Cerita Dewasa:
Aku, Istri dan Temanku 02
Sambungan dari bagian 01
Selesai itu lalu Lud tidur dan istriku diminta menungging agak di bawahnya sehingga mulutnya pas depan kontolnya dan aku diminta mengerjakan memeknya dengan kontolku. Saat menungging kelihatan buah dada istriku menggantung bebas dan langsung saja ditangkap dengan kedua tangan Lud dan terus diremas-remas. Istriku tanpa komando langsung mencaplok kontol Lud yang mulai agak tegang dan mempermainkannya dengan mulut dan lidahnya. Lubang kontolku dibuka-buka dengan ujung lidahnya dan kadang-kadang dikocok naik turun dengan mulutnya sehingga Lud mengerang nikmat. Aku sendiri langsung tegang keras dan terus kuhunjamkan maju mundur ke memeknya. Mendapat dua kontol yang sekaligus mengisi lubang atas dan bawah apalagi yang satu gede sekali istriku tampak bernafsu sekali, nafasnya kelihatan terus memburu sedang memeknya mulai keluar santannya dan kental sekali. Kulihat istriku kadang-kadang tak menghisap kontol Lud tapi memepetkan buah dadanya kekontol Lud dan ditaruhnya di belahan buah dadanya dan digosok-gosok dengan buah dadanya.
Melihat itu lalu kupegang pantat istriku dan langsung kugoyangkan maju mundur sehingga sekaligus buah dadanya bisa menggosok-gosok kontol Lud dan memeknya mengocok kontolku. Praktis kami laki-laki berdua diam hanya dengan goyangan pada pantatnya sudah membuat nikmat kontol dua laki-laki dan kulihat memeknya makin banyak dengan santan kental yang berwarna putih seperti susu. Aku bilang, "Waduuh Lud, santannya Hwa mulai keluar dan kental sekali Lud". Langsung dia bilang, "Aku juga tegang banget kontolku disedot-sedot dan dipermainkan lubangnya oleh Hwa, ayo kita ganti posisi." Temanku usul supaya istriku jangan capai sebab masih terus akan dikerjakan semalam suntuk, maka istriku disuruh yang tidur tapi pantatnya di ujung bawah kasur hingga kakinya bisa menapak ke lantai. Temanku nanti akan menancapkan memeknya dari bawah sambil memegang dan membentangkan kaki istriku. Dan aku yang bertugas mengisi mulut atas dengan kontolku dengan jongkok tepat di atas buah dadanya sehingga kontolku tepat di hadapan mulutnya.
Kontolku juga langsung dicaplok oleh Hwa yang sudah memuncak nafsunya, baru beberapa saat Hwa melepas kontolku dan mengaduh, "aachh.. Lud!" Aku melongok ke belakang ternyata Lud masih sibuk mau memasukkan kontolnya sebab belum bisa masuk, yaah karena kelewat besar bendolan kepala kontolnya saat tegang banget itu kira-kira ada 5 cm diameternya. "Sulit banget An masuknya coba kuberi minyak sedikit dulu", katanya. "Masak toch padahal sudah kumasukan kontolku dan sudah ada santannya lho", sahutku. Lalu temanku ambil botol kecil isi minyak dan dioleskan kepala kontolnya dengan minyak lalu dia mengambil semacam longsong dari karet dengan bagian dinding luarnya penuh bulu dari karet kira-kira panjangnya 1 cm. Longsong itu lebarnya kira-kira 10 cm.
Kemudian dipakaikan ke kontolnya hingga batang kontolnya sebagian tertutup dengan longsong berbulu itu. "Ini supaya Hwa mendapat kenikmatan yang lebih hebat. Mau coba ya Hwa?" katanya sambil ditunjukkan ke istriku kontolnya yang sudah gede dan panjang lagi hitam itu dilongsongi dengan gelang karet putih berbulu itu sehingga benar-benar menakjubkan kelihatannya. Istriku bilang, "Waah kayak apa rasanya nanti Lud, aku belum bisa membayangkan. Tapi pokoknya habisi ya Lud air mani dan santanku!"
"Oke" sahutnya. Lalu Lud mengangkat dan mementang lagi kaki istriku dan ujung kontolnya ditempelkan tepat di lubang memek istriku yang mulai menganga itu dan disentakkan ke dalam. "aacch.. Lud, masuk Lud kontolmu", kata istriku. Memang kepala kontolnya Lud sudah masuk lalu digoyang-goyangkan keluar masuk pelan-pelan kepala kontolnya supaya agak terbiasa. "Waduh Lud, Pi, rasanya seret sekali bibir memekku bisa merasakan bentuk kontolmu Lud", kata istriku sambil matanya terpejam dan menggigit bibir. Setelah itu baru dimasukkan seluruh batang kontolnya yang tertutup gelang bulu itu pelan-pelan.
