Cerita Dewasa:
Love Is All Arround
Ini kisahku yang kedua setelah "Lady In Red" beberapa waktu yang lalu hadir di situs pemersatu.fun ini. Masih bernuansa cafe dengan live accousticnya, yang malam itu kebanyakan bule dibanding dengan pengunjung domestiknya.
*****
Malam itu sekitar pukul 21.00 suasana cafe sudah begitu rame, dikarenakan ada grup yang semuanya berasal dari Australia yang berjumlah sekitar 25 orang yang rata-rata anggota keluarga beserta anak-anaknya. Ada satu keluarga yang beranggotakan bapak, ibu dan kedua anak perempuannya yang kebetulan posisi duduknya menghadap langsung ke panggung.
Setelah beberapa lagu yang aku tampilkan malam itu, saatnya aku bersama grupku break sesaat. Di kesempatan break yang hanya 20 menit, aku sempatkan menyapa ke rombongan bule dari Australia itu dengan menyapa semuanya, "Hallo.. everybody.. How is Your Dinner?" kataku sebagai pembuka basa-basiku malam itu, sambil memperkenalkan diriku "My name Is Adietya," kataku kemudian.
Serempak mereka menyahut, "Dinner was good, and we enjoyed the live music too.." kata mereka.
Salah satu dari mereka, seorang anak perempuan dari tempat duduk yang di sebelahnya seorang bapak dan ibu serta saudara perempuannya menyahut "You have nice voice..," katanya.
Yang aku tahu namanya Hillary, setelah sempat berkenalan dengan kelompok mereka, termasuk dengan kedua orang tuanya dan saudara perempuannya. Lantas aku menjawab, "Thanks.." singkatku. Dari perbincanganku yang hanya beberapa menit dengan Hillary, dia mengatakan kalau umurnya 18 tahun, dan adiknya masih 16 tahun.
Hillary ternyata bukan tipe pemalu yang mana hal ini sangat menguntungkan diriku yang sudah menjadi kebiasaanku kalau ketemu cewek, aku selalu merasa malu untuk memulai percakapan, apalagi kalau ceweknya cakep, bodynya tinggi melebihi aku duhh..aku taksir tinginya Hillary sekitar 173cm yang berarti berbeda 4 centi dengan ku yang bertinggi 169cm. Dengan postur yang jangkung dan rambut dibawah bahu sedikit dan ukuran dadanya yang 36b menjadikan Hillary sangat menawan ditunjang dengan gaun malam hitam yang berbelahan rendah dibagian depannya, membuat aku beberapa kali menelan ludah. Kulit tubuhnya mulus, nggak seperti kebanyakan bule yang kulit tubuhnya rata-rata ada bintik-bintik coklatnya, seperti kena kanker kulit.
Dalam kesempatan terkahir malam itu, aku sempat berbicara di depan microphone, "Well.. ladies and gentleman.. this is gonna be the last song from us and I would like to dedicate this song for Hillary.." yang langsung mendapat respon dari Hillary dengan memberikan senyum manis kepadaku. Mengalunlah lagu, "Love is All Arround" nya wet wet wet. Dengan penuh penghayatan aku menyanyikan lagu tersebut sampai lirik terkahir yang isinya, "so if you really love me.. love me come on and let it show.." sambil aku memandang ke arah Hillary yang juga tersenyum kepadaku.
Seusai pertunjukkan malam itu, dan bercengkerama sebentar dengan teman-temanku, kemudian aku melangkahkan kakiku menuju meja rombongan itu yang mana mereka masih melanjutkan minuman terakhir mereka sebelum mereka kembali ke hotel. Aku juga sempat ditawarin beberapa gelas minuman oleh orang tua Hillary yang malam itu mereka hendak pulang terlebih dahulu bersama adiknya juga. Aku sempat berbincang sesaat dengan orang tua Hillary dan mereka percaya kalau pulangnya nanti aku yang mengantar Hillary yang tinggal di salah satu Hotel berbintang di daerah itu. Gelas terakhir sudah aku minum demikian juga Hillary yang ternyata malam itu juga minum beberapa gelas, tapi tidak membuatnya mabuk.
