kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru P3 Pacar Hijab 18Yo Sange Sepong Entot 3 PEMERSATUDOTFUN

P3 Pacar Hijab 18Yo Sange Sepong Entot 3

Tidak ada voting
Pacar, Hijab, Sange, Sepong, Entot
P3 Pacar Hijab 18Yo Sange Sepong Entot 3
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten Pacar, Hijab, Sange, Sepong, Entot yang ada pada kategori JILBAB published pada 8 Desember 2024 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming P3 Pacar Hijab 18Yo Sange Sepong Entot 3 secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Kecelakaan Membawa Kenikmatan


Ini adalah cerita sex-ku yang asyik. Namaku Joko (samaran), tinggiku 171 cm, berat ideal. Akumemiliki wajah yang ganteng dan kontol yang lumayan untuk membuat cewek tegang dan lemas. Aku mempunyai daya sex yang kuat sekali, sering aku melakukan onani dengan dengan nonton BF dan berkhayal tubuh sintal dan seksi, lalu memasukkan kontolku ke memek cewek. Aku sering nonton BF dan diiringi meremas-remas kontol sampai aku tegang dan keluar sperma. Ini biasanya aku lakukan sampai tiga kali dalam satu kali nonton BF. Aku suka susu cewek yang besar dan kenyal. Aku paling suka kalau bermain sex dengan posisi aku di bawah dan cewek yang memainkan memeknya di atas tubuhku sambil melihat pantat besar dan mulus yang naik turun dan bergoyang.

Cerita ini bermula dari kecelakaan kecil yang menimpaku. Seperti biasa, sore hari aku menyempati jalan-jalan dengan motor kesayanganku, dengan memakai jeans dan jaket kesayanganku, dengan kecepatan yang tidak begitu cepat. Aku lihat ke kanan dan ke kiri, tiba tiba ada motordari belakang dengan kecepatan tinggi menyerempetku. Sekilas aku kaget dan berusaha minggir, tapi sial aku malah jatuh karena tepi jalan itu ada batu batu kecil yang menyebabkan ban motorku tergelincir dan akhirnya aku tertimpa motor dan yang menyerempetku tadi langsung tancapgas (kabur)! Setelah itu aku berusaha bangun dengan pertolongan orang orang di sekitar situ. Aku terluka di bagian kaki (paha atas, lengan atas dan dada), sebenarnya luka ini tidak begitu serius bagiku, tapi aku kagum sekali dengan pertolongan orang-orang di sekitar situ yang penuh simpatik.

Setelah beberapa detik kejadian itu, aku langsung dibawa ke dalam sebuah rumah dekat kejadian. Ya, seperti biasa menghindari campur tangan polisi. Setelah aku dimasukkan di dalam sebuah rumah dan motorku di depan rumah itu, aku disuruh duduk oleh seorang cewek yang ternyata pemilik rumah itu. "Adik duduk aja di sini, biar ibu ambilin obat ya.." kata cewek itu dan segera masuk ke dalam kamarnya yang letaknya di depanku. Perkiraanku cewek ini umurnya sekitar 36, meskipun umurnya ya.. cukup tua sih. Tapi cewek ini bodinya oke sekali deh, tingginya sekitar 165 cm susu yang montok berukuran sekitar 36B dan masih terangkat dengan menggunakan kaos yang longgar dan pantat yang besar sekali karena pada waktu itu dia pakai rok pendek sampai lutut dan kelihatan betis yang mulus dengan ditumbuhi rambut halus. Aku sempat berkhayal untuk memegang pantatnya yang besar sekali, kuremas-remas sambil memasukkan jariku ke lubangkenikmatannya.

Setelah beberapa menit dia mencari obat merah di kamarnya, dia memanggil anaknya, "Sri.. Sri..ambilin minum tuh.. buat Mas-nya!" ternyata dia punya anak perempuan yang namanya Sri, umurnya sekitar 17 tahun. Setelah berhasil menemukan obat merah, lalu menghampiriku,
"Wah.. ini lukanya parah sekali Dik.." sambil membuka tutup obat merah.
"Ah.. nggak kok Bu.. biasa aja kok," kataku sambil memperhatikan susunya yang montok tergelantung itu.
"Nama Adik siapa?" tanya ibu itu sambil meneteskan obat merah di lengan atasku.
"Joko Bu, aduh pedih sekali.. pelan-pelan Bu..!"
"Maaf ya.. Dik Joko, oh ya nama ibu Neneng," katanya sambil meneteskan ulang obat itu di lengan atasku.
Dan tidak disengaja susu Neneng itu menyenggol sikuku."Oh.. maaf Bu.. tidak sengaja," tanyaku sambil melihat susu Neneng yang membuat kontolku agak tegang.
Dia hanya tersenyum dan tertawa kecil.





