kamu melihat pesan ini karena adblocking menyala sehingga keseluruhan koleksi kami sembunyikan. kamu berusaha menghilangkan iklan maka kami juga akan menutup seluruh koleksi
klik cara mematikan ADBLOCK
selalu guna GOOGLE CHROME serta Download free VPN tercepat
UC Browser, Operamini, dan browser selain google chrome yang tidak mematikan ad blocking menggunakan panduan di atas tidak akan dapat melihat content, harap maklum
Bokep Viral Terbaru Viral Abg Bali Yang Ngentot (3) PEMERSATUDOTFUN

Viral Abg Bali Yang Ngentot (3)

Tidak ada voting
Viral, Abg, Bali, Yang, Ngentot
Viral Abg Bali Yang Ngentot (3)
video tak dapat diputar? gunakan google chrome, matikan adblock, gunakan 1.1.1.1
untuk menonton konten Viral, Abg, Bali, Yang, Ngentot yang ada pada kategori TEEN published pada 3 Mei 2023 sila click button Download lalu click STREAMING di atas untuk menyaksikan streaming Viral Abg Bali Yang Ngentot (3) secara free, dapat pula click STREAMING 1 etc button di bawah player. jangan lupa di fullscreen agar iklannya tidak muncul, jika keluar jendela iklan cukup tutup sahaja
Advertisement
klik foto untuk besarkan saiz dan semak halaman seterusnya

Daftar Foto :


Cerita Dewasa:


Gara-gara SMS Erotic - 2


Dari bagian 1

Aku sekarang mengerti. Memang aku belum berpengalaman. Kutekan lagi. Kumasukkan kontolku perlahan-lahan. Kutekan punggungku ke depan. sangat hati-hati. Terasa memang sempit. Lalu Gadis memegang lenganku erat-erat. Mulutnya meringis seperti orang sedang menggigit tulang. Hanya sebagian kontolku yang masuk. Kubiarkan sebentar kontolku berhenti, terdiam. Gadis juga terdiam. Tenang. Sementara itu, kupeluk tubuhnya dengan gemas sambil memainkan buah dadanya, menjilat, mengusap dan menggigit-gigit lembut.

Mulutnya kukecup sambil lidahnya kumainkan. Kami memang sudah sangat bernafsu dan terangsang.

"Mau diteruskan..?" tanyaku kemudian.

Gadis membuka matanya. Di bibirnya terlihat senyum manis yang menggairahkan. Kutekan kontolku ke dalam. Kemudian kutarik ke belakang perlahan-lahan. Kuhentakkan perlahan-lahan. Memang sempit kemaluan Gadis, mencengkram seluruh batang kontolku. Kontolku terasa seperti tersedot di dalam memekya. Kami mulai terangsang! Kontolku mulai memasuki kemaluan Gadis lebih lancar. Terasa hangatnya sungguh menggairahkan. Mata Gadis terbuka menatapku dengan pandangan yang sayu ketika kontolku mulai kukeluar-masukkan. Bibirnya dicibirkan rapat-rapat seperti tidak sabar menunggu tindakanku selanjutnya. Sedikit demi sedikit kontolku masuk sampai ke pangkalnya.

Gadis mendesah dan mengerang seiring dengan keluar-masuknya kontolku di kemaluannya. Kadang-kadang punggung Gadis terangkat-angkat menyambut kontolku yang sudah melekat di kemaluannya. Berpuluh-puluh kali kumaju-mundurkan kontolku seiring dengan nafas kami yang tidak teratur lagi. Suatu ketika aku merasakan badan Gadis mengejang dengan mata yang tertutup rapat. Tangannya memeluk erat-erat pinggangku. Punggungnya terangkat tinggi dan satu keluhan berat keluar dari mulutnya secara pelan.

Denyutan di kemaluannya terasa kuat seakan melumatkan kontolku yang tertanam di dalamnya. Goyanganku semakin kuat. Lehernya kurengkuh erat sambil badanku rapat menindih badannya. Ketika itu seolah-olah aku merasakan ada denyutan yang menandakan air maniku akan keluar. Denyutan yang semakin keras membuat kontolku semakin menegang keras. Gadis mengimbanginya dengan menggoyangkan pinggulnya. Goyanganku semakin kencang. Kemaluan Gadis semakin keras menjepit kontolku. Kurangkul tubuhnya kuat-kuat. Dia diam saja. Bersandar pada tubuhku, Gadis lunglai seperti tidak bertenaga. Kugoyang terus hingga tubuh Gadis seperti terguncang-guncang. Dia membiarkan saja perlakuanku itu. Nafasnya semakin kencang.






Dalam keadaan sangat menggairahkan, akhirnya aku sampai ke puncak. Air maniku muncrat ke dalam kemaluan Gadis. Bergetar badanku saat maniku muncrat. Gadis mengait pahaku dengan kakinya. Matanya terbuka lebar memandangku. Mukanya serius. Bibir dan giginya dicibirkan. Nafasnya terengah-engah. Dia mengerang agak kuat. Waktu aku memuntahkan lahar maniku, tusukanku dengan kuat menghunjam masuk ke dalam. Kulihat Gadis menggelepar-gelepar. Dadanya terangkat dan kepalanya mendongak ke belakang. Aku lupa segala-galanya.

