kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru P4 Dapur Ngebul Adik Ipar Dientot Kakak Ipar Abg 18Yo Pemersatu Fun 4 PEMERSATUDOTFUN

P4 Dapur Ngebul Adik Ipar Dientot Kakak Ipar Abg 18Yo Pemersatu Fun 4

Tidak ada voting
Dapur, Ngebul, Adik, Ipar, Dientot, Kakak, Abg, Pemersatu, Fun
P4 Dapur Ngebul Adik Ipar Dientot Kakak Ipar Abg 18Yo Pemersatu Fun 4
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten Dapur, Ngebul, Adik, Ipar, Dientot, Kakak, Abg, Pemersatu, Fun yang ada pada kategori TEEN published pada 7 Februari 2024 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming P4 Dapur Ngebul Adik Ipar Dientot Kakak Ipar Abg 18Yo Pemersatu Fun 4 secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Berkat Chatting


Hai para pembaca setia www.pemersatu.fun, aku akan menceritakan kembali tentang pengalaman seksku. Kejadian ini benar-benar kualami, dan bukan cerita bohong atau fiktif. Dan kejadian ini terjadi pada pertengahan bulan Januari 2001 (terserah pembaca untuk percaya atau tidak). Oh ya, namaku Dedi (24 tahun), aku seorang mahasiswa dan seorang karyawan di salah satu cybercafe terkenal di Bandung.

Seperti biasanya jika aku sedang suntuk atau sedang BT, aku selalu pergi ke warnet untuk mengecek atau chatting. Hari Sabtu, tepatnya tanggal 20 Januari 2001, jam 16.00 sore, saat itu aku sedang BT habis. Untuk menghilangkan BT-ku itu, aku langsung saja pergi ke warnet untuk chatting, dan seperti biasanya aku menggunakan nick **** (edited). Aku masuk ke channel-channel yang berbau seks. Alhasil aku mengobrol dengan seorang cewek dengan nick **** (edited), dan mengaku bernama Syalean dari Malaysia.

Umur Syalean lebih tua 1 tahun di atasku, aku ngobrol ngalor-ngidul hingga menyerempet masalah pribadi maupun masalah seks. Dia sendiri merupakan karyawan di sebuah bank di Kualalumpur, dan dia tanggal 23 January 2001 akan ke Jakarta dalam urusan kantor. Aku membujuk dia untuk dapat datang ke Bandung, dan hasilnya dia mau jika masih ada waktu. Saat itu juga kami janjian untuk kopi darat dan berjanji jika ke Bandung dia akan meneleponku.

Sabtu, tanggal 24 January 2001, HP (Handphone)-ku berbunyi dan tertulis nomor yang belum kukenal, terus kujawab langsung telepon itu,
"Hallo.." kataku.
"Hallo.. ini Dedi Yach?" tanyanya.
"Benar, saya Dedi, ini siapa yach..?" balasku.
"Ini Syalean dari Kualalumpur yang masa (waktu) itu chatting sama awak (kamu)," katanya.
"Ooo.. iya saya baru ingat.. ada dimana nich?" tanyaku.
"Sekarang ini saya sudah sampai di Bandung, dan sekarang tidur di Hotel X," katanya.
"Hah.. sudah ada di Bandung.. kapan datang ke Bandung?" balasku.





"Kapan nih kita bisa bertemu, bisa tidak kamu ke sini?" katanya.
"Nanti sore saya akan datang ke sana.. kita bertemu dimana?" tanyaku.
"Ok.. saya tunggu di ***** (edited) Hotel, jam 16.00 jangan sampai terlambat, ok.." katanya.

Tepat jam 16.25, aku meluncur ke hotel itu dengan menggunakan taxi, setelah sesampainya di depan hotel aku langsung menuju ke **** (edited) yang katanya itu. Aku terus mencari meja yang dihuni oleh seorang cewek, dan kulihat ternyata ada 1 meja yang ditempati oleh seorang wanita cantik, bodinya ok. Langsung kuhampiri dia dan langsung bertanya,
"Selamat sore.. maaf apakah nona ini nona Sya?" tanyaku.
"Ini pasti Dedi kan.." balasnya.
"Silakan duduk, mau minum atau mau makan?" tanyanya.
"Nggak usah.. cukup minum aja dech," balasku.
Langsung dia memanggil pelayan dan memesan minuman. Dan kami pun langsung terlibat obrolan. Setelah lamanya kami mengobrol lalu dia mengajakku ke atas ke kamarnya. Lalu kami berdua pun beranjak ke kamar.

