Cerita Dewasa:
Hadiah Ulang Tahun
Pada suatu hari, Juma't sore tepatnya, ketika aku sedang mengemudi menuju rumah sepulang dari kantor, aku seperti kehilangan sesuatu. Gimana nggak? Hari ini sebenarnya ulang tahunku dan aku ingin week-end di Puncak sama pacarku, Sarah, tapi apa boleh buat, si do'i lagi pergi ke Singapura mengantarkan Omanya berobat. Kalau dia lagi di sini, aku yakin dia pasti kasih aku hadiah yang tak terlupakan.. memeknya!
Tengah-tengahnya aku melamun, kebetulan aku lagi kejebak macet di daerah Blok M, aku di klakson sama mobil merah di belakang mobilku. Kulihat di kaca spion, Starlet merah ini berusaha banget melewatiku, yang nyetir perempuan pakai kacamata Rayban. Dasarnya macet, bagaimana caranya kasih dia jalan, terus iseng-iseng kuperhatikan lewat kaca spion, ternyata perempuan itu cakep juga. Waktu ada kesempatan akhirnya aku kasih dia lewat, eh ternyata bukannya melewatiku malah dia membarengiku, terus dia buka kaca jendelanya dan dia meneriaki aku supaya mengikuti dia. Dengan tanda tanya, aku ikuti saja itu cewek, kepingin tahu apa maunya tuh cewek. Dia menuju ke daerah Pondok Indah, setelah beberapa kali melewati perempatan, akhirnya dia memasukan mobilnya ke dalam garasi sebuah rumah besar dan memberi kode ke aku supaya parkir mobilku di garasi itu juga.
Sambil ragu-ragu, aku turun dari mobil dan dia bilang, "Ayo, masuk!" Sambil jalan ke pintu ruang tamu, kuperhatikan tuh cewek, perawakan nggak terlalu tinggi tapi dari lekuk kaosnya, aku tahu kalau dia punya toket yang cukup besar, pantatnya nggak terlalu besar tapi bentuknya bagus, terus betisnya jenjang dan putih mulus. Akhirnya dia membuka kacamatanya, dan aku terpana melihat matanya yang berbinar-binar "menjanjikan" demikian juga bibirnya, lehernya yang indah tertutup rambutnya yang sebahu.
Setelah dia menutup pintu, tiba-tiba dia memelukku dan kasih aku ciuman yang hot, lidahnya terasa masuk ke mulutku dan memainkan lidahku. Dadaku pun terasa bertumbukan dengan dua toket yang kenyal, mau nggak mau kontolku berdiri juga akhirnya. Sambil menciumiku, tangannya membuka retsleting celanaku dan dia masukan tangannya ke celanaku, nggak berapa lama kontolku sudah di remas-remas tangan yang halus itu. Aku juga nggak mau kalah agresif, aku buka kaitan BH di punggungnya dan tanganku mulai meremas-remas toketnya. Kurang lebih 10 menit kita main-main, dia melepaskan ciumannya dan menarikku ke sebuah kamar tidur. Dengan setengah bingung, aku tanya dia, "Sebenernya kamu siapa sih?" Eh, si dia malah kasih kode supaya aku nggak banyak suara.
Di dalam kamar tidur, dia nanya aku, "Andre, kita mandi dulu yuk, aku kepanasan nih!" Terus sambil mengecup dan menciumku, dia mulai melepaskan kancing-kancing hem-ku dan aku juga nggak mau kalah, aku bukakan kaos dan BH-nya. Ternyata aku nggak salah, toketnya benar-benar bagus, berdiri tegak dan bobanya berwarna coklat muda. Membuat aku jadi lupa daratan dan langsung saja kuremas dan kuhisap bobanya, dia menggelinjang-gelinjang keenakan. Akhirnya dia berhasil membuka hem-ku dan terus membukakan celanaku, sepatu dan kaos kakiku akhirnya juga dilepaskan. Setelah itu, kubuka rok mininya dan kupeloroti celana dalamnya. Aku lihat bibir memeknya yang menonjol ditutupi oleh bulu kemaluan yang masih tipis. Sesudah itu dia juga meloroti celana dalamku, dan sekarang dia lihat kontol 16 cm punyaku yang sudah tegang. "Ndre, aku harus ngerasain kontol lu nih!" sambil ngomong gitu dia narik aku ke kamar mandi.
