kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru P3 Hijab Of Daisy Bae 18Yo Sange Viral 3 PEMERSATUDOTFUN

P3 Hijab Of Daisy Bae 18Yo Sange Viral 3

Tidak ada voting
Hijab, Daisy, Bae, Sange, Viral
P3 Hijab Of Daisy Bae 18Yo Sange Viral 3
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten Hijab, Daisy, Bae, Sange, Viral yang ada pada kategori JILBAB published pada 31 Oktober 2024 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming P3 Hijab Of Daisy Bae 18Yo Sange Viral 3 secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Break, Break.., Tante pun Didapat


Sejak berada dibangku SLTA, saya mempunyai hoby merakit alat-alat elektronika, yang salah satunya adalah alat komunikasi Handheld Transceiver (HT). Setelah rampung merakit dan berhasil untuk digunakan berkomunikasi kini hari-hariku terisi dengan membuang kejenuhan melalui alat komunikasi tersebut. Sampai suatu saat ditengah malam, saya ngebrik dengan seorang wanita di channel khusus yang hanya dapat kami pergunakan berdua alias "mojok" dengan fasilitas symplex duplex. Asyik memang sehingga tak terasa sudah larut malam.
"Mah.., udah larut malam nich, masak hanya ngobrol terus tanpa tindakan?", tanyaku agak manja.
"Emang Papa mau ngapain, kita khan cuma bisa berbicara aja", balasnya di seberang sana.
"Engg maksud Papa.., ehm ssth", suaraku sengaja mendesah merayu.
"Ach Papa, dadamu menggairahkan emm apalagi pen.., auh besarnya".
"Emmh mah, buah dadamu montok, bersih dan itu.., putingnya merah jambu.., Papa ingin mengulumnya mah".
"Ini pah silakan.., ahh.., aih.., terus pah auh..".
Demikian hangatnya komunikasi ini sampai tak terasa celana dalamku basah oleh lendir kental seperti susu milk.
"Mah saya udah keluar nich, Mama udah belum?, tanyaku.
"Mamah belum apa-apa tuh pah", jawabnya.
"Gimana pah kalau besok kita KOPDA (Kopi Darat)".
"Oke dech mah, tapi dimana?
"Emm di Matahari Plasa lantai IV, tepatnya di Rumah Makan Dandaman, aku disana pakai T-shirt hitam dan celana Jeans Biru. Cari aku disana yah..".
"Oke deh,.. Lalu jam berapa?".





"Ya.., jam 10 pagi, bisa nggak?
"Pasti bisa deh.., oke sampai ketemu besok ya.., daah cup ah cheerio mam."
"Cup ah juga pah sampai besok.., cerio".