Di dalam kamarku, sudah tidak tahan lagi melihat kemolekan dan kecantikan wajahnya, langsung dengan semangat "45" kupeluk dia lalu kucium bibirnya, ternyata tidak ada reaksi dia memberontak, malah dia membalas ciumanku di bibirnya. Sambil berciuman, tanganku mulai bergerilya, aku mulai meremas-remas toketnya yang besar itu dan ternyata dia pun tidak mau kalah, dia juga meremas-remas batang kemaluanku dari luar celana.

Setelah lama aku berciuman lalu aku mulai membuka bajunya satu persatu hingga dia bugil. Sekarang tampaklah jelas dua buah dada yang besar dan putih itu yang sangat menantang, berukuran 36B, dan juga liang kemaluannya yang ditumbuhi oleh bulu-bulu kemaluannya. Dan aku pun langsung membuka seluruh pakaian dan celanaku hingga bugil.

Setelah kami berdua bugil, lalu aku mengajaknya naik ke atas tempat tidur, di atas tempat tidur aku mulai menciumi dia dari atas lalu turun ke bawah kedua buah dadanya, kusedot-sedot dan kugigit-gigit kecil puting susunya yang merah itu yang kiri dan yang kanan secara bergantian. Lalu ciumanku mulai turun ke bawah ke daerah selangkangannya, kusibakkan bulu kemaluannya dan kumulai menjilat-jilat kemaluannya yang sudah basah itu sambil jariku, kumasukkan ke lubang kemaluannya sambil aku keluar-masukkan ke lubang kemaluan itu.

Selang beberapa lama, kami pun berubah posisi, kini kusuruh dia memainkan batang kemaluanku, dia mulai menjilat-jilat dan menyedot-nyedot batang kemaluanku, terasa nikmat ketika batang kemaluanku disedot oleh mulutnya sambil batang kemaluanku di kocok-kocok. Aksi sedotannya ke batang kemaluanku tidak lama sekitar 10 menit, lalu dia mulai merubah posisinya berjongkok tepat di atas batang kemaluanku, kemudian batang kemaluanku dituntunnya masuk ke dalam lubang kemaluannya, "Bleess.. bleess.." Sekarang batang kemaluanku sudah berada di dalam lubang kemaluannya.

Lalu dia mulai menaik-turunkan pantatnya, dan terdengar desahan-desahan yang keluar dari mulutnya, "Akh.. aakkhh.. ss.." sambil dia aktif menaik-turunkan pantatnya, tanganku pun sambil meramas-remas toketnya.

Selang 10 menit kami pun berubah posisi, kini gantian dia menungging lalu kuarahkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya lewat belakang, "Bleess.." aku mulai mengocok-ngocok batang kemaluanku di lubang kemaluannya. Tanganku pun tidak mau diam, kuremes-remes toketnya.

10 menit kemudian aku merasakan di lubang kemaluannya sudah basah, ternyata dia sudah keluar, tetapi aku masih terus mengocok-ngocok batang kemaluanku di lubang kemaluan dia. Selang 3 menit kurubah posisi, kusuruh dia tiduran dan kubuka lebar-lebar kedua pahanya dan kuangkat kakinya ke atas, dan kuarahkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya dan "Bleess.." aku mulai mengocok lagi batang kemaluanku.

20 menit kemudian aku merasakan aku sudah tidak tahan mau keluar, aku mulai mempercepat kocokan batang kemaluanku, dan aku tanya sama dia, "Sayang, mau keluar nih.. di dalam atau di luar?" tanyaku, lalu dijawab, "Di luar saja," dan akhirnya kucabut batang kemaluanku dan kuarahkan ke mulutnya untuk disedot-sedot dan.. "Crroott.. crroott.. crroott.." air surgaku keluar di dalam mulutnya. Air surga itu oleh dia ditelannya dan batang kemaluanku dibersihkan oleh lidahnya dari noda spermaku. Seketika itu juga kami berdua jatuh terkulai lemas di kasur.

