kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru P58 Hijab Jilbab Toket Brutal Puting Hitam 18Yo Pemersatu Fun 58 PEMERSATUDOTFUN

P58 Hijab Jilbab Toket Brutal Puting Hitam 18Yo Pemersatu Fun 58

Tidak ada voting
Hijab, Jilbab, Toket, Brutal, Puting, Hitam, Pemersatu, Fun
P58 Hijab Jilbab Toket Brutal Puting Hitam 18Yo Pemersatu Fun 58
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten Hijab, Jilbab, Toket, Brutal, Puting, Hitam, Pemersatu, Fun yang ada pada kategori JILBAB published pada 1 Februari 2024 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming P58 Hijab Jilbab Toket Brutal Puting Hitam 18Yo Pemersatu Fun 58 secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Gelinjang Teman Sekantor


Sebut saja namaku By. Aku bekerja di sebuah perusahaan di kawasan segitiga emas di Jakarta. Sebagai seorang supervisor, aku sering melakukan perjalanan ke luar kota untuk mengunjungi klien maupun mengontrol penjualan. Nah, suatu hari aku kebetulan mendapat ijin untuk masuk siang karena pada malam sebelumnya aku bertugas di luar kota.

Sekitar jam 10.00, pintu kamar kosku diketuk oleh Bi Minah (penjaga kos). "Mas, ada tamu", panggil Bi Minah dari balik pintu. Dengan malas-malasan aku beranjak dari tempat tidurku dan membuka pintu. Eh.., di belakang Bi Minah berdiri Ati, teman sekantorku. Memang, dia berugas di bagian pemasaran sehingga bisa dengan leluasa keluar kantor.

Setelah Bi Minah pergi, aku menyilakannya masuk.
"Ada apa nih?", tanyaku sambil mengucek-ucek mata. Maklum, kemarin malam aku sampai di Jakarta sekitar pukul 02.00 dinihari.
"Nggak, mau main aja", jawabnya sambil tersenyum.
Setelah ngobrol ngalor-ngidul tentang suasana kantor, aku minta ijin untuk mandi.

Sewaktu di kamar mandi, aku terus berpikir ada apa kok tiba-tiba dia datang ke kosku. Selama ini aku hanya mengenalnya sepintas dan itu pun hanya basa-basi. Bukannya sombong, tapi dia bukan anak buahku langsung. Jadi, memang jarang bertemu. Tapi, jujur saja, Ati tergolong cantik. Dengan kulitnya yang putih, gigi yang teratur rapi, plus rambut hitamnya yang sebahu, siapa pun akan mengakui kecantikannya. Belum lagi dada dan pantatnya yang memang aduhai.

Usai mandi, aku bergegas kembali ke kamar. Ternyata, dia sudah duduk di tempat tidurku sambil membaca majalah. Pikiran kotorku segera bekerja, "Pasti ada maunya nih". Dengan alasan akan mengambil baju yang tergantung di balik pintu, aku menutup pintu dan menguncinya. Sedetik kemudian, aku menemaninya duduk di ranjang.

Sambil ngobrol, dengan perlahan wajahku kudekatkan ke wajahnya. Dia hanya diam saja dan tidak mencoba menghindar. Langsung saja kulumat bibirnya dan ternyata responnya sangat mengejutkan. Ati membalas ciumanku dengan bernafsu dan bibirnya makin terbuka saat lidahku bermain di mulutnya. Cukup lama juga kami berpagutan, dan jelas burungku sudah berontak hendak keluar dari sarangnya. Saat kami berciuman, dia membisikkan bahwa dia sayang padaku.






Sambil lidahku menuruni lehernya yang jenjang dan wangi, tanganku segera meraba dadanya yang kenyal. Dia menggelinjang saat tanganku meremas buah dadanya yang berada di balik blouse putihnya. Dengan lembut kulepaskan satu persatu kancing bajunya dan menyembullah buah dada yang terbungkus bra putih. Dengan ukuran 36B, buah dada itu nampak hendak mau tumpah dari cungkup branya. Segera saja kubenamkan wajahku ke dadanya. Ati makin mendesah dan tangannya meremas-remas rambutku. Kujilati dadanya dan dengan gentle aku menyusuri gunung kembarnya. Dengan mulutku, kubuka cup branya dan tangan kiriku membuka kait bra di punggungnya. Rupanya, kelembutanku sangat menyenangkan dia. Ati tertawa kecil sambil mengelus rambutku.

