekali, lidah kami saling beradu bak sepasang ular kawin. Lima belas menit kemudian Bang Din membekap badanku ke arahnya dan dia sendiri membaringkan dirinya di lantai, maka posisiku kini telungkup di atasnya. Dengan begitu pantatku menungging ke arah si sopir yang kini telah membasahi anusku dengan ludahnya dan menekan-nekankan jarinya di sana.

"Aakkhh..!!" aku merintih dan menghentikan goyanganku sejenak ketika si sopir memasukkan kontolnya ke anusku. Bahu Bang Din kucengkram erat-erat menahan rasa sakitnya. Rasanya sangatlah menyesakkan ditusuk dua batang perkasa itu, terutama pada bagian anus. Kami bertiga mulai berpacu dalam birahi, rasa perih perlahan-lahan berubah menjadi rasa nikmat yang menjalari seluruh tubuh. Sulit dilukiskan perasaanku waktu itu, pokoknya rasanya seperti melayang-layang dengan dilingkupi rasa nikmat yang luar biasa.

Hal ini berlangsung selama dua puluh menit lamanya sampai suatu saat di mana tubuhku bergetar melepas suatu bentuk energi berupa orgasme dahsyat yang menyebabkan tubuhku berkelojotan, tangan dan kakiku terasa kejang-kejang, serta mulutku mengeluarkan erangan panjang. Mukaku memerah, keringat pun bercucuran membasahi badan kami, akhirnya akupun tergolek lemas di atas tubuh Bang Din setelah gelombang orgasmeku surut. Sementara itu kedua tukang sampah itu masih terus mengentot memek dan anusku.

Akhirnya Bang Din menegakkan tubuhku dan menarik lepas kontolnya, kemudian dikocoknya batangnya yang masih tegak itu dekat mukaku, akhirnya cret.. cret muncratlah cairan kental itu membasahi wajahku. Karena semprotannya kencang dan deras, bukan cuma mukaku saja yang basah, rambut, leher dan toketku pun terkena cipratannya.

Tak lama kemudian, si sopir pun mencabut kontolnya dari anusku. Dibiarkannya aku ambruk telentang di lantai. Dia berdiri di sampingku mengocok kontolnya hingga menumpahkan isinya di badanku. Puas dan lelah kurasakan sekaligus pada saat bersamaan. Mereka tertawa-tawa melihatku yang terbaring di lantai sambil menggosok-gosokkan sperma mereka ke tubuhku. Aku membalas senyuman nakal mereka sambil mengulum jariku yang belepotan sperma.

Sementara aku memulihkan tenaga, mereka mulai berpakaian lagi dan membereskan dus-dus yang berserakan tadi lalu membawa sampah-sampah itu ke truk. Beberapa menit kemudian Bang Din kembali dengan tong sampah yang sudah kosong. Aku pun bangkit dan memakai kembali dasterku untuk mengantarnya keluar rumahku. Setelah pamitan dan berterimakasih atas kesempatan emas dariku, truk itu mulai meluncur menjauhi rumahku. Sepeninggal mereka, aku langsung mandi membersihkan badanku dari aroma persetubuhan barusan, kemudian kustel weker dan tidur sebentar mengisi tenaga untuk kuliah pada jam sebelas nanti.


E N D

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.