kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru P251 Cindy 18Yo Pemersatu Fun 251 PEMERSATUDOTFUN

P251 Cindy 18Yo Pemersatu Fun 251

Tidak ada voting
Cindy, Pemersatu, Fun
P251 Cindy 18Yo Pemersatu Fun 251
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten Cindy, Pemersatu, Fun yang ada pada kategori TEEN published pada 3 Februari 2024 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming P251 Cindy 18Yo Pemersatu Fun 251 secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Kupu-kupu Liarku


Nama gue X, 28 tahun, tinggal di kota Jakarta. Sebenarnya gue ingin menceritakan kisah seks dengan seorang gadis yang gue juluki "Kupu-kupu Liar" sejak lama. Tapi karena belum sempat menuliskannya.., yah akhirnya baru sekarang gue sempatin untuk menceritakan kepada pembaca pemersatu.fun secara detail. Semoga saja cerita gue ini dapat dipetik manfaatnya. Kalo pembaca menganggap gue orang brengsek, ya jangan diikuti, simple kan?

*****

Gue bertemu dia sekitar pertengahan tahun 2001. Jujur saja, semula gue mengira dia itu sudah menikah. Karena badannya kelihatan seperti wanita yang sudah menikah tetapi setelah kenal, ternyata dia belum menikah.

Dari pertemuan ke pertemuan berikutnya, gue dan dia semakin akrab dan sering saling mengirimkan SMS. Walaupun itu hanya SMS yang isinya sekedar menanyakan sudah makan siang atau belum, lama-kelamaan gue sering kangen sama dia.

"Wah gawat nih kalo gue mulai suka sama dia," begitu pikir gue.

Waktu itu gue lagi 'jomblo' dan lagi males untuk pacaran karena baru putus cinta. Tapi akhirnya gue sadar kalau gue suka banget sama dia. Bukan dari fisik tapi dia itu orangnya baik dan cerdas. Tapi ada satu hal secara fisik yang membuat sulit banget melupakan dia yaitu ukuran dadanya yang mungkin 34 C.

Sebagai gambaran, wajahnya lumayan, kulit kuning, dan rambut ikal. Gue lupa kapan pertama kali mengajak dia kencan. Tapi yang gue ingat yaitu pertama kali membawa dia ke tempat kos gue.






Saat itu, penghuni kos sedang pergi atau entah pulang ke kotanya masing-masing, gue ajak dia ke tempat kos. Mulanya sih ngobrol yang nggak-nggak dan entah bagaimana ceritanya, gue langsung kulum bibir dia yang mungil.

Wow, enak banget man.. Rasanya melayang. Lidah gue terus masuk ke mulutnya dan kami saling mengulum lama sekali. Tiba-tiba, lidah gue sudah menjilati dua bukit kembarnya yang besar. Bobanya sampai mengkilat terkena air ludah gue.

"Terus say.. Jilat, hisap say," ujarnya.

Gue jilati sampai dia orgasme. Tapi mungkin yang pertama, gue belum sempat menjilati veginya yang sudah panas banget. Malamnya, gue ajak dia check ini di hotel bintang empat di kawasan Jakarta Barat. Begitu masuk kamar, gue langsung serbu bibirnya yang sexy.

"Say.. Mau nggak gue jilatin," kata gue.

Dengan pandangan matanya yang sayu.. Dia mengangguk. Langsung gue buka perlahan bra dan celana dalamnya. Wah besar banget bukit kembar cewek ini, begitu pikir gue. Setelah puas memainkan bibirnya yang sexy, lidah gue langsung turun ke dua bukit kembarnya.. Dia hanya bisa mendesah.. Dan mengelus-elus rambut gue..

"Enak say.. Hisap yang keras say."

Bobanya langsung mengeras dan tegak. Dengan warna yang coklat tua, semakin membangkitkan gairah gue. Gue jilati juga semua bagian perut, pusarnya dari atas ke bawah. Setelah sampai di veginya.. Gue langsung senang karena sudah dicukur rapi. Veginya masih tertutup rapat, tapi sudah mengeluarkan sedikit lendir. Lidah gue langsung masuk dan mencari itilnya.. Dia hanya bisa menutup mata dan mengerang.

"Sst, ah.. Ah.. Enak say.. Elo pintar banget sih. Ah.. Enak.. Sedot say," katanya.

Gue jilati veginya sambil gue remas-remas bukit kembarnya yang besar dan bergoyang-goyang. Setelah sekian lama gue jilati, akhirnya gue tahu kalau dia akan orgasme. Pantatnya terangkat tinggi.

"Ah.. Gue keluar say."

Lalu gue sorongkan adik gue ke mulutnya. Sambil tiduran, dia terus mengulum 'adik' gue.. Turun, dan naik.. Sambil lidahnya bergerak ke sana kemari dan sekali-kali menyapu lubang kencing adik gue.

"Enak say?," katanya.
Gue bilang, "Hisap say.."

Lalu dia menghisap adik gue yang berukuran sekitar 19-20 cm itu. Sambil menjilat, dikocoknya adik gue.. Setelah beberapa lama.. Gue yakin mau orgasme.

"Say, gue mau keluar nih," kata gue.
"Cepet keluarin dalam mulut gue.."
"Gue keluar say.. Ah.. Ah..," seiring dengan keluarnya sperma gue beberapa kali tembakan di mulutnya. Dia menelan semua sperma gue sampai habis.

Setelah istirahat sejenak, gue mau masukin adik gue ke veginya yang sudah basah.

"Say, gue masukin ya," kata gue. Dia hanya menggangguk. Tapi begitu kepala adik gue yang masuk.. Dia merintih.
Terus gue tanya, "Loe sudah pernah ML sebelumnya?" Dia mengatakan belum pernah.

