kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru P2 Vania 2 PEMERSATUDOTFUN

P2 Vania 2

Tidak ada voting
Vania
P2 Vania 2
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten Vania yang ada pada kategori TEEN published pada 2 November 2023 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming P2 Vania 2 secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Kisah Indah Pengalamanku


Satu saat tepatnya bulan Agustus 2001, aku pindah kerja ke kota Mlg. Sesampai di stasiun kereta api jam 8 pagi aku langsung naik becak dan melintas jalan K yang cukup terkenal lalu meminta kepada tukang becak untuk segera diantar ke hotel yang mempunyai cukup fasilitas. Aku menurunkan tas koperku di depan hotel R. Setelah cukup istirahat aku berniat ingin sarapan, karena semalam di kereta api aku tidak makan. Namun ketika keluar dan akan mengunci pintu kamar, aku terkejut melihat beberapa wanita memakai pakaian swimsuit melintas dibelakangku. "Ada apa gerangan?", dalam hati aku bertanya.
Rasa ingin tahuku begitu besar, sehingga membuat perutku rasanya menjadi kenyang. Aku coba mengikuti para wanita tersebut dari belakang dan.., wowww.., betapa bahenolnya pantat mereka. Sesaat aku berhenti dan.., ternyata mereka adalah pengujung biasa yang hanya ingin latihan fitness.

Beberapa saat aku memperhatikan mereka, dan ketika itu juga terdengar suara wanita menggoda menyapaku "Mau fitness juga Mas?", aku mencoba berbalik badan.., ya ampun!, seorang wanita memakai swimsuit warna pink dengan body yang aduhai dan mempunyai rambut lurus terurai hingga pundak menghampiriku sambil tersenyum.

"Wah senyumnya begitu menggoda pikirku dalam hati", hingga aku sejenak terdiam bagai patung tapi biji mataku berjalan dari atas ke bawah memperhatikan wanita tersebut yang mempunyai kaki begitu panjang dan indah. "Ohh.., tidak!, hanya lihat-lihat saja", jawabku.
"Mas.., dari mana?", wanita tersebut kembali bertanya.
"Malang.., saya sedang tugas ke sini, dan kebetulan saya menginap di hotel ini, anda sendiri sedang apa disini?" aku memberanikan diri balik bertanya.
"Sebenarnya aku ke sini mau fitness, tapi sudah full.., jadi aku mengubah rencana ingin berenang saja, kebetulan kolam renangnya bersebelahan dengan ruangan fitness".
Kesunyian memecahkan pembicaraan kami sejenak.., dan "Oh, ya.., Sony namaku.., kamu siapa?", aku mencoba berkenalan.
"Namaku Juliet.., aku orang Jakarta, aku kuliah di sini, aku sering ke hotel ini hanya untuk fitness dan berenang" jawab Juliet.
"Kalau begitu kita sama-sama saja ke kolam renang", aku coba mengajak.
"Emang Mas Sony mau berenang juga ya..", tanya Juliet. Aku terkejut sambil menelan ludah.., gawat! aku kan nggak bisa berenang yachh.., ", pikirku dalam hati.
"Oh, tidak.., tidak! kamu saja yang berenang, aku pesan makanan dan minuman, kebetulan aku belum sarapan", jawabku sambil memanggil pelayan.





"Oke dech kalau begitu.., Juliet sekalian minta minuman berenergi boleh nggak..?".
Langsung aku jawab, "Boleh-boleh.., mau berapa botol?", dan byuurr Juliet menjatuhkan badannya yang sexy itu ke kolam", aku pesan satu botol saja yach..", jawab Juliet manja dari dalam kolam.
Setelah 30 menit Juliet baru beranjak dari kolam renang dan langsung glek.., glek.., glek.., satu botol kecil minuman berenergi langsung kering diteguk Vina. "Pantas Vina mempunyai body begitu aduhai, dan pasti mempunyai gairah seks yang tinggi", aku mengira-ngira.