Akhirnya di pagi hari yang cerah, pagi-pagi sekali saya sudah mandi dan berpakaian rapi. Dengan menggunakan Jeep Willys bak terbuka Saya meluncur ke Matahari Plasa langsung menuju ke lantai IV. Disana saya berjalan-jalan sambil melihat-lihat ke rumah makan Dandaman dan mencari wanita berpakaian seperti apa yang dia katakan. Beberapa lama di sana, di sudut ruangan mataku terbelalak melihat sosok wanita dengan ciri-ciri yang kucari. Ternyata tubuhnya seksi dan dandanannya menunjukkan bahwa dia bukan orang sembarangan. Karena apa yang saya cari sudah ketemu dan ternyata tidak mengecewakan, maka saya langsung menghampirinya.
"Selamat pagi tante", sapaku dengan senyum ramah.
"Selamat pagi juga". jawabnya tak kalah ramahnya.
"Kenalkan nama saya Andy, tante".
"Emh nama tante Santy, Silakan duduk Ndik".
"Terima kasih tante", sambil saya mengambil tempat duduk di depannya.
"Jangan lagi panggil tante ah, panggil saja Santy. Oke?".
"Ya deh", jawabku sambil mengangguk.
Singkat cerita kami berdua ngobrol tentang kami berdua, eh ternyata memang dia bukan orang sembarangan. Dia istri pengusaha terkenal di Semarang.
"Kamu masih kuliah Ndik?
"Masih San, tapi mungkin semester ini saya ambil cuti".
"Lho kenapa?", tanya Santy.
"Yah biasa masalah biaya. Saya harus menanggung buaya hidup dan kuliahku dengan usaha sendiri. Sementara ini bisnis yang saya jalankan lagi sepi San, Jadi yah cuti dulu nggak apa-apa lah", komentarku menerangkan.
"Andhik", kata Santy sambil bergerak mendekatiku. "Ngapain harus cuti segala, emang kamu nggak punya siapa-siapa untuk dimintai bantuan?".
"Emm nggak punya San, habis semua saudaraku berada jauh dari Semarang".
"Lalu kau anggap aku ini siapa? Tanya Santy mengejutkan. "Kamu butuh uang berapa?" lanjutnya.
Saya jadi gelagapan diberondong pertanyaan oleh Santy."Em.., anu.., ehg".
"Kamu nggak usah gugup Ndik, ngomong aja kamu butuh uang berapa".
Akhirnya saya ngaku juga "Anu San dua juta".
Setelah saya ngomong begitu, Santy langsung membuka tas kecilnya dan brak.., uang dua juta sudah di atas meja di depanku.
"San.., engh"
"Ala.., nggak usah basa-basi, ambil saja Ndik"' Kata Santy tahu apa yang sedang saya pikirkan. Lalu gimana saya harus mengembalikannya San. Nanti gampanglah sekarang ayo habiskan makannya.

Setelah makanan di depan meja habis kusantap, Santy langsung membayarnya dan kami beranjak pergi.
"Kita mau kemana San", tanyaku.
"Kamu naik apa Ndik?" tanya Santy.
"Itu naik gerobak antik", kataku sambil menunjuk mobilku.
"Eng kalau begitu, kita naik mobilku saja", kata Santy. "Sementara biar mobilmu disini dulu, Oke?".
"Oke", kataku sambil naik ke mobil Santy.
Dalam pikiranku pasti Santy akan mengajakku ke hotel dan.., ternyata mampir dulu ke rumahnya. Dirumah mewah itu hanya ada perkakas Lux dan Interior yang sangat indah. Halaman luas dengan taman yang indah juga.
"San.., kenapa rumah kamu sepi?".
"Iya memang hanya ada aku dan suamiku yang sering dinas keluar kota. Maklum sibuk dengan bisnisnya".

Akhirnya di ruang tamu kami ngobrol sambil nonton VCD yang telah di on kan oleh Santy. Sebuah CD karaoke dengan background seorang artis yang sensual dengan memamerkan tubuhnya yang menggiurkan. Tangan Santy tidak terasa meraba-raba tangan dan tubuhku. Kulirik buah dadanya yang menyembul ingin keluar dari kaos "you can see" nya. Tanpa ragu saya juga membalas gerakan-gerakan Santy. Semakin dalam semakin asyik saja dan tidak terasa saya dan Santy telah telanjang bulat di sofa ruang tamu."Engh.., ah.., Ndik", jerit Santy saat kujilati liang kewanitaannya sambil kuremas putingnya.
"Terus Ndik.., augh.., nikmatnya augh.., Ndik aku nggak kuat".
Langsung saja kontolku, saya masukkan ke liang senggamanya dan kali ini jeritan Santy semakin keras "Augh.., Andhik.., gila kamu.., terus Ndik..". Dan akhirnya cret.., creett.. saya puas dan Santy pun demikian.

Akhirnya pengalaman ini terbawa hingga saya tamat kuliah dengan biaya seluruhnya ditanggung oleh Santy. Kini saya sudah punya rumah, mobil, hand phone dan pekerjaan yang semua berasal dari Santy. Kini Santy telah tiada karena sakit jantung.
Mohon maaf Santy, semoga Tuhan mengampuni dosa kita berdua.

TAMAT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.