Pelang-pelan gue dorong lagi adik gue.. Awalnya dia berkata, "Enak say, terus say, gesek yang kenceng." Tapi begitu gue mau masukin adik gue.., kembali dia merintih, "Sakit Say."

Akhirnya gue tidak tega untuk memaksakan penetrasi. Tapi malam itu, dia berhasil membuat adik gue memuntahkan sperma sampai empat kali. Dia bahkan mengalami lima kali orgasme. Setelah check in, besoknya dia SMS gue.

"Gue malu bertemu elo lagi."
Lalu gue jawab, "Kenapa?".

Dia bilang malu.., karena baru bertemu langsung mau diajak check in. Tapi setelah gue menjelaskan beberapa alasan, akhirnya dia mau mengerti.

Kos gue dan dia tidak seberapa jauh. Hanya sekali naik angkot, gue sampai di kosnya. Kosnya memang enak dan tenang. Cowok dan cewek boleh tinggal satu kamar karena rumah ibu kosnya jauh dari kos tersebut.

Pulang kerja, gue langsung mampir ke tempat kosnya. Meskipun aman, tetapi pembantu kosnya agak reseh. Bahkan sering pembantu kos itu menanyakan kepada cewek atau cowok penghuni kos itu. Pokoknya reseh deh.

Kebetulan malam itu, dia mengatakan pembantu kos sudah pulang. Ketika sampai di pintu pagar, gue langsung telepon dia.

"Eh bukain pintu dong, gue sudah di luar nih." Tidak seberapa lama, dia keluar sambil membuka pintu gerbang kos.
"Masuk deh, langsung ke kamar saja," katanya. Untungnya semua kamar waktu itu sudah tertutup rapat meskipun belum begitu malam.
"Masukin saja sepatu elo, biar nggak ketahuan ada tamu," katanya.

Begitu di dalam kamar, dia langsung mengunci pintu dan menyerbu bibir gue.

"Gue kangen sama elo. Elo kemana saja sih."

Gue kulum bibirnya.. Sambil meremas pantatnya yang besar. Ternyata dia sudah tidak memakai celana dalam. Langsung saja gue perosotin celana pendeknya, dan gue gosok bibir veginya dengan jari gue.

"Say.., gue pengen nih," ujar gue. Bra-nya gue copot dan langsung gue kenyot buah dadanya yang besar dengan boba yang sudah mengeras.
"Say, enak banget sih cucu elo."

Setelah puas, lidah gue langsung menyerbu veginya.. Gue jilatin itilnya berulang kali sampai dia mendapatkan orgasme yang pertama. Sambil pantatnya diangkat tinggi-tinggi, dia merintih. Gue khawatir dia berteriak, langsung gue kulum bibirnya sambil terus mempermainkan bibir veginya yang sudah basah.

Setelah orgasme kedua, dia langsung menduduki tubuh gue.. Gue yang sudah horny, langsung mengenyot dua bukit kembarnya yang bergelantungan secara bergantian. Setelah puas, adik gue langsung dikulumnya..

"Enak say," ujarnya.

Gue mengangguk sambil terus menikmati kuluman di adik gue. Sambil mengulum, dia juga kocok adik gue dan sekali-kali menjilati buah pelir adik gue. Dia hisap adik gue dengan keras, dan akhirnya menyemburlah sperma gue di mulutnya dan sebagian lagi mengenai wajahnya. Dia menjilati semua sperma gue sampai bersih.

Kejadian itu terjadi berulang-ulang sampai ratusan kali dan gue nggak bisa menghitung lagi.., sudah berapa kali gue sedot veginya yang harum itu. Sampai sekarang gue belum pernah penetrasi ke veginya karena dia menolak karena masih virgin. Gue menghormati dia seperti apa adanya. Biarlah hanya suaminya kelak yang merenggut keperawanannya.

Tapi gue akhirnya sayang banget sama dia. Dia juga mengatakan hal yang sama. Pernah suatu kali, kita mencoba tidak bertemu dan tidak saling berhubungan. Tapi hanya bertahan sekitar tiga bulan. Setelah itu, kami kembali saling memuaskan dan tidak lupa mencupang buah dadanya yang besar itu.

Gue sebenarnya pengen masukin adik gue ke veginya tetapi karena dia menolak, gue nggak bisa memaksa dia. Dia juga sempat jalan bareng sama beberapa cowok lain tapi dia selalu bilang hanya dengan gue dia bisa puas. Hal itu terbukti meskipun dia juga melakukan hal yang sama, tapi itu tidak bertahan lama. Paling lama dua-tiga bulan, dia sudah malas untuk berhubungan dengan cowok itu.

Kejadian saling memuaskan itu membuat kami ketagihan. Sampai-sampai, kami pernah membuat dia orgasme sampai lima kali. Kami melakukan itu hampir setiap hari sepulang kantor. Dia pernah bilang pengen lepas dari gue, tapi selalu tidak berhasil. Begitu juga gue. Gue pernah tidak menghubungi sekitar dua bulan, tapi ujung-ujungnya gue kangen sama dia dan kembali saling memuaskan.

Tapi gue juga sadar, sampai kapan hal ini kami lakukan. Gue pernah merasa berdosa banget sama dia. Tapi bayangan keseksiannya sulit gue lupain. Gue juga sayang sama dia.. Entah sampai kapan.

Belakangan ini, gue dan dia masih berhubungan tapi sudah tidak melakukan hal itu karena percuma saja. Dalam hatiku, dia tetap "Kupu-kupu Liar"ku selamanya yang nggak akan bisa gue lupain. Gue cuma bisa mengingat kejadian sexy itu.

*****

Bagi yang ingin memberikan komentar or nyobain.., kirim ke email gue.


E N D

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.