kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru P40 Abcdefcute 18Yo Pemersatu Fun 40 PEMERSATUDOTFUN

P40 Abcdefcute 18Yo Pemersatu Fun 40

Tidak ada voting
Abcdefcute, Pemersatu, Fun
P40 Abcdefcute 18Yo Pemersatu Fun 40
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten Abcdefcute, Pemersatu, Fun yang ada pada kategori TEEN published pada 29 Januari 2024 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming P40 Abcdefcute 18Yo Pemersatu Fun 40 secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


deknas(at)yahoo(dot)com


Sengaja identitas emailnya kupakai untuk judul, agar para penggemar situs pemersatu.fun dapat mengetahui siapa yang menjadi objek ceritaku.

Setiap hari aku pasti tidak pernah absen membaca cerita-cerita baru dalam pemersatu.fun dimana dalam satu bulan terakhir ini ada beberapa cerita baru yang dikirim oleh deknas(at)yahoo(dot)com dengan judul-judul "Selingkuh", "Sensasiku", sampai yang terakhir "Aku Dijadikan Objek Masturbasi" dan "Implementasi Dengan Pembaca".

Mulanya aku tidak percaya sama sekali akan ceritanya, apalagi emailku via SMS tidak pernah dibalasnya. Di cerita pertama dia mengaku bernama Pink berusia 22 tahun, tapi di cerita berikutnya entah mengapa dia mengubah nama dan berusia 28 tahun, dan yang membuatku semakin tidak percaya adalah ceritanya yang terlalu menonjolkan kelebihan fisik yang dimilikinya, padahal umumnya penulis wanita kebanyakan mengekpos lebih di sudut perasaan, kecuali penulis dengan gender laki-laki. Apalagi dengan terang-terangan dia menunjukkan tempat kerjanya di KB Surabaya.

Tapi dari cerita yang dideskripsikannya aku jadi tertarik akan keseksian tubuhnya hingga aku iseng mengirim email yang ternyata dibalas dengan kata-kata standar yang pasti ditujukan untuk seluruh pembaca yang mengirim email kepadanya, yaitu petunjuk untuk membaca cerita dia lainnya dan diminta mengirim SMS dengan menggunakan salah satu operator tertentu untuk berkomunikasi. Karena rasa penasaran, aku kirimkan SMS yang dia pinta, dan ternyata.. benar dia adalah wanita.

Setelah berbasa-basi sejenak, aku minta fotonya dikirim ke emailku, dia pun meminta fotoku. Keesokan harinya tidak sabar aku membuka emailku, ternyata fotonya benar-benar dikirim ke emailku. Kalau melihat dari fotonya, aku beri nilai 8 untuk wajahnya. Hampir setiap hari aku mengontak dia (akunya bernama Natalie dan panggilannya Lia) dan semakin aku akrab semakin mendekati kebenaran ceritanya, termasuk waktu aku menguji ilmu kedokteran hewannya dengan pertanyaan ala kadarnya.

Singkat cerita, kami janjian untuk bertemu di Taman Safari, Cisarua, Bogor karena kebetulan waktu itu Lia akan mengikuti seminar di sana. Aku yang berdomisili di Jakarta hanya memerlukan waktu sejam ke sana. Tak sabar rasanya menunggu waktu santainya di sela-sela seminar. Sambil menunggu, aku rebahan di hotel sekitar tempat dia seminar, dan sore harinya Lia SMS bahwa dia sudah santai dan menanyakan lokasi tempatku berada. Aku segera kontak dia dan memberitahukan dimana aku berada.

Pertemuan yang telah lama kunanti-nantikan pun tiba. Lima menit setelah aku menghirup kopi yang aku pesan di lobby, seorang wanita cantik, putih dan tinggi dengan pakaian yang sangat seksi menghampiri tempat dudukku.






"Yudas, ya?" sapanya lembut.
"Eh.. Ya.. Kamu Lia?" aku jadi sedikit grogi melihatnya.

Kami segera memesan makanan sambil mengobrol mengakrabkan diri, tapi terus terang saja aku benar-benar tidak bisa konsentrasi saat mengobrol dengannya karena wajahnya yang cantik dengan dada yang padat dengan boba mungil yang jelas tercetak di kaus ketatnya menggangu libidoku, apalagi rok mini yang dikenakannya jelas tidak mampu menutupi putih dan mulus pahanya, tapi sayang obrolan kami belum ke arah seks sama sekali, padahal aku telah mencoba untuk mengajaknya naik ke kamarku dengan berbagai macam alasan, aku pikir mungkin dia tidak mood dengan aku seperti halnya si malang Amin yang hanya boleh menjadikan Lia sebagai objek masturbasinya saja.

