kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru Bokeh Viral Nge3W3 Mertuaku Pas Istriku Masih Tidur PEMERSATUDOTFUN

Bokeh Viral Nge3W3 Mertuaku Pas Istriku Masih Tidur

Tidak ada voting
Bokeh, Viral, Nge, Mertuaku, Pas, Istriku, Masih, Tidur
Bokeh Viral Nge3W3 Mertuaku Pas Istriku Masih Tidur
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten Bokeh, Viral, Nge, Mertuaku, Pas, Istriku, Masih, Tidur yang ada pada kategori TEEN published pada 27 Juni 2023 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming Bokeh Viral Nge3W3 Mertuaku Pas Istriku Masih Tidur secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Obat Awet Muda 05


Sambungan dari bagian 04

Mataku gelap rasanya seperti mau pingsan karena enak sekali. "OK, kamu coba Man," katanya ke Herman, dan Herman dengan semangat menggoyang itilku dan ia juga bereksperimen menjepit itilku dengan kedua jari dan memilin-milin. Pantatku menggelinjang-gelinjang liar dan Tony aku lihat sepintas ternganga melihat kelakuanku. Andi sementara itu tak tinggal diam, ia memeperhatikan kedua anak itu sambil meremas-remas memerah buah dadaku. Aku lemas dengan nafsu yang sudah memuncak sekali. Pahaku sudah ngangkang lebar sekali dan bau mesum dari memekku memenuhi kamar. Badanku terasa hangat sekali dan betapa lubang memekku mengharapkan batang panas, tapi aku masih mengikuti semua permainan anak-anak ini. "OK, sudah!" katanya setelah Toni juga mendapat giliran. "Sekarang seperti ini kalian harus tahu bahwa lubang memek ini sangat sensitif jadi tidak boleh kasar kalau mau memeriksa." Andi memasukkan jari tengahnya yang kasap ke dalam lubang memekku dan begitu masuk dinding memekku langsung mendenyut mencengkeram, "Senut.. senutt.."

"Usahakan kuku kalian harus sudah digunting dan tidak tajam, karena kalau sampai luka sulit nanti sembuhnya," katanya sok tahu seperti dosen sungguhan. "OK, kalian coba masukkan dan gosok gosok seperti ini keluar-masuk," katanya. Aku terbadai saja di ranjang dan kedua anak ini bergantian memasukkan jari tengahnya memasturbasi aku, entah berapa kali sudah aku orgasme. Seprei ranjang sudah kusut seperti kapal pecah. Andi terus meremas-remas buah dadaku sambil memainkan puting susuku. "Nah sekarang kita harus mengerti juga bau memek yang sehat seperti ini," kata Andi. Ia mendekatkan hidungnya ke lubang memekku dan hembusan nafasnya yang panas menambah bara nafsuku. Kalau aku tidak menahan diri sudah kuterkam si Andi ini dan kutunggangi kontolnya. Aku masih play along dengan mereka. Kemudian Andi berbicara lagi. "Dan kita juga perlu menjilati untuk tahu rasanya cairan ini," katanya sambil bibirnya langsung menerkam memekku. "Ahh.." jeritku keenakan. Dan lidah kasapnya segera bermain di sekitar situ, kira-kira semenit ia dengan berat hati melepaskan dan.."OK, sekarang Toni kamu coba!" Toni dengan cekatan mendekat dan memasukkan mukanya di antara selangkanganku yang sudah kubuka lebar-lebar.

Aku ambil bantal dan kuganjal pantatku sehingga memekku munjung keluar. Mulut Toni terasa panas sekali dan dengan semangat ia menciumi dan seruput-seruput ia menjilati. Aku terbadai lagi dan orgasmeku memuncak untuk kesekian kalinya. Lidah Toni berkali-kali masuk ke lubang memekku dan cairan demi cairan dihisapnya. Kadang kadang ia menghisap dengan kencang dan pahaku sudah tak sadar mengempit kepala Toni. "Sudah Ton!" kata Herman menarik Toni dan membuka paksa pahaku, dia juga tidak sabaran jadinya. "Dan gantian Herman!" Aduh, gila digigitnya bibir kemaluanku, rupanya saking semangat tergigit sedikit bibir memekku, tapi ia juga semangat dan terasa lidahnya lebih panjang dan kasar lagi dari lidah Toni dan Andi. Aku menggeruskan memekku ke mulutnya dan pahaku mengempit kepala Herman di antara kedua pahaku yang sintal putih. Sementara Andi sudah membuka celananya dan kontolnya sudah keras sekali, disorongkannya ke mulutku dan dengan rakus aku menerkam dan mengelomohi kepala kontolnya. Toni juga tadi melihat Andi, ia meremas-remas buah dadaku dengan semangat. Kadangkadang aku agak menjerit karena sakit juga, mungkin gemes si Toni ini.

