kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru P10 Dek Nabila 18Yo Hijab Sange 10 PEMERSATUDOTFUN

P10 Dek Nabila 18Yo Hijab Sange 10

Tidak ada voting
Dek, Nabila, Hijab, Sange
P10 Dek Nabila 18Yo Hijab Sange 10
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten Dek, Nabila, Hijab, Sange yang ada pada kategori JILBAB published pada 16 April 2024 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming P10 Dek Nabila 18Yo Hijab Sange 10 secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Arthur: A Sweet Reunion - 2


Dari bagian 1


Sabtu, 11 September 2004

Jam 7 pagi, saya sudah tiba di rumah Lily. Kita ke Bandung naik mobil Land Cruiser saya dan ingin pergi pagi karena takut macet di jalan. Setelah pamit dengan orang tua Lily, kami langsung berangkat menuju jalan tol Cikampek. Ngobrol dengan Lily serasa tidak ada habis-habisnya. Berbagai macam cerita lucu ditempat kerja atau selama masih di Amerika kami bagi bersama. Sambil bercerita, tangan Lily mengelus-elus kontolku. Karena tak tahan dielus-elus, saya membuka risleting celana lalu Lily mengeluarkan kontolku. Lily langsung mengulum kontolku sembari saya menyetir mobil.

Saya terpaksa mengurangi kecepatan mobil karena takut mengalami kecelakaan. Bayangkan menyupiri mobil dengan kecepatan 90 km/jam sambil kontol anda dihisap tentu membutuhkan konsentrasi yang sangat tinggi. Salah sedikit akan celaka. Sambil menikmati kontol dihisap, saya membelai kepala Lily. Selang beberapa menit kemudian, peju saya muncrat didalam mulut Lily. Lily menelan semua peju dan menjilat kontol saya sampai bersih. Selesai dihisap kontol, saya langsung kembali memacu mobil dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai di Bandung. Jam 9 pagi kami tiba di Bandung dan langsung check in di Hotel Hyatt di belakang Bandung Indah Plaza. Sengaja pilih hotel ini karena dekat kemana-mana.

Begitu masuk ke kamar, tanpa basa-basi, saya langsung mendorong Lily ke tempat tidur dan rok mininya saya buka beserta celana dalamnya, dengan penuh nafsu memek Lily saya jilat. Lily mengerang dengan penuh nikmat setiap kali lidah saya menjilat itilnya. Lily membuka kaos dan BHnya kemudian ia meremas-remas toketnya sendiri. Puas menjilat memeknya, saya langsung membuka celana dan baju saya sehingga kita berdua telanjang bulat lalu saya masukkan kontolku ke memek Lily dalam posisi missionary.

Tubuh kita yang saling berkeringat bergoyang dalam satu irama. Saya memegang kedua belah paha Lily yang terjuntai di pundak saya. Lily menikmati kontol saya sambil memejamkan matanya. Tak henti-hentinya mulunya mengeluarkan suara "oohh" dan "ahh" dengan memekik. Sembari mengentot kontolku dalam memeknya, tangan kanan saya meremas-remas toket Lily yang berukuran 36 C. Kulit Lily yang putih bersih membuat tubuh Lily terlihat sangat indah dan sensual. Beberapa lama kemudian, saya ejakulasi dalam memek Lily. Lily memekik dengan keras sambil mencengkeram pundak saya dengan keras. Wajah Lily terlihat menikmati orgasme yang baru saja dialami. Setelah Ngentot, kami lalu tidur tanpa mengenakan sehelai benang.

Seharian kami habiskan waktu di outlet di sepanjang jalan Martadinata. Lily sibuk mencari pakaian-pakaian hangat yang ia perlukan selama di Amerika. Walaupun hanya pergi 3 minggu, tetapi dasar wanita kebutuhannya terlihat banyak sekali. Jam 19:00, kami pergi ke The Valley di daerah Dago untuk makan malam. Pemandangan dari restaurant The Valley sangat romantis.