Untuk beberapa saat kami merasakan kenikmatan itu. Beberapa sodokan tadi memang membuat kami sampai ke puncak bersama- sama. Memang hebat. Sungguh puas. Memang inilah pertama kalinya aku melakukan senggama dengan orang lain selain istriku. Walaupun dia seorang janda yang sudah berumur, bagiku dia adalah wanita yang sangat cantik. Waktu kami melakukan senggama tadi, kami berkhayal entah kemana. Gadis memang hebat dalam permainannya. Sebagai seorang yang tidak pernah merasakan kenikmatan persetubuhan dengan orang lain selain istriku, bagiku Gadis betul-betul memberiku surga dunia. Aku terbaring lemas di sisi Gadis. Mataku terpejam rapat seolah tidak ada tenaga untuk membukanya. Dalam hati aku puas karena dapat mengimbangi permainan ranjang Gadis. Kulihat Gadis tertidur di sebelahku. Dia mengaku puas sekali.

"Kamu memang hebat, kontolmu luar biasa..!", katanya dengan nada meronta.

Anehnya, ketika aku merasa capek, Gadis malah mengocokkan batang kontolku. Suaranya mengiba-iba membangkitkan gairahku.

"Kau suka?", tanyaku.

Dia tersenyum. Dia mengangguk tanda suka. Saat itu juga tanganku memegang buah dadanya. Tangannya mengocok terus kontolku. Kontolku tegang lagi. Kami jadi terangsang lagi.

"Kau mau lagi?", tanyaku dengan suara manja.

Dia tersenyum manis. Apa yang kuimpikan kini benar-benar menjadi kenyataan. Perlahan-lahan kubuka selimutnya. Kulihat kaki Gadis sudah mengejang. Sedikit demi sedikit terus kutarik selimutnya ke bawah. Segunduk daging mulai terlihat. Uff.., detak jantungku kembali berdegup kencang. Kunikmati kembali tubuh Gadis tanpa perlawanan. Gundukan bukit kecil yang bersih, dengan bulu-bulu tipis yang mulai tumbuh di sekelilingnya, tampak berkilat di depanku. Kurentangkan kedua kakinya hingga terlihat sebuah celah kecil di balik gundukan bukit Gadis.

Kedua belahan bibir mungil kemaluannya kubuka. Melalui celah itu kulihat semua rahasia di dalamnya. Aku menelan air liurku sendiri sambil melihat kenikmatan yang telah menanti. Kudekatkan kepalaku untuk meneliti pemandangan yang lebih jelas. Memang indah membangkitkan birahi. Tak mampu aku menahan ledakan birahi yang menghambat nafasku. Segera kudekatkan mulutku sambil mengecup bibir kemaluan Gadis dengan bibir dan lidahku. Rakus sekali lidahku menjilati setiap bagian kemaluan Gadis. Terasa seperti tak ingin aku menyia-nyiakan kesempatan yang dihidangkannya. Setiap kali lidahku menekan keras ke bagian daging kecil yang menonjol di mulut memeknya, Gadis mendesis dan mendesah keenakan. Lidah dan bibirku menjilat dan mengecup perlahan. Beberapa kali kulihat dia mengejangkan kakinya. Aku tak peduli bau khas dari liang kemaluan Gadis memenuhi relung hidungku. Malah membuat lidahku bergerak semakin menggila. Kutekan lidahku ke lubang kemaluan Gadis yang kini sedikit terbuka. Rasanya ingin kumasukkan lebih dalam lagi, tapi tidak bisa.

Mungkin karena lidahku kurang keras. Tetapi, kelunakkan lidahku itu membuat Gadis beberapa kali mengerang karena nikmat. Dalam keadaan sudah terangsang, kutarik tubuh Gadis ke posisi menungging. Ia menuruti permintaanku dan bertanya dengan nada manja.

"Aku kau apakan, sayang?", bisiknya.

Aku diam saja. Kuatur posisinya. Tangannya meremas sprei hingga kusut. Air mani Gadis sudah membasahi kemaluannya. Kubuka pintu kemaluannya. Kulihat dan perhatikan dengan seksama. Memang aku tidak pernah melihat kemaluan wanita serapat itu.
Bau anyir dan bau air maniku bercampur dengan bau asli memek Gadis yang merangsang. Bau memek seorang wanita! Jelas semua! Bulu kemaluan Gadis yang lembab dan melekat berserakan di sekitar memeknya. Kusibakkan sedikit untuk memberi ruang.

