kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru P21 Lydia 18Yo Tocil Dientot Kontol Pendek 21 PEMERSATUDOTFUN

P21 Lydia 18Yo Tocil Dientot Kontol Pendek 21

Tidak ada voting
Lydia, Tocil, Dientot, Kontol, Pendek
P21 Lydia 18Yo Tocil Dientot Kontol Pendek 21
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten Lydia, Tocil, Dientot, Kontol, Pendek yang ada pada kategori TEEN published pada 28 Oktober 2024 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming P21 Lydia 18Yo Tocil Dientot Kontol Pendek 21 secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Rosi dan Tantenya


Rosi, sebut saja demikian, sudah beberapa bulan kami saling berbagi kebutuhan biologis. Rosi adalah wanita berusia 22 tahun dengan tinggi 160-170 cm, dan dengan dada yg tak terlalu besar tetapi mengkal kira-kira 34, kulit putih, dengan wajah mirip wanita cina, jadi agak sipit.

Hubungan kami berawal pada sebuah pesta kawanku, aku kenalan dengannya dan menjadi akrab dengannya bahkan aku menawarkan tumpangan untuk mengantarkannya pulang, untung aku bawa helm cadangan. Kami berdua pulang, karena dia bosan untuk berada disana dia ditinggal oleh temannya. Rosi membonceng motorku, dia ngga keberatan dengan itu. Malam itu cukup dingin, kupinjamkan jaketku untuk menutupi tubuhnya yang hanya memakai kaos putih itu dan celana jeans biru. Bagiku Rosi sungguh sexy malam itu, dia memakai kaos putih tanpa lengan, dan bra hitam yang semakin menunjukkan kemolekkan tubuhnya. Dan rambut panjangnya yang terawat dibiarkan tergerai.

Karena perutku masih lapar, tadi aku tak sempat makan dipesta karena keasikan ngobrol dan menikmati tubuhnya, kuajak dia makan, dia tak menolak. Dia meminta untuk dimakan ditempatnya. Aku setuju. Singkat cerita kami sampai di rumah kontrakkannya dan makan disana, selesai makan aku membereskannya, lalu dia mengajakku ke kamarnya untuk menemaninya malam ini, padahal aku ingin pulang. Aku mencoba menolak karena takut ketahuan orang lain, dia meyakinkan aku kalau tak akan terjadi apapun. Aku mengiyakannya.

Kamarnya sungguh rapi, ya, maklum kamar cewek. Dia mengotrak rumah itu untuk berempat, termasuk dia. Singkat cerita dia, bercerita padaku bahwa dia baru saja memutuskan pacarnya karena mendua. Dia menangis dan kuberanikan diriku untuk memeluknya dan menenangkannya, Rosi tak menolaknya. Setelah agak tenang kubisiki dia bahwa dia tampak cantik malam ini. Rosi tersenyum dan menatapku dalam, lalu memejamkan matanya. Kucium bibrnya, hangat, dia menerimanya. Kucium dia dengan lebih galak dan dia membalasnya, lalu tangannya merangkul pundakku.

Kami berciuman dengan cukup ganas lalu aku turun ke lehernya, Rosi pun mendesah "aahh." Mendengar itu kuberanikan meremas toketnya yang montok. Rosi mendesah lagi, dam menjambak rambutku. Setelah beberapa saat kulepaskan dia. Rosi sudah terangsang, kulucuti pakaiannya, kaosnya kulepas, bra-nya, tampaklah gunung kembar yang pas dalam genggaman tanganku, dengan punting merah-coklat cerah yang telah mengeras. Kubasaahi telunjukku dan mengelusnya, Rosi hanya memjamkan matanya dan menggigit bibirnya. Kulanjutkan melucuti celananya, dia memakai CD berenda putih sehingga tampak sebagian rambut kemaluannya yang lembab. Dan WOW, ternyata jembutnya tidak terlalu lebat dan rapi, rambut di sekitas bibir kemaluannya besih, hanya di bagian atasnya. Dan memeknya tampak kencang dengan clitoris yang cukup besar dan mulai basah.

"Kamu rajin mencukur ya," tanyaku, dengan wajah memerah dia mengiyakan. Sebab kata tantenya demi kesehatan memek, dan biar ngga bau.

