Cerita Dewasa:
Kisah Bahagia di Hari Minggu - 1
Ini adalah cerita aku ML untuk yang kesekian kalinya, tentu saja dengan cewekku. Dia adalah my girl yang paling kusukai, keturunan chinese, toket ukuran 32. Aku sangat puas tiap kali berhubungan dengannya, sebut saya namanya Ani.
Ani adalah adik angkatanku, persis setahun di bawahku. Kumulai berhubungan dengannya setelah kegiatan inisiasi kampus berakhir. Kumulai dengan sering telepon, main ke tempatnya, dan akhirnya kupinang dia. Ani mau. Mulai saat itu kami sering keluar bersama. Ani tinggal dikota ini disebuah rumah kontrakan, bersama dengan saudara sepupunya dan pembantu, semuanya wanita. Aku sangat mencintainya, diapun begitu.
Pada suatu malam kuberanikan mencium bibirnya. Dia suka, lalu langsung kucium lagi dan lebih lama serta dengan permainan lidahku. Saat itu aku belum terlalu memikirkan untuk ML, aku terlalu lugu untuk itu, aku hanya menikmati bibirnya. Setiap kali bertemu dan ada kesempatan aku smooch dia, dan Ani sangat menyukainya, ini yang pertama untuknya, katanya.
Suatu hari Ani memintaku untuk menemaninya, dan kami sudah jalan bareng untuk 1 tahun. Kami sangat mesra sekali dan belum ada pikiran untuk melakukannya. Sampailah aku di rumahnya, ternyata Ani hanya sendiri. Saudaranya pergi maen, dan pembantunya dapat jatah balik kampung katanya. Kesempatan ini tak kulewatkan untuk menciuminya. Ani mengajakku ke kamarnya. Kuawali dengan ciuman kecil dibibir, lalu semakin panas. Kubaringkan Ani di ranjangnya, lalu lehernya. Saat aku mulai panas, kuberanikan untuk meminta izin memegang dadanya, Ani mengizinkan tetapi hanya dari luar. Dengan lembut kumeremasnya, sambil menciumi bibirnya.
Tapi aku makin penasaran, kuminta izin untuk merasakan dadanya langsung. Ternyata Ani meluluskannya dengan satu syarat mataku dipejamkan. Perlahan Ani membimbing tanganku menuju ke sana. Kenyal sekali dadanya, lalu kucari putingnya, keras. Aku langsung jatuh cinta dengan dadanya juga, pas dalam tanganku. Dan dengan sengaja kubuka mataku dan tampaklah toket yang indah sekali untukku. Ani kaget ketika melihatku melek, tapi langsung kukatakan padanya aku sangat menyukai dadanya yang indah, wajah Ani memerah. Terus kumeremas-remasnya perlahan dan lembut. Ani tampaknya menyukainya. Kudekatkan wajahku ke dadanya dan kuciumi toketnya, kiri dan kanan. Ani tampaknya diam saja. Lalu aku menyusu padanya, aku nenen padanya.
Dan terdengar lenguhan panjang Ani, "Uh..".
Aku semakin semangat menikmati dada dan putingnya. Nikmat sekali, sepetinya nipplenya lumer dalam mulutku. Untuk sesaat kuistirahatkan dadanya. Kulucuti t-shirt dan branya, Ani tak menolak, Ani topless sekarang. Dan kuciumi bibirnya.
"Kenapa?" tanyaku.
Ani diam saja dan tangannya masuk ke dalam t-shirtku dan melucutinya.
"Lanjutin donk.. U make me drunk", katanya.
Aku pun begitu, batinku. Ani bersandar didadaku, tanganku memeluk dadanya yang kusuka, lehernya kuciumi dan kujilati, Ani sangat menikmatinya.
"Uh.. M..", terdengar dari bibirnya.
Kuturunkan salah satu tanganku dan kumainkan di daerah selangkangannya, dari luar celana pendeknya. Ani diam saja. Lalu ku coba memasukkan tanganku kedalam celananya turun menuju memeknya, lembab kurasakan. Mulai kumainkan jariku, perlahan. Dan dengan perlahan pula Ani membuka selangkangannya, tanganku turun lebih dalam. Ternyata CD-nya sudah basah.