Tapi aku tidak kurang akal, aku mencoba memancing libidonya yang menurutnya tinggi, apalagi hawa di puncak sangat dingin, sekarang saja sudah mulai berasa menusuk tulang hingga perlahan-lahan aku bisa menggiringnya mengobrol ke arah seks. Lambat laun Lia pun mulai open sesuai dengan sikapnya di cerita yang dia paparkan.

Akhirnya tanpa canggung lagi kami berdua naik ke kamarku dan tanpa banyak basa basi lagi aku menyerangnnya begitu pintu kamar tertutup. Sambil berdiri aku melumat bibirnya yang seksi, Liapun balas melumat bibirku. Ciuman kami semakin liar, lidah kami saling membelit dan mendorong, tanganku tidak tinggal diam meremas lembut pantat dan pinggulnya, sementara tekanan buah dadanya yang tidak menggunakan bra terasa lembut menggesek dadaku..

Lia ternyata ganas, sambil berciuman tangannya langsung melepaskan kancing kemejaku dan melepas ikat pinggangku. Dan akupun tidak mau kalah melepas kaus ketat dan rok mininya yang bawahnya berumbai. Kini Lia hanya mengenakan G-string yang hanya menutup garis kemaluannya, jembutnya yang lebat berebutan keluar dari celah G-stringnya. Kami kembali berpelukan dalam keadaan berdiri telanjang. Pergesekan kulit lembut Lia di kulitku membuat nafsuku kian memuncak, senjataku sudah meregang kaku menekan-nekan perutnya yang ramping.

Lia aku minta duduk di meja rias agar aku lebih mudah mencumbunya. Aku kembali aktif menciumi centi demi centi tubuhnya yang mulus terawat. Lehernya yang jenjang jadi korban pertama keliaran lidah dan bibirku yang terus merambat ke bawah melewati ketiaknya. Aku cium buah dadanya yang ranum secara bergantian, bobanya yang mungil pun tidak luput dari jilatan lidahku. Sesekali aku gigit halus bobanya hingga Lia semakin mendesah menahan gairahnya, apalagi saat jilatanku sampai pada memeknya (Lia tidak mau memeknya dimasukkan jari karena takut infeksi katanya), rambutku dijambak dan kepalaku ditekan ke dalam agar lebih terbenam ke memeknya yang basah.

Aku lepaskan tali G-string yang sedikit menggangguku hingga kini lidahku semakin bebas menusuk-nusuk lubang memeknya yang harum. Lia semakin menjadi-jadi, tanganku pun tidak tinggal diam, aku pilin buah dadanya sambil terus melumat itilnya yang kian membengkak dan akhirnya Lia mengalami orgasmenya yang pertama yang ditandai dengan cairan yang meleleh panas di memeknya yang terasa di mulutku.

"Kita istirahat dulu ya Yud?" pintanya lembut.

Akupun menganggukkan kepala mencoba memberikan waktu jeda untuknya, meskipun nafsuku sudah sampai di ubun-ubun yang ditandai dengan senjataku yang kaku. Lia rebahan di kasur, aku pun rebahan di sebelahnya. Aku pandangi wajah cantiknya yang polos tanpa sehelai benang pun. Matanya terpejam, dadanya naik turun mengikuti irama nafasnya, aku kecup keningnya lembut, Lia terbangun dan langsung kembali menyerangku.

"Sekarang, giliranku" katanya.

Lia langsung melumat bibirku dengan rakus, aku pun membalasnya. Lidahnya yang basah dan hangat menjilati dadaku setelah melewati leherku, sementara posisi tubuhnya yang berjongkok di atas tubuhku memberikan sensasi lain, aku hanya mampu meremas pinggul dan pantatnya, lalu Lia membuka CD-ku.

"Wow Yud, jujur saja aku baru lihat kontol segede ini"
"Kamu kan Chinese, kok disunat?" komentarnya tanpa minta jawaban dariku, karena Lia langsung saja memasukkan senjataku ke dalam mulutnya yang mungil. Aku lihat mulutnya sampai monyong menelan senjataku.

