Cerita Dewasa:
Pengalaman Seks Pertama
Aku 21 tahun, kuliah di Fakultas Kedokteran Umum sebuah Universitas swasta di Jakarta. Teman-teman cewekku pada bilang kalau aku cakep dan menarik. Pertama aku mengenal yang namanya seks pada saat aku SMP kelas 2 lewat film-film bokep yang kutonton di rumah sendiri sambil sembunyi-sembunyi. Aku merasakan seks sendiri pada saat aku kelas 2 SMU, dimana teman-temanku mengajakku ke diskotik. Temanku Alex sangat berpengalaman dalam hal seks.
Di disko itu aku bersama 5 teman aku yang lain membooking tiga cewek. Semuanya seksi dan menarik. Cewek pertama, Vera namanya. Alex yang pertama menggarap dia, tanpa disuruh, Vera telentang. Kedua kakinya di buka lebar-lebar, dadanya dibusungkan hingga punggungnya melengkung. Alex mulai beraksi. Dengan keras dan ganas, dia meremas toketnya seperti memeras santan kelapa. Vera mendesah sekaligus menjerit kesakitan, tetapi Alex tidak perduli.
Setelah puas memeras toketnya, Alex beralih ke memek Vera yang tengah terkuak lebar. Dan tanpa basa-basi lagi, dimasukkannya panisnya dengan sekali tusuk dan Vera menjerit, tidak dapat menahan terjangan keperkasaan Alex. Alex menggoyang-goyangkan pinggulnya naik-turun, membuat Vera mendesah sambil meremas rambut Alex yang panjang. Alex semakin brutal, sehingga ranjangnya berderit-derit dan bergoyang-goyang. Dan akhirnya dia berteriak keras seiring tubuhnya menegang dan akhirnya jatuh di atas tubuh Vera yang juga mengalami hal serupa.
Giliran selanjutnya adalah Boby. Dia punya cara sendiri untuk mrmuaskan nafsunya. Dia memasang tindik di kedua toket Vera yang sebelumnya telah dia persiapkan. Tindik itu berbentuk segitiga. Dua di antaranya dipasang di kedua toket Vera, satunya lagi dipasang di itil Vera, dan rantai itu melewati punggung Vera, sehingga apabila Vera membungkuk, itilnya akan tertarik keluar dengan rasa sakit dan perih. Boby sedikit keterlaluan memang, tetapi idenya boleh juga.
Disuruhnya Vera merangkak sambil membusungkan dadanya yang subur dan besar mengelilingi kami berenam. Gerakannya yang menggiurkan itu membuat Boby, Fredy , Tony dan aku tidak kuasa menahan nafsu. Dihempaskannya tubuh Vera ke atas ranjang yang luas itu setelah Boby melepas tindiknya. Tony langsung mengarahkan kontolnya ke arah mulut Vera, aku punya jatah meremas bebas toket Vera, Boby tengah asyik menikmati memek Vera, sedangkan Fredy menusukkan kontolnya ke anus Vera dari bawah. Sungguh pemandangan yang indah dan erotis, membuat kontolku semakin tegang.
Vera merintih karena tubuhnya disatroni 4 kontol sekaligus, tetapi kami makin bergairah. Setelah Boby melepas nafsunya, Fredy beraksi. Kedua paha Vera dikuakkannya lebar-lebar sehingga Vera menjerit ketika pahanya hampir horizontal. Fredy memantek memek Vera dengan kedua tangannya, dan begitu bagian dalam memek Vera tersembul, dengan perlahan Fredy memasukkan kontolnya. Mula-mula seperempat, setengah, tiga perempat, setengah lagi, tiga berempat, setengah, dan tarus berulang-ulang, hingga akhirnya Vera menegang dan Fredy dengan sigap mengejankan seluruh spermanya ke Memek Vera, dan terdengarlah desahan nikmat dari mulut Vera dan Fredy.
Giliran selanjutnya adalah aku. Aku tidak tahu harus berbuat apa, karena aku baru pertama kali melakukannya, tetapi nafsuku harus tersalurkan segera. Memek Vera yang banjir sperma itu membuat kontolku licin dan berkali-kali terpeleset memasuki gua garbanya. Akhirnya, aku mengganjal pantat Vera dengan bantal, sehingga possisinya lebih ke atas dari tubuhnya yang masih digerayangi 3 orang temanku. Sungguh nikmatnya aku melepas keperjakaanku.
Kunikmati ketika kontolku perlahan menyusup ke liang memek Vera yang terkuak menantang berwarna kemerahan dan merekah itu. Aku memejamkan mataku merasakan kenikmatan yang sangat. Kontolku langsung melesat ke dalam, dan anehnya Vera menggelinjang dan bergerak tidak beraturan, tetapi geraknya ditahan oleh ketiga temanku yang masih asyik berkaraoke. Kukerahkan kontolku seluruhnya ke memek Vera, dan kulihat sendiri kontolku benar-benar habis tertelan memek Vera. Aku senang ketika aku melihat dan merasakan sendiri bagaimana kontol itu tertancap habis dan kulihat sendiri memek Vera yang merah itu menjepit, menerima kontolku dengan senang hati.