"Ani.. Kamu sudah horny ya..", tanyaku.
Ani terdiam dan mulai menciumku dan memainkan lidahnya, ini jawaban 'iya' untukku. Kusandarkan Ani dan kulucuti celana dan CDnya, sebuah pemandangan indah dan kali pertama dimataku, memek dengan rambut yang tak lebat, basah.
"Ani.. Aku suka memekmu", kataku.
"Masa..", jawabnya sambil menutupi toketnya dan wajah memerah.
Masih dengan ragu-ragu, kudekatkan wajahku ke memeknya. Kuciumi dan kujilat perlahan permukaannya. Wow, rasanya aneh namun tidak berbau (padahal bayanganku pasti bau!). Ani menggelinjang. Lalu kupegang kedua pahanya dengan erat sambil terus kubenamkan lidahku ke memeknya. Rasanya asin namun nikmat. Lalu memek tersebut aku kuakkan dengan jariku. Terlihatlah daging merah yang sangat lembut bersama sebentuk daging kecil yang menggantung dan berkilat-kilat. Itu itilnya. Tiba-tiba kurasakan jenggutan dirambutku yang semakin menekan kepalaku ke memeknya. Segera kupercepat jilatanku sehingga mulutku penuh dengan lendir dari memek Ani. Kudengar desahan Lina semakin keras. Tangannya menuntun tanganku untuk meremas toketnya (32B).
Aku semakin exciting. Sebenarnya aku belum telalu terangsang tapi semakin ingin tahu apa yang akan terjadi berikutnya. Terus saja kusedot kuat itilnya sambil kujilat-jilat lubang memeknya. Tiba-tiba otot pahanya menegang dan cengkramannya makin kuat disusul dengan 'muncratnya' cairan dari memek Ani. Kontan kuhentikan kegiatanku melihat peristiwa tersebut. What a surprise! Lalu ku jilati sisa cairannya, ternyata aku suka. Kupandangi rona wajahnya yang memerah. Rambutnya berantakan dengan bulir-bulir keringat di lehernya. Matanya terpejam, kemudian membuka dan tersenyum ke arahku.
"Kamu ngapain sih barusan, enak banget..!", desahnya mesra.
"Kamu ga kan mau tau lah", kataku.
"Kasih tau dong ngapain, sampe mulut kamu belepotan gitu", kata Ani sambil tertawa. Kucium bibirnya.
"Ih.. Asin", katanya.
"itu khan punya kamu..", balasku. Dan aku duduk disampingnya.
"Ini yang pertama buatku.., aku suka banget, dan aku sayang sama kamu".
"Aku juga begitu". Lanjutku, "Ini juga yang pertama".
"Aku nggak nyesel Ko, aku ingin kamu berikan lebih dari ini, aku ingin punyamu, sungguh", lanjutnya sambil mengelus-elus kontolku.
"Ini sebenernya rahasiaku, tapi aku ingin kamu tahu, aku sengaja bikin suasana rumah seperti ini, saudaraku pulang ke rumahnya, bukannya maen, terus pembantuku kebetulan dapet jatah pulang ke kampungnya. Jadi aku bebas sama kamu. Sekarang cuma aku dan kamu berdua. Aku ingin punya kamu. Aku cuman tahu hal ini dari cerita-cerita temen, tapi ngga bisa bayangin yang sebenernya, sekarang aku bisa sama kamu".
Mendengarnya aku merinding dan suka. Ini kesempatanku untuk melepaskan rasa ingin tahuku dan aku tak ingiin terlalu lugu lagi. Dan sekali lagi aku terdiam tapi sangat suka. Lalu kuterkam bibirnya dengan bibirku, lalu tanganku memainkan tugasnya di toket dan vaggynya. Ani terangsang lagi, lalu bangun dan menghempakanku ke ranjang. Ani melucuti celana dan CDku, aku bugil. Kontolku yang baru setengah on, dibuatnya fully on. Ani menjilatinya, seperti lolipop. Dari kepalanya, batangnya dan bijinya. Nikmat sekali. Kuminta Ani menaruh memeknya diatas wajahku, lalu lidahku mulai bergerak.