Herman masih asyik menyeruput memekku dan itilku, dia cari dan disedot. Toni tadi tidak sampai mengisap-isap itilku. Tak lama Andi meletup orgasmenya dan dengan rakus aku hisap kencang sambil meremas-remas batangnya dan mengocok-ngocok supaya spermanya keluar semua. Kutelan habis semua sperma itu. Toni ternganga lagi melihatku ganas seperti itu dan binal sekali. "Man, Man sudah Man!" kata Andi. Herman dengan segan mengangkat kepalanya dari memekku. Andi mengatakan, "Mbak Etty, kami perlu membuat eksperimen lanjutan, boleh tidak?" Aku sudah tidak bisa berpikir karena ingin sekali kontol-kontol ini kuremas dalam memekku.

Andi mengeluarkan pisau cukur Gillette dan katanya, "Man kamu ambil itu sabun untuk cukur kita cukur jembut Mbak Etty!" Toni masih terus meremas-remas buah dadaku dan kadang mempermainkan puting susuku, dan dihisap-isapnya juga. Tanganku memegang batang kontolnya dari luar celana. Kemudian aku bilang, "Kalian tidak fair masak aku sendiri yang telanjang bulat kalian semua buka juga dong!" Aku rasa aku mesti lapor ke Jaya Suprana di MURI karena kalau ada rekor buka baju pasti mereka menang. Dalam sekejab sudah telanjang semua. Herman dan Toni bulu kemaluannya masih halus-halus, mereka baru SMU kelas I, kalau tidak salah ingatanku. Herman mengoleskan sabun di bulu-bulu kemaluanku sambil jarinya iseng mencubiti itilku. Dan Andi mulai mencukur dari mulai perut bawahku dengan hati-hati sekali, dan terasa bulu kemaluanku berjatuhan dan dingin di tempat yang sudah bersih. Terus Andi maju dan sekitar bibir tepi-tepi memekku juga. Ditariknya lembar bibir memekku dan dicukurnya pelan-pelan. Dan dalam beberapa menit gundul sudah memekku. Andi mengambil kaca kecil dan menyuruhku duduk. Aku mengangkang sambil duduk dan Andi meletakkan kaca itu di depan memekku, ha ha ha lucu sekali dan klitrosisku tampak jelas nongol, bibir memekku merekah dan kelihatan seperti kerang mentah.

"OK, sekarang giliranku," kataku, "Kalian bertiga tiduran, kita lihat siapa yang paling kuat, Mbak akan tunggangi kalian satu persatu dan yang paling kuat lama malam ini boleh tidur sama Mbak sampai pagi hadiahnya," kataku sambil senyum dengan buas dan binalnya. Ketiganya cepat berbaring dan aku bilang, "Ambil bantal semua, taruh bantal di bawah pantatnya!" Aku merasa liar sekali melihat ketiga tiang bendera dari daging itu sudah berdiri tegak lurus. Hmm, aku mulai dari Toni, dia berbaring di tengah dan aku jongkok di atas kontolnya, kugenggam batang itu dan kugosok-gosok kepalanya di mulut memekku. Pelan-pelan aku jongkok lebih dalam dan kepala kontolnya mulai masuk. Toni merem menikmati dan mulutnya terbuka dan mendesah-desah keenakan. "Bless.." masuk semua dan aku turun terus sampai terbenam dan aku mulai bergoyang berputar tanpa naik-turun dengan cepat, genggaman memekku kukerahkan dengan kuat, terus kuputar searah jarum jam. Buah dadaku yang montok bergoyang, satu di kiri diremas Andi dan yang kanan diremas Herman, mereka juga ikut terengah-engah. Aku mulai mengulek kontol Toni ke depan dan ke belakang, berayun-ayun, pinggulku berputar-putar, dan terasa hangat dan kerasnya kontolnya di dalam memekku dan mata Toni terbelalak ke atas sehingga kelihatan putihnya saja, dan badannya melengkung kejang.






Dalam 2 menit sudah orgasme dia dan semprotan maninya di dalam memekku panas sekali. Dan aku sendiri karena buah dadaku diremas-remas kedua anak ini di kiri dan di kanan juga tak lama ikut meledak. Suasana yang cabul ini menggelorakan birahi, dan aku mengejangkan badanku menikmati orgasme entah keberapa. Kempitan memekku membuat Toni agak kesakitan karena kuatnya otot dinding memekku. Terasa itilku menyentuh rapat ke kontol Toni, dengan terengah-engah aku berlutut dan kucabut memekku dari kontol Toni yang kuyup dengan sperma dan cairan kewanitaanku. Aku merangkak pindah menungging di atas kontol Herman, buah dadaku bergantung bebas, aku ingin mengisap kontol Herman dan menelan sumber awet muda, tadinya aku juga maunya Toni aku sedot dulu spermanya yang penuh protein itu, hanya memekku gatal sekali tadi. Dan setelah digaruk oleh kepala kontol itu, enak sekali, agak mending walau aku masih penuh birahi. Terasa Andi menggosok memekku dengan tissue untuk melap mani Toni yang berleleran dan aku sudah tak perduli. Kuraih batang kontol Herman yang kulihat agak gemetar menahan gejolak senangnya, ia membayangkan kontolnya bakal aku sedot. Kuciumi dulu sepanjang batang kontol dari satu sisi ke sisi lain. kemudian kulekatkan lidahku di bagian bawah kepala kontolnya yang sudah berkilat-kilat basah dan kuputar sekitar kontol itu dengan lincah dan seketika menggelinjang Herman keenakan.