Terlihatlah buah dada Atik yang menantang dengan boba berwarna coklat pucat. Bobanya tidak seberapa besar, tapi lingkaran bobanya benar-benar membuatku bernafsu. Lebar dan benar-benar bulat sempurna. Segera kukulum bobanya dan sesekali menggigitnya dengan mesra. Ati makin liar dan tubuhnya terdorong ke belakang sampai rebah di ranjang. Ini memudahkan pengembaraanku. Dengan posisi berbaring, aku lebih leluasa mengulum kedua buah dadanya. Dengan kedua tanganku, kutangkupkan kedua bukit indah itu dan lidahku menjilatinya bergantian. Kombinasi permainan lidah dan remasan tanganku rupanya membuatnya makin bergairah. "Terus, Mas.., terus.., aduh enaknya..", desisnya. Buah dada yang tadinya lembut itu makin menegang bobanya dan dengan rakusnya kulahap. Tangannya makin membenamkan wajahku ke buah dadanya.

Tangan Ati lalu menyusuri perutku dan jarinya masuk ke dalam celana dalamku. Kemaluanku pun dipijat-pijatnya. Walaupun aku sudah tegang, tapi kontolku baru 70% ereksi. Bukannya sombong, tapi aku tergolong lambat panas. Aku segera melepas celana dalamku dan dengan leluasa tangannya mengocok kontolku. Rasanya selangit deh, antara geli dan enak. Walaupun tidak tergolong besar (panjang 15 cm, diamater 4 cm), tapi stamina kontolku cukup prima.

Aku tidak mau kalah dan mulutku pun mulai menuju perutnya. Lidahku berhenti sejenak di pusarnya dan kumasuki lubang pusarnya dengan lidah. Pinggul Ati langsung terangkat dan desahannya makin kencang. Lalu tangan kananku mencari risleting roknya dan menurunkannya. Rok mini hijaunya kupelorotkan dan kuciumi paha putihnya yang merangsang. Mulai dari balik dengkul, sampai ujung paha kejelajahi dengan lembut. Ati terlihat menggigit bibirnya sendiri sambil matanya merem melek keenakan.

Ketika kuciumi pangkal pahanya, terlihat beberapa bulu halus menyembul keluar dari celana dalam satin hitamnya. Perlahan, jariku menyibak pinggir celana dalamnya dan kujilati clitorisnya. Rupanya, sensasi dengan cara kukulum clitorisnya ketika masih memakai celana dalam sangat disukainya. Desis Ati bercampur nafas yang semakin memburu makin membuatku gila. Dengan bernafsu kujilati seluruh memeknya yang berwarna merah muda. Lidahku turun naik menyusuri memek wanginya dan dengan gerakan liar kumainkan lidahku di lubang kemaluannya.

Setelah sekitar 5 menit, memek indah itu sudah basah oleh lendir dan dengan bernafsu semakin kujilati. Lalu, tiba-tiba Ati menarik lenganku ke atas. "Ayo dong Mas, Ati udah nggak tahan. Masukin dong Mas..", pintanya dengan mata memelas. Ia pun segera merenggangkan kedua pahanya dan terlihat memeknya yang sangat menggiurkan.

Aku segera mengarahkan kontolku ke lubang memeknya. Sambil memeluk tubuhnya dengan erat, perlahan kudorong kontolku memasuki memeknya. Mulanya agak seret, tapi Ati malah mendorong pantatku. Akhirnya dengan sebuah hentakan lembut seluruh kontolku berhasil masuk. Bulu memek Ati yang lebat terasa menggesek bagian atas kontolku dan membuatku makin terangsang. Begitu berada di dalam liang memeknya, kontolku langsung mengembang sempurna dan menjadi keras sekali. "Aduh, Mas.., enak banget punyamu. Makin besar di dalam..", desahnya.