"Lho.. Dik Joko yang kena yang mana lagi, kelihatannya celana kamu sobek tuh.." katanya sambil memegang celanaku yang sobek itu.
"Ya.. Bu itu di bagian paha atas dan di dada ini," sambil membuka sedikit kaos yang kupakai.

"Yang ini harus diobati loh, entar kalau tidak cepet diobati berbahaya, kaki kamu bisa di luruskan nggak?" kata Bu Neneng.
"Agak linu Bu.. karena bagian paha sih.." kataku sambil mencari kesempatan melihat susu.
Pada waktu itu tepat dudukku tidak memungkinkan aku meluruskan kakiku.
"Ya.. sudah ke kamar Ibu dulu situ berbaring biar kakimu bisa diluruskan," kata Bu Neneng sambil membantuku berdiri dan berjalan.
"Ya.. Bu.. tapi..?" tanyaku ragu.
Nanti disangka macam-macam, tapi memang niatku untuk berusaha nge-sex sama Bu Neneng yang montok itu.
"Tapi apa, oh.. kamu malu ya.. nyantai aja kamu kan teluka dan perlu pengobatan, sudah masuk ayo Ibu bantu!" sambil melingkarkan tangan kanan di pundak Bu Neneng aku berjalan.
Dan tidak disengaja waktu berjalan, jari-jariku menyentuh permukaan susu montok Bu Neneng tapi aku tidak merubahnya, malah kugesek-gesekkan dengan pelan-pelan agar tidak ketahuan kalau disengaja, terasa puting susu Bu Neneng yang kenyal menyebabkan kontolku tegang. Dan sampailah di tempat tidur Bu Neneng.

"Sudah Dik Joko, mana yang luka lagi?" sambil duduk di sampingku dan membelakangiku sementara aku terlentang, otomatis tanganku menempel di paha mulus Bu Neneng.
"Di dada sini Bu," kataku sambil membuka ke atas kaosku agar kelihatan lukanya.
"Ya.. sudah dilepas dulu kaosnya, entar kalau kena obat ini kan jadi merah," katanya basa-basi.
Aku langsung buka kaosku, dan sekarang aku telanjang dada.
"Nah gini kan bisa leluasa mengobati kamu," sambil mendekat ke dadaku, dan otomatis aku melihat dengan jelas susu Bu Neneng tergelantung dan ditutupi oleh BH yang tidak muat menampung besarnya susu Bu Neneng dan tanganku makin kurapatkan ke paha dan sekarang sudah di ataspaha mulus Bu Neneng. Dan pada waktu Bu Neneng meneteskan obat, aku terasa pedih dan dengan refleks tanganku terangkat sehingga menyenggol susu Bu Neneng dan rok mini Bu Neneng terangkat ke atas, terlihat paha yang mulus itu.
"Maaf ya.. Bu, Joko tidak sengaja kok," pintaku sambil menurunkan tanganku ke paha Bu Neneng yang mulus dan putih itu.
"Ya.. tidak apa-apa kok," sambil meneruskan meneteskan lagi di bagian dadaku yang luka.

Sekarang dia agak ke atas dan membungkukkan dirinya, otomatis susu yang montok itu dekat sekali dengan wajahku itu. Aku tidak tahu ini disengaja atau tidak, tapi buatku disengaja atau tidak tetap saja membuat kontolku makin tegang. Lama-lama kok posisi Bu Neneng makin membungkuk dan sampai suatu saat susunya tersentuh dengan mulutku. Wah, terasa kenyal dan empuk, aku tidak diam saja, aku berusaha pelan-pelan menggeser tanganku yang di paha mulus Bu Neneng itu, pelan dan pelan karena aku takut Bu Neneng marah karena ulahku ini. Dengan nafsu yang kutahan, aku gerak-gerakkan tanganku. Waduh.. paha orang ini mulus sekali, batinku sambil merasakan kontol yang menegang kepingin lepas dari sangkarnya (CD-ku), dan sampailah aku di pangkal paha Bu Neneng itu dan menyentuh CD Bu Neneng yang kelihatan memakai CD warna hijau kembang dan kepalaku bergerak ke kanan dan ke kiri untuk menggesek susu Bu Neneng (pelan-pelan), dan sesekali kujilat halus susu montok itu, waktu itu Bu Neneng diam saja dan terus mengobati dadaku yang luka tapi nafas Bu Neneng tidak bisa disembunyikan, sering dia menarik nafas panjang untuk menahan nafsunya.

