kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru P13 Hijab Sange 19Yo Exhib Di Rumah Kakek 13 PEMERSATUDOTFUN

P13 Hijab Sange 19Yo Exhib Di Rumah Kakek 13

Tidak ada voting
Hijab, Sange, Exhib, Rumah, Kakek
P13 Hijab Sange 19Yo Exhib Di Rumah Kakek 13
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten Hijab, Sange, Exhib, Rumah, Kakek yang ada pada kategori JILBAB published pada 27 November 2024 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming P13 Hijab Sange 19Yo Exhib Di Rumah Kakek 13 secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Pacar Kakakku


Siang itu aku sendirian. Papa, Mama dan Mbak Sari mendadak ke Jakarta karena nenek sakit. Aku nggak bisa ikut karena ada kegiatan sekolah yang nggak bisa aku tinggalin. Daripada bengong sendirian aku iseng bersih-bersih rumah. Pas aku lagi bersihin kamar Mbak Sari aku nemu sekeping vCD. Ketika aku merhatiin sampulnya.. astaga!! ternyata gambarnya sepasang bule yang sedang berhubungan sex. Badanku gemetar, jantungku berdegup kencang. Pikiranku menerawang saat kira-kira 1 bulan yang lalu aku tanpa sengaja mengintip Mbak Sari dengan pacarnya berbuat seperti yang ada di sampul vCD tsb. Sejak itu aku sering bermasturbasi membayangkan sedang ngentot.
Tadinya aku bermaksud mengembalikan vCD tersebut ke tempatnya, tapi aah.. mumpung sendirian aku memutuskan untuk menonton film tersebut. Jujur aja aku baru sekali ini nonton blue film.

Begitu aku nyalain di layar TV terpampang sepasang bule yang sedang saling mencumbu. Pertama mereka saling berciuman, kemudian satu persatu pakaian yang melekat mereka lepas. Si cowok mulai menciumi leher ceweknya, kemudian turun ke toket. Si cewek tampak menggeliat menahan nafsu yang membara. Sesaat kemudian si cowok mejilati memeknya terutama di bagian itilnya. Si cewek merintih-rintih keenakan. Selanjutnya gantian si cewek yang mengulum kontol si cowok yang sudah ereksi. Setelah beberapa saat sepertinya mereka tak tahan lagi, lalu si cowok memasukkan kontolnya ke memek cewek bule tadi dan langsung disodok-sodokin dengan gencar. Sejurus kemudian mereka berdua orgasme. Si cowok langsung mencabut rudalnya dari memek kemudian mengocoknya di depan wajah ceweknya sampai keluar spermanya yang banyak banget, si cewek tampak menyambutnya dengan penuh gairah.

Aku sendiri selama menonton tanpa sadar bajuku sudah nggak karuan. Kaos aku angkat sampai diatas tetek, kemudian braku yang kebetulan pengaitnya di depan aku lepas. Kuelus-elus sendiri tetekku sambil sesekali kuremas, uhh.. enak banget. Apalagi kalo kena bobanya woww!!
Celana pendekku aku pelorotin sampe dengkul, lalu tanganku masuk ke balik celana dalam dan langsung menggosok-gosok itilku. Sensasinya luar biasa!!
Makin lama aku semakin gencar melakukan masturbasi, rintihanku semakin keras. Tanganku semakin cepat menggosok itil sementara yang satunya sibuk emremas-remas toketku sendiri. Dan,
"Oohh.. oohh.."
Aku mencapai orgasme yang luar biasa. Aku tergeletak lemas di karpet.

Tiba-tiba, bel pintu berbunyi. Tentu saja aku gelagapan benerin pakaianku yang terbuka disana-sini. Abis itu aku matiin vCD player tanpa ngeluarin discnya.
"Gawat!" pikirku.
"Siapa ya? Jangan-jangan pa-ma! Ngapain mereka balik lagi?".