Langsung kulumat bibirnya dan serentak pinggulku mendorong kontolku untuk maju mundur. Alamak enaknya! Bagian dalam memeknya mencengkeram erat kontolku yang tak henti-hentinya kugesek-gesekkan di bibir memeknya. "Benar-benar nikmat nih cewek", batinku. Ati pun mengimbangi gerakanku dengan memutar-mutar pinggulnya.

"Slap.., slap..", suara kontolku yang sedang giat-giatnya memasuki memeknya terdengar dengan merdunya. "Terus Mass.., terus.., ah.., enak..", jeritnya kecil. Aku semakin terangsang dan mempercepat gerakan kontolku. Kupandangi wajah cantik Ati yang kini penuh dengan keringat dan mulutnya yang setengah terbuka. "Kubikin kamu bahagia Ati", bisikku. Dia hanya tersenyum dan makin mempercepat gerakan pinggulnya. Sempat kulirik kontolku yang sedang beraksi memasuki liang kenikmatan Ati. Aku pun makin terangsang.

Toket Ati bergerak naik turun seirama nafsu yang makin memuncak. Tidak berapa lama kemudian, kedua kakinya dilingkarkan di pinggangku dan menjepit erat. Wajahnya sudah merah padam dan matanya sedikit terpejam. Lagi-lagi bibirnya digigit sendiri dan tangannya mendorong pantatku untuk masuk lebih dalam. Makin kubenamkan kontolku dalam-dalam. Tanganku meremas-remas toketnya. Beberapa detik kemudian pantatnya diangkat dan jepitan kakinya makin erat sampai aku susah bernafas. "Aaahh..", dia berteriak dan tubuhnya menegang. Rupanya dia sedang mengalami orgasme. Kontolku terasa basah oleh cairan memeknya. Tapi, tatap saja tidak kulepas kontolku dari jepitan memeknya.

"Kamu hebat Mas", ujarnya di sela-sela desah nafasnya. Kucium bibirnya dan segera kuangkat kedua pahanya tinggi-tinggi sampai ke dadanya. Dengan bernafsu kuentot lagi memeknya. "Aih.., istirahat dulu dong Mas..", pekiknya pelan sambil tersenyum. Segera kusumpal bibirnya dengan mulutku dan makin kupercepat gerakan kontolku memasuki liang memeknya. Gelinjangnya semakin liar. Sekitar 5 menit kemudian, dia mengerang lagi. Aku pun sudah tidak tahan. "Di dalam saja Mas", bisiknya mesra. Kupercepat gerakan kontolku di dalam memeknya dan.., "Crot.., crot..", kubanjiri memeknya dengan sperma kentalku. Kami berpelukan erat sambil melakukan french kissing.

Ati meletakkan kepalanya ke dadaku sambil mengelus-elus kontolku. "Hebat ya punyamu Mas, aku udah puas banget", ujarnya dengan senyum manis. Karena dielus-elus, kontolku pun bangun lagi. Ati ternyata paham dan langsung mengulum kontolku di mulutnya. Hebat deh, nggak kena gigi! Tangan kanannya mengocok kontolku, sementara mulutnya dengan rakus menjilati kepala kontolku. Wow, nikmat sekali rasanya, serasa aku terbang di langit ketujuh.

Tak sabar, aku segera duduk dan dia segera mengangkang. Kami pun bercinta lagi dengan bersemangat. Dengan bergelora, dia memompa kontolku naik turun. Di depan mataku, toket indahnya bergerak naik turun dan segera saja kulahap keduanya. Dia makin gila, dan kedua tangannya diangkat di kepala. "Bless.., bless.., bles..", kontolku semakin cepat dipompanya. "Barengan yuk", pintanya. Akhirnya, sambil memeluk tubuhku erat-erat, dia menjambak rambutku dengan mata terpejam erat. Kali ini aku tidak mau menahan-nahannya lagi, dan segera saja kusemburkan spermaku sekali lagi. Tubuh Ati melengkung ke belakang manahan kenikmatan yang tiada tara. Beberapa detik kami serasa di awang-awang. Peluh membasahi tubuh kami berdua. Sejak saat itu, kami selalu mengulangi persetubuhan yang indah itu, baik di tempat kosku, di rumah Ati ataupun di hotel yang kami sewa.

TAMAT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.