Setelah terbenam semuanya, istriku mendesis lagi, "Aduh Pi, kontol Lud mentok sampai dalam kepalanya rasanya menyodok mulut rahimku. Enaaknya luar biasa dan gelinya juga hebat kena gelang bulu itu", dengan kontol tetap terbenam penuh Lud mulai menggoyangkan pantatnya naik-turun bergantian dengan kiri-kanan, sehingga kontolnya menyapu seluruh dinding memek istriku. Tangan istriku mulai meremas kain sprei dan minta kontolku untuk dihisapnya. Kontolku juga dipermainkan dengan lidah, lubangnya dibuka-buka dengan lidah, enaknya luar biasa. Aku sambil melihat ke belakang, kulihat kontol Lud mulai digoyangkan keluar masuk sehingga bulu karetnya menyentuh clit-nya juga dan terlihat bulunya banyak santan istriku yang menempel. Setelah gampang masuk keluar kontolnya, maka kaki istriku disuruh membuka dengan telapak kakinya manjat di pinggir kasur sehingga tangan Lud langsung meremas buah dada yang ada di bawah pantatku.
Baru 3 menit jalan adegan ini, istriku sudah mengaduh, "Aah.. aah, aku mau klimaks, Lud, Pi!" Benar juga sekejap lagi istriku tampak lemas sehingga menghisapnya kendor dan Lud berkata, "Gila An, pijatan memek istrimu kuat sekali di kontolku." Memang kalau klimaks istriku memeknya memijit kontol dengan kuat dan nikmat rasanya. Setelah agak kuat, istriku bilang, "Pi, Lud tolong semprotkan semua manimu ya, aku sudah pengin hangatnya manimu sekalian." Aku tanya pada istriku, "Mi, gimana? Mami nikmat dan puas keinginan Mami untuk merasakan 2 kontol sekaligus terlaksana?"
"Ya Pi, Mami puas banget dan memang enaknya dan grengnya luar biasa sekaligus melihat, memegang dan menikmati 2 kontol, apalagi ada yang gede-gede. Mami jadi kepingin terus", sahutnya. Lalu Lud sudah mulai mengentot lagi memek Hwa dengan kontolnya dan kontolku dihisap lagi sambil dibantu dikocok dengan tangan. Setelah 5 menit lagi, istriku mencapai klimaks lagi. Lalu temanku bilang, "Ayo An, sekarang kita puaskan Hwa dengan semprotan mani secara berbarengan."
Lud mulai menggerakan lagi keluar masuk dan kadang memutar sehingga istriku sering menggelinjang tubuhnya dan kontolku mulai dihisap lagi sambil kadang-kadang dikocok dengan tangan, sedang buah dada istriku tetap menjadi bagian dari tangan Lud yang tak bosan-bosan meremas-remasnya. Makin lama Lud semakin cepat dan semakin keras menghunjamkan kontolnya ke memek Hwa dan mulai mendengus-dengus seperti sapi. Melihat itu akan jadi memuncak nafsuku dengan kontol terus dikocok oleh istriku maka air maniku tak tertahan lagi, creet.. creet.. cret, maniku menyemprot masuk ke mulut istriku. Karena seminggu tak Ngentot maka maniku banyak serta kental juga sehingga mulut istriku penuh dengan mani yang putih seperti cendol itu. Lalu kontolku kukeluarkan dari mulutnya dan mani yang masih menetes dari lubang kontolku kugeser-geserkan ke bibir istriku dan langsung ditelan semua maniku. Baru saja habis menelan maniku terdengar suara mengaduh dari temanku, "Uuuh.. uuhh.. uuhh", sambil menekankan kuat-kuat kontolnya yang terbenam itu ke memek istriku. Dan tiap kali Lud mengaduh istriku pun ikut mengaduh, "aah Lud.. aahh Lud.. aah Lud." Jadi rupanya tiap kali semprotan mani Lud terasa sekali nikmatnya oleh istriku. Aku lalu rebah tidur sebelah istriku dan temanku juga langsung rebah menindih tubuh istriku.
Walaupun dengan nafas yang masih memburu tangan temanku tetap masih meremas buah dada Hwa. Kemudian tubuh Lud dipeluk erat oleh istriku dan kakinya pun dilipatkan erat-erat ke pantat Lud dengan maksud agar kontolnya jangan buru-buru dicabut dari memeknya. Kira-kira sampai 5 menit kita bertiga terdiam tanpa kata-kata hanya dengan nafas tersengal-sengal, baru kemudian aku turun menuju kamar mandi untuk cuci dan ternyata Lud dengan merangkul istriku juga ikut ke kamar mandi untuk cuci bersama. Untuk mencuci kontol-kontol, istriku yang bertugas karena kepunyaan Lud yang banyak belepotan santan dari mani istriku maka kontolnya yang dicuci dulu. Kulihat dari memek Hwa meleleh sedikit mani yang keluar ke pahanya dan kulihat bibir memeknya memerah.