"Mas Sony, berapa lama di sini?", tanya Juliet sambil mengusap-usap rambutnya dan menjatuhkan pantatnya di kursi malas di sampingku.
"Enggak lama kok, hanya 2 hari" jawabku berbohong, padahal aku harus 1 bulan menetap di kota Y, karena tugas yang akan aku lakukan cukup berat.
Angin sepoi-sepoi mengusap pembicaraan kami berdua, rasanya kami sudah cukup akrab meskipun perkenalan kami baru berlangsung beberapa jam dan tak terasa waktu menunjukan pukul 10 pagi.
"Kamu mandi dan ganti pakaian di kamarku saja", aku memberanikan diri memberi tawaran pada Juliet yang sejak tadi melonjorkan badannya dengan tangan ke atas sehingga dengan bebas bulu ketiaknya menari-nari tertiup angin.
"Boleh dech..", jawab Juliet singkat. Sampai di kamar, timbul rasa birahiku karena tergoda bentuk tubuh Juliet yang menggigit seluruh persendianku.
"Mas Son.., nanti malam Jul boleh ke sini nggak?, karena sekarang aku mau kuliah dulu, Mas juga kan mau tugas dulu kan..?", tanya Juliet ketika keluar dari kamar mandi dengan pakaian sudah rapi. Pertanyaan Juliet itu sekaligus mengundang ribuan setan mempengaruhi pikiranku mencari akal untuk merayu Juliet agar dapat aku setubuhi.
"Boleh Jul.., datang saja", jawabku sambil memegang pundak Juliet yang mempunyai umur 23 tahun tinggi badan 167 cm. Juliet diam saja saat aku pegang pundaknya, malah dia menatapku tajam. Aku tak berdaya akan tatapan matanya yang begitu indah. Suasana hening.., dan perlahan aku goyangkan kepalaku untuk mencoba menyentuh bibirnya.

"Jangan Mas.., aku sudah pakai lipstik, nanti berantakan lagi" jawab Juliet menolak dengan halus. Aku jadi penasaran, tapi aku yakin dari tatapan matanya tersembunyi ada kesan frustasi dalam diri Juliet, tapi aku tidak mau mencoba berusaha tau ada apa sebenarnya yang terjadi tehadap diri Juliet. Karena pikiranku sudah kacau termakan keindahan lekuk tubuh Juliet yang begitu menggoda.
"Ting tong.., ting tong.., ting tong..", tepat pukul 7 malam suara bell kamar berbunyi 3 kali, aku segera menghampiri pintu dan saat kubuka.., wuuaahh kulihat Juliet berdiri manis dengan mengenakan gaun tipis panjang warna biru muda dengan tali kecil di pundak hingga terlihat anggun. Terlihat bercak dua bulatan BH di dadanya dan celana dalam mungil yang tembus pandang tersorot lampu utama saat aku nyalakan.
"Mau mengajak jalan ke mana yach..? Kalau ke disco tidak mungkin, pasti makan malam, sebab Juliet mengenakan pakaian resmi untuk pesta", dalam hati aku bertanya-tanya.
"Masuk Jul.., aku masih pakai handuk dan mau ganti pakaian dulu, aku baru selesai mandi", jawabku sambil menarik tangan Juliet yang mulus putih bersih.

"Bleekk!" pintu kamar kututup dan.., terkejut aku tiba-tiba jemari lentik nan lembut memegang jemariku yang kasar yang setiap hari memegang obeng dan solder ketika aku mengunci pintu. Aku berbalik badan dan sambil berdiri langsung aku belai rambut Juliet yang halus lurus terurai.., aku teruskan belaianku ke wajah Juliet yang berbentuk oval dan terlihat ada rasa penyesalan bercampur keputus-asaan juga keinginan untuk melakukan persetubuhan yang paling melekat.., kulanjutkan belaianku menyusuri pundak.., "Ohh Mas..", jawab Juliet lirih sambil memejamkan matanya isyarat meminta untuk dicium. Aku tatap bibirnya tidak berwarna merah muda lagi saat Juliet pakai di siang hari tadi, mungkin ini menandakan aku boleh menciumnya. Aku dekap Juliet dengan mesra seperti layaknya seorang istri di malam pertama. Dengan lembut aku hunjamkan ciuman dengan deras ke bibir Juliet yang tipis menggoda. Tak disangka.., Juliet membalas dengan menjulurkan lidahnya kedalam mulutku dan memainkannya dengan lihai. Aku segera membelai dan menciumi tengkuk leher panjang Juliet sampai pundak dan.., ting..!, aku lepas tali gaunnya, hingga gaun terusan sampai kaki itu terjatuh ke lantai.

Kini hanya BH ukuran 36C tanpa tali ke pundak yang ada di hadapanku siap aku mangsa. "Ahh.., ouuhh.., Mass.., beri Jul kepuasan.." terdengar suara Juliet meminta dengan pasrah yang saat itu juga terdengar degupan jantung Juliet yang berdetak keras dengan nafas terengah-engah apalagi disaat aku mencoba membuka BH-nya yang yang tipis berwarna putih. Woowww.., indah sekali buah dada Juliet yang menonjol ke depan dengan boba kecil dan dikelilingi aurora yang kecil pula dan penuh kehangatan itu.
"oouuhh.., Mass.., isap.., isap dong Mass Sonn.." pinta Juliet memelas.