Dalam perjalanan pulang ke hotelnya, aku beranikan diri untuk menggandeng tangan hillary, yang ternyata dia tidak menolak, bahkan memeluk pinggangku dengan mesra. Sesampainya di hotel, Hillary mengajakku ke kolam renang yang ada di hotel tersebut, terlebih malam itu udaranya sangat panas, apalagi kita sudah minum beberapa gelas alkohol. Dengan senang hati aku menerima tawaran berenang hillary, yang sudah terlebih dahulu membuka gaun malamnya yang berwarna hitam.
Yang ternyata dia mengenakan stelan bra dan CD warna hitam juga, membuat pemandangan sangat kontras dengan kulitnya yang putih mulus. Bra 36b dan CD warna hitamnya tampak sangat sexy saat dia menceburkan dirinya kedalam air terlebih lagi malam itu bulan purnama yang cahanya menyinari sekitar kolam renang, menjadikan suasananya sangat romantis.
Aku hanya termanggu aja di atas kursi yang ada di pinggir kolam renang, sambil memegang gitar yang tak lama mengalunlah lagu "Whiter shade of pale" tembang lawasnya "procol harum". Hillary yang sudah berenang ke tengah kolam, berputar kembali ke arahku ketika mendengar aku menyanyikan lagu itu, sambil mengatakan, "I love that song.. specially on the reffrain" kata Hillary melanjutkan. Aku hanya tersenyum menyaksikan dia berenang mendekat. Tak lama setelah selesai aku menyanyikan lagi itu, Hillary memanggilku untuk terjun ke air. Tanpa membuang waktu lagi aku buka bajuku dan celana blue jeansku sekaligus. Dengan CD warna biru, warna favoriteku aku berjalan kearah tangga kolam renang dan menceburkan diri ke air secara perlahan. Aku berenang ke arah Hillary yang sudah beberapa kali bolak-balik berenang dari pinggir ketengah lagi, aku berenang membelakangi Hillary, yang ternyata tiba-tiba dia sudah memelukku dari arah belakang mendorongku kepinggiran kolam. Di pingir kolam, masih dalam keadaan berpelukan yang posisinya sudah saling berhadapan, Hilary kemudian mengatakan,"I like you Adietya.." yang aku sambut dengan senyum sambil mengatakan, "I like you too, when i saw you in cafe at the first time ".
Dengan inisiatif hillary yang memeluku erat, aku jadi punya keberanian untuk mencium bibirya yang ranum.
"Cups.. cups.. cups.." bunyi bibir kami beradu.
Masih di pinggir kolam kemudian aku menarik tubuh Hillary lebih erat dan dengan lembut aku mendaratkan kecupan ke belahan dadanya yang mulus, yang membuat Hillary melenguh pelan. "Ohh..," desahnya.
Aku melanjutkan cumbuanku dengan tangan kananku membuka tali Bra 36b nya dari belakang dan tangan kiriku mengelus pahanya di dalam air. Seketika terpampanglah pemandangan yang membuat nafsuku semakin tinggi, yang aku lanjutkan dengan mengecup boba toketnya yang sebelah kiri dengan lembut penuh perasaan, yang ternyata toket Hillary masih kenyal dan padat. Tubuh Hillary seketika menggelinjang pelan sambil mendesah,
"Oh Diet.. I love It"
Beruntung sekali malam itu sepi karena waktu sudah menunjukkan pukul 02.00 dini hari, yang mana hanya 2 orang security hotel sedang melakukan patroli di kejauhan. Kemudian aku mengajak hillary untuk duduk di tangga kolam renang, dan aku masih di dalam air, sambil menunduk aku menurunkan CD Hillary yang berwarna hitam perlahan.
"Sret.." terlepaslah CD hillary yang kemudian aku letakan di pinggir kolam. Dengan pelan aku memulai mencumbu toket Hillary sebelah kiri sementara tangan kiriku bermain diselangkangannya yang ternyata berbulu sangat lebat itu, warnanya coklat agak kepirang-pirangan berbeda dengan rambut atasnya yang pirang.
