kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru kangen kamu PEMERSATUDOTFUN

kangen kamu

Tidak ada voting
kangen, kamu
kangen kamu
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten kangen, kamu yang ada pada kategori SKANDAL, TEEN published pada 17 Agustus 2022 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming kangen kamu secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Aling, Chinese Girl - 3


Dari bagian 2


Ia memutar badannya sehingga kami dalam posisi 69. Ia semakin lincah menjilat dan memainkan penisku. Rambut kemaluannya tidak terlalu lebat. Bibir memeknya kubuka dengan jariku. Terlihat bagian dalam memeknya yang kemerahan. Sementara itu lidahku mulai menyusup di celah guanya, menjilati dinding dan itilnya. Ia terpekik ketika lidahku menekan keras itilnya dan ia semakin liar mengisap penisku. Dinding memeknya mulai berair sehingga menimbulkan aroma khas yang segar. Kujilati lendirnya, terasa agak asin dan lengket. Kujepit itilnya dengan bibirku. Ia menggeliat liar dan menjepit kepalaku dengan pahanya. Isapannya pada penisku juga semakin kuat sehingga akupun juga harus menahan agar aku tidak kalah dalam pertarungan ini.

Aling melepaskan kepalanya dari selangkanganku memutar badannya. Bibirnya menyambar bibirku. Kubalas dengan ganas dan kusapukan lidahku pada bibir dan masuk dalam rongga mulutnya. Lidah kami kemudian saling memilin dan mengisap. Tanganku mengembara ke selangkangannya dan kemudian jari tengahku masuk menerobos liang kenikmatannya sampai menemukan tonjolan kecil di dinding atasnya. Aling meremas dan mengocok meriamku. Meriamku semakin tegang dan keras. Kami saling memberikan stimulasi.

"Ouououhhkkk Anto... Nikmat sekali... Puaskan aku sekali lagi," ia memohon dengan suara tertahan.

Kemudian tangannya mengurut dan menggenggam erat meriamku. Tangannya kemudian mengambil kondom, membuka bungkusnya dan kemudian memasangnya pada penisku.

"Sorry To, namun ini harus kulakukan," katanya sambil menatapku lembut. Aku hanya mengangguk saja. Tak lama kemudian kondom sudah terpasang sempurna di penisku. Ia meraih tissue dan kini ia sendiri yang mengelap memeknya.

Kurasakan pantat dan pinggul Aling bergoyang menggesek meriamku. Dan tanpa kesulitan kemudian kepala meriamku masuk ke dalam gua kenikmatannya.






"Akhhh... Anto ayo kita sama-sama nikmati... Oukkkhhh".

Kujilati lehernya dan bahunya. Ia terus menggoyangkan pantatnya sehingga sedikit demi sedikit makin masuk dan akhirnya semua batang meriamku sudah terbenam dalam guanya.

Aling bergerak naik turun untuk mendapatkan kenikmatan. Pantatnya bergerak maju mundur. Gerakannya berubah dari perlahan menjadi cepat dan semakin cepat sampai akhirnya dia berhenti karena kelelahan. Ia mengubah gerakannya menjadi ke kanan ke kiri dan berputar-putar. Pantatnya naik agak tinggi sehingga hanya kepala meriamku berada di bibir guanya dan bibir guanya kemudian berkontraksi mengurut kepala meriamku.

Tidak terlalu kuat kontraksi otot memeknya, hanya sedikit terasa meremas batang kemaluanku. Kemudian ia menggesek-gesekkan bibir guanya pada kepala meriamku sampai beberapa kali dan kemudian dengan cepat ia menurunkan pantatnya hingga seluruh batang meriamku tenggelam seluruhnya. Ketika batang meriamku terbenam seluruhnya badannya bergetar dan kepalanya bergoyang ke kanan dan kekiri. Napasnya terputus-putus.

Kuisap putingnya yang sudah keras. Buah dadanya yang bulat dan padat terasa sangat nikmat di mulutku. Putingnya yang kemerahan tidak begitu besar namun sudah mengeras. Gerakannya semakin liar dan cepat. Tanganku memeluk punggungnya dengan erat sehingga tubuh kami merapat total. Ia juga memeluk diriku rapat-rapat. Kini gerakannya pelan namun sangat terasa. Pantatnya naik ke atas sampai kemaluanku hampir terlepas, tinggal ujung kepalanya yang berada di bibir memeknya, dan ia menurunkan pinggulnya dengan cepat dan kusambut dengan gerakan pantatku ke atas. Kembali meriamku menembus guanya. Ia merinding dan menggelepar. Tangannya meremas rambutku dan mencakar punggungku, punggungnya melengkung menahan kenikmatan. Mulutnya merintih dengan kata-kata yang tidak jelas dan mengerang keras.