Aku langsung melahap dua buah gunung kembar itu dengan hisapan dan jilatan yang liar sehingga membangunkan kemaluanku yang bersembunyi di balik handuk, sepertinya kemaluankupun sudah tidak sabar menggedor-gedor dan menjatuhkan handuk hingga aku kini telanjang bulat. Aku semakin gencar melancarkan serangan ke seluruh tubuh Juliet yang wangi khas parfum true love, aku meremas buah dada kiri Juliet dan menjilati buah dada kanan Juliet sambil memeluk dan mengelus-eluskan tanganku di punggung Juliet sampai ke pantat. Juliet mendengus keenakan dan membuang kepalanya ke belakang dengan otomatis dadanya membusung ke depan dan makin tampak pula keindahan buah dadanya yang menonjol membesar.

"Terus Mass.., ouugghh.., yang keras isapnya Mass..", Juliet memaksa.
Perlahan aku pelorotkan CD Juliet yang tipis berwarna putih dan berbunga di tengahnya hingga dengkul dan tanpa dikomando aku telah benamkan kepalaku di hadapan liang kewanitaan Juliet yang tersembunyi dibalik bulu-bulu halus yang lebat tak terkira. Ohh.., honey.., please go on.., ouuhh.., sepertinya Juliet kurang bebas, akhirnya dia pelorotkan sendiri CD-nya sampai kini dia benar-benar bugil tanpa sehelai benangpun menempel di tubuh indahnya itu. Sambil berdiri Juliet membuka kakinya lebar-lebar untuk menyerahkan lubang kenikmatannya yang menganga agar segera dijilat.
"Ssstt.., sluupp.., eehhmm.., ohh.. Juliet betapa sempitnya memekmu", pikirku yang terus membungkuk dan menjilati clitoris Juliet yang nangkring di pintu gua yang penuh misterius namun penuh kenikmatan itu.

"Ougghh.., oouuhh.., eehhmm.." Juliet mendesah dan.., sseerr.., cairan mani membanjiri liang kewanitaan yang membuatku semakin mudah meluncurkan kemaluanku untuk menembus liang kewanitaan Juliet. Kebangkitan birahi Juliet makin membara dan mulai memutar-mutarkan pantatnya yang gempal dan bulat seirama dengan jilatan lidahku yang lincah menari-nari di sekitara clitoris dengan sekali-sekali memasukan lidahku ke dalam gua yang gelap gulita. Juliet menggelinjang keenakan. Aku begitu merasakan kenikmatan begitupun Juliet yang menarik-narik rambutku dengan ganas.., bagai seorang wanita yang sudah lama haus menantikan kenikmatan yang tiada tara itu. "Oohh.., honey masukin cepat kemaluannya", pinta Juliet tak sabar sambil menjatuhkan kedua tangannya ke sofa dan menjulurkan pantatnya ke belakang dengan kaki mengangkang.

Kini Juliet dalam posisi berdiri menungging kebelakang siap menerima kemaluanku dari belakang. Sleebb.., kemaluanku menembus lorong gelap menuju singgasananya dengan perlahan.
"Oouuhh.., nikmat sekali Maass.., terus perlahan Maass.., acchhkk.., jangan berhenti Maass.." Juliet memohon lirih, diputar-putarkan pantatnya dari kiri ke kanan dan sebaliknya, sehingga rasa geli menyelimuti kemaluanku yang keluar masuk di liang senggama Juliet yang sempit tapi lembut. Aku semakin mengganas tatkala aku dengar desahan Juliet yang tiada hentinya. "Oouugghh.., acchhkk.., yang cepat.., yang keras.., Mass.., Mass.., oouugghh.., Maass..!". Seerr.., terasa basah mengguyur kemaluanku yang masih berdiri tegak itu. Sehingga terdengar bunyi clep.., clep.., liang surga Juliet mulai becek, Juliet mengeluarkan kemaluanku dan.., slupp.., sluupp.., sstt.., Juliet langsung melahap kemaluanku dan mengisap dengan rakusnya, sesekali dia julurkan lidahnya untuk menjilati dua buah biji kemaluanku hingga lubang anus yang membuatku mengelinjang kegelian.

