Cerita Dewasa:
Gelora Cinta Tara di 'Rumah Besar' - 3
Dari bagian 2
Sadar akan keadaan Harry yang semakin mendaki puncak kenikmatanya, dan dia sendiripun telah terangsang, denyutan memeknya telah mempengaruhi deburan darah ditubuhnya, dia lepaskan kuluman kontol Harry dan segera dia memposisikan dirinya diatas Harry menghadap dikakinya, dan dimasukkannya kontol tegang Harry dalam relung nikmatnya, segera diputar memompanya naik turun sambil tekan pijatnya dengan otot memek sekuat tenaganya, ritme gerakannyapun ditambah sampai ke kecepatan maksimal.
Harrypun teriak, sementara Tarapun berfocus menikmati dera gesekan kontol Harry, yang menggesek G-spotnya berulang kali, menimbulkan dera kenikmatan nan indah sekali. Tangan Harrypun tak tinggal diam diremasnya pantat Tara yang bulat montok indah, dan dielus-elusnya anusnya, sambil menikmati dera goyangan Tara pada kontolnya akhirnya mereka berdua berteriak..
"Tara aku tak kuat lagi.. berikan kenikmatan lebih lagi Tara, denyutan di ujung kontolku sudak tak tertahankan."
"Kau pandai seperti kuda binalku, kau liar sekali Tara, kau membuatku melayang Tara, aku mau keluar!"
Lalu disuruhnya Tara memutar badannya menghadap pada dirinya dan dibalikkannya Tara posisi tidur dibawah bersandarkan bantal tinggi dan menaikan kedua kakinya dibahunya, Harrypun bersimpuh di depan memek Tara, sambil mengayun dan memompa kontolnya dengan ritme yang cepat dan kuat, karena tak tahan lagi Harry akan denyutan diujung kontol yang semakin mendesak seolah mau meledak.
"Tara, please, let me release my valve, I am cumming, pleasee.."
"Tunggu Harry, orgasmeku juga mau datang sayang, kita sama-sama"
Akhirnya Creet, creet, creet, tak tertahankan bendungan Harry jebol memuntahkan spermanya di memek Tara, adapun bersamaan Tarapun mendengus dan meneriaknan erangan nikmatnya; segera disambarnya bibir Harry, dikulumnya dengan hangat dan disodorkannya lidahnya dalam rongga mulut Harry, seraya didekapmya badan Harry yang sama mengejang, basah badan Harry dengan peluh menyatu dengan peluhnya, terkulailah Harry didada Tara, sambil menikmati denyutan memek Tara, yang kencang menyambut Orgasmenya yang sangat nikmat, selama ini belum pernah ia rasakan.
Dibelainya rambut Tara dengan penuh kasih dan sayang, dikecupnya dahinya.
"Honey, Thank you, I love you so much, I want to grow old with you, please don't go away from me, you make me a'live again.?
Mereka bangun dan digendongnya Tara dikamar mandi dan di mandikannya Tara dibawah shower dan disabuninya dengan lembut sebagai tanda terima kasihnya dimalam itu. Segera berpakaian mereka kembali, kemudian dihantarkannya Tara kerumah suaminya.
Ditemuinya Nico telah lelap di tempat tidur kembali dengan tenang dan damai, secepatnya tara berganti pakaian tidur, dan menyusul suaminya masuk dalam quiltnya dan mendekap Nico.
Karena nikmatnya permainan cinta malam itu, Tara bermimpi indah, bersama Harry semalaman.
*****
Sejak kejadian malam itu di pavilliun Harry, Tara selalu mendambakan belaian Harry dan ingin selalu merasakan kemaluannya yang menggeliat di dalam memeknya, bila teringat hal itu Tara selalu menelan ludahnya dan tak jarang dia melamun sejenak dalam kesibukannya, segera terhenyak bila telephone berdering ataupun tersadar bila ia diburu dengan tanggung jawabnya.
Jum'at malam ada sebuah event untuk sebuah Oil Company yang akan merayakan "Hari Jadi" perusahaan tersebut, pesta ini mengikut sertakan sebagian besar staffnya, jadi memang agak besarlah event yang akan diaturnya untuk malam nanti.
Pagi-pagi dia sudah ke field, ruang pesta, dan menyiapkan segala sesuatunya, kontak dengan dapur, mengenai makanan yang akan bergulir untuk nanti malam. Suasana Hotel masih sepi belum banyak pegawai mulai masuk terutama 'waiters'nya; Tara ada di ruang ruang pesta sendirian, di pantry mencheck untuk terakhir kalinya; tiba-tiba Harry telah mendekapnya dari belakang dan mendaratkan ciumannya dileher Tara seraya menelusuri dagu dan bersarang di bibir lembut Tara.
"Selamat Pagi gadisku, kuingin memuaskanmu disini, nikmatilah sayang kehadiranku."