Kupangku dia dan mulai menciuminya lagi, dan sapuan lidahku mulai kukonsentrasikan di puntingnya, ku jilati, kutekan bahkan kugigit kecil dengan gigiku, Rosi menggelinjang keasikkan, dan mendesah-desah merasakan rangsangan kenikmatan. Tangan kananku mulai memainkan clit-nya, ternyata sudah banjir, kugesek itilnya dengan jari tengahku, perlahan-lahan, desahan dan lenguhan makin sering kudengar. Seirama dengan sapauan lidahku di puntingnya, Rosi makin terangsang, dia bahkan menjambak rambutku dan menekan kepalaku ke toketnya, "Donn, enakh.. banget.. enakh.." Desahannya dan lenguhannya. Kira-kira 5 menit dari kumulai, badannya mulai mengejang dan "Donn.. Rosi.. mo.. keluaarr!" Sambil berteriak Rosi orgasme, denyutan memek kurasakan di tangan kananku. Rosi kemudian berdiri.






"Sekarang giliranmu," katanya. Celanaku langsung dilucutinya dan akupun disuruhnya berbaring. Salah satu tangannya memegang kontolku dan yang lain memgang zakarnya, dia menggelusanya denga lembut "mmhh..," desahku. "Enak ya, Don." Akupun mengangguk. Rosi mulai menciumi kontolku dan mengelus zakarnya, dan mengemutnya dan mengocoknya dengan mulutnya. Terasa jutaan arus listrik mengalir ke tubuhku, kocokannya sungguh nikmat. Kupengang kepalanya, kuikuti naik turunnya, sesekali kutekan kepalanya saat turun. Sesaat kemudian dia berhenti. "Don, kontolmu lumanyan besar dan panjang yach, keras lagi, aku makin terangsang nich." Aku hanya tersenyum, lalu kuajak dia main 69, dia mau. Memeknya yang banjir itu tepat diwajahku, merah dan kencang, sedang Rosi udah mengocok kontolku. Saat itu aku baru menikmati memek seorang wanita, aku mulai menjilati memeknya, harum sekali bau sabun dan bau cairan memek, dan clitorisnya sampai memerah dan kuhisap cairan yang sudah keluar, tiba tiba dia berteriak saat kuhisap memeknya keras-keras. "Donnie.. I lovve itt, babbyy", dia menjerit dan aku tahu kalau dia lagi klimaks karena memeknya sedang kujilat dan saat itulah saat pertama aku rasakan cairan wanita yang asam-asam pahit tapi nikmat.

Setelah dia klimaks, dia bilang dia capai tapi aku nggak peduli karena aku belum selesai dan aku bilang ke dia kalau aku belum puas, saat itulah permainan dilanjutkan. Dia mulai melakukan gaya anjing dan aku mulai memasukkan kontolku ke pantatnya yang besar dan menggiurkan dan aku tarik dorong selama beberapa lama. Beberapa lama kemudian, aku bosan dengan gaya itu, dan kusuruh dia untuk berada di bawahku dan aku mulai memasukkan kontolku ke dalam memeknya yang ternyata sudah basah lagi, perlahan kumasukkan, terasa sekali denyutan memeknya.

Memeknya agak susah kumasuki, setelah kontolku masuk kira-kira 1/2, ada sedikit darah mengalir, ternyata dia perawan batinku, kubisiki dia "Ros, sebentar lagi kau akan merasakan kenikmatan yang sesunguhnya". Pelahan kugoyang kontolku, maju mundur, membentuk angaka 8, rintihan kesakitan berubah menjadi desahan kenikmatan. Saat aku berada di atas Rosi, kujilati toketnya yang memerah dan dia menjerit perlahan dan mendesah-desah di telingaku dan membuatku tambah bernafsu dan tanpa pikir panjang-panjang lagi, aku mulai menekannya dengan nafsu dan tentunya kontolku sudah masuk ke dalam memeknya yang sangat nikmat itu. "Ooohh nikmat sekali rasanya", dia juga menjerit "Ssshh", seperti ular yang sedang mendekati mangsanya.