"Anto... Ouhh Anto, aku mau dapat, aku tidak tahan mau kelu... ar," desahnya.
"Sshhh... Shhh"
"Anto sekarang ouhhh... Aku dapat lagi... Sampai..." ia memekik. Tubuhnya mengeras, merapat di atasku dan kakinya membelit betisku. Pantatnya ditekan ke bawah dengan keras dan memeknya menjadi sangat basah hingga terasa licin.

Tubuh Aling mulai melemas. Keringatnya menitik di sekujur pori-porinya. Kemaluanku yang masih menegang tetap dibiarkan di dalam memeknya.

"Terima kasih jantanku. Kau sungguh hebat sekali. Aku puas dengan permainanmu. Berikan aku istirahat sebentar, lalu kita arungi lagi lautan ini...," ia berbisik di telingaku.

Kusambar bibirnya dengan bibirku dan kugulingkan ke samping. Kontolku yang memang belum menuntaskan kewajiannya tentu saja masih keras.

"Sebentar sayang, biarkan aku istirahat sebentar saja..."

Aku tidak menghiraukannya. Kuentot memeknya sampai menimbulkan suara berdecak yang sangat merangsang. Ia diam saja menerima entotanku, mungkin ia masih perlu beristirahat sebentar lagi.

Memeknya terasa sangat licin dan ditambah lagi kondisi otot memeknya yang sudah kendor tidak terlatih, maka ronde ini juga tidak memberikan kenikmatan yang maksimal. Kucabut penisku dan kuambil tissue lagi untuk mengelap memeknya supaya agak kering. Aku naik lagi ke atas tubuhnya. Kembali kuarahkan moncong meriamku ke sasaran. Kudorong pelan, meleset sampai beberapa kali. Kuangkat kedua kakinya dan kurenggangkan pahanya. Dengan tenaga penuh kudorong pantatku. Kini berhasil, dan langsung kuentot dengan tempo perlahan saja. Lumayan, dalam keadaan dinding memek kering begini baru bisa terasa nikmat.

Aling kembali bangkit nafsunya setelah beberapa menit beristirahat. Iapun kemudian mengimbangi permainanku dengan gerakan pinggulnya. Kuganjal pantatnya dengan bantal sehingga kemaluannya agak naik. Kami berciuman dengan penuh gairah. Kaki kami saling menjepit dengan posisi silang, kakiku menjepit kaki kirinya dan kakinya juga menjepit kaki kiriku. Dalam posisi seperti ini dengan gerakan yang minimal dapat memberikan kenikmatan optimal, sehingga sangat menghemat tenaga.

Kami makin terbuai dengan gerakan masing-masing. Kini kedua kakinya menjepit kakiku. Ia memutar-mutar pinggul dan membuat gerakan naik turun. Aku meremas, memilin serta mengisap toketnya. Kami bisa saling memberikan kenikmatan.

"Ouh.. Achch... Mmmhh... Ngngngnhhhk" Aling mendesah tertahan.

Kuentot pinggulku naik turun dengan irama tertentu. Kadang cepat kadang sangat lambat. Setiap gerakanku kubuat pinggulku naik agak tinggi sehingga penisku terlepas dari memeknya, lalu kutekan lagi. Setiap penisku dalam posisi masuk, menggesek bibir memeknya ia terpekik kecil. Kakinya bergerak dan kedua kakinya kujepit dengan kedua kakiku. Dalam posisi begini aku hanya menarik penisku setengah batang saja saja karena kalau sampai tercabut keluar susah untuk memasukkannya lagi. Namun keuntungannya jepitan memeknya jadi sangat terasa.

Kami mengubah posisi lagi, kembali dalam posisi konvensional. Kedua kakinya kuangkat ke atas bahuku, lututnya menempel pada perutnya. Dengan bertumpu pada tangan kubiarkan tubuhku melayang tanpa menempel pada tubuhnya. Hanya kemaluan kami saja yang saling berpaut.

"Anto... Ouhh nikmat sekali, hebat sekali permainanmu..."

Kuperkirakan sudah setengah jam kami bercinta, tenaga sudah mulai berkurang sehingga kuputuskan untuk segera mencapai puncak. Kupercepat gerakanku dan gerakannya juga semakin liar.

