Cerita Dewasa:
Di Sekitar Hidden Land
Sebuah taksi berhenti di ujung jalan komplek perumahan Hidden Land. Maria Andrews keluar dari taksi, membawa sebuah koper dan tas ransel. Siang itu panas dan sepi. Komplek perumahan Hidden Land adalah sebuah komplek perumahan mewah dan beberapa diantaranya menerima kos untuk mahasiswa atau mahasiswi, karena Hidden Land dekat dengan Universitas Hidden Land, sebuah universitas yang tidak sembarangan orang dapat kuliah disana.
Maria Andrews sengaja tidak langsung turun di tempat kos yang ditujunya. Ia ingin berjalan melihat-lihat komplek perumahan itu. Maria seorang wanita cantik, berambut panjang bergelombang dan tingginya 181 cm. Ia tidak merasa kesulitan membawa koper dan tas ranselnya. Ia terus berjalan menyusuri jalan dan ia mulai berbelok. Sebuah pos keamanan di belokan yang ia lewati tidak menyita perhatiannya. Tetapi kemudian terdengar seorang dengan suara berat menyapanya dari sana.
"Hei, aku belum pernah melihatmu. Kamu bukan orang sini ya..?"
Maria menoleh ke belakang dan ia mendapatkan seorang laki-laki sekitar 50 tahunan, tidak terlalu tinggi, kekar, dan menggendong sebuah senapan di punggungnya. Setengah badannya keluar dari jendela yang tidak ada kacanya dan kedua tangannya menopang tubuhnya. Wajahnya menunjukkan bahwa waktu mudanya ia tidak pernah menjadi pujaan gadis-gadis di masanya.
"Ya, aku bukan orang sini. Tapi sebentar lagi akan menjadi warga sini." kata Maria tersenyum.
"Kau cantik sekali. Mirip seperti isteriku." kata pria itu, "Aku Mr Jones. Maukah nanti malam kau datang ke sini melayani kontolku..? Atau aku yang akan datang ke tempatmu. Sudah lama sekali aku tidak ngentot..!"
Maria terhenyak. Ia tidak menjawab lagi omongan orang tua itu dan meneruskan perjalanannya dengan gelisah. Pikirnya laki-laki itu pasti gila.
Maria sampai ke sebuah rumah bernomor 50, rumah tanpa pagar (semua rumah di Hidden Land memang tidak memakai pagar) yang halamannya tertata dengan baik dan ada satu ring basket berdiri tegak di sana. Seorang pria keluar dari mobil mewah berwarna merah yang terparkir tidak jauh dari ring basketnya. Ia menghampiri Maria yang terpana melihatnya. Pria itu sangat tampan, tetapi ia tidak mengenalnya.
"Kamu pasti yang bernama Maria Andrews 'kan? Aku David." kata pria itu yakin kemudian tersenyum kepada Maria.
"Ya, betul. Tapi kamu siapa..? Apakah kita pernah bertemu..?" tanya Maria ingin tahu.
Ia yakin belum pernah ketemu pria itu. Waktu ia ingin melihat-lihat dan menyewa tempat ini, ia tidak pernah bertemu dengannya. Pikirnya pria itu mungkin teman pemilik rumah ini.
"Eh..? Garry tidak memberi tahu ya..?" tanya David heran.
"Kalau Garry aku tahu." kata Maria.
"Garry itu adikku. Waktu kau melihat-lihat tempat ini, aku sedang ke luar negeri dan Garry yang jaga di sini. Orang tuaku tinggal tidak jauh dari sini. Tapi sekarang mereka yang ke luar negeri, keliling dunia. Dasar curang..!" kata David, "Tapi setelah melihatmu, aku malah merasa beruntung tidak ke luar negeri."
"Tapi kau tahu dari mana aku Maria Andrews yang dimaksud Garry..?" Maria penasaran.
"Oh, kalau itu.. Garry pernah bilang wanita yang akan kos di sini sangat cantik. Aku baru saja pulang main basket tadi dan kemudian melihat wanita yang sangat cantik yang belum pernah kulihat sebelumnya. Lagian kau kan juga ada di depan halamanku." kata David, "Kau jauh lebih cantik dari yang digambarkan Garry. Dasar, seleranya tentang wanita buruk sekali..!"
Maria tersanjung mendengar ucapan David, tetapi tidak lama kemudian dia cemberut.
"Eh.., tadi katamu kamu baru pulang main basket ya..? Kamu tahu aku akan datang hari ini..?" tanya Maria.
"Ya, tentu saja. Tapi tidak tahu jam berapa kau akan datang." kata David keheranan melihat wajah Mariah ditekuk-tekuk seperti panci penyok.