Selesai makan malam, kami tiba di hotel jam 22:00. Malam itu kami tidak Ngentot tapi hanya nonton tv tanpa mengenakan baju. Sambil nonton TV, saya memijit punggung Lily yang mulus dan putih.

Minggu, 12 September 2004

Pagi hari kami terbangun jam 7 pagi. Saya terbangun karena merasakan ada rasa geli di daerah selangkangan saya. Begitu terbangun, ternyata saya melihat Lily sedang menghisap kontol saya. Saya mengelus punggung dan pantatnya lalu mengelus memeknya. Setelah menghisap kontol saya, saya meminta Lily nungging di tempat tidur lalu saya berlutut di belakang Lily. Saya membuka belahan pantat Lily kemudian saya mulai menjilat anus dan memeknya. Lily mendesah-desah dengan penuh nikmat. Anus dan memek Lily basah oleh jilatan lidah saya. Kemudian saya arahkan kontolku ke anus Lily. Lily sedikit mengerang kesakitan saat kontol saya memasukin anusnya. Pelan-pelan saya masukkan kontolku sehingga masuk seluruhnya kemudian kembali pelan-pelan saya tarik keluar. Begitu seterusnya sampai Lily terbiasa. Kontol saya terasa seperti diremas-remas dalam anus Lily.

Lily mulai menggoyangkan pantatnya maju mundur. Saya memegang pinggulnya lalu mengikuti irama goyangan Lily. Kelihatannya Lily tidak begitu menikmati posisi ini tetapi ia tetap membiarkan saya menyetubuhi anusnya. Saya mengentot anusnya secara perlahan-lahan karena tidak mau membuat Lily kesakitan. 6-7 menit saya mengentot anusnya sampai ejakulasi dan peju saya mengisi anus Lily. Dengan nafas terengah-engah, Lily tengkurap di tempat tidur kemudian ia bangkit berdiri lalu ke kamar mandi untuk bilas diri.

Selesai sarapan, kami ke Rumah Mode di Jalan Setiabudi lalu makan siang di restaurant Tomodachi di Pasir Kaliki. Karena tadi pagi saya men-sodomi Lily, ia terpaksa jalannya agak pelan dan sedikit ngangkang. Saya agak kasihan melihatnya.

"Kamu sih pagi-pagi udah main sodomi, sakit nih sekarang mau jalan" kata Lily.

Selesai makan siang, Lily minta diantar kembali ke outlet di Jalan Martadinata. Disana, ia kembali mencari-cari baju dan barang-barang yang ia perlukan untuk oleh-oleh. Saya menjadi tertarik untuk ikut beli beberapa baju dan celana. Saat sedang belanja, tiba-tiba saya dikagetkan oleh suara wanita yang menegur Lily. Ternyata wanita itu adalah teman baik Lily selama di San Francisco. Namanya Wanda (bukan nama asli). Saya kenal dengan Wanda walaupun tidak kenal dekat. Kami bertiga ngobrol sebentar kemudian kita sepakat untuk janjian ketemu depan outlet setelah selesai belanja.

Jam 16:00, kami bertiga menaiki mobil saya. Bagasi saya penuh dengan tas belanjaan. Wanda tiba di Bandung tadi pagi siang kereta. Setelah check in di hotel Jayakarta di kawasan Dago, ia langsung naik taksi ke outlet. Rencananya ia mau kembali ke Jakarta besok pagi naik kereta. Kami bertiga ngobrol sambil makan snack di restaurant bernama BMC. 3 jam kami ngobrol disana sampai akhirnya kami tidak enak sendiri dengan pelayan restaurant. Jalan-jalan keliling Bandung rasanya tidak menarik lagi karena badan lelah. Wanda menawarkan untuk berendam di jacuzzi di hotelnya. Saya dan Lily tertarik dengan ide itu.

Akhirnya kami kembali dulu ke hotel Hyatt untuk mengambil baju berenang lalu kita langsung menuju ke hotel Jayakarta. Kami berganti baju di kamar Wanda. Kelihatannya Lily dan Wanda cukup sopan untuk tidak mengenakan baju berenang model bikini. Jacuzzinya terletak disamping kolam renang. Rasanya enak sekali berendam di air hangat yang airnya bergolak. Rasanya seperti dipijat-pijat. Kembali sambil berendam, kita ngobrol-ngobrol tentang pengalaman selama di SF. Banyak cerita dan kejadian lucu yang membuat kita tertawa terbahak-bahak.