Pose ini menjadi favorit Ani dalam foreplay. Kujilati bibir memeknya, lalu itilnya. Kusedot-sedot perlahan dan sesekali kugigit kecil. Ani pun menikmati kontolku, dijilatinya dan perlahan-lahan dikocoknya. Lalu dimasukkan kedalam mulutnya dan dikocok. Nikmat sekali, kamu berdua sesekali mendesah dan melenguh menikmati rangsangan yang saling kami berikan. Rasanya semua otot pahaku berkedutan menahan nikmat yang kurasakan. Dan sesekali Ani menggerakkan pantatnya maju-mundur menggesekkan memeknya di lidahku. Memeknya makin basah, dan berkedut, Ani melenguh dan mendongakkan badannya sambil memegangi kontolku, cairan itu keluar lagi, Ani orgasme kembali. Ani membalikkan badannya dan berbaring diatas badanku. Kami berdua sama-sama berkeringat, kontolku masih ngacung dan belum terpenuhi.
"Donn, nikmat sekali rasanya, aku dapat lagi. Aku ingin malam ini terpuaskan" katanya. Ku peluk dia.
"Ayo mulai lagi" ajakku. Ani menyanggupinya.
Dia berbaring, kukecup keningnya, kuciumi bibirnya, kujilati lehernya sambil meremas-remas dadanya. Turun lagi kujilati toketnya, kusedot-sedot putingnya dan sesekali kugigit kecil. Ani menikmati sekali, dan kepalakupun dipeluknya. Setelah puas dengan dadanya, ku jilati itilnya dan ku sedot-sedot memeknnya yang basah lagi. Kunikmati memeknya yang merah dan tangan ku meremas-remas dadanya dan memelintir putingnya perlahan dan lembut. Memek Ani berkedut lagi, kugesekkan kepala kontolku dimulut memeknya terdengar desahan lirih "Uh.." dari bibirnya.
Kubisiki Ani, "Sekarang kau seorang wanita sejati" lalu kucium bibirnya dan kontolku mulai masuk ke dalam lubang senggamanya.
"Au.. Sakit..", teriaknya.
"Tenang sayangku, sebentar lagi kamu akan merasa nyaman dan nikmat", hiburku dan kontolku masuk.
Kudiamkan sebentar didalam memeknya, dengan dinding memek yang berkontraksi, kupeluk Ani.
"Kamu sekarang seorang wanita dewasa, sayang", bisikku.
Dia mencium bibirku, lembut dan dalam. Dan mulai kukocok memeknya dengan kontolku itu, perlahan. Hangat sekali didalam sana, basah, licin. Badan kami yang sudah mandi keringat terasa hangat pula, dan tak lupa kubisiki dia dengan kata-kata yang erotis, berciuman dan meremas-remas dadanya. Indah sekali malam itu, erotis. Kukocok memeknya perlahan-lahan dengan kontolku, kuselingi dengan menyusu pada Ani, serta menciumi ketiaknya yang mulus. Kugendong Ani dan sodokanku lebih terasa.
"Aku nggak nyesel Donn.., kamu lembut sekali..", katanya sambil terus kusodokkan kontolku.
Memek Ani makin basah dan terus memijat batang kontolku, seakan-akan disedot olehnya. Terdengar pula suara gesekan memek dan kontol, suara yang basah. Aku duduk diranjang, Ani mulai mengocok kontolku dalam-dalam, dia hunjamkan pantatnya ke kontolku, nikmat sekali. Lalu Ani mengayangkan badannya, sambil mulutnya meracau nggak jelas. Kulumat habis dadanya kunikmati putingnya. Kami sangat menikmati dan kami berdua mandi keringat. Akhirnya Ani mengejang dan memelukku erat lalu membenamkan kontolku dalam-dalam, terasa cairan memandikan kontolku dan dindingnya memijat dan terasa pula menyedot kontolku, Ani orgasme lagi, ku balas dengan kocockanku dan kupeluk dia dan kontolku berkedut, crot, spermaku muncrat di dalam memeknya, aku duduk memangkunya dan berpelukan, lalu kucium bibirnya.