"Dasar..! Kalau tadi kau belum pulang bagaimana..? Masa aku disuruh menunggu di depan pintu..? Seharusnya kau jangan pergi..!" kata Maria kesal, "Aku tidak dapat membayangkan kalau aku menunggu di depan pintu..!"
"Bodoh..! Ya, jangan nunggu dong..! Kamu kan bisa pergi ke tempat lain dulu. Mal, misalnya." kata David agak kesal tetapi terlihat pura-pura.
"Apa..!?"
"He.. he.. he.. Becanda kok..!" kata David, "Biasanya aku menitipkan ke Mr. Jones, tapi aku lupa tadi. Kamu sudah ketemu dengan Mr. Jones kan..?"
"Ya. Si maniak itu kan..?"
"Jangan begitu. Isterinya meningal 20 tahun lalu. Ia sangat mencintai istrinya yang kata orang-orang sangat cantik. Tapi kalau kau digodanya, ladeni saja, dia tidak akan tahan..!" kata David, "Kita masuk yuk..! Sekalian akan kuperkenalkan teman kosmu."
"Yang dari Italia itu..?"
"Kamu sudah pernah bertemu dengannya..?"
"Belum."
"Dia wanita yang cantik juga. Tapi tidak semenarik kamu."
"Kamu mau merayuku ya..? Apa kamu seperti Mr. Jones..?""Tidak. Kalau kau meladeni godaanku, aku malah akan senang. Senang sekali aku dikelilingi dua wanita cantik."
Maria mengikuti David yang membawakan kopernya dari belakang. Secara tidak sadar ia sedang mengagumi David. Pria itu begitu seksi, tinggi 193 cm, atletis, tampan. Ia membayangkan yang lebih jauh lagi. Ia membayangkan kemaluannya disodok-sodok batang kejantanannya yang menurutnya pasti besar. Ia sangat menginginkan bercinta dengannya suatu hari nanti. Sebetulnya waktu bertemu Garry dia menetapkan hati harus disenggamai dengannya suatu hari. Tetapi setelah bertemu David, perasaan itu semakin besar, semakin ingin merasakan liang senggamanya disetubuhi batang kemaluan yang besar. Selama ini ia hanya memasukkan jarinya saja.
David memberikan kunci kamar Maria, kemudian memanggil Andrea Milona teman kosnya yang kamarnya tepat di seberang kamar Maria. David dan Andrea menghampiri kamar Maria, kemudian membuka pintunya. Pintu itu sama sekali tidak berbunyi. David terbelalak melihat pemandangan di depannya. Maria Andrews sedang menurunkan celana jeans-nya. Pantatnya terlihat jelas oleh David. Hanya belahannya saja yang ditutupi celana dalamnya. Buah dadanya bergoyang-goyang lembut. David tidak berkedip sama sekali. Andrea melihat David dengan curiga.
"Hai, Maria..!" tiba-tiba Andrea menyapa Maria.
Maria berdiri dan menoleh ke belakang, kemudian membalasnya. David mencubit pantat Andrea. Ia menggerutu sendirian. Sekarang tubuh Maria terlihat jelas oleh David. Rambut panjang Maria tidak bisa menutupi buah dadanya yang montok. Celana David sudah membentuk tenda. Maria menutupi dadanya dengan tenang setelah melihat David. Ia mencuri pandang juga ke arah celana David, menebak-nebak besar batang kejantanan David.
"Kalau masuk ketuk pintu dulu dong..!" kata Maria, "Kan lagi ganti gaju..!"
Kemudian ia merapihkan rambutnya dan mengambil kaos dari tasnya. Seolah-seolah ingin memamerkan dadanya, dan sepertinya ia sudah biasa bertelanjang dada. David semakin berdebar-debar. Sementara Andrea heran melihat Maria tidak panik sama sekali.
"Mana aku tahu kau langsung ganti baju..?" kata David berdebar-debar.
Menurutnya alasan itulah yang paling tepat.
"Dasar tidak profesional..!" kata Maria, "Ya sudah, tidak apa-apa."
Bukan yang pertama kali bagi Maria Andrews telanjang dada di depan orang. Bahkan ia pernah telanjang bulat. Usianya sekarang 20 tahun, tapi waktu masih 17 tahun, Maria sudah mencoba jalan di catwalk. Ia menarik perhatian banyak orang saat itu. Ia sering telanjang di depan desainer-desainer, yang katanya untuk bisa membuatkan pakaian yang cocok dengan bentuk tubuhnya. Ia dengan senang hati menerima tawaran foto bugil untuk majalah-majalah khusus pria, dan memenangkan berbagai penghargaan, seperti Tubuh Terindah, Dada Terseksi, Kemaluan paling menggairahkan, dan berfoto duduk mengengkang dengan kedua tangannya menopang tubuhnya dengan wajahnya yang terlihat sangat bernafsu dan bergairah.