Buru-buru aku buka pintu, ternyata di depan pintu berdiri seorang cowok keren. Rupanya Mas Andi pacar Mbak Sari dari Bandung.
"Halo Ulfa sayang, Mbak Sarinya ada?"
"Wah baru tadi pagi ke Jakarta. Emang nggak telpon Mas Andi dulu?"
"Waduh nggak tuh. Gimana nih mo ngasi surprise malah kaget sendiri."
"Telpon aja HP-nya Mas, kali aja mau balik" usulku sekenanya.
Padahal aku berharap sebaliknya, soalnya terus terang aku diem-diem aku juga naksir Mas Andi. Mas Andi menyetujui usulku. Ternyata Mbak Sari cuman ngomong supaya nginep dulu, besok baru balik ke Bandung, sekalian ketemu disana. Hura! Hatiku bersorak, berarti ada kesempatan nih.

Aku mempersilakan Mas Andi mandi. Setelah mandi kami makan malam bareng. Aku perhatiin tampang dan bodi Mas Andi yang keren, kubayangkan Mas Andi sedang telanjang sambil memperlihatkan "tongkat kastinya". Nggak sulit untuk ngebayangin karena aku kan pernah ngintip Mas Andi ama Mbak Sari lagi ml. Rasanya aku pengen banget ngerasain kontol masuk ke memekku, abis keliatannya enak banget tuh.
"Ada apa Ulfa, Kok ngelamun, mikirin pacar ya?" tanyanya tiba-tiba.
"Ah, enggak Mas, Ulfa bobo dulu ya ngantuk nih!" ujarku salting.
"Mas Andi nonton TV aja nggak papa kan?"
"Nggak papa kok, kalo ngantuk tidur aja duluan!"

Aku beranjak masuk kamar. Setelah menutup kintu kamar aku bercermin. Bajuku juga kulepas semua. Wajahku cantik manis, kulitku sawo matang tapi bersih dan mulus. Tinggi 165 cm. Badanku sintal dan kencang karena aku rajin senam dan berenang, apalagi ditunjang toketku yang 36B membuatku tampak sexy. Jembutku tumbuh lebat menghiasi memekku yang indah. Aku tersenyum sendiri kemudian memakai kaos yang longgar dan tipis sehingga meninjolkan kedua boba susuku, bahkan jembutku tampak menerawang. Aku merebahkan diriku di atas kasur dan mencoba memejamkan mata, tapi entah kenapa aku susah sekali tidur. Sampai kemudian aku mendengar suara rintihan dari ruang tengah. Aneh! Suara siapa malam-malam begini? Astaga! Aku baru inget, itu pasti suara dari vCD bokep yang lupa aku keluarin tadi, apa Mas Andi menyetelnya? Penasaran, akupun bangkit kemudian perlahan-lahan keluar.

Sesampainya di ruang tengah, deg!! Aku melihat pemandangan yang mendebarkan, Mas Andi di depan TV sedang menonton bokep sambil ngeluarin kontolnya dan mengelusnya sendiri. Wah.. batangnya tampak kekar banget.

Aku berpura-pura batuk kemudian dengan tampang seolah-olah mengantuk aku mendekati Mas Andi. Mas Andi tampak kaget mendengar batukku lalu cepat-cepat memasukkan kontolnya ke dalam kolornya lagi, tapi kolornya nggak bisa menyembunyikan tonjolan tongkatnya itu.
"Eh, Ulfa anu, eh belum tidur ya?"
Mas Andi tampak salting, kemudian dia hendak mematikan vCD player."
Iya nih Mas, gerah eh nggak usah dimatiin, nonton berdua aja yuk!" ujarku sambil menggeliat sehingga menonjolkan pepaya bangkokku.
"Oh iya deh."
Kamipun lalu duduk di karpet sambil menonton. Aku mengambil posisi bersila sehingga bawukku mengintip keluar dengan indahnya.