Istriku bilang, "Ya Pi bibir memekku merah? Itu gara-gara kontol temanmu itu toch yang seretnya bukan main mulai dari bibir memek sampai dinding dalam memek seret terus, sehingga memekku bisa merasakan lekuk-lekuk kontol Lud."
"Tapi nikmat dan nikmat toch sayang?" balas Lud. Istriku tertawa tanda setuju, sambil terus mencuci kontol Lud dan kemudian kontolku. Setelah itu giliran istriku memeknya mau dicuci oleh tamanku, istriku duduk di closet dengan kaki terbuka lebar kemudian memeknya dicuci dan jari tengahnya dimasukkan pelan-pelan untuk mengambil mani yang menempel di dalam dan ternyata ada sedikit dan ditunjukkan ke istriku. Istriku bilang,
"Wah Pi, maninya Lud ngendon dalam memekku nih sebab tadi semprotannya banyak dan sampai tiga kali tapi yang keluar sedikit sekali. Mungkin masuk ke rahim sebab dalam perutku masih terasa hangat dan saat nyemprot ujung lubangnya benar-benar disodokkan sampai rasanya masuk lubang rahimku. Gimana ya Pi?"
"Biarin saja lama-lama kan keluar sendiri, sekarang dikeluarkan percuma nanti malam kamu kan masih akan disemprot lagi."
"Bukan malam ini saja mungkin sampai besok pagi akan kusemprotkan sampai habis maniku ke memekmu", sahut Lud. Istriku menjawab,
"Betul Lud, kamu biar kembali ke rumah dengan tempat yang kosong jadi manimu 2 hari ini harus dihabiskan sampai tuntas."
Setelah selesai mencuci, kita bertiga dengan berbugil ria duduk di sofa sambil makan kacang mete dan nonton TV. Temanku berkata,
"An, kamu beruntung sekali punya istri dia, walaupun sudah setengah baya dan punya anak tapi buah dadanya masih berdiri menantang tidak jatuh, juga perut dan pahanya mulus sekali tidak keriput, siapa yang tak tegang terus lihat tubuh seindah ini. Apalagi hisapannya juga yahut, kalau jadi istriku tiap hari bisa kusetubuhi minimum 2 kali! Istriku berbisik padaku,
"Sudah kesampaian keinginanku untuk melayani nafsu birahi 2 laki-laki sekaligus dan ternyata memang tambah besar nafsunya serta nikmatnya pun tambah. Oya Pi, malam ini aku tak tidur dengan Lud ya, aku akan melayani Lud untuk menyalurkan nafsu sexnya sepuas-puasnya supaya tak kecewa kalau balik ke Jakarta." Aku menjawab,
"Boleh saja, Lud malam ini Hwa biar melayani kamu supaya kamu bisa melampiaskan semua nafsu binatangmu padanya."
"Memang sejak aku makan sate kambing, aku sudah minta supaya dia malam ini dan besok pagi melayani nafsu binatangku", kata Lud.
Kemudian istriku minta tiduran, kepalanya di pangkuan Lud sedang pahanya di pangkuanku sambil tangannya memegang-megang kontol Lud lalu digosokan ke pipinya dan diciuminya. Tangan Lud diletakkan di buah dada istriku sambil mengusap, meremas dan kadang menunduk untuk mengecup bibir istriku. Dia kalau mengecup sampai lama hingga istriku sampai sulit bernapas dan minta dilepas kecupannya. Sedang bagianku adalah mempermainkan clit-nya dan memasukkan jari tengahku ke dalam lubangnya dan kontolku sambil digesek-gesek dengan betisnya. Lud kadang-kadang memeluk tubuh istriku dan kemudian menciumi pipi dan mengecup kening dan bibir istriku dan tangan istriku pun mengusap-usap dadanya yang berbulu itu.
Kemudian Lud berkata padaku, "An, sebenarnya aku sudah lama tiap kali bertemu dengan Hwa, aku kepingin menikmati tubuhnya dan malam ini jadi kenyataan. Untuk itu malam ini istrimu kupinjam untuk menemani tidur sebab aku akan melampiaskan seluruh nafsu binatangku pada Hwa dan kontolku akan kusimpan dalam memeknya sepanjang malam. Aku akan memberikan kenikmatan dan kepuasan yang tak terkira pada Hwa."