"Sudah nihh.. Semua luka kamu di dada sudah diobati, sekarang mana lagi yang terluka?" sambil melihatku dan membiarkan tanganku di pahanya yang mulus itu."Itu Bu.. di paha atas," jawabku sambil menunjukkan tempat yang luka."Wow.. Ya ini harus dibuka Dik Joko, kalau tidak dibuka dimana ibu bisa mengobati apalagi kamu pakai jeans yang ketat.. ya sudah dicopot aja!" jawab Bu Neneng sambil melihat dengan dekat luka dari luar celanaku dan sesekali lihat kontolku yang sudah tegang dari tadi.
"Bu.. bisa bantuin copot celanaku, aku tidak bisa copot sendiri Bu, kan tanganku luka," alasanku agar Bu Neneng bisa lihat kontolku dari dekat.

Tiba-tiba Sri datang dengan membawa air putih.
"Bu ini airnya.."
"Ya.. sudah sekarang kamu keluar, e.. jangan lupa tutup pintunya, ibu mau obati Mas Joko dulu!"
Wah ini kesempatanku untuk melampiaskan sex-ku. Setelah itu Bu Neneng mulai membuka resleting celanaku dan membuka bagian atas dan aku mengangkat sedikit pinggulku supaya Bu Neneng mudah melepas celanaku. Saat membuka celanaku, posisi Bu Neneng membungkuk sehingga mulutnya dekat dengan kontolku yang tegang, dan aku sengaja mengangkat pinggul yang lebih tinggi dan tersembullah kontolku dan mulut Bu Neneng.. "Sorry Bu.. tak sengaja," mulai saat itu kontolku mulai tegang sekali karena cara Bu Neneng membuka celanaku sangat merangsang kontolku.

Sambil sedikit menungging dan menggerakkan sedikit pantat yang besar itu, Bu Neneng melepas celana jeans-ku (apa ini usaha Bu Neneng untuk merangsang nafsuku), dan akhirnya aku sekarang tinggal pakai CD. Dan mulailah Bu Neneng mengobati paha atasku dengan posisi nungging membelakangiku dan sedikit siku tangannya menyentuh kontol yang sudah tegang. Sesekali BuNeneng melihat kontolku dan menggesek-gesekkan sikunya di kontolku itu. Dengan melihat gelagat Bu Neneng ini yang memberi peluang padaku, aku tidak diam aja. Dengan melihat pantat yang besar menghadap kepadaku, tanganku mulai sedikit meremas-remas dan mengelus betis lalu menuju ke atas paha yang mulus dan akhirnya aku sampai ke paling atas (pantat mulus Bu Neneng) dan aku nekat mengangkat rok mini Bu Neneng ke atas sehingga sekarang terlihat pantat Bu Neneng yang mulusitu dengan ditutupi CD yang menyelepit di belahan pantat.

Aku mulai mengelus-elus, dan sesekali menarik CD Bu Neneng dan ternyata sudah basah dari tadi.Lalu aku memainkan jariku di permukaan memek yang tertutup CD itu, Bu Neneng mungkin sudah tahu gelagatku itu sehingga dia merenggangkan kedua pahanya, jadi sekarang terlihat jelas CD Bu Neneng yang basah. Sekarang aku memberanikan diri untuk melihat secara langsung memek Bu Neneng yang kelihatan sudah tidak sabar untuk dimasuki rudalku yang sudah tegak berdiri. Akumulai menggeser CD Bu Neneng ke kiri dan kelihatan dengan jelas memek Bu Neneng yang sudah memerah itu. Lalu aku perlahan-lahan menggesek-gesekkan jariku di permukaan memek Bu Neneng dan dengan reaksi itu nafas Bu Neneng mulai tak beraturan, "Eeehh.. ahh.. ohh hemm.." dan sekarang aku memasukkan jari tengahku ke lubang kenikmatan Bu Neneng dengan pasti dan kukocok dan terus kukocok dengan pelan-pelan dan lama-lama semakin cepat dan.. "Ah.. oh yes te.. rus.. please.. ah.. ohe.. lebih dalam.. Jook.. " Bu Neneng mulai membuang obat merah itu dan sekarang tidak mengobati lukaku lagi malah sekarang dia sudah mulai mengocok dan meremas dengan kuat kontolku.