10 menit kemudian, dia memelukku kuat-kuat dan aku bingung tapi aku juga mengalami perasaan yang aneh karena sepertinya ada yang mau keluar dari kemaluanku, "Donnie.. aku mauu keluaarr" dan aku juga menjawabnya "Ros.. kayaknya akuu jugaa maauu.." nggak sampai 2 atau 3 menit, badanku dan Rosi sama-sama bergetar hebat dan aku merasakan ada yang keluar dari kontolku ke dalam memeknya dan aku juga merasa ada yang membasahi kontolku dengan amat sangat.

Setelah itu, Rosi terdiam karena kelelahan dan aku mulai mencium-ciumi bibirnya yang kecil dan mukanya yang sedikit mirip dengan artis Hongkong Charlie Yeung. Aku mulai membelai-belai rambutnya dan karena dia terlalu kelelahan dia tertidur pulas. Karena aku nggak mau mengganggu dia, aku keluar dari kamarnya dan kulihat di ruang TV, seorang wanita kira-kira 30 tahunan sedang mengusap-usap clitorisnya sambil menonton Video CD tadi dan aku hampiri dia dan dia jadi kaget, "Ngapain kamu.." dia berbicara kepadaku." Keponakanku kamu apain tuch.. teriakannya sampai kemari." Waduh tantenya nich, mati aku, batinku. Terus aku berkata ke dia, "Tante.. kemari dech aku mau bilang sesuatu!" Dia mengikutiku ke sudut ruangan dan dia bersandar di dekat tembok karena dia mau tahu aku mau ngapain.

Tantenya Rosi hanya memakai kaos dan rok mini. "Ada apaan sih!" katanya padaku. Tanpa banyak omong kudekati memeknnya yang sudah basah, pikirku ini adalah kesempatan. Ku elus memeknya perlahan, kondisi memeknya gundul, tanpa rambut, dan kucium bibirnya, ada sedikit penolakan awalnya, lalu desahan yang kudengarkan. "Enaakh.. dik, siapa namamu..?" tanyanya "Donnie" jawabku. "Oh Donn..puasin..tante..malam..i..ni" sambil mendesah dan melenguh.

2 menit kemudian kulepaskan dia dari belaianku, kulucuti pakaiannya, kondisi badannya sama dengan Rosi, hanya saja toketnya sedikit lebih besar. Kugandeng dia ke kamarnya Rosi, ternyata dia sudah terbangun, dan sedang membersihkan memeknya. "Udah bangun, Ros" dia menjawabnya dengan senyuman. "Temanmu kupakai dulu ya" tantenya berkata, Rosi tersenyum dan mengangguk. Tanpa mempedulikan Rosi, kubaringkan dia, kutabrak memeknya dengan kontolku, ternyata sedikit lebih mudah, karena dia sudah tidak perawan pikirku tetapi masih cukup kencang. Kumulai gerakan kontolku, dan kucium lagi bibirnya, dan kunikmati toketnya. Kami saling bersahutan merasakan kenikmatan bersama.

5 menit kemudian aku mulai menghisap memeknya dan clitorisnya sampai dia benar-benar mau klimaks dan setelah dia bilang dia mau klimaks, kumasukan kontolku ke dalam memeknya dan bless. Setelah beberapa lama, aku sepertinya mau keluar dan karena aku nggak bisa tahan kenikmatan ini makanya aku langsung saja, croott.. crott.. sampai beberapa kali dan setelah aku selesai Tantenya Rosi gantian memelukku dengan eratnya dan dia berteriak "Mass.. aku keeluarr oohh", dia bergetar hebat dan setelah itu dia mencium bibirku dan melumat habis bibirku dan setelah dia kecapaian dia juga ketiduran.

Malam itu aku bermalam dirumah kontrakan Rosi, ternyata Rosi ngontrak bersama tantenya dan dua orang teman wanita lainnya. Paginya kami melakukan bertiga dikamar mandi, lalu aku pulang. Mulai saat itu aku menjadi pemuas mereka berdua. Sekarang aku sudah lulus, dan lama nggak ketemu mereka, aku merindukan saat itu.

Bagi tante atau teman wanita lainnya yang ingin merasakan pelayananku hubungi aku lewat email. Soal biaya masalah belakangan, yang penting kita bisa saling memuaskan. Kini aku tinggal dan kerja di Jogjakarta, sehingga aku agak kesulitan keluar kota. Tempat bisa diatur.


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.