"Aduh Mbak Ettyy.." dan tangannya seketika mencengkeram rambutku dan mendorong agar kontolnya masuk ke mulutku. Aku sengaja hanya menyentuh dengan ujung lidahku di atas kepala kontolnya, dan tanganku mengelus-ngelus buah zakarnya yang sudah padat itu. Kuremas-remas buah pelir itu dan ciuman-ciuman ke batang kontol sekitar pelir membuat ia tambah liar dan sudah seperti kuda liar. Menggeram minta agar aku menyedot. Ah anak muda perjaka. Aku masukkan kepala kontolnya saja ke dalam mulutku dan kukelomoh seperti makan es krim Walls saja laiknya atau Lolipop. Pembaca wanita yang belum pernah nyoba anda kehilangan cara-cara yang menakjubkan ini untuk memberi nikmat pada pasangan anda (pasangan di rumah maupun di luar). Dan tanganku tetap menggocok pelir dan batang Herman sementara itu dari belakang Toni memelukku dan memerah-merah buah dadaku dan eh gila si Andi masuk ke selangkanganku yang sudah di lapnya dan ia menarik pantatku sehingga aku terduduk dengan memek di atas mulut Andi. "Uihh geli sekalii.." dan Andi karena sudah lebih pengalaman (siapa dong gurunya) memberiku kenikmatan selangit. "Aahh.."

Gila deh aku dan tiga anak muda-muda dan telanjang bulat semua. Sayang tidak ada kamera video waktu itu. Kuhisap kencang sampai pipiku kempot dan lidahku menyambar-nyambar kepala kontol di dalam dan akhirnya Herman mengangkat tinggi-tinggi pantatnya dan aku hampir tersedak kontolnya masuk ke dalam rongga mulutku yang dalam, dan.. "Srot.. srott.." Bertubi-tubi spermanya muncrat dan kusedot dan kutelan habis. Mbak-Mbak, ini dia obat awet muda, rahasia lho. Dan Andi menyedot terus itilku sehingga aku pun orgasme dan saking naik ke otak, mataku gelap dan aku duduk menekan memekku di mulut Andi sambil berputar di situ. Aku tumbang ke samping dan Andi bangun, mulutnya berbuih putih di sekitar bibirnya sehingga aku tertawa melihatnya sambil terengah-engah. Dan Toni sudah ereksi lagi, Andi juga dan Herman masih mencari nafas, kontolnya separuh tegang. Kuambil air di gelas dan sambil menenangkan nafas aku minum, eh lagi duduk gitu susuku sudah diremas-remas lagi dan idih ini anak-anak, entah tangan siapa masuk mengorek-ngorek memekku dan aku dipeluk dari belakang, siapapun aku sudah tidak perduli.

Aku menikmati mereka malam ini. Ujian biologi? Hmm aku tahu mereka hanya buat alasan saja. Telingaku dicium dan dijilat entah oleh siapa, perutku juga diciumi salah satu anak, dan aku langsung spanning
"Ayo Ton, maju-mundur, Mbak kepit dengan tetek nih kontolmu, enak tidak."
"Eeenakk.. Mbakk.." gumamnya bingung.
Dia dengan canggung maju-mundur, keringat di buah dadaku menjadi pelincinnya.
"Man kamu berlutut di atas mulut Mbak dan sinikan kontolmu ke dalam mulut Mbak lagi," kataku.
Lalu akhirnya Andi menyemprotkan spermanya ke dalam memeknya, dan disusul Herman sambil mengerang kuhisap teras kontolnya dan muncratlah spermanya memenuhi mulutku. Toni masih terus menggesek-gesek kontolnya dikepit buah dadaku, lalu dia menyemprotkan spermanya sampai mengenai dagu dan muka.

Mereka lalu lemas berbaring di samping kanan dan kiriku, mereka benar-benar puas, dan ilmu mereka jadi bertambah, ilmu yang mana? Ah aku tidak perduli, pokoknya aku puas dan dapat pengalaman uang bermacam-macam. Sampai sekarang aku masih membutuhkan seks terutama yang muda-muda, agar awet muda, dan aku benar bahagia menikmati semuanya ini.

TAMAT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.