Jam 21:00 kami keluar dari jacuzzi. Udara Bandung yang dingin membuat kami menggigil saat keluar. Kami bergegas handukan kemudian jalan ke lift lalu langsung masuk ke kamar Wanda. Di kamar Wanda, Lily langsung buru-buru minta ijin untuk mandi duluan karena ia merasa kedinginan sekali. Wanda ikut masuk ke kamar mandi dan mandi bersama Lily. Saya belum menceritakan fisik Wanda. Ia berambut pendek, hidung mancung dan berkulit putih. Toketnya saya taksir berukuran 34A, pantatnya cukup padat dan tidak besar. Ia orang Jawa peranakan Belanda. Anaknya cukup populer di SF tetapi saya kurang bergaul dengannya. Sambil menunggu kedua wanita itu mandi, saya nonton TV.

15 menit kemudian mereka keluar dari kamar mandi. Lily hanya menggunakan handuk yang menutupi sedikit bagian dadanya sedangkan Wanda menggunakan jubah kamar.

"Wow sexi sekali" kata saya menggoda Lily.
"Iya nih, ternyata Lily semok banget ya," kata Wanda sambil menepuk pantat Lily.

Lily hanya tertawa-tawa melihat kelakuan kita. Saya langsung masuk kamar mandi dan berbilas. 5 menit kemudian saya keluar dari kamar mandi. Begitu membuka pintu, si Wanda sedang berdiri membelakangi pintu kamar mandi mengenakan BH long torso warna hitam dan celana dalam thong. Rupanya ia sedang memandang dirinya di cermin besar yang diletakkan di depan kamar mandi. Begitu melihat saya membuka pintu kamar mandi, Wanda langsung kaget kemudian ia sigap meraih handuk yang disampirkan diatas koper untuk menutupi dirinya. Saya sempat kaget sedangkan Lily tertawa.

"Hahaha.. Udah nggak malu. Toh Arthur udah liat elo pakai baju berenang. Eh kontol Arthur gede loh, liat tuh udah ngaceng dibalik celana dalamnya," kata Lily sambil menunjuk kontolku.

Saya jadi malu diperhatikan oleh dua wanita itu. Lily kemudian membuka handuk yang membalut tubuh Wanda. Lily sendiri tubuhnya masih dibalut handuk. Rupanya tadi si Wanda sedang memamerkan pakaian dalam yang baru ia beli tadi siang di outlet. Handuk yang membalut tubuh Wanda jatuh di lantai dan saya memandang tubuh Wanda yang ditutupi oleh BH long torso warna hitam dan celana dalam thong warna hitam. Kelihatan cukup seksi. Lily kemudian mendekati saya lalu membuka handuk yang saya ikat di pinggangku. Wanda tersentak melihat kontolku yang berdiri tegak dibalik celana dalam. Lily berdiri dibelakang saya sambil meraba kontolku dari belakang

"Tadi Wanda bilang di kamar mandi, 'eh kontol Arthur gede ya, kayaknya dari tadi berdiri terus selama di jacuzzy'" kata Lily.

Saya tersenyum melihat Wanda yang agak kikuk. Saya hampiri Wanda kemudian saya cium bibirnya sambil meraba toketnya dari balik long torso. Wanda langsung membalas ciumanku dan mulai meremas kontolku. Tangannya ia masukkan ke celana dalamku lalu kontolku diremas-remas. Saya menarik long torsonya kebawah sehingga toket Wanda langsung terlompat keluar. Putingnya yang berwarna coklat muda mulai kuhisap sambil kuremas-remas toketnya. Wanda mendesah-desah dengan penuh nikmat. Sambil tetap menghisap putingnya, tangan kanan saya menyusuri seluruh tubuhnya lalu mengarah ke daerah selangkangan. Memeknya langsung saya elus-elus. Wanda menggelinjang tiap kali jari saya menyentuh itilnya.

