kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru P42 Hijab Jilbab Toket Brutal Puting Hitam 18Yo Pemersatu Fun 42 PEMERSATUDOTFUN

P42 Hijab Jilbab Toket Brutal Puting Hitam 18Yo Pemersatu Fun 42

Tidak ada voting
Hijab, Jilbab, Toket, Brutal, Puting, Hitam, Pemersatu, Fun
P42 Hijab Jilbab Toket Brutal Puting Hitam 18Yo Pemersatu Fun 42
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten Hijab, Jilbab, Toket, Brutal, Puting, Hitam, Pemersatu, Fun yang ada pada kategori JILBAB published pada 1 Februari 2024 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming P42 Hijab Jilbab Toket Brutal Puting Hitam 18Yo Pemersatu Fun 42 secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Tukang Lulur Istriku


Kring.., kring..!, Telepon di ruang kerjaku berdering. "Hallo, pap. Mamah pulangnya agak malam, Istri pemilik usaha ini, minta di temani jalan." Dan bla-bla-bla, istriku ngoceh terus. Tapi yang penting buatku, katanya dia tidak enak dan kasihan sama Bu Eka (tukang lulur). Daripada ngebatalin, ya udah.., akhirnya aku yang menggantikan istriku luluran.

Jam 04.00 sore aku sampai di rumah. Rupanya Bu Eka belum datang. Jadi aku sempat makan sedikit. Belum habis makanannya, Bu Eka sudah berada di muka pintu gerbang. Karena sudah biasa, dia langsung masuk dan membereskan kamar olah raga (biasanya di pakai istriku untuk senam dan luluran). Sebelumnya pembantuku, Ning namanya sudah aku beritahu, kalau istriku tidak luluran, yang luluran aku. Sambil membawa air putih, pembantuku menyampaikan, kalau Bu Eka sudah menungguku untuk luluran.

"Sore Bu..", sapaku sambil membuka baju dan celana panjang. Tinggal memakai celana dalam saja. Mestinya seperti istriku, kalau luluran tidak memakai apa-apa. Tetapi karena aku cowok dan baru kali ini luluran, tidak enak juga rasanya, kalau ikutan polos. Bisa dibilang baru kali ini aku ngobrol banyak dengan Bu Eka. Katanya, dia sudah lama menjadi tukang lulur. Kira-kira 10 tahun dan menjadi tulang punggung keluarga. Dia bercerai dengan suaminya sudah 5 tahunan dengan menanggung 2 anak remaja. Sambil tiduran (karena di lulur), aku perhatikan Bu Eka. Umurnya kira-kira 45 thn. Kulitnya putih (turunan chinese), tingginya kira-kira 165 cm, beratnya 60 kg, dan berwajah menarik. Sekali-kali Bu Eka menunduk, sambil menggosok badanku dengan lulur, wah.., tangan Bu Eka ini termasuk lembut juga. Mungkin karena tiap hari ngelulurin, jadi lembut kali. Aku benar-benar tidak menyangka kalau Bu Eka memiliki toket yang besar. BH-nya berukuran kira-kira 38D. Sampai-sampai brung di bawah pusarku bergetar, terangsang. Ingin rasanya memasukkannya ke dalam lubang kemaluan Bu Eka. Tapi aku tidak mempunyai keberanian untik itu, takut ketahuan istri, bisa gawat! Sambil nyoba-nyoba aku pancing-pancing Bu Eka.

"Bu.., pernah nggak ngelulur laki-laki?", sambil bertanya aku sibakkan celana dalam. Maksudnya supaya dia ngelulur juga selangkaanku.
"Sering Pak, Malah ada anak remaja, beberapa langganan saya suaminya juga sering luluran".
"Nggak malu Bu? Kalau sampe ada yang buka celana, trus ibu pasti liat barang terlarang khan?", Coba-coba kupancing dia. Nah.., kelihatannya dia sudah mulai terbawa suasana hot.
Sambil ketawa dia bilang, "Ya.., nggak dong Pak, khan ngeliat aja, nggak di apain, paling dipegang aja". Nah.., feelingku mulai merasa ini bisa dimainkan juga. Pikiran kotorku mulai beraksi.
"Kalau gitu, saya buka celana dalamnya ya.., bu? Biar bisa di lulur di selangkangan, kan dakinya banyak di situ". Tanpa banyak ba.., bi.., bu.., celana dalam kulepas, kini aku bugil di depan Bu Eka, dengan kontolku yang mendongak ke atas. Berdiri tegak dengan jantannya. Kulihat ekspresi mukanya sedikit, entah kaget atau takjub, melihat kontolku yang besar dan panjang.

"Lho.., kog? Udah gede.., Pak, adik kecilnya" katanya, tapi matanya tetap tidak berkedip memandang kontolku. Mulai terbakar birahinya.
"Wah.., ini sih belum apa-apa Bu, kalo dipanasi bisa tambah greng lho?, kataku sambil tangannya kupegang dan aku letakkan di atas kontolku. Tapi Bu Eka bukannya mengelak, malah tangannya mulai memain-mainkan kontolku. Gila.., acara lulurannya jadi berubah..! Tangan Bu Eka benar-benar lembut dan halus. Di mainkannya kemaluanku dengan mesranya. Diremeess, diusap-usap, sedikit kocokan.., membuat kepala kontolku kian membesar. Kulihat juga Bu Eka makin terangsang.