Setelah puas memainkan kemaluanku, sepertinya Juliet meminta kembali untuk diserang dan dia menarikku ke kamar mandi hingga ke bath tab dengan memegang kemaluanku. Aku seperti kerbau dungu yang mau menuruti perintah tuannya, namun jika kerbau yang ditarik hidungnya, tapi aku yang ditarik kemaluanku yang sedang menegang. Juliet membuka kran air dingin tanpa air panasnya, jadi terasa dingin sekali tatkala kami berdua menjatuhkan diri kedalam bath tab tersebut.., namun tidak mengecilkan semangat kemaluankku yang masih terus menjulang tegang. Juliet menutup air kran setelah bath tab terisi sedikit sekedar membasahi alas bath tab. Juliet kembali menjilati kemaluanku.., selangkanganku. Aku tidak mau kalah, akhirnya aku bangkit dan aku tidur kembali membalikkan tubuhku sehingga kepalaku kini berada tepat di depan liang kewanitaan Juliet yang telah dari tadi menganga minta dijilat. Dalam keadaan posisi 69, Juliet berada di bawah dengan kaki merenggang diangkat ke sisi-sisi bath tab, Juliet mengangkat pantatnya sambil digoyang-goyang dengan dengan cepat karena semakin geli oleh jilatan lidahku yang menusuk-nusuk hingga dalam.

"Oouuhh.., Maass.., masukin dong sayang.., Jul sudah nggak tahan nich..", Juliet mengeluh minta dimasukin.
Akhirnya kami merubah posisi, giliran Juliet yang berada di atas, sedang aku di bawah. Dengan posisi berjongkok Juliet langsung menangkap kemaluanku dan menuntunnya masuk kedalam lubangnya yang sudah basah dengan campuran mani dan air kran juga air ludahku. Sleebb.., sleebb.., perlahan Juliet menaik-turunkan tubuhnya sambil memegang dadaku yang plontos tanpa bulu sedikitpun. Aku lihat mata Juliet merem-melek keenakan sambil mengigit-gigitkan bibirnya yang mungil itu dengan sesekali mendesah. "Aahh.., acchh.., oouucchh.., Mass.., nikmat sekali, kamu hebat mass.., bisa bikin aku puas.., oouuhh! acchh..! uuhh.., baru kali ini aku merasakan kepuasan.., oouugghh..!", Juliet mengerang merasakan kenikmatan yang tiada tara.

Juliet semakin mempercepat gerakannya dan terdengar suara bleb.., bleb.., yang begitu keras antara pantat Juliet yang besar dengan pahaku, berpadu dengan suara teriakan Juliet yang meminta ampun merasakan ngilu atas gesekan kemaluanku dengan liang kewanitaan Juliet.
"Mass Sonn.., Jul mau keluar lagi.., kita keluarin sama-sama yach say..?", pinta Juliet lagi memelas dengan suara sedikit gemetaran menahan rasa nikmat yang segunung.
"Ouugghh.., honey.., aku mau keluar.., ayo sayang.., lebih cepat, lebih cepat lagi sayang.., ouugghh..!", aku mendengus. "oouuhh..,. aacckkhh..!!", Juliet berteriak keras sambil menggaruk dadaku kuat-kuat merasakan kenikmatan dunia yang hebat itu. Cret.., cret.., cret.., cret.., cairan maniku membasahi lubang kenikmatan Juliet dan terasa becek sekali, tapi rasa itu menghilang dengan secara mendadak kemaluanku yang masih mendarat di lubang kemaluan Juliet dipijit dengan keras oleh liang senggama Juliet yang kembang kempis.
"Terima kasih ya Mas Son.., sudah memberi kepuasan kepada Juliet" ucapan Juliet membisik di telingaku dan Juliet langsung terkulai lemas di atas tubuhku dan tanpa sadar dia terbaring lelap dengan keadaan telanjang bulat, indah dan mulus sekali tubuhnya walau sudah 3 kali orgasme, bau aroma True Love-nyapun tetap melekat di tubuhnya.

Aku peluk tubuhnya dengan mesra dan akupun mulai tertidur, sebelumnya aku buka penyumbat air bath tab supaya airnya mengalir keluar dan tidak menggenang di dalam bath tub.
"Kalau airnya nggak dibuang bisa masuk angin aku.., apalagi dalam keadaan capek begini", pikirku dalam hati.
Kamipun tertidur lelap sampai pagi di dalam bath tab. Ternyata Juliet wanita yang kawin diusia muda dan melanjutkan kuliah di kota "Mlg", tapi tidak pernah mendapatkan kepuasan seks dari suaminya, karena kemaluan suaminya impoten.

TAMAT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.