Di saat kami sedang istirahat dan mengatur nafas, burungku masih digenggam oleh tangannya sambil mengocok-ngocoknya. Seketika itu juga batang kemaluanku sudah berdiri dan tegang lagi, lalu dia mengucapkan,
"Ded.. kamu pintar sekali, saya puas sekali, ayo kita lanjutin lagi!" katanya.
"Ok.. tuch kan liat dipegangin terus jadi berdiri dech 'adek' aku.." candaku.
"Akhh.. kamu bisa saja.. (sambil memencet dan mencium batang kemaluanku)," balasnya.
"Sekarang mainin dong kemaluanku!" kataku.
Tanpa basa-basi lagi batang kemaluanku sudah masuk di dalam mulutnya, terasa nikmat saat batang kemaluanku dikenyot-kenyot, dan dikocok-kocok. Lalu dia merubah posisnya (gaya 69) dia mulai naik ke atas badanku dan mengarahkan lubang kemaluannya ke mukaku, aku tahu apa maksudnya, langsung saja kujilati sambil memasukkan jari-jariku ke dalam lubang kemaluannya. Kudengar dia mulai mendesah-desah, "Akkhh.. aakkhh.." sambil terus mengulum-ngulum batang kemaluanku.

Selang 5 menit kami pun merubah posisi lagi. Kini dia berjongkok di atas selangkanganku, dan batang kemaluanku diarahkan dan dibimbing oleh tangannya masuk ke dalam lubang kemaluannya, dan "Bleess.. bleess.." batang kemaluanku sudah masuk lagi ke dalam lubang kemaluannya, dan dia mulai menaik-turunkan pantatnya dan sesekali pantatnya diputar-putar. Saat pantatnya diputar-putar terasa beda sekali dan terasa nikmat.

Sambil batang kemaluanku masuk di lubang kemaluannya, tanganku meremas-remas kedua toketnya, sambil puting susunya kutarik-tarik, dan dia pun menjerit kecil, "Owww.. aahhkk.. terus sayang.. enak.." desahnya. 4 menit kemudian kurubah posisinya lagi, kusuruh dia tiduran miring, lalu kumasukkan batang kemaluanku ke lubang kemaluannya dari belakang, sambil kuangkat kaki kanannya ke atas, terus kukocok-kocok batang kemaluanku di lubang kemaluannya. Dan dia pun mulai menyeimbangkan permainanku dengan memaju-mundurkan pantatnya. Beberapa menit kemudian dia sudah mau keluar, "Ahhkk.. aakkhh.. aahkkhh.." aku merasakan lubang kemaluannya basah dan dia pun sudah orgasme, karena aku masih belum keluar, maka kurubah posisinya lagi. Kubaringkan dia, dan aku di atas dia lalu kukocok dan selang 4 menit kemudian ada rasa-rasa aku mau keluar, lalu kubilang sama dia, "Sayang, sudah mau keluar nich.. di luar apa di dalam?" tanyaku. Dijawab, "Di luar aja.."

Lalu kocokkan mulai cepat, rasa mau keluar itu sudah ada di ujung, seketika itu juga batang kemaluanku, kucabut dari lubang kemaluannya, lalu kuarahkan batang kemaluanku ke mukanya, kukocok-kocok batang kemaluanku sendri dan.. "Croott.. crroott.." spermaku menyemprot ke muka dia, lalu kumasukkan batang kemaluanku ke mulutnya minta dibersihkan oleh lidahnya hingga bersih. Setelah permainan nikmat itu selesai akhirnya kami berdua pun tidur pulas masih dengan bertelanjang ria alias bugil.

Nah, para pembaca setia www.pemersatu.fun, pembaca boleh percaya atau tidak akan ceritaku, tapi yang jelas ini kejadian yang benar-benar aku alami. Jika ada saran, kritik ataupun ajakan main seks denganku, bisa menghubungiku melalui e-mail.

TAMAT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.