"Aah.., mhemm..", Tidak kusia-siakan kesempatan ini, kulepas tangannya dari kontolku, langsung kumasukkan ke mulut Bu Eka. Bibir seksinya mencium dan mulai mengulum kontolku, "Whoom.., oopp.., whoomm.., whoop.., oopp!" Bunyi mulutnya tatkala mengocok kontolku.
"Besar sekali.. Pak, sampe nggak muat ke mulut saya", Sambil senyum Bu Eka kembali beraksi. Masuk.., keluar.., maju.., mundur.., kontolku masuk ke mulut Bu Eka.
"Uuhh.., oohh.., nikmat skali.., Bu.., trus.., Bu.., aduh.., nggak tahan saya!"

Aku benar-benar merasakan kenikmatan. Aku tahan spermaku yang mau keluar, aku ingin keluar di dalam lubang memekn Bu Eka. Sambil aku tahan, Bu Eka makin menjadi-jadi memainkan kontolku di mulutnya. Mulai aku buka bajunya, kupegang toketnya yang besar, kuremas dengan lembut, Bu Eka tambah terangsang. Dari rintihan kecilnya, aku tahu, dia sudah dibawah kendaliku. Aku maki bernafsu.., dengan bangun pelan-pelan, kulepas bajunya sambil bibirnya dan big boobnya kucium, aku dan Bu Eka seperti lepas kendali.., saling cium.., peluk. Badanku yang masih berisi lulur menambah hangatnya pergumulan. Toketnya yang besar menempel di badanku. Bergetar nafsuku.

"aah.." Bu Eka sedikit mengerang, sewaktu toketnya kucium dan kugigit-gigit. Posisinya sekarang di bawah, telentang! Dari toketnya kutelusuri (aku jilati) perutnya "cup.., csrut..", lidahku mulai bermain. Semua detial toketnya kucium, kujilati.., meluncur ke bawah, perutnya.., ke bawah lagi.., waah.., luar biasa.., bau badan Bu Eka begitu harum. Tinggal selangkah lagi lidahku bermain, hingga kutemukan bulu-bulu halusnya yang menyembul dari celana dalamnya. Sedikit usaha terlepas sudah celana dalamnya. Kelihatan bulu-bulu hitam menyembul makin lebat. Aku melongok ke bawahnya, bulu-bulu hitamnya kusibakkan.., terlihat lubang kenikmatan yang berwarna merah muda menantang. Aku tidak tahan! Kujilati semuanya.., bulu-bulunya.., clitorisnya.., lubang memeknya. Sisi-sisi memek Bu Eka memang sedikit keluar, aku hisap, "Sruup.., cuupp.." semuanya!

"Aahh.., Oooh.., aduh nggak tahan.., Pak..!" Erangannya menambah nafsu liarku, tidak henti-hentinya kujilati memeknya dan clitorisnya aku kulum, kugigit-gigit kecil, sampai akhirnya, "aah.., aduh.., saya keluar..", sambil berusaha duduk menghadap ke arahku. Akupun langsung berdiri. Kuarahkan kontolku ke arah bibirnya, "Slup.., mhom..", dikulumnya sekali lagi kontolku.
"Oooh.., bagus Bu.., trus masukin semuanya.., hisaap.., Bu.." kulumannya membuatku semakin mabuk kepayang. Dari ujung kontol hingga ke biji pelerku semua bersih.., dihisep.., dikulum.., masuk.., keluar, "oohh.." Karena kita sudah makin memuncak, aku tarik kontolku, kucium Bu Eka sambil tiduran, kakinya menjulur ke bawah tempat tidur. Pahanya kubuka, lubang kenikmatannya sedikit terbuka.

Pelan tapi pasti kontolku mulai masuk, "Bleep..", sedikit basah.., Sreet.., bleep.., kontolku maju mundur menembus lubang kenikmatan Bu Eka. Semakin lama semakin dalam aku benamkan kontolku, hingga menembus bagian dalamnya.., cairan Bu Eka makin banyak keluar.

"Oohh.., saya keluar.., pak!", Sambil badannya mengelinjang orgasme. Aku benar-benar seperti kuda liar, lepas kendali. Aku suruh Bu Eka nungging, lubang pantatnya kelihatan jelas, aku gosok-gosokan kontolku di lubang duburnya, sambil kontolku turun ke bawah mencari lubang kenikmatan Bu Eka. Kuintip lubang memeknya, gila! Bagaikan sumur dalam yang tidak ada ujungnya.
"aahh.., aduh.., Pak..? Bu Eka menjerit kecil. "Sreet.., bleep.., kontolku masuk ke lubang memeknya. Lalu kupompa Bu Eka.., "Bleepp.., sreet..", bunyi kontolku dan memek Bu Eka, bersatu padu.
"Aahh.., oohh.., keluar.., Bu..!" Bersamaan dengan air maniku keluar, Bu Eka juga mengerang, "aahh..". Croot.., crot! air maniku keluar dari dalam lubang Bu Eka. Hangat.., kontolku masih terbenam. Terasa disedot. Bu Eka sengaja memainkan lubangnya, sambil berbalik memciumiku, kupeluk Bu Eka, Mesra!

Jam 09.00 malam istriku sampai di rumah, diantar sopir kantornya. Panjang lebar dia cerita tentang kegiatannya dengan ibu pemilik perusahaan. Sambil muji badanku, "tambah putih dan bersih lho.., Pap..? Pinter ya.., Bu eka ngelulur." Aku hanya mengangguk saja, no comment! Padahal dalam hati, pikiranku melayang membayangkan lubang Bu Eka!

TAMAT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.