Suatu buncahan dalam jiwaku ingin kukeluarkan ketika Vera menjepit-jepit kontolku di dalam sana. Ooohh.. aku merasa sangaat nikmat. Kugerakan pinggulku seperti persneling, ke segala arah. Hal itu membuat Vera semakin menggelinjang dan merintih nikmat.
"Uuuhh.. ahh.. yeah.." aku juga merintih nikmat ketika Vera dengan cepat menjepit-jepit kontolku.
Dan kurasakan itil Vera berdenyut-denyut tanda orgasme. Aku masih menunggu klimaksku sambil terus mengentot memek Vera dengan cepat.
Dan.. "Oouukkhh..!" aku merintih nikmat mencapai klimaks ketika seluruh spermaku keluar dengan deras kembali membanjiri memek Vera.
"Kamu lain dari yang lain..!" kata Vera setelah kulepaskan memeknya keras-keras dengan batang kejantananku.
Kulihat memeknya berkedut-kedut cepat, dan kitorisnya yang merah tua itu ikut berkedut. Aku tergoda untuk menggigitnya, dan aku lakukan.
Kugigit itil Vera dengan keras, hampir keluar semua. Vera menjerit keras, tubuhnya menggelinjang hebat, melengkung-lengkung. Aku suka adegan itu. Kembali kugigit, kucucup itilnya dan dia semakin bergerak gila. Dia menjerit-jerit sambil mendesah nikmat. Kuakhiri dengan menyodok-nyodok sebuah benda bulat ke memeknya untuk mengganjal denyutan memeknya.
Cewek kedua Mira namanya. Disuruhnya dia nungging, dan beramai-ramai kami menyantapnya. Aku mencoba menusukkan kontolku ke anusnya, sempit dan sulit kudobrak. Memeknya yang lezat itu disikat Fredy sambil meremas habis kedua toketnya, sedangkan Tony berkaraoke. Sewaktu giliranku, kusuruh Mira menunging lebih tinggi, dan tampaklah memek merah yang merekah, lebar sekali. Kembali kutusukkan kontolku disana dengan keras karena aku tidak tahan berlama-lama seperti tadi karena energiku mulai terkuras.
Posisisku yang seperti menungganginya itu hanya bertahan 10 menit, dibanding menunggangi tubuh Vera dalam waktu 30 menit. Dan semua teman-temanku mulai bosan, sedangkan tersisa satu cewek lagi yang lebih menarik. Toketnya itu, membusung besar dibalik bajunya yang ketat.
Aku yang mulai kelelahan kembali terangsang ketika kulihat Mely duduk di kursi, menaikkan kedua kakinya ke tangan kursi, melenguh-lenguh sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya secara erotis, dan kedua tangannya diangkat ke belakang kursi, membuat semua yang terlihat di tubuhnya begitu menggairahkan. Aku langsung menyerbu ke arahnya.
Memeknya yang merekah, sangat merekah itu menggodaku untuk menusuknya dengan kontolku. Sulit memang memasukkan kontol ke memek Mely yang posisinya seperti itu, tetapi aku tidak menyerah, meskipun aku harus menahan pegal pantatku, tidak urung aku segera merojok memeknya dengan kontolku yang berukuran 15 cm dengan diameter 3cm.
"Uuhh.. aahh..!" desahku ketika kulihat kontolku tenggelam di dalam memeknya.
"Ayoo.. kocok dong..! Kontolmu lemah sekali..!" Mely mengejek.
Tetapi aku sudah tidak tahan lagi, hanya 7 menit aku langsung ereksi. Dan aku sakit hati ketika dihina tadi. Untuk membalasnya, memeknya kuangkat tepat tersodor di depan batang hidungku, dan langsung saja kugigit itilnya dengan keras, dan dia menjerit sangat keras, aku tidak perduli, aku menikmatinya.
Teman-temanku mengacungkan jempol kepadaku atas kelakuanku pada Mely. Dan akhirnya Mely mengeluarkan cairan dari dalam memeknya, kusedot keras sampai habis dan kembali kugigigt-gigit itilnya seiring dengan teriakannya yang semakin keras, dan aku tidak perduli meskipun itilnya hampir putus.
Pengalaman bersama-sama teman-temanku lah yang membuatku sekarang ketagihan dengan permainan seks. Dan sejak itu pula aku menjadi berani menghadapi cewek-cewek.
TAMAT
Saya suka
Saya suka bokep
Prayoga