Aku kurang puas dengan posisi ini, aku mulai mengangkat salah satu kaki Bu Neneng ke sampingku dan sekarang posisi 69 yang kudapat, dan memek Bu Neneng tepat di depan mulutku. Aku mulai menjilat itilnya, dan kusedot kecil dan kupermainkan pinggir memek Bu Neneng dengan lidahku yang indah itu. "Oh.. ya.. enak sekali hisapanmu Jok.. Oh aughh ahh yes.. terus!" dan aku mulai memasukkan lidahku ke dalam lubang yang basah itu dan terasa asin tapi gurih.
"Oh.. ah.. terus.. kontol kamu tegang sekali Joko.."
"Ya.. Bu jilat.. jilat dong..!"
Tanpa banyak kata Bu Neneng terus melumat habis kontolku.
"Oh.. ya.. ya.. terus yang keras lagi..!"
Bu Neneng memang lihai dalam hal oral, tidak satu bagian pun dari kontolku yang terlewatkan dari lidah birahi Bu Neneng. Telur kontolku terlahap juga dengan mulut binalnya. Bu Neneng tidak puas sampai di situ, sekarang dia mengangkat pantatku lebih tunggi dan kelihatan jelas lubang anusku dan sekarang mempermainkan lidahnya di lubang anusku. Oh, terasa geli bercampur nikmat sampai ujung rambut, pada waktu itu juga Bu Neneng tidak kuat menahan nikmat yang dia rasakan, dan aku tahu kalau Bu Neneng mau orgasme yang pertama kalinya, aku mempercepat gerakan lidahku diitilnya, dan mempercepat kocokkan jariku di memeknya dan akhirnya.. "Jo.. ah ye.. yea.. aku tidak tahan Jok.. a.. ku.. ke.. luaar.." dan "Serr.. serr.." terasa semprotan kuat dari memek Bu Neneng kena jariku.

Cairan putih kental yang keluar dari memek Bu Neneng kusedot habis sampai bersih cairan kenikmatan Bu Neneng tersebut. Dia sekarang tergeletak lemas di sampingku.
"Bu Neneng masih kuat? Apa cukup saja Bu?" tanyaku disamping memelintir puting susunya yangkuharapkan sex Bu Neneng kembali lagi dan terangsang.
"Ah.. kamu jantan sekali Jok! Aku tidak nyangka kamu kuat sekali, kamu belum keluar?" tanya Bu Neneng sambil mengocok halus kemaluanku yang masih tegang itu.
"Belum Bu! mau lagi atau.."
Belum aku berhenti ngomong Bu Neneng mulai memasukkan kontolku ke mulutnya dan dijilat, disedot dan dikocok, sedangkan aku di pinggir tempat tidur dan Bu Neneng di atas tempat tidur denganposisi nungging, dan aku tetap meremas-remas dan sesekali kupelintir-pelintir puting Bu Neneng itu.

"Aah.. terus Bu..! lebih dalam Bu..! yes hemm Aah.. sesstt aahh.."
"Jok.. masukin aja ya.. aku pingin ngerasain kontol kamu ini,"
Lalu aku memutarkan tubuh Bu Neneng dengan posisi nungging dan aku mulai mengarahkan kontolku ke lubang Bu Neneng tapi aku tidak langsung memasukkan kontolku, kugesek-gesek dulu ke permukaan memek Bu Neneng.
"Ah.. ya.. masukkan Jok.. cepet aku tidak tahan nih.. oh.. ce.. pet!"
Aku langsung memasukkan ke lubang Bu Neneng.
"Bless.. slepp.."
"Ah.. ye.." erang Bu Neneng menerima serangan batang kemaluanku.Aku mulai memajukan dan memundurkan kontolku dengan pelan tapi pasti dan sekarang aku tambah frekuensi kecepatan kocokanku.
"Ah.. ya.. kontol kamu.. hebat Jok.. keras, te.. rus.. oh.. sst.. ah.."