"Mas, gimana sih rasanya ngentot?" tanyaku tiba-tiba.
"Eh kok tau-tau nanya gitu sih?"
Mas Andi agak kaget mendengar pertanyaanku, soalnya saat itu matanya asyik mencuri pandang ke arah selakanganku. Aku semakin memanaskan aksiku, sengaja kakiku kubuka lebih lebar sehingga memekku semakin terlihat jelas.
"Alaa nggak usah gitu! Aku kan pernah ngintip Mas sama Mbak Sari lagi gituan.. nggak papa kok, rahasia terjaga!"
"Oya? He he he yaa.. enak sih."
Mas Andi tersipu mendengar ledekanku.
Akupun melanjutkan, "Mas, memekku sama punya Mbak Sari lebih indah mana?" tanyaku sambil mengangkat kaosku dan mengangkangkan kakiku lebar-lebar so bawukkupun terpampang jelas.
"Ehh glek bagusan punyamu."
"Terus kalo toketnya montokan mana?" kali ini aku mencopot kaosku sehingga toket dan tubuhku yang montok itu telanjang tanpa sehelai benang yang menutupi.
"Aaanu.. lebih montok dan kencengan tetekmu!"
Mas Andi tampak melotot menyaksikan bodiku yang sexy. Hal itu malah membuat aku semakin terangsang.

"Sekarang giliran aku liat punya Mas Andi!"
Karena sudah sangat bernafsu aku menerkam Mas Andi. Kucopoti seluruh pakaiannya sehingga dia bugil. Aku terpesona melihat tubuh bugil Mas Andi dari dekat. Badannya agak langsing tapi sexy. kontolnya sudah mengacung tegar membuat jantungku berdebar cepat. Entah kenapa, kalo dulu ngebayangin bentuk burung cowok aja rasanya jijik tapi ternyata sekarang malah membuat darahku berdesir.
"Wah gede banget! Aku isep ya Mas!"
Tanpa menunggu persetujuannya aku langsung mengocok, menjilat dan mengulum batang kemaluannya yang gede dan panjang itu seperti yang aku tonton di BF.
"Slurp Slurp Slurpmmh! Slurp Slurp Slurp mmh."
Ternyata nikmat sekali mengisap kontol. Aku jepit kontolnya dengan kedua susuku kemudian aku gosok-gosokin, hmm nikmat banget! Mas Andi akhirnya tak kuat menahan nafsu. Didorongnya tubuh sintalku hingga terlentang lalu diterkamnya aku dengan ciuman-ciuman ganasnya. Tangannya tidak tinggal diam ikut bekerja meremas-remas kelapa gadingku.

"Ahh mmh.. yesh uuh.. enak mas"
Aku benar-benar merasakan sensasi luar biasa. Sesaat kemudian mulutnya menjilati kedua bobaku sambil sesekali diisap dengan kuat.
"Auwh geli nikmat aah ouw!"
Aku menggelinjang kegelian tapi tanganku justru menekan-nekan kepalanya agar lebih kuat lagi mengisap pentilku. Sejurus kemudian lidahnya turun ke memekku. Tangannya menyibakkan jembutku yang rimbun itu lalu membuka memekku lebar-lebar sehingga itilku menonjol keluar kemudian dijilatinya dengan rakus sambil sesekali menggigit kecil atau dihisap dengan kuat.
"Yesh.. uuhh.. enak mas.. terus!" jeritku.
"Slurp Slurp, memekmu gurih banget Ulfa mmh".
Mas Andi terus menjilati memekku sampai akhirnya aku nggak tahan lagi.
"Mas.. ayo.. masukin kontolmu.. aku nggak tahan.."