Di kamar mandi, waktu menyabuni badanku, dia juga nggak lupa meremas-remas kontolku dan makin membuatku bernafsu. Waktu giliranku, aku sabuni itu toketnya sambil kuremas-remas sedikit, sudah itu kucium dan peluk dia sambil kusabuni punggungnya dan yang terakhir kuelus-elus bibir memeknya pakai sabun dan dia mulai merintih-rintih karena birahinya mulai naik. Akhirnya dia menyalakan shower dan kita membilas badan pakai air yang sejuk itu. Sesudah itu dia pingin mengeringi badannya pakai handuk, tapi aku sudah nggak sabar dan langsung saja dia kugendong ke tempat tidur dan dia nggak menolak malah mencium dan memelukku erat-erat, soalnya dia juga takut jatuh.
Kubaringkan dia di ranjang dan aku mulai menciumi bibir dan lehernya, aku juga nggak lupa meremas-remas toketnya yang mulai tegang. Sesudah itu, aku turun buat menciumi toket dan belahan dadanya, sementara itu jari manisku masuk ke memeknya dan mulai memainkan clitorisnya, dia cuma bisa mendesah-desah dan menggelinjang nikmat. Setelah beberapa saat, dia bilang ke aku supaya bikin posisi 69. Sekarang dia menggenggam kontolku dan mulai menjilatinya, setelah itu kontolku mulai dikulum dan dihisap, gerakan lidah dan mulutnya benar-benar merangsang birahiku. Aku juga nggak mau ketinggalan, aku renggangin pahanya dan sekarang kulihat bibir memeknya yang menantang itu. Mulanya aku cuma menjilati dan mengecup bibir bawahnya itu, tetapi lama-lama kubuka memeknya pakai jari-jari tangan kiriku dan aku lihat bibir memeknya yang dalam berwarna merah muda, dengan nggak sabar kukecup dan hisap bagian itu dan akibatnya dia menggelinjang dengan gerakan-gerakan yang sensual tapi nggak ada suara yang keluar karena kontolku masih ada dalam mulutnya. Sambil terus kukecup dan jilatin memeknya, aku masukan jari tengahku ke memeknya buat merangsang clitorisnya, dan aku merasakan liang memeknya hangat dan mulai basah. Akhirnya jariku menemui clitorisnya dan aku elus-elus, nafsu birahinya makin terangsang sampai-sampai dia menggerakkan pantatnya naik turun dan melepaskan kontolku dari mulutnya dan mulai aku denger rintihan penuh birahi dari mulutnya, tapi aku masih cuek dan tetap mainin memeknya pakai jari dan lidahku. Gerakan pinggulnya makin nggak karuan dan aku juga ngerasain liang memeknya makin basah.
Akhirnya dia nggak tahan, dan setengah memohon dia bilang, " Ndre, entot aku.. Please!" dan kuputar badanku. Dia benar-benar sudah nggak sabar, selangkangannya sudah terbuka dan memperlihatkan memeknya yang makin bengkak, sesudah itu kumasukan kepala kontolku ke bibir memeknya, kira-kira cuma 5 cm dari kontolku yang masuk. Sementara itu tanganku mulai meremas-remas toketnya yang makin keras dan aku juga mulai mengisap bobanya yang coklat muda, sesudah itu kugoyang maju mundur kontolku dan sengaja nggak kumasukan semuanya. Rupanya dia makin penasaran dan dia bilang, "Ndre, masukin yang dalem dong.. aku pingin ngerasain kontol lu di memekku." Dan aku jawab, "Ada syaratnya say, pertama nama lu siapa? sudah itu umur lu berapa?" Terus saja dia jawab, "Nama gue Shalny, umur gue 21, kalau lu pingin tahu yang lain lu entot gue dulu deh!" Akhirnya kumasukan kontolku dalam, ufh ternyata memeknya luar biasa, Terus saja kugoyang maju mundur. Pertama kugoyang pelan-pelan, eh si Shalny minta lebih cepat lagi, "Ndre, terus.. teken lebih keras lagi.. ughh, terus Ndre.. teruss, eghh", sudah begitu si Shalny menggerakan pantatnya naik turun seirama dengan goyanganku, akibatnya aku dan dia merasakan nikmat yang luar biasa.