"Ke atas sedikit Anto... Ya... Ya... Yeassh ... Oooh," pintanya. Kuturuti permintaannya. Aku menggeser tubuhku, sehingga penisku menggesek bagian atas memeknya. Gesekan penisku dengan itilnya membuatnya merasa sangat nikmat.

Bunyi deritan ranjang, erangan, bunyi selangkangan dan paha beradu seakan-akan berlomba. Tubuh kami sudah basah oleh keringat yang membanjir. Dinginnya udara kamar tak terasa lagi. Kurasakan ada aliran yang menjalar dalam penisku. Inilah saatnya akan kuakhiri permainan ini. Aling terengah-engah menikmati kenikmatan yang dirasakannya.

"Aling... Ling sebentar lagi aku mau keluar..."

Gerakanku semakin cepat hingga seakan-akan tubuhku melayang. Lututku mulai sakit.

"Ayolah Anto aku juga mmmau kkkel... Uar. Kita sama-sama sam... Pai".

Ketika kurasakan aliran pada penisku tak tertahankan lagi maka kurapatkan tubuhku ke tubuhnya dan kulepaskan kakinya dari atas bahuku. Kakinya mengangkang lebar. Dalam posisi konvensional kuhunjamkan pantatku kuat-kuat sambil memekik tertahan.

"Aling... Ling-ling... Ouh ... Sekarang... Sekarang aku keluar".
"Ouh Anto aku... Juga... Keluar".

Kakinya membelit kakiku, kepalanya mendongak dan pantatnya diangkat. Kurasakan denyutan dalam memeknya sangat kuat. Kutembakkan laharku sampai beberapa kali. Giginya dibenamkan dalam-dalam di dadaku sampai terasa pedih dan meninggalkan bekas merah. Napas kami masih tersengal-sengal, kucabut penisku dan menggelosor di sampingnya. Tangannya memeluk lenganku dan jarinya meremas jariku. Kami masih berpelukan dengan keringat yang membanjir.

"Ling..."
"Hmmh..."
"Sepertinya kamu harus melatih otot memekmu dengan senam Kegel".
"Apa itu?"

Kujelaskan cara melatih otot PC dengan senam Kegel untuk meningkatkan kualitas hubungan intim. Iapun lalu mencoba dan tertawa ketika kusuruh ia memasukkan jarinya ke dalam memeknya dan meremas dengan otot PC nya.

"Boleh juga pengetahuanmu tentang ini. Tentunya pengalamanmu dengan wanita juga sudah banyak".

Hmmh, ini lagi, aku paling tidak suka melewati pertanyaan ini setiap kali kujelaskan kepada wanita yang kutiduri tentang pengetahuan dan teknik bercinta.

Pagi harinya kami masih sempat melakukannya sekali lagi dengan tempo yang pelan. Setelah mandi dan berpakaian kerja, Aling mengantarku ke rumah agar aku berganti pakaian. Selanjutnya ia mengantarku sampai ke kantor. Untung masih pagi sehingga belum ada orang di kantor yang melihatku turun dari mobilnya.

Kami masih berhubungan sampai beberapa bulan kemudian. Aling melakukan pengamanan dengan kontrasepsi suntik. Iapun juga melatih otot PC nya sehingga lama kelamaan kualitas hubungan intim kamipun semakin meningkat. Ia selalu tersenyum puas ketika kuhentakkan pantatku untuk mengakhiri permainan. Lendir dalam memeknya juga sudah berkurang karena kusarankan ia minum jamu tradisional.

Namun kemudian lama-kelamaan kami mulai mengurangi frekuensi pertemuan. Ia takut kalau nantinya hubungan kami menjadi serius dan ia justru tidak bisa melupakanku. Ia sebenarnya mau saja untuk menikah dengan pria pribumi, namun aku sendiri yang belum ingin terikat. Lagipula bagaimanapun juga ia sudah memiliki seorang anak. Saat terakhir kami bertemu, kami melakukannya di sebuah cottage di Ancol. Dua hari dua malam kami melampiaskan gairah kami.

Setahun kemudian ia menelponku untuk memberitahukan bahwa ia akan menikah dengan seorang pria Chinese pilihannya. Ia mengucapkan terima kasih untuk pengalaman dan kenangan bersamaku. Calon suaminya sudah merasakan permainannya di atas ranjang dan mendapatkan kenikmatan serta sensasi yang luar biasa, katanya.


E N D

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.