Secepat itu juga dinaikkannya Tara diatas "pantry", bagaikan kilat di perosotkannya CD Tara, kemudian mulut Harry telah bersarang di gundukan nikmat Tara. Tara yang telah biasa dengan perilaku suaminya, maka dia juga bisa menerima perlakuan Harry ini, maka Tara hanya menghisap nafas dalam-dalam dan menahannya sebentar dan dihembuskannya perlahan-lahan; Namun tentu saja dengan Harry mendapatkan sensasi yang lain dan memang dia mengharapkannya perlakuan semacam ini ditiap detik nafas dan hidupannya yang baru.
Dinikmatinya rasa indah di bawah sana sambil menggelepar dan mengerang. Clitorisnya pun merasa semakin membesar dan memeknya berdenyut kencang tak tertahankan. Tanpa dia sadari tangannya sendiri menggapai toketnya dibawah blazernya dan di remasnya, beberapa saat kemudian ditelusupkannya tangannya kedalam bluse dan dirabanya puntingnya dan dipelintirnya sendiri, nikmat sekali rasanya seakan membuatnya melayang-layang.
Setelah puas Harry menjilatin dan mengentot memek Tara dengan lidahnya, berdirilah dia dan menarik retsleting celana panjangnya dan dikeluarkannya kemaluannya dari lubang CDnya.
"Tara, kukunci pintu besar itu jangan kuatir, kita making love disini Okay?"
"Harry lakukanlah, entoti aku dengan gaya dan nafsu birahimu, aku akan menikmatinya"
Harrypun tersenyum dan menusukkan kontol yang tegang dan perkasa itu kedalam memek Tara yang sudah membasah melelehkan air nikmatnya, karena menahan birahinya.
Sambil berdiri Harry mengentot, memompa kontolnya kuat-kuat dan penuh birahi, sesekali badannya dibungkukkannya, untuk menggapai wajah Tara yang tersenyum manis selama di entotnya. Geregetan rasa Harry melihat wajah yang manis dan penuh gelora cinta di depan matanya. Tara sangat menikmati hujaman kontol Harry dan sambil berkata,
"Harry, terus sayaang puaskan daku, ingin aku mati bersamamu dalam keadaan kau entoti aku begini."
"Enak Harry enak sekali teruskan.. nikmat batang kontolmu menghentak-hentak ubunku Harryy, ngiluu Harry!"
Segera diangkatnya tubuh Tara.
"Tara pompa kontolku naik turun, kau tentu pandai mengerjakan buat sukmaku melayang bersamamu Taraa",
Segera Tara digendong menghadapnya dengan kedua kakinya di pinggang nya, serta tanggan Harry memegang pinggang Tara. Segera dikocoknya badan Tara naik-turun, dan Tarapun ikut aktive melakukan permintaannya sambil terus berfucus pada kenikmatan gesekan kontol Haryy, yang membuatnya gilu geli menhujam seluruh tubuhnya hingga bergetar.
"Harry boleh aku keluaar?"
"Ya gadisku kita sama-sama, memekmu hangat menjepit, memilin kuat kontolku, kontolku berdenyut mau keluar spermaku sayang, Oooh kau gadis nakalku.. kau binall!"
Dan orgasmelah mereka berdua dengan rasa bahagia meliputi mereka.
Kemudian diletakkannya tubuh Tara di pantry kembali, sambil melepaskan kontol Harry, digesernya badan Tara sejajar dengan pinggir pantry, kemudian disodorkannya dimulut Tara, segara Tara mengerti maksudnya dikulum dan dihisapnya kontol tegang itu sampai bersih kembali. Cepat-cepat mereka membersihkan diri di "wash basin" di"pantry" itu, segera mereka merapikan baju mereka. Harry mendekap Tara, mencium kening pipi dan mulutnya, sambil mengatakan:
"Kau sempurna, gadisku, kita nikmati hidup ini dengan sebaik-baiknya, seindah matahari bersinar setiap hari.."
"Adakah kamu menikmati permainan kita tadi Tara?" maukan kau menikmatinya ditiap kesempatan ada?"
"Ya Harry saya bahagia, dan menikmatinya ngentot denganmu darling"
Dikecupmya Tara sekali lagi dan mengucapkan selamat kerja, kemudian ditinggalkannya Tara meneruskan pekerjaannya. Adapun Tara sendiri merasa bahagia, nikmat, seolah ringan dalam tubuhnya, karena birahinya tersalurkan baik dengan orang yang dia cintai, dia lalu mengerjakan pekerjaannya dengan suka cita.
Selang dua hari kemudian, dipagi hari, jam 7 pagi Tara sudah ada dikantornya, Tara mendapatkan SMS dari Harry, dimana Tara memang sangat mengharapkannya.