Sepuluh menit kemudian aku tidak tahan dengan serangan Lia hingga aku segera mendorong tubuhnya hingga telentang. Kini ganti aku yang mencumbunya, tidak bosan bosannya aku mencumbu buah dadanya yang menurutku sangat indah, apalagi memek Lia yang hanya bagian atasnya saja yang ditumbuhi jembut, sampai akhirnya Lia sendiri yang tidak tahan dan menuntun senjataku memasukki memeknya yang sudah basah.

Perlahan-lahan senjataku terbenam ke dalam liang kehangatannya. Sungguh nikmat jepitan memek Lia, cairan yang dikeluarkannya semakin memberikan rasa nikmat dalam gesekan kelamin kami. Aku mulai memompa senjataku yang terasa dijepit dengan ketat oleh memek Lia. Kulihat wajah Lia memerah menahan rasa nikmat dari sodokan senjataku, dan tidak lama tubuh Lia bergetar hebat, kukunya menancap kuat di bahuku, Lia kembali mendapatkan orgasmenya yang kedua.

"Lia, aku ingin main berdiri" bisikku lembut.
"Capek sayang? Memangnya kenapa harus berdiri?"

Meskipun bertanya tapi Lia akhirnya menurut. Sambil berdiri aku kembali memasukkan senjataku dari belakang ke dalam memeknya yang semakin membanjir. Ternyata benar dugaanku bahwa rasa nikmat yang aku alami lebih terasa. Tinggi badan Lia yang hanya 5 cm di bawahku membuatku nyaman dan tidak perlu bersusah payah menekuk lututku seperti yang selama ini biasa kulakukan terhadap istriku yang tingginya hanya 155 cm.

Sambil terus memompa memeknya, tanganku bergerilya ke dada dan pinggulnya yang bulat padat hingga Lia kembali terangsang dan akhirnya mencapai orgasmenya yang ke-3. Luar biasa hebat Lia. Aku yang sudah merasakan air maniku sudah di ujung pun akhirnya semakin mempercepat kocokanku, dan tidak lebih dari semenit kemudian aku keluarkan senjataku dan aku jepitkan di belahan pantat Lia yang padat, aku tekan kuat kuat, hingga akhirnya senjataku menyemprotkan sejuta kenikmatan di belahan pantat Lia.

Setelah itu kami berdua tidur dengan saling berpelukan telanjang, tapi aku tidak mungkin melepaskan waktu yang berharga ini hingga selang 2 jam setelah istirahat, kami kembali terlibat dalam panas birahi di udara yang dingin. Sungguh pengalaman yang sangat indah. Pada permainan ke-2 bahkan lebih hot lagi karena Lia benar benar mengerahkan seluruh kemampuannya untuk memuaskanku dan menggapai kepuasan dirinya. Bahkan Lia mengajariku untuk yang pertama kalinya betapa nikmat kontolku yang dalam keadaan tegang dijepit di belahan dadanya yang kenyal hingga aku keluar 2 kali dan Lia bahkan hanya sekali, sampai akhirnya kami benar-benar lelah dan tertidur.

Setelah matahari bersinar tepat di atas kepala, kami baru bangun. Lia kembali ke tempat seminarnya, sementara aku pun kembali ke rumahku dengan sedikit berbohong kepada istriku bahwa aku ditugaskan mendadak ke luar kota (maaf ya kepada para istri, percayalah bagaimana pun rusaknya sang suami dia tetap ingin keluarganya utuh dan tidak berantakan apalagi hanya karena seorang wanita, kami para suami hanya perlu sedikit penyegaran untuk merefresh otak agar lebih jernih dan gigih berfikir untuk memberikan yang terbaik bagi keluarga tercinta).

Ternyata benar bahwa Lia tidak mengharapkan materi, karena uang yang kuberi untuknya pun hampir ditolaknya. Tapi untunglah Lia akhirnya menerimanya setelah kuberi penjelasan bahwa uang tersebut bukan untuk membayarnya, tetapi untuk sekedar membantu biaya komunikasinya denganku.

Lia.., terus terang aku ingin sekali mengulanginya, aku rindu jilatan panasmu, aku rindu jepitan memekmu, aku rindu kecantikanmu. Pada waktu itu kamu bertanya hal apa yang menarik dalam dirimu, aku katakan sekarang bahwa aku suka tinggi badanmu, sehingga mempermudahku jika main sambil berdiri. Aku juga suka memekmu karena pelumasnya banyak tapi jepitannya tetap kuat. Aku tidak suka memek yang rapat karena kurang cairan, sakit! Pokoknya aku suka memek seperti kamu, becek tetapi menjepit!

Waiting your time for ML again, honey..


E N D

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.