Aku semakin terangsang dengan erangan Bu Neneng yang menggeliat-liat seperti cacing kebakar. Aku angkat kaki kanannya untuk mempermudah jelajah kontolku untuk sampai ke rahimnya dan makin mempercepat kocokanku.
"Oh ya.. aughh.. sstt teruss.. jangan ber.. henti.. ah.. ke.. rass.. Joko.. hebat.."
Dan akhirnya,
"Jok.. lebih cepet..! aku mau ke.. luar.. aku.. tidak.. oh.. ye.. tahan.. la.. gi.. ah.. oh shh.."
Dan akhirnya dia menyemprotkan cairan kenikmatannya, "Serr.. serr.." terasa ujung kontolku disemprot dengan cairan hangat yang kental. Sekarang Bu Neneng tergulai lemas di hadapanku. Aku memperhatikan tubuh Bu Neneng yang montok dengan susu yang besar, dengan telanjang bulat tanpa sehelai benang pun.

Aku tetap mengocok sendiri kontolku biar tetap tegang, dan aku mulai tidak kuat, mungkin ini waktunya aku untuk mengakhiri permainan sex-ku.
"Bu.. permisi, aku mau mengakhiri tugasku ini.."
Dengan mengangkat tubuh Bu Neneng ke pinggir tempat tidur, dan membuka lebar-lebar paha Bu Neneng sehingga terpampang memek Bu Neneng yang masih basah dengan cairan kenikmatannya, aku mulai memasukkan kontol dan mengocoknya.
"Ah.. kau nakal ya.. Jok.. aughh hemm.. terus Jok.."
Aku dengan semangat "45" kukocok habis memek Bu Neneng dengan menggesek-gesek itilnya dengan jari jempolku untuk mempercepat dia untuk orgasme ketiga kalinya, dan..
"Bu.. aku mau ke.. luar.. ah.. ye.. di.. mana.. ini.. dalam atau di luar.. oh ye!" sambil mempercepat kocokan jari dan kontolku.
"Ya.. aku juga Joko.. uh.. uh.. hemm.. sstt.. kita.. barengan di dalam.. oh ye.."

Bu Neneng tidak kuat lagi ngomong kecuali merem-melek tahan nafsu, dan akhirnya aku keluar di dalam memek Bu Neneng, "Crott.. crott.." sampai lima kali semprotan dan dibarengi dengan erangan dan getaran tubuh Bu Neneng, "Oh.. yak.. yes.. hemm.." Lalu kucabut kontolku dan kupukul-pukulkan di permukaan memek Bu Neneng dengan reaksi Bu Neneng mengangkat tubuhnya akibat memeknya kupukul dengan kontolku.
"Bu Neneng hebat sekali deh, makasih ya Bu.."
"Kamu juga hebat banget Joko.. Ibu sampai kualahan menghadapi kontol kamu yang tegap ini. Wah.. kontol kamu ini harus dibersihkan dulu ya.."
Dia langsung mengarahkan kontolku ke mulutnya dan dilahap langsung dan dikocok-kocok habis.
"Wow.. oh.. ye.. teruus.. yess.. sseesstt ahh ya.."
Ini membuatku tegang lagi, dan Bu Neneng tak henti-hentinya mengocok dan mengulum kontolku yang tegang sekali.

"Bu.. stop.. augghh he.. stoop aku.. tak.. tahan.."
Dan..
"Croot.. croott.."
Kukeluarkan spermaku untuk kedua kalinya di wajah Bu Neneng, dan aku tergeletak lemas di atas susu Bu Neneng.
"Nah.. sekarang kan Bu Neneng tidak kalah banget toh.. ya.. dua-tiga lah..!"
"Makasih ya.. Jok.. kamu hebat dalam permainan sex, kapan-kapan kita lagi ya.. sudah kamu tidur dulu deh!"
Lalu aku tertidur sampai malam, dan sebelum aku pulang ke kost-ku, sempat Bu Neneng minta untuk oral sekali lagi.

Itulah salah satu pengalamanku tentang sex. Bagi para cewek-cewek yang membutuhkan penyaluran sex yang aman dari penyakit apapun, aku siap melayani anda (oral, konvesional dan unkonvesional, dan lain-lain). Anda tidak akan rugi dengan sex yang yang aman dariku, hubungi aku di e-mailku, pasti kubalas. Yang jelas ya, yang pasti harus cewek tulen. Sampai jumpa dengan pengalaman sex yang paling aman dari penyakit apapun dariku. See you!

TAMAT


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.