Untuk kesekian kalinya lidahku beralih dari toket yang kiri ke yang kanan, yang kemudian aku lanjutkan ke daerah perutnya yang aku lanjutkan menjilati lubang pusarnya.
"Oh.. oh.. yes.." desahnya kemudian.
Setelah puas bermain di sekitar perutnya, kemudian aku lanjutkan lidahku menelusuri pangkal pahanya di daerah memek hillary yang berbulu sangat lebat, seketika lidahku menyentuh pinggiran memek Hillary dan cukup lembut aku mainkan ujung lidahku disana.
"Slurp.. slurp.. slurp.." lidahku menjlati setiap jengkal kulit memek Hillary.
"Oh.. yes.. My god.. I love it," erang Hillary.
Mendengar desahan yang menggairahkan itu, membuat kontolku yang sudah kedingina di dalam air menjadi tegang perlahan-lahan, yang sampai akhirnya cukup keras.
Melihat reaksi hillary yang sudah terangsang hebat, dengan sekali tarikan lembut, tubuh Hillary masuk ke kolam, sementara tangannya masih berpegangan di tangga kolam. Kuangkat kaki kiri Hillary bertumpu dengan tanganku yang berpegangan dengan tangga kolam, lantas dengan pelan aku pegang kontolku yang sudah mengeras dan kuarahkan perlahan ke lobang memek Hillary yang nampak wajahnya sudah sangat bernafsu sekali.
Seketika air di sekitar tangga dimana aku memompa memek Hillary dengan perlahan ikut bergoyang.
"Cpok.. cpok.. cpokk.." bunyi riak air kolam yang bersamaan dengan mendesahnya Hillary.
"Oh.. Diet.. yes.. deep.. deeper.. fuck me," teriak hillary sedikit histeris. Persenggamaan itu berlangsung sekitar 1 jam, yang sebelumnya sudah 2 kali Hillary mendesah keras,
"Ohh.. Diet.. I am coming honey.. yes.." saat kali pertama Hillary mendapatkan orgasmenya.
Hillary hanya memandangku sesaat, ketika untuk yang kedua kali dia orgasme dan berkata,
"Now your turn honey..," sahutnya.
Dengan berbalik masih di dalam air, Hillary menunggingkan pantatnya yang bahenol, sambil mengatkan, "I think You like this style honey.." sahutnya kemudian.
Dengan gaya doggy, yang aku awali dengan berpegangan pada pinggir tangga kolam, aku majukan kontolku yang dengan lembut, Hillary memegang dan menuntunnya ke belahan memeknya. Dengan pelan aku majukan pantatku yang masih di dalam air, maka amblaslah semua kontolku seketika
"Oh.. Diet.. yes.. honey..," desahnya.
Kemudian dengan berkali-kali aku memompa memek Hillary yang masih didalam air yang menimbulkan riak-riak kecil di kolam renang.
"Cpokk.. cpokk.. cpokk," bunyi pertemuan tubuh kami. Selang beberapa waktu pesenggamaan kami, saat nya bagi aku untuk menuntaskan puncak kenikmatan ini. Dengan cepat aku memompa pantatku menghujam memek Hillary.
"Slep.. bles.. bless.. cpokk.. cpokk.." bercampur bunyi irama persenggamaan kami yang aku akhiri dengan teriakan panjang.
"Oh.. babe.. I got it.. yes.."
"Crot.." menyemburlah spermaku yang sebelumnya sudah aku cabut, sementara Hillary membalikan badan dan kuarahkan kontolku ke wajahnya dan kemudian aku semprotkan ke seluruh wajah dan bibirnya yang kemudian dengan cekatan Hillary menangkap kontolku dengan bibirnya dan mengulumnya dengan lahap, serta menjilati sisa sperma yang ada di ujung kontolku.
*****
Demikianlah kisah cintaku dengan seorang bule dari Australia yang, setelah percumbuan itu dia kembali ke negaranya dengan kenangan manis yang tak pernah dia lupakan.
E N D
Bagus