"Boleh Lud, malam ini istriku biar melayanimu agar kamu benar-benar puas", sahutku.
"Tapi kalau nanti malam Papi butuh ya Papi ikut masuk saja sebab Mami tetap akan melayani Papi juga malam ini, untuk itu nanti pintu kamarnya biar terbuka saja jadi Papi dapat lihat dan dapat masuk ikut juga", kata istriku. Setelah itu Lud bertanya pada istriku,
"Apakah kamu sudah fit lagi untuk main?" Istriku menjawab,
"Aku selalu siap setiap saat untuk melayanimu dan Papi. Malam ini aku benar-benar sehat makin mendapat semprotan mani semakin sehat rasanya, sebab manimu tadi yang keluar hanya sedikit lainnya masih berada di dalam rasanya masih hangat di dalam perutku, Lud." Setelah itu Lud berdiri sambil membopong istriku dibawa masuk ke kamar dan ditidurkannya. Lud memanggilku untuk menemani istriku dulu karena dia akan ke toilet dulu, kesempatan itu kupakai untuk mencium dan mengecup bibirnya dan mengulangi pesanku,
"Mi jangan lupa kalau maninya lud disemprotkan ke dalam mulut hati-hati jangan sampai tertelan dan jangan mau kalau kontolnya dimasukkan ke dalam lubang anusmu!"
"Iya Pi, akan kuingat terus pesan Papi", sahut istriku.
"Selamat menikmati kontolnya Lud yang gede ya Mi, nanti Papi diberi ceritanya ya!" kataku. Saat itu Lud sudah balik masuk kamar dan aku duduk lagi di ruang TV sambil menonton juga mau menonton adegan permainan Lud dengan istriku karena pintu kamarnya terbuka.
Lud naik ke tempat tidur dengan posisi di atas istriku, kemudian dadanya yang penuh bulu digesek-gesekkan ke buah dada istriku sehingga istriku menggelinjang kegelian dan terus digesekkan ke bawah yaitu perut, dan memeknya. Setelah itu Lud naik lagi lalu mulai menciumi kening hidung dan pipi dari istriku lalu mencium telinga istriku dengan mengeluarkan lidahnya untuk mengorek lubang telinga istriku sampai istriku meronta karena geli dan tangan istriku segera meraih kontolnya yang selama ini menggelantung dan ujungnya menggesek-gesek paha istriku. Segera dipijit-pijitnya kontol Lud dan kadang-kadang dikocok juga serta kantung buah pelirnya diremas-remas juga. Hal itu membuat Lud lebih ganas dia segera mencucupi puting buah dada istriku sambil tangannya meremas-remas buah dadanya dengan harapan ada air susu yang keluar.
Tapi walaupun buah dada istriku montok tak keluar air susunya kalau diperas. Kontolnya dipermainkan oleh istriku tampak tegang dan panjang banget, lalu Lud mengambil posisi gaya 69, hingga mulutnya pas di memek dan kontolnya tepat di wajah istriku. Keduanya yang langsung beraksi, kontolnya yang gede segera dijilati dan dilumat dengan lidah seluruh bagian kepalanya yang nampak gempel besar itu sambil batang kontolnya dipijit terus oleh istriku dan dia terus mencucup clit dan lubang memek istriku. Kurang lebih 10 menit adegan ini lalu gantian Lud yang tidur dan istriku yang duduk di atas kontolnya tepat dengan memeknya. Kepala kontolnya dimasukkan ke dalam memek istriku lalu mulai diputar pantatnya sehingga kontolnya berputar dengan dipegang bibir memek istriku sedang tangan Lud tetap meremas buah dada istriku.
Kira-kira sudah 10 menit lewat mani Lud tetap belum menyemprot dan istriku juga belum klimaks, lalu oleh istriku mulai digoyang naik turun pantatnya kadang-kadang pelan kadang-kadang cepat sehingga kontolnya keluar masuk memek seperti dikocok dengan memek. Dengan posisi ini baru 5 menit istriku klimaks dan dia diam terduduk di atas kontol Lud dengan memeknya memijit kontol. Setelah fit lagi digoyang lagi sampai klimaks lagi istriku. Akhirnya istriku menarik Lud untuk duduk dan istriku tetap duduk di kontolnya dan kakinya diselonjorkan di antara tubuh Lud. Lalu Lud yang ganti menggoyangkan pantat istriku maju mundur sambil kadang-kadang istriku ditidurkan ke belakang dan Lud tetap mendekapnya. Dalam waktu 15 menit dengan posisi ini istriku sudah mengerang karena klimaks sampai 2 kali.
Bersambung ke bagian 03