Lily yang sudah telanjang bulat masih berdiri di belakang saya, lalu ia membuka celana dalam saya kemudian ia jongkok dihadapan saya. Ia langsung menghisap kontolku sambil ikut-ikutan meremas pantat Wanda. Wanda mendesah dengan keras. Tangan kanan Wanda mengelus kepala Lily sedangkan tangan kirinya memegang bahu kiriku. Saya kemudian mendorong Wanda ke tempat tidur. Wanda membaringkan dirinya dalam posisi telentang. Saya mengangkangkan kaki Wanda lalu membuka celana dalamnya. Tampak memeknya yang ditutupi oleh bulu kemaluan tapi tidak begitu lebat. Saya nungging didepan Wanda lalu mulai menjilat memeknya. Wanda menjerit semakin keras sambil mencengkeram sprei tempat tidur.

Dalam posisi nungging, Lily menyelinap diantara kedua kaki saya dan kembali menghisap kontolku. Lily ternyata gemar sekali menghisap kontolku. Tetapi kali ini ia tidak saja menghisap kontolku tapi menjilat seluruh selangkangan dan biji dan naik hingga ke belahan pantat dan menjilat anusku. Rasanya sangat geli dan menggairahkan. Sambil menjilat anus saya, tangan Lily sibuk mengocok kontolku. Benar-benar suatu sensasi kenikmatan yang indah. Hasrat saya benar-benar terasa diubun-ubun kepala. Saya menarik pinggul Wanda untuk lebih dekat ke pinggir tempat tidur lalu saya arahkan kontolku ke memeknya. Dengan gemas saya masukkan kontolku ke memek Wanda dan langsung menghujamkannya dengan keras. Wanda menjerit dicampur dengan suara desah.

Lily yang tadinya duduk di karpet dibawah kaki saya, mengganti posisi. Ia sekarang naik ketempat tidur lalu jongkok diatas muka Wanda. Wanda langsung menyambut memek Lily dan menjilatnya. Sambil menikmati jilatan dari Wanda, Lily membungkukkan tubuhnya dan meremas toket Wanda. Keduanya saling memberikan rangsangan yang nikmat. Bosan dengan posisi missionary, saya membalikkan tubuh Wanda dalam posisi doggy style. Kembali kontolku mengisi liang memek Wanda.

Wanda mengikuti irama gerakan tubuhku sehingga kontolku melesak lebih dalam di memeknya. Lily tak mau ketinggalan. Ia beringsut kebawah tubuh Wanda lalu berciuman dengan Wanda. Wanda yang tadinya dalam posisi sedikit nungging akhirnya menindih tubuh Lily sehingga Lily dan Wanda berada dalam posisi berpelukan sambil ciuman. Posisi ini membuat kontol saya menjadi semakin rapat dijepit kedua belah paha Wanda.

Pertahanan saya akhirnya jebol dan saya memuntahkan pejuku di dalam memek Wanda. Wanda sempat mengejangkan tubuhnya menikmati orgasme yang ia alami. Saya langsung membaringkan tubuhku disamping kedua wanita itu yang masih dalam posisi berpelukan. Lalu Lily melepaskan dirinya kemudian ia rebahan disebelahku. Kita bertiga tertidur dalam keadaan telanjang dimana sebelah kiri saya adalah Wanda dan sebelah kanan adalah Lily.

Setelah tidur kira-kira setengah jam, kembali kita bertiga Ngentot. Kali ini Lily yang mendapatkan giliran pertama saya setubuhi sedangkan Wanda lebih suka menonton sambil menggosok-gosok memeknya sendiri. Setelah Lily saya puaskan, Wanda langsung mendapatkan jatah dan kali ini saya menyetubuhi anusnya.

Malam itu kita bertiga tidur di kamar Wanda. Hari Senin, kita masih sempat Ngentot dan baru check out jam 12 siang. Wanda ikut pulang ke Jakarta dengan kita.

Sejak itu, saya sekarang menjadi kekasih Lily.


E N D

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.