Setelah beberapa lama, kulepaskan kontolku dari memeknya dan kusuruh si Shalny, "Shal, sekarang lu diatas!" Dia menuruti perintahku, terus dia jongkok di atas pinggangku dan kontolku di pegang dan diarahkan ke memeknya, setelah itu dia duduk di selangkanganku dan kontolku terbenam lagi di memeknya yang makin basah. "Ayo Shal, sekarang giliran lu ngentot gue!" sudah itu Shalny mulai menggerakan badannya turun naik, seperti orang naik kuda. Kontolku keluar masuk memeknya dengan gesekan yang luar biasa nikmatnya. Sambil menggerakan badannya turun naik, Shalny mulai meremas-remas toketnya sendiri sambil mendesah-desah sensual, aku semakin nafsu melihat tampangnya yang cantik itu mulai kelihatan tanda-tanda orgasme. Akhirnya setelah kurang lebih 15 menit diatasku, Shalny setengah menjerit, "Ndre, gue mau keluar nih.. Oohh", dan terasa kontolku di basahi cairan, sesudah itu Shalny langsung merebahkan badannya di atas badanku, sementara kontolku masih menancap di memeknya. Dengan sedikit tenaga, aku gulingkan badanku sehingga sekarang dia ada di bawahku lagi.
Aku kecup bibirnya, leher sama kupingnya sambil kuremas pelan-pelan toketnya. Shalny masih menggeletak lemas di bawahku, setelah aku cumbu beberapa saat dia mulai merespon ciuman-ciumanku. Setelah kutahu dia mulai bernafsu lagi, aku mulai menggoyangkan kontolku lagi dan ternyata makin lama Shalny juga makin panas, dia membalas ciuman-ciumanku dengan bernafsu. Sudah itu aku melepaskan pelukannya dan kuambil posisi push-up dan kugoyang pinggulku naik turun, kontolku keluar masuk memeknya dengan goyangan maksimum. Mula-mula kugoyang dengan pelan-pelan dan dia mulai mendesah nikmat, "Achh, Ndre.. cepetin goyangannya dong!" dan aku menurut saja, aku mempercepat goyanganku dan kontolku timbul tenggelam di memeknya yang makin basah. Sementara itu, Shalny tergeletak pasrah di bawahku, tangannya meremas-remas toketnya yang semakin keras, dari mulutnya yang sensual itu, keluar desahan yang makin lama makin keras, "Emmhh.. ughh.. terus Ndre.. terus.. Uhh.. cepet lagi Ndre.. Aghh." Nggak lama kemudian, badannya mulai mengejang, itu tandanya dia mau orgasme dan makin aku percepat goyanganku. Akhirnya Shalny menjerit lagi, "Ooghh.. Ehhmm", dan badannya makin mengejang, sesudah itu kutindih dia dan aku di peluknya dengan keras tapi aku masih menggoyangkan kejantananku keluar masuk celah kewanitaannya yang benar-benar sudah basah itu. "Ndre.. Ufhh.. Ndre.. udahan dong.. Ehmm", desis Shalny, terus aku bilang, "Bentar lagi Shal!" akhirnya nggak lama aku cabut kejantananku dari liang surgawi-nya, hingga spermaku langsung muncrat keluar dan aku merasakan orgasme yang luar biasa nikmat.
Sesudah itu Shalny menjilati kontolku sampai bersih dan memelukku, badannya lemas tapi aku tahu dia baru saja merasakan kenikmatan yang luar biasa. Sambil kupeluk, aku ciumi dia di kening dan pipinya, aku juga elus-elus punggungnya. Matanya masih terpejam, sepertinya dia benar-benar mendapatkan apa yang diinginkannya.
Nggak lama kemudian, dia melepaskan pelukannya dan bilang, "Ndre, aku harus pergi nih!" sambil memakai bajunya. Terus aku sahut, "OK, thanks ya Shal.. lu benar-benar luar biasa!" dan dia jawab "Elo jangan terima kasih ke aku.. ke Sarah saja, itu tadi hadiah ulang tahun Sarah buat lu!"
"Hah??!" aku cuma bisa bengong saja, aku mesti bales apa nih ke Sarah, cewekku itu?
Akhirnya, aku dan Shalny keluar dari rumah itu, yang ternyata dia pinjam dari temannya khusus buat men-servis aku. Sebelum masuk ke mobilnya, dia berkata, "Pantes si Sarah betah sama lu.. aku akuin lu hebat Ndre!" terus aku balas, "Kalau lu mau lagi, lu kirim e-mail saja ke aku. Dia mengangguk setuju dan melambaikan tangannya.
TAMAT