Mas Andi lalu mengambil posisi 1/2 duduk, diacungkannya kontolnya dengan gagah ke arah lubang memekku. Aku mengangkangkan kakiku lebar-lebar siap menerima serangan rudalnya. Pelan-pelan dimasukkannya batang rudal itu ke dalam memekku.
"Aauw sakit Mas pelan-pelan akh.."
Walaupun sudah basah, tapi memekku masih sangat sempit karena aku masih perawan.
"Au.. sakit"
Mas Andi tampak merem menahan nikmat, tentu saja dibandingkan Mbak Sari tempikku jauh lebih menggigit. Lalu dengan satu sentakan kuat sang rudal berhasil menancapkan diri di lubang kenikmatanku sampai menyentuh dasarnya.
"Au.. sakit.."
Aku melonjakkan pantatku karena kesakitan. Kurasakan darah hangat mengalir di pahaku, persetan! Sudah kepalang tanggung, aku ingin ngerasain nikmatnya bercinta. Sesaat kemudian Mas Andi memompa pantatnya maju mundur.
"Jrebb! Jrebb! Jrubb! Crubb!"
"Aakh! Aakh! Auw!"
Aku menjerit-jerit kesakitan, tapi lama-lama rasa perih itu berubah menjadi nikmat yang luar biasa. memekku serasa dibongkar oleh tongkat kasti yang kekar itu.
"Ooh.. lebih keras, lebih cepat"
Jerit kesakitanku berubah menjadi jerit kenikmatan. Keringat kami bercucuran menambah semangat gelora birahi kami.

Tapi Mas Andi malah mencabut kontolnya dan tersenyum padaku. Aku jadi nggak sabar lalu bangkit dan mendorongnya hingga telentang. Kakiku kukangkangkan tepat di atas kontolnya, dengan birahi yang memuncak kutancapkan batang bazooka itu ke dalam bawukku,
"Jrebb.. Ooh.." aku menjerit keenakan, lalu dengan semangat 45 aku menaik turunkan pantatku sambil sesekali aku goyangkan pinggulku.
"Ouwh.. enak banget tempikmu nggigit banget sayang.. kontolku serasa diperas"
"Uggh.. yes.. uuh.. auwww.. kontolmu juga hebaat, bawukku serasa dibor"
Aku menghujamkan pantatku berkali-kali dengan irama sangat cepat. Aku merasa semakin melayang. Bagaikan kesetanan aku menjerit-jerit seperti kesurupan. Akhirnya setelah setengah jam kami bergumul, aku merasa seluruh sel tubuhku berkumpul menjadi satu dan dan
"Aah mau orgasme Mas.."
Aku memeluk erat-erat tubuh atletisnya sampai Mas Andi merasa sesak karena desakan susuku yang montok itu.
"Kamu sudah sayang? OK sekarang giliran aku!"

Aku mencabut memekku lalu Mas Andi duduk di sofa sambil mememerkan 'tiang listriknya'. Aku bersimpuh dihadapannya dengan lututku sebagai tumpuan. Kuraih kontol besar itu, kukocok dengan lembut. Kujilati dengan sangat telaten. Makin lama makin cepat sambil sesekali aku isap dengan kuat.
"Crupp.. slurp.. mmh.."
"Oh yes.. kocok yang kuat sayang!"
Mas Andi mengerang-erang keenakan, tangannya meremas-remas rambutku dan kedua bola basket yang menggantung di dadaku. Aku semakin bernafsu mengulum. Menjilati dan mengocok kontolnya.
"Crupp crupp slurp!"
"Ooh yes.. terus sayang yes.. aku hampir keluar sayang!"
Aku semakin bersemangat ngerjain kontol big size itu. Makin lama makin cepat cepat Cepat, lalu lalu
"Croot.. croot.."
Kontolnya menyemburkan sperma banyak sekali sehingga membasahi rambut wajah, tetek dan hampir seluruh tubuhku. Aku usap dan aku jilati semua maninya sampai licin tak tersisa, lalu aku isap kontolnya dengan kuat supaya sisa maninya dapat kurasakan dan kutelan.

Akhirnya kami berdua tergeletak lemas diatas karpet dengan tubuh bugil bersimbah keringat. Malam itu kami mengulanginya hingga 4 kali dan kemudian tidur berpelukan dengan tubuh telanjang. Sungguh pengalaman yang sangat mengesankan.

E N D

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.