Tubuhnya digerayangi dan dijilati sepuluh pria telanjang dari usia 15-65 tahun. Di kiri kanannya, seorang tua dan remaja membuka bibir kemaluannya dan lidah mereka sangat dekat dengan bibir kewanitaannya, tanpa menghalangi pembaca dalam gambar setelah ia memenangi Gadis Idaman untuk Disetubuhi. Hanya ibunya yang sedikit berkomentar tentang foto-fotonya, tetapi tidak sampai melarangnya. Sementara, ayah dan kedua kakak laki-lakinya mendukung sepenuh hati. Mereka mengoleksi majalah-majalahnya dan sok membahas kekurangan dan kelebihan ekspresi Maria bersama dengan Maria langsung.
Maria, Andrea, dan David ngobrol banyak sambil membantu membereskan barang-barang yang dibawa Maria. David senang sekali melihat semua pakaian yang dibawa Maria, ketat dan seksi-seksi. Andrea Milona akan memulai kuliah tahun keduanya di universitas yang berbeda dengan Maria yang baru akan memulai tahun dan semester pertamanya di Universitas Hidden Land. Sedangkan David sedang menganggur setelah lulus tahun lalu dari Universitas Hidden Land. Kuliah Maria dan Andrea baru akan dimulai tiga minggu lagi. Selama tiga minggu itu pula David berusaha mencari perhatian kepada Andrea dan Maria dengan konyol.
Ia memasang video porno di malam hari dengan suara keras di TV ruang keluarga yang ada di antara kamar Maria dan Andrea, padahal kamarnya ada di tingkat dua. Onani di situ juga. Tentu saja Maria dan Andrea mengintip dari kamarnya, walaupun mereka tahu kalau David sudah tahu jika mereka sedang mengintip, dan keesokan harinya mereka membahasnya. David tidak pernah memakai celana dalam di rumah dan berjalan mondar-mandir dengan tersenyum-senyum di depan TV dengan celananya yang membentuk tenda besar kalau Maria dan Andrea sedang nonton TV. David selalu memegang dan meraba-raba mereka, terutama Maria kalau sedang nonton bersama dan mereka hanya menepis-nepisnya tanpa berkomentar.
Kemudian suatu hari David menanyakan kunci mobilnya kepada Maria dan Andrea yang sedang duduk-duduk berdua di sofa sambil mengeluarkan batang kemaluannya dan menggaruk-garuk serta mengelusnya sebentar. Maria dan Andrea terbengong-bengong melihat pemandangan di depannya. Tepat di depan mata mereka sebuah batang kemaluan besar setengah keras. Baru kali ini mereka melihat sejelas itu. Mereka saling pandang.
Pikiran mereka sama, "Mungkin ada sembilan inchi..!"
Selama tiga minggu itu juga Maria mendengar ocehan-ocehan Mr. Jones seperti, "Maria, kontolku bisa memuaskanmu. He.. He.. He.., Memekmu hanya untuk kontolku." dan sebagainya, tapi Maria tidak pernah menanggapinya.
Hingga suatu saat, David dan Maria melakukan persetubuhan akibat kejadian tabrakannya mereka di depan kamar mandi Maria. Saat itu mereka bermain di dalam kamar mandi, karena memang ternyata niat diantara mereka itu sudah tidak kuat lagi mereka tahan.
Beberapa hari kemudian, kejadian diantara Maria dan David rupanya diketahui Andrea yang sempat memperhatikan hubungan diantara mereka berdua melalui lubang kunci kamar Maria. Saat itu Maria dan David sedang melakukan dogie style, mereka saling memadu cinta di atas kasur Maria. Kejadian itu tidak membuat Andrea malu, tetapi bahkan dia menjadi terangsang dan juga menginkan hubungan tubuh dengan David.
Suatu sore, ketika Maria sedang kuliah dan David sedang bersantai di depan TV, Andrea mendekati David dan mencoba untuk merangsangnya. Pucuk di cinta ulam tiba, tanpa penolakan David langsung mengajak Andrea yang menggunakan pakain seksi itu ke kamarnya. Mereka bermain cinta sampai David keluar 3 kali, dan Andrea sampai tidak kuat lagi berdiri.
Perbuatan mereka di rumah itu berlangsung terus hingga David mendapatkan istri dan pindah ke luar negeri. Itulah kisah di sekitar Hidden Land.
TAMAT