"Datanglah ke lantai 9, aku sedang mencek kamar VIP untuk siang ini, bawa set brochures yang untuk kamar 914, Housekeepernya kelupaan."
Segera datanglah Tara kelantai 9 dan memberikan nya ke Harry, yang bertemu dilorong dekat kamar penyimpanan Linen Hotel.
Begitu melihat Tara datang, segera Harry membuka kedua lenggannya dan menyambutnya dengan dekapan dan ciumannya dibibir hangat Tara. Sadar akan keadaan, segera dibawanya Tara kekamar linen tersebut segera dilanjutkannya melumat bibir Tara, sambil tangan kirinya meraba pantatnya yang penuh, dan memerosotkan CD dan stokingnya, ditariknya dengan kakinya supaya turun terus ke lantai. Segera setelah itu, tanggannya pindah ke depan menggapai gundukan memek Tara yang sudah menunggu kenikmatan ciptaan tangan Harry. Tangan Tarapun tak tinggal diam, dan dibukanya retsleting celana Harry dan segera diturukannya semua termasuk celana dalam Harry secepat kilat.
"Tara, kita sambut pagi ini dengan ceria matahari pagi ya, Kita making love disini, para 'Housemaid' belum datang, tenang saja kita OK."
Tara meminta Harry untuk memindahkan kursi ini ke pintu, maka dilakukannya perintah Tara, untuk memindahkan sebuah kursi didepan pintu. Dan dibukanya baju Tara semua dan juga Tara membuka baju Harry, hingga mereka telajang bulat, tak selembar benangpun melekat pada tubuh mereka. Harry memposisikan dirinya berdiri berhadapan dengan Tara, kaki Tara sebelah kiri mengait kaki kanan Harry dan sebaliknya Kaki kiri Harry mengait kaki kanan Tara, segera Harry menyelipkan kontolnya dalam memek Tara, sambil tangan kiri mereka memegangi kaki kiri mereka yang menepel di pantat mereka masing-masing.
Harry mengayun pantatnya kuat-kuat dan Tarapun menjepit, dan mengerakkan memeknya mengimbangi ayunan Harry, kenikmatan mereka daki bersama, dengan dengausan dan erangan kecil-kecil dari mulut mereka terlepaskan, dan dengan sepenuh tenaga, Harry melaksanakan tugasnya dengan sempurna, hingga Tara mengerang kuat mendapat orgasmenya. Tara merangkul Harry kuat-kuat sambil memangut, dan menghisap liur Harry dengan garang penuh nafsu birahi.
Setelah reda emosi dan getaran seluruh tubuh Tara, dilepaskannya semua posisi itu dan Harrypun minta Tara menungging dengan berpegangan ditiang teroli linen yang terbuat dari kayu yang kuat dan besar itu. Maka ditusukkannya kontol merah Harry dimemek Tara dari belakang, dan digoyang-goyangkan berulangkali untuk mendapatkan posisi yang nikmat untuk Tara, reaksi tarapun segera merintih menikmati goyangan tersebut, dengan goncangan kontol Harry yang menggesek G-spotnya didalam sana, seolah ada sesosok tubuh yang kuasa menarik dorong sukma nya dari ubun-ubun, Tara pun mencengkeram tiang kayu itu sambil meracau tak menentu.
Kemudian dengan ayunan pasti penuh nafsu birahi dihujamkannya kontol tegang Harry itu berualang-ulang pada Memek Tara, terasa Memek Tara melelehkan cairan kenikmatannya membuat derap kontol Harry semakin lincah menari didalam relung nikmat Tara.
Sungguh, nikmat yang dirasakan Tara, diapun mendongak-dongakkan kepalanya sambil meracau.
"Harry, enaak, Haarry teruskan aku sedang mendaki bersamamu sayang."
"Hunjam memekku keras-keras, layangkan aku ke angkasa, biarkan aku mendapatkan orgameku yang indah lagi Harry!"
Harrypun semakin giat mendapat seruan Tara, di hentakkannya lebih keras kontol yang keras itu di relung nikmat Tara dan akhirnya iapun merasakan denyutan kepala kontolnya tak tertahankan lagi.
"Tarra aku dataang, nikmatilah ini, siapkah kau menerimanya?"
"Ya Harry, aku sudah siap, membungkuklah dan cium punggungku dan remas susuku Harry"
"Cepat lakukanlah aku akan orgasme aacchh sshhtt, Harry enak sekali aku sampai juga Harryy.."
Cepat otomatis, Hary membungkuk dan menciumi punggung Tara, meremas-remas toket Tara dengan gairahnya yang memuncak.
"Tarra, achh aku keluarr, adduhh enak Tara!"
Sesudah selesai mereka orgasme, lunglailah mereka di kursi duduk dan saling berpangkuan.
Ke bagian 4