"Terima kasih sayang", kataku.
"Aku juga", jawabnya.
Aku berbaring dengan Ani di atasku, kontolku masih di dalam, dan kubiarkan mengendur.
"Donn, aku nggak ingin terpisah dari kamu. I love, and I always do", katanya.
"Aku juga sayang", lanjutku.
Lalu kami tidur bersama, dengan keadaan bugil dan kontol ku masih didalam memeknya. Ketika subuh, kontolku ereksi. Kejadian alami ini membuat Ani terbangun.
"Don, kontol kamu bangun. Lagi yuk", katanya bersemangat.
Langsung ku lahap bibirnya dan kumainkan lidahku. Kutindih Ani, dan mulai meremas-remas dadanya. Kenyal sekali sambil memandangi wajahnya, Ani sungguh cantik dalam hatiku. Aku percaya jika wanita paling cantik saat bangun tidur. Kami makin panas, memek Ani makin basah dan berkedut. Kulanjutkan permainan mulutku ditoketnya. Kulumat nipplesnya dan ku sedot-sedot toketnya. Ani mendesah dan meracau keenakan.
"Don.. Kocok kontolmu.. Say", pintanya keenakan.
Perlahan-lahan kusodok memeknya dengan kontolku, terdengar suara becek yang terkesan erotis bagiku. Aku paling suka mengocokkan kontolku perlahan, sebab gesekan antara dinding memek dan kontol lebih dapat dirasakan, dan tidak menyakiti memek. Peluh mulai keluar dari pori-pori kulit kami, bau alami kami mulai keluar membuat suasana makin erotis bagiku. Ani tampaknya mulai menggerakkan pantatnya maju-mundur membalas gerakan kontolku yang juga demikian, tampaknya Ani sungguh menikmatinya, langsung kubalik posisi kami. Kini Ani diatasku. Kedua tangan Ani bertumpu didadaku, dan toketnya kuremas-remas perlahan-lahan dan kupelintir-pelintir putingnya. Ani memejamkan mata, dan pantatnya maju-mundur mengocok kontolku. Suara becek makin kencang, dan kontolku makin becek pula.
Memek Ani berkedut kencang, dia memelukku dan berbisik "Aku udah sampe".
Ani sudah orgasme lagi, sedang aku belum.
"Giliranku ya.." balasku.
Kugendong dia menuju kursi. Ani masih memelukku dan langsung kukocok memeknya kembali, Ani menciumi bibirku. Lima menit kemudian aku keluarkan spermaku dimemeknya, nikmat sekali sarapan pagi ini. Kami berpelukan untuk mengambil nafas sebentar.
"Ani, sungguh kamu nggak menyesal malam ini?", tanyaku penuh keraguan.
"Tidak", jawabnya sambil menciumi bibirku.
Tak henti-hentinya aku smooch Ani. Akhirnya kontolku di cabut dari memeknya, tampak sperma dan cairan memek Ani bercampur, sesaat setelah kucabut, campuran cairan itu keluar dari mulut memek Ani yang dihiasi jembut yang nggak terlalu lebat. Ani menggandengku ke kamar mandi.
"Mandi bareng yuk", pintanya.
Kamar mandinya memiliki shower dan bath tub.
"Ani, kucukurin pubic hair-mu (jembut) ya..", pintaku.
"Kita mandi dulu sayang", jawabnya.
Kami berdua masuk ke shower, tiba-tiba Ani jongkok di hadapanku dan kencing, kulihat dia.. Sexy sekali batinku.
"Say, .. Agak perih nih memekku", katanya.
"Mungkin karena baru pertama kali ML, say", jawabku.
Ani mengangguk tanda setuju.
"Walau sakit tapi enak kan?", kataku sambil memeluk dan meremas dadanya.
Ke bagian 2