Kumasukkan jari telunjukku ke dalam lubang memeknya. Kumain-mainkan di dalamnya. Kulihat Gadis menggoyang punggungnya. Kucium dan kugigit daging kenyal punggungnya yang putih bersih itu. Kemudan kurangkul pinggangnya. Kumasukkan kontolku ke liang memeknya. Pinggang Gadis seperti terhentak. Perlahan-lahan kutusukkan kontolku yang besar panjang ke lubang memeknya dengan posisi "doggy-style". Tusukanku semakin kencang. Nafsu syahwatku kembali sangat terangsang. Kali ini berkali-kali aku mendorong dan menarik kontolku. Hentakanku memang kasar dan ganas. Kuraih pinggang Gadis. Kemudian beralih ke buah dadanya. Kuremas-remas semauku, bebas. Rambutnya acak-acakan. Lama juga Gadis menahan lampiasan nafsuku kali ini. Hampir setengah jam.

Tusukanku memang hebat. Kadang cepat, kadang pelan. Kudorong-dorong tubuh Gadis. Dia melenguh. Dengusan dari hidungnya memanjang. Berkali-kali. Seperti orang terengah-engah kecapaian.

"Ehh.. ek, Ekh, Ekh."

Akirnya aku merasakan air maniku hampir muntah lagi. Waktu itu kurangkul kedua bahu Gadis sambil menusukkan kontolku ke dalam. Tenggelam semuanya hingga ke pangkalnya. Waktu itulah kumuntahkan spermaku. Kutarik lagi, dan kuhunjamkan lagi ke dalam. Tiga empat kali kugoyang seperti itu. Gadis terlihat pasrah mengikuti hentakanku. Kemudian kupeluk tubuhnya walaupun kontolku masih tertancap di dalam kemaluannya. Kuelus-elus buah dadanya. Kudekati mukanya. Kami berciuman. Begitu lama hingga terasa kontolku kembali normal. Gadis sepertinya kelelahan. Keringat bercucuran di dahi kami. Kami telentang miring sambil berpelukan. Gadis terlihat lemas lalu tertidur. Melihat Gadis begitu, dan hujan masih belum reda, birahiku bangkit kembali. Kurangkul tubuh Gadis dan aku bermain sekali lagi. Tak terasa, kami berdua seperti bermandikan air mani. Setelah itu, kami terkapar berdua.

Ketika aku bangun hari sudah siang. Sekitar jam 12.00 aku buru-buru chek-out dan pulang ke KotaX. Ternyata Gadis masih mau kencan lagi denganku. Tapi entah kapan waktunya, dia belum memastikan dan akupun belum memikirkannya.

"Kau memang lelaki KotaX tulen. Tenang-tenang menghanyutkan. Lemah lembut, tapi luar biasa dahsyat," bisik Gadis ketika mengantarku ke Stasiun Gambir.

*****

Setelah kencan mesra di Jakarta tiga bulan lalu, Gadis-janda 33 tahun asal Jakarta, sering kirm SMS mesra padaku. Katanya, dia merindukan sentuhanku. Sesungguhnya aku sangat ingin mengulangi kencan mesraku dulu. Tapi waktu tak memungkinkan. Karena itu, aku harus putar otak agar ganti dia yang datang ke KotaX, tempat tinggalku. Bagaimanakah aku harus memaksanya datang ke KotaX? Aku harus cari akal.

Sekedar untuk diingat, aku mengenal Gadis setelah menyimak daftar nomor HP wanita-wanita yang butuh teman kencan melalui SMS di internet. Awalnya aku hanya menyebar SMS perkenalan kepada sejumlah wanita. Hasilnya, SMSku dapat jawaban dari seorang wanita 33 tahun asal Jakarta (sebut saja namanya Gadis). Ketika bercakap-cakap denganku via telepon, semula dia merasa terkejut dan mengaku tak pernah mencari teman kencan pria lewat SMS. Namun setelah berdialog beberapa saat, akhirnya dia mengakui bahwa dirinya adalah seorang wanita yang kesepian. Bahkan, dia malah memintaku datang ke Jakarta dan segala biaya akan dijamin. Tanpa pikir panjang, aku menyatakan siap. Dengan memanfaatkan sebuah kamar hotel berbintang, kami bisa saling memuaskan hingga beberapa ronde.

Sejak kencan pertama itulah, dia sering SMS dan memintaku datang ke Jakarta lagi. Sejujurnya, aku senang-senang saja melihat rintihannya, rengekannya, dan segala kemanjaannya. Namun, ketika aku ingin memenuhi permintaannya, aku tak bisa cuti dari kantor tempat kerjaku.

"Banyak pekerjaan yang belum kau selesaikan, kenapa harus cuti? Apa kau tak mau promosi jabatan?" tukas manajer personaliaku.

Peringatan manajer personaliaku itu membuatku benar-benar tak berani nekat bolos ke Jakarta. Karuan saja, hatiku gundah. Sementara Gadis semakin gencar mengirmkan SMS-SMS rindunya.

"Ayu dong, say. Dahagaku rasanya sudah tak tertahan. Tegakah kau?"

Setelah beberapa hari merenung-renung, akhirnya aku punya ide. Aku rayu saja dia melalui email erotic. Ya, aku harus memaksanya datang kemari dengan rayuan-rayuan email eroticku.

Ke bagian 3

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.